Anda di halaman 1dari 3

Peran Korporasi Dalam Ekonomi Berbasis Kapital

Peran korporasi dalam perekonomian sangat penting. Mereka memainkan peran utama dalam
pembuatan produk dan jasa, menciptakan lapangan kerja, dan memainkan peran penting
dalam pengembangan infrastruktur dan pembangunan ekonomi.

Korporasi juga memainkan peran penting dalam menciptakan inovasi dan membantu
mengatasi masalah sosial dan lingkungan. Melalui investasi dan penelitian, korporasi dapat
membantu mengembangkan teknologi baru dan memperbaiki proses produksi untuk
menciptakan produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar
modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Dikatakan memiliki fungsi ekonomi disebabkan pasar modal menyediakan fasilitas atau
wahana yang mempertemukan 2 kepentingan, yakni pihak yang mempunyai kelebihan dana
(investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan kehadiran pasar modal, pihak
yang memiliki dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh
imbalan (return). Sedangkan pada pihak issuer dapat memanfaatkan dana tersebut untuk
kepentingan investasi tanpa perlu menunggu ketersediaan dana dari operasional perusahaan.
Lalu dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan
kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, yang sesuai dengan
karakteristik investasi yang dipilih.

Sejarah pasar modal di Indonesia dimulai ketika pemerintah Hindia Belanda mendirikan
Bursa Efek di Batavia (Jakarta) pada akhir tahun 1912. Pemerintah Hindia Belanda bertujuan
untuk memobilisasi dana dalam rangka membiayai perkebunan milik Belanda yang saat itu
sedang berkembang secara masif di wilayah Indonesia. Setelah di Batavia, bursa efek
didirikan juga di daerah Semarang dan Surabaya pada tahun 1925. Bursa efek tersebut
mengalami perkembangan yang cukup pesat sampai akhir kegiatannya terhenti akibat Perang
Dunia Kedua. Lalu sejak November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
digabungkan menjadi Bursa Efek Indonesia.
Dalam sistem perekonomian berbasis kapital atau yang sering disebut sebagai kapitalisme,
peran korporasi sangat dominan. Hal ini dikarenakan pandangan kapitalisme bahwa manusia
adalah pemilik satu-satunya terhadap harta yang telah diusahakan. Di Indonesia sistem
ekonomi kapitalis sebenarnya juga diterapkan. Namun ada batasan-batasan yang diatur oleh
pemerintah sehingga pihak swasta dalam hal ini korporasi, tidak serta merta dapat menguasai
keseluruhan bidang perekonomian. Jika kita menilik sejarah ekonomi Indonesia, dapat dilihat
beberapa indikator yang mengindikasikan eksistensi dari sistem ekonomi kapitalis di
Indonesia, yakni:

⦁ Dihapuskannya berbagai subsidi dari pemerintah secara bertahap. Yang berarti harga
dari komoditas utama penentuannya ditetapkan oleh pemerintah, selanjutnya secara berangsur
diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar.
⦁ Nilai kurs rupiah daimbangkan secara beba (floating rate). Hal ini sesuai dengan
kesepakatan LoI dengan pihak International Monetary Fund (IMF). Penentuan nilai rupiah
tidak dipatok dengan kurs tetap (fix rate). Dengan kata lain, nilai rupiah dikembalikan pada
mekanisme pasar.
⦁ Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kecilnya peran pemerintah dalam
bidang ekonomi mengindikasikan salah satu penerapan ekonomi kapitalis atau liberal,
termasuk didalamnya adalah kepemilikan aset-aset produksi. Dengan dijualnya BUMN
kepada pihak swasta, baik itu swasta nasional maupun asing, dapat diindikasikan
perekonomian Indonesia masih menerapkan sistem ekonomi liberal atau kapitalis.
⦁ Peran serta pemerintah Indonesia dalam kancah World Trade Order (WTO) dan
perjanjian General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT). Dengan masuknya Indonesia
dalam tata perdagangan dunia tersebut, semakin memperjelas komitmen Indonesia untuk
masuk di dalam liberalisasi ekonomi dunia atau kapitalisme global.

Pada sistem ekonomi berbasis kapital, korporasi atau perusahaan dalam konteks ini sangat
membutuhkan pasar modal. Seperti yang disebutkan pada paragraf sebelumnya, dana yang
dimiliki oleh investor dapat digunakan oleh perusahaan sebagai modal untuk menjalankan
usaha tanpa perlu menunggu perputaran dana dari operasional yang telah dijalankan oleh
perusahaan. Selain itu juga korporasi dapat memberikan dampak bagi lokasi berdirinya
korporasi tersebut. Karena semakin besar suatu korporasi, semakin besar juga tenaga kerja di
lokasi tersebut yang dapat diserap. Walaupun begitu, tetap pada dasarnya korporasi memiliki
tujuan keuntungan semaksimal mungkin seperti dasarnya sistem ekonomi kapitalisme.
Dengan berdasar konsep tersebut, korporasi memandang aset-aset produktif atau faktor-faktor
produksinya sebagian besar dimiliki oleh sekelompok orang yang berhak atas hal tersebut.

Namun, korporasi juga dapat memiliki dampak negatif pada hak asasi manusia. Praktik bisnis
yang tidak bertanggung jawab dapat melanggar hak asasi manusia dan mempengaruhi
kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus memastikan
bahwa korporasi bertindak secara bertanggung jawab dan mematuhi standar hak asasi
manusia yang ketat.

Secara keseluruhan, peran korporasi dalam perekonomian sangat penting dan membutuhkan
tanggung jawab dan transparansi tinggi untuk memastikan dampak positif bagi
perekonomian, masyarakat, lingkungan, dan hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai