Nama : Nurlia
NIM : 042181135
Fakultas : FHISIP
Tugas 2
Hindari plagiasi
Jawaban :
3)kurang kondusif nya iklim usaha. Koperasi (termasuk Usaha Mikro, kecil
dan Menengah UMKM) pada umumnya juga masih menghadapi berbagai
masalah yang terkait dengan iklim usaha yang kurang kondusif. Disamping
itu, otonomi daerah yang diharapkan mampu mempercepat tumbuhnya iklim
usaha yang kondusif bagi koperasi dan UMKM, ternyata belum menunjukkan
kemajuan yang merata. Sejumlah daerah telah mengidentifikasi peraturan yang
menghambat sekaligus berusaha mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan dan bahkan telah meningkatkan pelayanan kpada koperasi dan
UMKM dengan mengembangkan pola pelayanan satu atap. Dengan kendala
diatas, maka apabila dibandingkan dengan sektor swasta dan BUMN, posisi
koperasi ditempatkan sebagai “pemain pinggiran” dalam perekonomian
Indonesia. Selama ini, aktivitas koperasi sebagai badan usaha yang memiliki
misi mewujudkan masyarakat sejahtera dengan dasar gotong royong dan asas
kekeluargaan sering berhadapan dengan kenyataan bahwa kegiatan ekonomi
yang berjalan bersifat kapitalis. Berbagai peluang usaha yang sebenarnya banyak
menyentuh kepentingan koperasi seperti di bidang pertanian, industri dan
kerajinan, kurang behasil dimanfaatkan oleh koperasi secara optimal.
Perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat mendorong perkembangan usaha
koperasi ke arah serba usaha (multi purpose). Walaupun disisi output sektor
koperasi belum banyak memberikan sumbangan pada perekonomian nasional,
namun menurut perkiraan para pengamat, sektor koperasi dianggap memiliki
potensi penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.
(ii) Strategi Pengembangan Koperasi agar lebih efektif, yaitu dengan cara
mengadakan program peningkatan kualitas dan kelembagaan koperasi. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar
koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya
menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotannya untuk memperoleh
efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik. Dengan
demikian, diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer dan
sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik. Infrastruktur pendukung
pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas. Lembaga gerakan
koperasi juga semakin berfungsi efektif dan mandiri. Serta praktek berkoperasi
yang baik (best practises) semakin berkembang di kalangan masyarakat luas.
3. Menurut Emil Salim, dasar operasional Sistem Ekonomi Pancasila yaitu “sekali
rencana resiko disusun, maka kegiatan ekonomi diserahkan kepada satuan-satuan
individual. Motivasi, rangsangan dan semangat dibaerikan kepada satuan – satuan
ekonomi individual untuk bekerja mengikuti rencana makro”
Daftar pustaka
https://cnnindonesia.com
Tanggerang.