Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Matkul sistem ekonomi indonesia

Nama : Nurlia

NIM : 042181135

Jurusan : Ilmu administrasi bisnis

Fakultas : FHISIP

Tugas 2

1. Dibandingkan dengan pelaku usaha lain, seperti BUMN, BUMD, ataupun


swasta, koperasi masih jauh tertinggal. Terkait hal ini, coba jelaskan (i)
apakah yang menjadi kendala koperasi yang membuatnya sulit berkembang
hingga saat ini, dan (ii) apa usulan strategi pengembangan koperasi agar
menjadi lebih kompetitif.
2. Jelaskan yang menjadi dasar  konstitusional dalam pelaksanaan Sistem
Ekonomi Indonesia!
3. Jelaskan dasar operasional Sistem Ekonomi Pancasila menurut Emil Salim!
4. Jelaskan peranan  masyarakat dalam sistem ekonomi Pancasila!

Semoga sukses ya.

Hindari plagiasi

Setiap kutipan lansung maupun tidak langsung, wajib mencantumkan asal


rujukannya.

Jawaban :

1. (i) kendala koperasi hingga sulit berkembang karena terjadinya :

1) Rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi.

2) Tertinggalnya kinerja koperasi dan kurang baiknnya citra koperasi.


Karena kurang pemahaman tentang koperasi sebagai badan usaha yang
memiliki struktur kelembagaan yang unik dibandingkan badan usaha
lainnya,serta kurang adanya informasi tentang praktek koperasi yang benar,
telah menimbulkan brbagai permasalahan mendasar yang menjadi kendala bagi
kemajuan perkoperasian.

3)kurang kondusif nya iklim usaha. Koperasi (termasuk Usaha Mikro, kecil
dan Menengah UMKM) pada umumnya juga masih menghadapi berbagai
masalah yang terkait dengan iklim usaha yang kurang kondusif. Disamping
itu, otonomi daerah yang diharapkan mampu mempercepat tumbuhnya iklim
usaha yang kondusif bagi koperasi dan UMKM, ternyata belum menunjukkan
kemajuan yang merata. Sejumlah daerah telah mengidentifikasi peraturan yang
menghambat sekaligus berusaha mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan dan bahkan telah meningkatkan pelayanan kpada koperasi dan
UMKM dengan mengembangkan pola pelayanan satu atap. Dengan kendala
diatas, maka apabila dibandingkan dengan sektor swasta dan BUMN, posisi
koperasi ditempatkan sebagai “pemain pinggiran” dalam perekonomian
Indonesia. Selama ini, aktivitas koperasi sebagai badan usaha yang memiliki
misi mewujudkan masyarakat sejahtera dengan dasar gotong royong dan asas
kekeluargaan sering berhadapan dengan kenyataan bahwa kegiatan ekonomi
yang berjalan bersifat kapitalis. Berbagai peluang usaha yang sebenarnya banyak
menyentuh kepentingan koperasi seperti di bidang pertanian, industri dan
kerajinan, kurang behasil dimanfaatkan oleh koperasi secara optimal.
Perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat mendorong perkembangan usaha
koperasi ke arah serba usaha (multi purpose). Walaupun disisi output sektor
koperasi belum banyak memberikan sumbangan pada perekonomian nasional,
namun menurut perkiraan para pengamat, sektor koperasi dianggap memiliki
potensi penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.

(ii) Strategi Pengembangan Koperasi agar lebih efektif, yaitu dengan cara
mengadakan program peningkatan kualitas dan kelembagaan koperasi. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar
koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya
menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotannya untuk memperoleh
efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik. Dengan
demikian, diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer dan
sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik. Infrastruktur pendukung
pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas. Lembaga gerakan
koperasi juga semakin berfungsi efektif dan mandiri. Serta praktek berkoperasi
yang baik (best practises) semakin berkembang di kalangan masyarakat luas.

Menurut Soeharto Prawirokusumo memperjelas peran pemerintah dalam


pengembangan koperasi dengan mengemukakan langkah-langkah operasional
dalam bentuk berikut ini :
a) meningkatkan akses dan pangsa pasar. Dilakukan dengan cara meningkatkan
keterkaitan usaha, kesempatan usaha, kepastian usaha, perluasan akses terhadap
informasi usaha, dan penyediaan sarana dan prasana usaha yang memadai serta
penyederhanaan perizinan.

b) memperluas akses terhadap sumber permodalan. Dilakukan dengan cara


memperkokoh struktur permodalan dan meningkatkan kemampuan dalam
pemanfaatan permodalan.

c) meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen. Dalam hal ini dapat


ditempuh antara lain melalui peningkatan kemampuan kewirausahaan dan
profesionalisme pengelola koperasi.

d) meningkatkan akses terhadap tekonologi. Hal ini dilakukan dengan cara


meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan, memanfaatkan hasil
penelitian dan pengkajian yang telah dihasilkan oleh berbagai lembaga yang telah
ada, meningkatkan kegiatan alih tekonlogi, dan berbagai kemudahan untuk
modernisasi peralatan berikut pemanfaatanya.

e) mengembangkan kerjasama usaha. Dalam hal ini ditempuh melalui


pengembangan kerjasama usaha antar pelaku ekonomi baik secara vertikal
maupun horizontal.

Menurut Soeharto Prawirokusumo pula, program unggulan yang merupakan ujung


tombak untuk mempercepat pengembangan koperasi adalah pengembangan
kemitraan usaha dan gerakan kewirausahaan. Kedua program ini tentunya
membuthkan partisipasi yang luas dari seluruh lapisan masyarakat termasuk para
pengusaha dan dunia pendidikan.

2. Konstitusi tertulis di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar (UUD). Merujuk


situs MPR, dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia terdapat
empat macam Undang-Undang yang pernah berlaku selama Indonesia merdeka,
sebagai berikut:

1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)


Saat Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945,
republik baru ini belum mempunyai undang-undang dasar.

Berselang sehari, Undang-Undang Dasar 1945 resmi menjadi konstitusi


Indonesia, tepatnya pada 18 Agustus 1945.  Isi dari UUD 1945 ini mengandung
nilai luhur bangsa. Pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 berisi tujuan
pembangunan nasional, hubungan Indonesia dengan luar negeri, pernyataan
kemerdekaan, dan ideologi Pancasila. Kemudian isi atau batang tubuhnya berisi
bentuk negara, lembaga negara, hingga jaminan hak dan kewajiban warga negara
dalam UUD 1945.

2. UUD RIS / Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 - 17 Agustus


1950)
Perjalanan Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak
Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia. Akibatnya
Belanda mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera
Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya. Sejalan
dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun
1947 dan agresi 2 pada tahun 1948.Ini mengakibatkan diadakannya Konferensi
Meja Bundar (KMB) di Belanda yang melahirkan negara Republik Indonesia
Serikat (RIS). Sehingga UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh negara
Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat saja.
Namun konstitusi ini tak berlangsung lama. Pada tanggal 17 Agustus 1950,
Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.

3. UUD Sementara / UUDS (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)

Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949


merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak
17 Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan. Oleh karena itu, Republik
Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena terjadi penggabungan dengan
Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik
Indonesia Serikat menjadi berkurang. Kemudian tercapailah kata sepakat untuk
mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagi negara
kesatuan yang akan didirikan jelas perlu ada undang-undang dasar baru. Untuk
itu, dibentuklah panitia penyusun rancangan undang-undang dasar yang disahkan
pada 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus
1950. Berlakulah undang-undang dasar baru itu pada 17 Agustus 1950. Namun
karena kondisi semakin tidak menentu, UUDS hanya berlaku sampai 5 Juli 1959.

4. UUD 1945 Hasil Amandemen (5 Juli 1959 - sekarang)

Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku sesuai dengan Dekrit Presiden 5


Juli 1959, yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno. Perubahan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama pada masa 1959-1965 menjadi
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru. Perubahan itu dilakukan
karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama dianggap kurang
mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuen. Konstitusi tertulis dan berlaku di Indonesia hasil amandemen ini pula
dibuat dengan lebih terperinci.

3. Menurut Emil Salim, dasar operasional Sistem Ekonomi Pancasila yaitu “sekali
rencana resiko disusun, maka kegiatan ekonomi diserahkan kepada satuan-satuan
individual. Motivasi, rangsangan dan semangat dibaerikan kepada satuan – satuan
ekonomi individual untuk bekerja mengikuti rencana makro”

4. masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam sistem


ekonomi pancasila. Masyarakat adalah sebagian unsur ekonomi non negara, yakni
ekonomi swasta. Dalam ekonomi swasta ini, yang menonjol bukan perorangan
(individual) tetapi masyarakat sebagai kesatuan yang melebihi jumlah
perorangan. Penekanan pada masyarakat tidak mengabaikan individu harus serasi
dengan kepentingan masyarakat. Dalam sistem ekonomi pancasila perlu dibuka
kesempatan luas bagi kelompok masyarakat untuk menggunakan sumber daya
alam yang diperlukan bagi semua (equal opportunity), terlepas dari perbedaan
suku, agama, ras ataupun daerah.

Daftar pustaka

https://cnnindonesia.com

Suharyono, Niam Sovie (2020). Sistem Ekonomi Indonesia. Universitas Terbuka,

Tanggerang.

Anda mungkin juga menyukai