Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Patch Adams merupakan film drama komedi semi-biografi yang berdasarkan cerita nyata
yang disadur dari buku Gesundheit:Good Health is a laughing matters yang dikarang oleh Adams
dan Maureen  Mylander 1.

Dari film ini dapat dipelajari bagaimana Patch menjalani hari di rumah sakit jiwa dan
menemukan gairah untuk menolong orang lain yang membawanya kedalam profesi kedokteran.
Selama menjalani  pendidikan kedokteran patch menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk
melihat pasien tidak sebagai masalah, sekumpulan sindoma dan penyakit namun sebagai pribadi
yang menghadapi masalah dan membutuhkan terapi diluar medis yang dapat meningkatkan rasa
bahagia bagi pasien itu sendiri. Patch adalah seorang yang mudah dekat dengan orang lain dan
pasien cenderung terbuka dengan dirinya dan pasien dapat mengungkapkan apa yang menjadi
gairah hidup pasien. Dalam film juga diungkapkan bahwa kesulitan pasien-pasien yang tidak
memiliki uang ataupun asuransi kesehatan untuk membiayai perawatan rumah sakit.

Tokoh Patch merupakan contoh Kepemimpinan yang ideal bukan hanya menjadi seorang
pengatur yang bersifat manajerial namun mampu menjadi sosok yang mampu memberi inspirasi.
Zalzenik mengatakan bahwa managers and leaders are basically two different types of people.
Perbedaan utama dari manager dan leader terdapat dalam lima hal, yaitu personality
(kepribadian), attitude towards goal (sikap terhadap tujuan), conception of work (konsep kerja),
relationship with others (hubungan dengan orang lain), dan sense of self (rasa diri). (1)

B. Tujuan

Untuk belajar kepemimpinan yang baik melalui tokoh “Patch Adam” tersebut. Sehingga
kita sebagai calon pemimpin memiliki karakter Leader bukan sebagai managers saja.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KONSEP

Teori dan Konsep Kepemimpinan


Dari latar belakang  Patch dan sesuai dengan the 8th habits from effectiveness to greatness yang
dikarang oleh Stephen R.Covey maka sesuai dengan gambar dibawah ini

Maka Patch menemukan suara atau panggilan hatinya untuk menolong sebanyak mungkin orang-
orang yang membutuhkan pertolongan, baik membutuhkan pertolongan medis maupun hanya
teman untuk berbicara,

Patch melihat dunia kedokteran sebagai dunia yang kaku dan bersifat paternalistic yang
bertentangan dengan visinya mengenai hubungan pasien dan dokter yang lebih menghargai
pendapat pasien dan lebih banyak mendengar. Patch menularkan ide, gairah dan menginspirasi
teman-temannya, tanpa rasa lelah dan terus berusaha membuka hati para pasien rumah sakit.hal
ini sesuai dengan konsep 8th habits oleh Stephen R.Covey
Dimana setelah menemukan panggilan jiwa, visi, gairah dan melaksanakannya dengan
penuh disiplin adalah menginspirasi orang-orang sekitar kita sehingga mereka dapat
menemukan panggilan jiwanya dan bergerak oleh karena pilihannya sendiri. Hal ini terlihat
dari berbagai adegan yang menggambarkan teman-teman patch yang dengan kerelaan untuk
bekerja dan membantu operasional rumah gesundheit, bahkan tokoh Mitch Vroman
terinspirasi dan bersedia untuk belajar dari Patch sendiri.
Menurut Stephen R Covey dalam 8th habits bahwa manusia akan bergerak dipengaruhi oleh
hal berikut

Dalam film digambarkan bahwa organisasi rumah gesundheit adalah lembaga nirlaba
dimana semua free of charge dan mengerakkan teman dalam lingkaran Patch dan para relawan.
Kekuatan Patch adalah memperlakukan para relawannya sebagai manusia dapat dilihat dalam
memperkerjakan bile yang cacat, tujuan organisasi yang mulia , membebaskan kreatifitas dalam
menolong orang lain serta kepuasan batin sebagai bayaran yang berharga. Dengan demikian para
relawan bekerja atas pilihan mereka sendiri dan sepenuh hati. Prinsip rumah relawan ini yang
paling berharga adalah patch mengembangkan konsep dimana pasien-pasien dalah sekaligus
dokter untuk sesamanya, sehingga terbentuk social support grup yang memberikan kekuatan bagi
pasien untuk mencapai kesembuhan atau kehidupan selayaknya manusia, bukan sekumpulan
penyakit dan sindroma.

Pemimpin adalah sosok yang menentukan apakah suatu usaha bersama yang telah
dirumuskan bersama pula, dapat bekerja dengan baik atau tidak.

Kepemimpinan oleh para ahli diyakini sebagai suatu seni mempengaruhi dan
mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, respek dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
Para praktisi biasanya mendefinisikan pemimpin sebagai orang yang menerapkan prinsip dan
teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas jika bekerja sama dengan orang,
tugas dan situasi agar dapat mencapai tujuan organisasi.(2)
Beberapa perdebatan seringkali timbul apakah seorang pemimpin memang dilahirkan sebagai
seorang pemimpin ataukah memang pemimpin bisa dicetak atau dibentuk. Lester percaya bahwa
seorang pemimpin tidak terlahir sebagai pemimpin. Seorang pemimpin adalah individu yang
senantiasa mengembangkan dirinya untuk terus belajar dalam suatu lingkungan pekerjaan,
sehingga kemampuan dan ketrampilannya menjadi semakin terasah menghadapi permasalahan-
permasalahan kompleks yang terjadi di lingkungannnya.
Sasaran keseluruhan seorang pemimpin adalah untuk menyelesaikan tugas dengan bantuan
kelompoknya. Untuk memenuhi sasaran tersebut, pemimpin harus memiliki tiga sasaran pokok
berikut:
1)  Mendapatkan keterikatan dan kerja sama dari kelompoknya
2)  Menggerakkan kelompoknya untuk mencapai sasaran yang telah disetujui
3)  Menggunakan sebaik-baiknya keterampilan, energi serta bakat kelompoknya.

Sasaran pemimpin adalah menugaskan orang mengerjakan apa yang dia inginkan dengan
mendapatkan kerja sama secara suka rela, bukan kepatuhan semu. Dia juga harus membangun
semangat kelompoknya. Semangatnya akan tinggi jika kelompoknya produktif dan orang-orang
di dalamnya bekerja sama dengan baik.
Para pemimpin dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, faktor-faktor keberhasilan dan
kepribadian. Jenis-jenis kepemimpinan dapat digolongkan dalam berbagai cara dan berikut ini
adalah beberapa pengelompokan yang paling khas.
1)        Berwibawa atau tidak berwibawa; pemimpin yang berwibawa tergantung pada pancaran sinar,
kepribadian, dan kualitas yang dapat memberikan inspirasi. Sifat-sifat ini merupakan sifat alami,
meskipun pengalaman mungkin telah mengajari seorang pemimpin bagaimana membawakan diri
dan menampakkan diri. Pemimpin yang tidak berwibawa hanya berpegang pada ilmu
pengetahuannya, kemampuannya untuk memberikan kesan agak meyakinkan, dan pendekatan
analitis yang tenang dalam menghadapi masalah, bukan kepada kepribadian atau kualitas
personalnya.
2)        Otokratis atau demokratis; pemimpin yang otokratis memaksakan keputusannya dan
mengelilingi dirinya sendiri dengan orang-orang yang patuh. Dia menggunakan jabatannya untuk
memaksa orang melakukan apa yang disuruhnya. Pemimpin yang demokratis mendorong orang
untuk berperan serta dan melibatkan diri mereka dalam pengambilan keputusan. Pemimpin
demokratis akan mengeluarkan wewenangnya agar segala sesuatu dapat dikerjakan, tetapi akan
lebih banyak berpegang kepada ilmunya dan kemampuannya untuk membujuk, bukan
menggunakan kekuasaan jabatan.
3)        Visioner atau pengendali; pemimpin visioner adalah pemimpin sesungguhnya, yang
memberikan inspirasi kepada orang melalui pandangannya mengenai masa datang dan
menggunakan “perhatian yang lemah lembut” untuk mendorong orang berperan serta dan untuk
mendapatkan keterikatan. Sebaliknya, pemimpin pengendali adalah seorang administrator yang
sangat memperhatikan berfungsinya sistem secara internal dan memperlakukan bawahannya
dengan cara “memandang rendah secara tersamar”.(3)
BAB III

KESIMPULAN

Jadilah seorang Leader bukan Manager yang berwibawa, demokratis dan visioner

Daftar Pustaka

(1) Zaleznik, Abraham. Managers and Leaders, Are They Different?. 1991

(2) Richard I. Lester. Kepemimpinan: Beberapa Prinsip dan Konsep. Kepemimpinan-Seri


Manajemen Sumber Daya Manusia. 1991. hal.181-182

(3) Michael Armstrong. A Handbook of Human Resource Management. 1997. hal.91-92

Anda mungkin juga menyukai