Seorang perempuan berusia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 3 bulan
lalu . Nyeri terutama dirasakan pada saat berjalan. Pasien juga merasa sulit berdiri dari posisi jongkok.
Terdapat kaku pada lutut yang dirasakan pada pagi hari. Pasien memiliki riwayat penyakit kencing
manis. Pada pemeriksaan ditemukan bengkak kedua lutut dan tidak ada tanda-tanda peradangan.
Kata Kunci
1. perempuan 60 tahun
Kata Sulit
1. Bengkak /edema(Nuriastini)
Edema adalah kondisi vena yang terbendung terjadi peningkatan tekanan hidrostatik intra vaskuler
(tekanan yang mendorong darah mengalir di dalam vaskuler oleh kerja pompa jantung). Sehingga
menimbulkan pembesaran cairan plasma ke ruang interstitium (Grossman & Brown, 2009 dalam
Purwardi, I ketut Agus Hida, 2015)
2. Peradangan/Inflamasi (Afida)
Peradangan merupakan suatu kondisi respon terhadap cedera jaringan atau infeksi, yang bisa terjadi
dalam rongga mulut. Peradangan yang terjadi akan melalui mekanisme pertahanan tubuh disebabkan
oleh adanya respon terhadap pengaruh rusaknya jaringan yang bersifat lokal, pengaruh rusakya
jaringan tersebut bisa terjadi adanya bakteri
3. Diabetes Melitus(anggita)
Diabetes melitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat diderita
seumur hidup. Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang
ditandai dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang
disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas.
Lestari, L., & Zulkarnain, Z. (2021, November). Diabetes Melitus: Review etiologi, patofisiologi,
gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan dan cara pencegahan. In Prosiding Seminar
Nasional Biologi (Vol. 7, No. 1, pp. 237-241).
Pengalaman sensorik & emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial (The International Association for the Study of Pain’s)
5. Kekakuan/Stiffness (firzha)
Stiffness atau kaku sendi adalah suatu kualitas kekakuan atau infekleksibilitas atau imobilisasi dan
konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh penyakit, cedera dan tindakan bedah..
Noastuti, Putri and , Agus Widodo SST.FT, M.Fis (2013) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi
Stiffness Elbow Post Reposisi Dislokasi Elbow Sinistra Di Rs. Panembahan Senopati Bantul.
Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pertayaan
a. Genu
Lutut atau Articulatio genu merupakan Articulation bicondylaris yang berfunsi sebagai sendi pivot-
engsel dan memiliki dua sumbu gerak. Sumbu transversa yang digunakan dalam gerakan ekstensi dan
fleksi terbentang antara dua Condylus femoris. Sumbu longitudinal yang digunakan dalam gerakan
rotasi terletak eksentrik dan tegak melalui Tuberculum intercondylare mediale
b Tulang femur
Tulang femur adalah tulang terpanjang dan terbesar di tulang kerangka, pada bagian pangkal
c.Tulang tibia
Tulang tibia bentuknya lebih kecil, bagian pangkal melekat pada tulang fibula dan bagian ujungnya
membetuk persendian tulang pangkal kaki.
d. Tulang fibula
Tulang fibula adalah tulang pipa terbersar setelah tulang femur, pada
tulang ini membentuk persendian genu dan tulang femur pada bagian
ujungnya.
e. Tulang patella
Tulang patella berfungsi sebagai perekat otot-otot dan tendon yang sebagai pengerak sendi genu
terletak membentang pada epicondylus lateral femur ke caput fibula. Ligament kolateral lateral ini
sebagai pencegah sisi lateral lutut bengkok kearah lateral akibat dorongan dari sisi medial.
Ligament ini terletak membentang antara permukaan anterior condylus medial femur dan area
interkondilus posterior tibia. Ligament ini sebagai pencegah pergeseran tibia kearah posterior
e.Ligamen patellaris
merupakan ligamen kuat dan datar yang melekat pada lower margin patella dengan tuberositas tibia,
dan melewati bagian depan atas patella
terletak pada condylus lateral femoris dan berhubungan erat dengan m. popliteum
hiperektensi lutut.
terletak di bagian lateral dari tendon m.quadriceps femoris dan menuju tibia dan ligament- ligament
ini melekat pada tuberositas tibia
a. Lapisan luar
Lapisan luar biasa disebut dengan fibrosus kapsul terdiri dari jaringan connective yang tidak teratur
dan kuat, dan berlanjut menjadi lapisan fibrosus dari periosteum yang menutupi bagian tulang.
b. Lapisan dalam
Lapisan dalam ini sering disebut juga synovial membran, pada membran
ini terdiri dari jaringan ikat dan tipis dan juga membran ini menghasilkan cairan synovial yaitu serum
darah dan cairan sekresi. Cairan synovial ini merupakan campuran dari polisakarida protein,lemak
dan sel. Polisakarida mengandung hyluroinic acid yang berfungsi sebagai untuk pelumas pada sendi
agar mudah bergerak
- Pada bagian tepi ujung proksimal tibia terdapat tulang rawan berbentuk bulan sabit yang disebut
dengan meniscus. Meniscus berfungsi sebagai peredam tekanan pada sendi lutut dan menopang berat
secara merata antar tulang tibia dan tulang femur. Terdapat 2 meniscus yaitu meniscus medial
(fibrokartilago semilunar internal) dan meniscus lateral (fibrokartilago semilunar ekternal).
- Bursa adalah kantong yang berisi cairan agar dapat mempermuda
gerakan. Bursa berdinding tipis dan di batasi oleh membrane synovial. Pada sendi lutut terdapat lima
bursa terdiri dari bursa popliteus, bursa supra patellaris, bursa infra patellaris, bursa subcutan
prapatelaris dan bursa sub patellaris
Pada sendi lutut atau knee joint terdapat dua grup otot yaitu otot
quadriceps femoris dan otot hamstring. Otot quadriceps femoris yaitu otot yang digunakan sebagai
mobilisasi penggerak pada extremitas bawah. Otot quadriceps femoris ini terdiri dari m. rectus
femoris, m. vastus intermedianus, m. vastus lateralis, m.vastus medialis. Pada grup otot ini berfungsi
sebagai ekstensor lutut pada saat kaki tidak menyentuh pada lantai dan menahan lutut saat menyentuh
lantai
Sendi lutut juga termasuk hinge joint atau sendi engsel karena struktur dan lingkup gerak sendi yang
menyerupai engsel. Fungsi dasar sendi lutut yaitu, menstabilkan tumpuan berat badan, memungkinkan
adanya pergerakan pada tungkai, serta meneruskan atau mentrasmisi beban dari bagian atas tubuh dan
paha ke tungkai bawah. Sendi lutut terdapat gerakan fleksi, ekstensi, rotasi ekternal dan rotasi
internal. Gerakan rotasi sendi lutut terjadi ketika posisi sendi sedikit fleksi, terutama antara tibia dan
meniskus. Dalam keadaan istirahat lutut membentuk gerakan sedikit fleksi (Muthii’ah, 2017).
Otot-otot utama sendi lutut yang bertindak sebagai ekstensor adalah m. rectus femoris, vastus
lateralis, vastus medialis dan vastus intermedius (m.quadriceps femoris). Sedangkani otot- ototi yang
bertindak sebagai fleksor yaitu m. hamstring yang dibantu oleh m. gracilis, m. gastrocnimeus, dan m.
sartorius. sementara otot yang bertindak sebagai rotator medial adalah m. popliteai (Muthii’ah, 2017).
Ketika posisi berdiri, sendi lutut berada pada posisi ekstensi penuh dan bersifat lebih rigid atau kaku
karena kondilus medial tibia lebih besar daripada kondilus lateral dan berada di depan kondilus
medial femoral sehingga mengunci sendi. Pada saat posisi tubuh tegak, berat badan akan
26
menumpu pada garis vertikal yang akan jatuh melewati tepat dari bagian tengah sendi lutut. Namun
hal ini dapat dicegah dengan adanya daya tegang dari ligament krusiatum anterior, popliteal oblik, dan
kolateral (Muthii’ah, 2017).
Patella berfungsi sebagai protektor sendi dan juga mengurangi friksi antara tulang dan otot yang
menyusun sendi lutut. Patella juga dapat meningkatkan tumpuan mekanik m.quadriceps. Sedangkan
meniskus berfungsi sebagai shock-absorber dan bantalan sendi lutut. Selain itu, terdapat juga cairan
synovial sebagai shock-absorber yang dapat mengurangi friksi sendi (Muthii’ah, 2017).
Etiologi arthritis bervariasi dengan jenis arthritis. Pada osteoartritis, faktor penyumbang utama
termasuk usia lanjut, jenis kelamin perempuan, trauma sendi, dan obesitas. Beberapa faktor genetik
telah dijelaskan seperti mutasi pada gen penyandi kolagen tipe II, IV, V, dan VI. [2][3]
Rheumatoid arthritis (RA), di sisi lain, adalah gangguan inflamasi sistemik autoimun. Interaksi antara
beberapa faktor genetik (HLADRB1 dan lainnya) dan faktor lingkungan (merokok) menyebabkan
aktivasi dan disfungsi sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan pada RA.
Pada Gout, hiperurisemia berkepanjangan menyebabkan pengendapan asam urat pada persendian,
yang kemudian menyebabkan peradangan sendi. Ada beberapa mutasi genetik yang dapat
menyebabkan hiperurisemia, meskipun ini menyumbang kurang dari 10% penyakit asam urat.
Sebagian besar pasien dengan gout adalah under-excretors yaitu. mereka tidak dapat membuang
semua asam urat yang diproduksi di dalamnya sebagai hasil dari metabolisme purin endogen atau
eksogen. Jenis kelamin laki-laki, usia lanjut, penyakit ginjal kronis, alkoholisme, dan obat-obatan
tertentu seperti diuretik merupakan faktor risiko tambahan untuk hiperurisemia dan asam urat.
Artritis septik adalah artritis akut yang jarang terjadi pada populasi umum, tetapi pasien dengan faktor
risiko yang sudah ada sebelumnya seperti imunodefisiensi, usia lanjut, diabetes melitus, sendi
prostetik, artritis reumatoid, dan penyalahgunaan obat intravena memiliki risiko lebih tinggi.
Artritis sering terlihat pada pasien dengan penyakit autoimun lain dan merupakan salah satu gambaran
klinis yang paling umum pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik (SLE). [4] Penyakit lain
yang sering dikaitkan dengan radang sendi termasuk penyakit radang usus, psoriasis, penyakit celiac,
sindrom Sjogren, sklerosis sistemik, dermatomiositis, penyakit jaringan ikat campuran (MCTD), dll.
Senthelal, S., Li, J., Goyal, A., Bansal, P., & Thomas, M. A. (2021). Arthritis. In StatPearls.
StatPearls Publishing.
4. Bagaimana hubungan nyeri dengan kaku dan sulit saat berdiri pada posisi jongkok? (Adam)
• Rusak dan ausnya tulang rawan dan sendi mengakibatkan terjadinya pengapuran / kalsifikasi pada
sendi yang aus yang disertai pembentukan tulang baru dan karena tanpa penambahan cairan sinovial
yang telah berkurang sebelumnya maka sendi lutut tersebut menjadi kaku dan terasa nyeri pada saat
tulang dan tulang bergesekan.
• Kaku pagi hari terjadi karena saat istirahat pada malam hari, sendi tidak beraktivitas sehingga kaku
pada pagi harinya.
Pergerakan lutut oleh 2 otot, otot quandriceps femoris & otot hamstring. Quadriceps femoris berada di
depan tulang paha, sedangkan otot hamstring berada di belakang tulang paha. Kalau jongkok, maka
tempurung lutut bergeser ke depan tulang paha, tetapi jarak keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan
muncul jika bagian dalam patella yang dilapisi oleh tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada
femur saat kaki tertekuk sehingga keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella
dan femur, sehingga akan terasa nyeri saat jongkok.
• Sulit berjalan
Lutut tidak mampu menopang berat badan dengan baik, sehingga memucu gesekan antara tulang. Hal
ini menyebabkan nyeri, dan sulit digerakkan ketika berjalan
• Kencing manis
Pasien dicurigai memiliki riwayat NIDDM, yang diketahui meningkatkan kadar glukosa darah.
Peningkatan ini memicu pula terbentuknya osteofit pada tulang yang beresiko mengakibatkan
penyakit OA
Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., 2005, Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Osteoartritis (OA), dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif lutut, biasanya merupakan akibat dari
keausan dan hilangnya kartilago artikular secara progresif.
•Peningkatan Osteofit
Kriteria Klasifikasi
Berdasarkan kriteria klinis
Nyeri sendi lutut DAN adanya osteofit DAN minimal 1 dari 3 kriteria:
Hsu, H., & Siwiec, R. M. (2021). Knee Osteoarthritis. In StatPearls. StatPearls Publishing.
Edukasi/Penerangan,
Terapi farmakologis :
OAINS
Terapi bedah :
Malalignment
Osteotomi
Artroplasti sendi Total
Adam, J. M. 2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi V .Balai Penerbit FKUI. Jakarta
1.Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiografi yang mendukung diagnosis OA ialah penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris, peningkatan densitas(sklerosis tulang subkhondral), kista tulang, osteofit pada pinggir sendi
dan perubahan struktur anatomi sendi.
2.Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium yang mendukung diagnosis OA yaitu darah tepi (hemoglobin,
leukosit, laju endap darah) dalam batas-batas normal, kecuali OA generalisata yang harus dibedakan
dengan arthritis peradangan. PadaOA disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan viskositas,
pleositosisringan sampai sedang, peningkatan sel peradangan (<8000/m) dan peningkatan protein.
Putri, R. A. A. S. H., Ilmiawan, M. I., & Darmawan. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Osteoarthritis Lutut pada Petani di Desa Bhakti Mulya Kecamatan Bengkayang.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(1), 2–3.