Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO SEJARAH MINAT

KONFLIK LIBYA DAN TOKOH DIBALIKNYA

GURU PEMBIMBING :
Dwi Anggawati, S. Pd

DISUSUN OLEH :
Seli

XII IPS 4

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babelan


Jalan Taman Kebalen Indah
Babelan Kabupaten Bekasi 17610
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Alah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
tugas akhir portofolio Sejarah Minat kelas 12 dengan judul “Konflik Libya dan
Tokoh Dibaliknya”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umat-Nya sampai akhir zaman.
Portofolio ini disusun untuk memenuhi tugas akhir portofolio Sejarah Minat kelas
12, dan dalam proses penyusunan portofolio ini, penulis mendapatkan banyak
sekali bantuan, bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini
penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Dwi Anggawati, S. Pd selaku guru Sejarah peminatan di SMA Negeri
Babelan.

2. Ibu Dra.Hj. Iftayati,M.Pd selaku wali kelas XII IPS 4.

3. Serta pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal kepada semuanya.

Penulis berharap portofolio yang telah disusun ini bisa memberikan manfaat untuk
menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata , dalam rangka perbaikan
selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak
karena penulis menyadari portofolio yang telah disusun ini memiliki banyak sekali
kekurangan.

Bekasi, 8 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Konflik Libya ........................................................................... 2
2.2 Kondisi Libya Sebelum dan Sesudah Pemerintahan Khaddafi............. 3
2.3 Peran Organisasi Dunia Dalam Menyelesaikan Konflik Libya ............ 4
2.4 Langkah-langkah Pembuatan Video Pembelajaran .............................. 6
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 7
3.2 Saran ..................................................................................................... 8
DAFAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Libya yang panjang telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
kekuasaan kolonial, perubahan politik, dan isu-isu keamanan. Negara ini
merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama
minyak, namun juga menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi.
Konflik di Libya dimulai pada tahun 2011, ketika berbagai protes terjadi di
seluruh negara tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak
adil. Protes tersebut kemudian berubah menjadi perang saudara yang melibatkan
berbagai kelompok militer dan kelompok pemberontak yang bertujuan untuk
mengambil alih kekuasaan pemerintahan.
Untuk menyelesaikan konflik di Libya, telah dilakukan berbagai upaya oleh
berbagai pihak, termasuk negara-negara asing dan organisasi internasional.
Namun, sampai saat ini masih terdapat banyak kendala yang menghambat proses
penyelesaian konflik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah konflik di Libya dan apa yang menyebabkan terjadinya


konflik tersebut?
2. Bagaimana sejarah konflik di Libya sebelum dan sesudah kejatuhan
pemerintahan Muammar Khaddafi?
3. Apa upaya yang telah dilakukan oleh organisasi internasional untuk
menyelesaikan konflik di Libya?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan portofolio ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui sejarah konflik di Libya dan apa yang menyebabkan terjadinya
konflik tersebut
2. Mengetahui sejarah konflik di Libya sebelum dan sesudah kejatuhan
pemerintahan Muammar Gaddafi.
3. Mengetahui upaya yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait (seperti PBB,
Uni Eropa, dll.) untuk menyelesaikan konflik di Libya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Konflik Libya

Sejarah konflik di Libya dimulai pada tahun 2011, ketika berbagai protes
terjadi di seluruh negara tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah yang
dianggap tidak adil. Protes tersebut kemudian berubah menjadi perang saudara
yang melibatkan berbagai kelompok militer dan kelompok pemberontak yang
bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan.
Konflik tersebut dimulai dengan protes-protes yang terjadi di kota
Benghazi, yang kemudian tersebar ke seluruh negara. Protes tersebut didorong oleh
kekecewaan terhadap kondisi ekonomi yang buruk di Libya, serta kebijakan
pemerintah yang dianggap tidak adil. Protes tersebut juga didorong oleh keinginan
untuk mengakhiri kekuasaan Muammar Khaddafi, yang telah memerintah negara
tersebut selama lebih dari 40 tahun.
Dalam menanggapi protes dari rakyatnya, Qadafi menggunakan cara-cara
kekerasansampai penggunaaan senjata dengan kekuatan militer dan jet tempur.
Sehingga rakyat sipilLibya yang menjadi korban dalam gelombang aksi protes
turunnya Qadafi. Secara resmi tercatat jumlah korban tewas dalam gelombang
protes anti-pemerintah di Libya mencapai 300 orang, termasuk 111 tentara dan 189
warga sipil. Korban berjatuhan menyusul bentrokanyang meletus pada pekan
silam. Demikian dilansir stasiun televisi nasional Libya pada hariRabu 23 februari
2011.
Peristiwa ini mengundang reaksi dari dunia internasional. Banyak negara
mengecamtindakan kekerasan Qadafi kepada rakyatnya. Melihat banyaknya rakyat
sipil yang menjadikorban dalam konflik antara oposan Qadafi dan loyalis membuat
dunia internasionalmemberi perhatian terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa
melalui Dewan Keamanan. DewanKeamanan melakukan sidang dua kali terkait
konflik di Libya. Sidang pertama menghasilkanResolusi DK PBB No.S/RES/1970.
Namun, resolusi ini tidak dilaksanakan oleh Qadafi. Qadafi tetap menggempur
pihak oposisi dengan senjata militernya, termasuk seranganmelalui udara.

2
Selanjutnya, negara-negara pemegang hak veto terutama Amerika Serikat
begitu gigihmendesak agar PBB segera melakukan sidang kedua. Dalam sidang
kedua dihasilkanResolusi DK PBB No.R/RES/1973 pada tanggal 17 Maret 2011.
Resolusi ini dikeluarkanuntuk mencegah pelanggaran HAM di Libya terus
berlanjut. Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1973 tersebut mengatur
mengenai penerapan genjatan senjata (cease-fire); perlindungan atas penduduk
sipil (protect of civilians); pelaksanaan Zone larangan terbang(No Fly Zone);
pelaksanaan Embargo senjata (Enforcement of the arms Embargo); dan
pembekuan sejumlah aset perorangan, instansi pemerintah maupun perusahaan
Libya.
Resolusi kedua dari Dewan Keamanan PBB membuat Amerika Serikat
mengirimkan pasukan militer aliansi yaitu North Atlantic Treaty
Organization(NATO) ke Libya dan melakukan humanitarian intervension. Sejak
17 Maret, ketika mandate PBB disahkan, Libyadi bawah Qadhafi selalu digempur
pasukan internasional. Setidaknya 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah
sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadapLibya. NATO juga
memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rezim Qadhafi.
Kebijakan AS dalam mengirimkan pasukan NATO ke Libya menimbulkan
perdebatan sendiri. Kegiatan NATO berdasarkan resolusi DK PBB adalah untuk
melindungikorban tewas rakyat Libya dan mencegah pelanggaran HAM yang
dilakukan Qadafi. Pada praktiknya NATO banyak menewaskan rakyat sipil Libya.
Setelah bertahun-tahun konflik, Muammar Khaddafi akhirnya dikalahkan dan
terbunuh pada tahun 2011. Namun, kekalahan Khaddafi tidak menyelesaikan
konflik tersebut secara keseluruhan, dan hingga saat ini masih terjadi pertumpahan
darah di seluruh negara tersebut. Konflik tersebut telah menyebabkan terjadinya
kerusakan ekonomi yang parah di Libya, serta telah menyebabkan banyak warga
negara Libya harus mengungsi ke negara-negara lain. Konflik tersebut juga telah
menyebabkan terjadinya konflik dengan negara-negara lain, serta telah
mengganggu stabilitas di seluruh wilayah Timur Tengah.

2.2 Kondisi Libya Sebelum dan Sesudah Pemerintahan Khaddafi


Sejarah konflik di Libya sebelum kejatuhan pemerintahan Muammar
Khaddafi cukup panjang. Sebelum tahun 2011, Libya dipimpin oleh Khaddafi
selama lebih dari 40 tahun. Selama masa pemerintahannya, Khaddafi memerintah

3
negara tersebut dengan cara yang sangat atoriter dan menghukum keras siapa saja
yang menentang kekuasaannya. Meskipun demikian, selama masa
pemerintahannya, Libya juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi, terutama karena kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, terutama
minyak. Namun, kondisi sosial di Libya masih terbilang buruk, terutama karena
tidak adanya hak asasi manusia yang diakui oleh pemerintah.
Pada tahun 2011, berbagai protes terjadi di seluruh negara tersebut terkait
dengan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil. Protes tersebut kemudian
berubah menjadi perang saudara yang melibatkan berbagai kelompok militer dan
kelompok pemberontak yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan
pemerintahan. Konflik tersebut dimulai dengan protes-protes yang terjadi di kota
Benghazi, yang kemudian tersebar ke seluruh negara.
Setelah bertahun-tahun konflik, Muammar Khaddafi akhirnya dikalahkan
dan terbunuh pada tahun 2011. Kejatuhan Khaddafi terjadi setelah berbagai
kelompok militer dan pemberontak berhasil mengambil alih kekuasaan di seluruh
negara tersebut.
Sesudah kejatuhan pemerintahan Muammar Khaddafi, konflik di Libya tidak
segera terselesaikan. Masih terdapat banyak kelompok militer dan pemberontak
yang saling bertikai untuk mengambil alih kekuasaan di negara tersebut. Konflik
tersebut telah menyebabkan terjadinya kerusakan ekonomi yang parah di Libya,
serta telah menyebabkan banyak warga negara Libya harus mengungsi ke negara-
negara lain. Konflik tersebut juga telah menyebabkan terjadinya konflik dengan
negara-negara lain, serta telah mengganggu stabilitas di seluruh wilayah Timur
Tengah.

2.3 Peran Organisasi Dunia Dalam Menyelesaikan Konflik Libya


Untuk menyelesaikan konflik di Libya, telah dilakukan berbagai upaya oleh
berbagai pihak, termasuk negara-negara asing dan organisasi internasional. Berikut
ini adalah beberapa pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian konflik
di Libya:
1. PBB: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah terlibat dalam upaya
penyelesaian konflik di Libya sejak awal perang saudara tersebut. PBB telah
mengirimkan pasukan perdamaian ke Libya untuk membantu dalam
menjaga ketertiban di negara tersebut.

4
2. Uni Eropa: Uni Eropa (UE) telah terlibat dalam upaya penyelesaian konflik
di Libya dengan cara memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan
keuangan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses perdamaian. UE
juga telah terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi di Libya.
3. Arab Saudi: Arab Saudi telah memberikan dukungan kepada salah satu
kelompok yang terlibat dalam konflik di Libya, yaitu kelompok yang
didukung oleh Pemerintah Kesatuan Libya yang diakui secara internasional.
Arab Saudi juga telah terlibat dalam upaya penyelesaian konflik dengan cara
memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Libya yang
terdampak oleh konflik tersebut.
4. Turki: Turki telah memberikan dukungan kepada salah satu kelompok yang
terlibat dalam konflik di Libya, yaitu kelompok yang didukung oleh
Pemerintah Kesatuan Libya yang diakui secara internasional. Turki juga
telah terlibat dalam upaya penyelesaian konflik dengan cara memberikan
bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Libya yang terdampak oleh
konflik tersebut.
5. Rusia: Rusia telah memberikan dukungan kepada salah satu kelompok yang
terlibat dalam konflik di Libya, yaitu kelompok yang didukung oleh
Pemerintah Kesatuan Libya yang diakui secara internasional. Rusia juga
telah terlibat dalam upaya penyelesaian konflik dengan cara memberikan
bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Libya yang terdampak oleh
konflik tersebut.

5
2.4 Langkah-langkah Pembuatan Video Pembelajaran
1. Mencari materi untuk membuat ppt.
2. Setelah itu masukan materi tersebut kedalam ppt.
3. Lalu pindahkan ppt yang sudah jadi ke handphone dalam bentuk dokumen.
4. Setelah itu, screenshot semua slide yang ada di dokumen tersebut.

5. Buat video dengan menggunakan 1 laptop dan 1 handphone.


6. Jika sudah direkam, lalu buka aplikasi capcut dan mulai mengeditnya.

7. Setelah sudah semua di edit lalu upload ke sebuah channel youtube.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergolakan rakyat di Libya yang menuntut mundurnya Qadafi dari kursi
presiden,mendapatkan reaksi dari Qadafi berupa kekerasan serta penggunaan
senjata militer dan jettempur. Dalam peristiwa ini banyak korban berjatuhan,
tercatat sekitar ratusan rakyat sipilmeninggal dunia. Perbuatan Qadafi ini bisa
disebut dengan kejahatan manusia dan pembantaian terhadap warganya.

Peristiwa ini mendapat reaksi dari internasional berupa resolusi dari


DewanKeamanan PBB, Resolusi DK PBB No.R/RES/1973. Resolusi ini dijadikan
suatu legitimasi pengiriman pasukan NATO ke Libya atas nama humanitarian
intervention. Amerika merupakan otak dibalik kebijakan pengiriman pasukan
NATO. Keterlibatan PBB dalamkonflik Libya lebih merepresentasikan
kepentingan Amerika Serikat. NATO menggempur pasukan loyalis Qadafi
terhitung sejak tanggal 17 Maret 2011.

Libya dibawah kepemimpinan Qadafi selama 42 tahun menjadi Negara


yang otoriter.Amerika ingin menyebarkan nilai-nilai demokrasi seperti penegakan
HAM, pasar terbuka,dan pembagian kekuasaan yang jelas. Sehingga Libya bisa
menjadi partner sebenarnya bagi Amerika dan Negara demokrasi lainnya. Hal ini
didasarkan pada fakta bahwa Negara demokrasi cenderung lebih damai
dibandingkan Negara non-demokrasi dan Negara demokrasi tidak akan menyerang
Negara demokrasi lainnya. Kebijakan ini diambil oleh Amerika Serikat atas dasar
kepentingan ekonomi. Libya merupakan masa depan yang menjanjikan untuk
perekonomian Amerika yang sedang krisis. Kekayaan minyak Libya sangat banyak
namun produksinya kurang. Amerika membantu pihak oposisi untuk
menumbangkan rezim Qadafi, dengan imbalan Amerika merupakan Negara
pertama yang akan memproduksi minyak Libya.

Selanjutnya, kebijakan ini dijadikan ajang pencitraan bagi Barrack Obama


menjelang pemilu Amerika tahun 2012. Mengangkat isu penegakan HAM dan
demokrasi, diikutidengan label yang telah melekat pada AS sebagai Negara
penegak HAM dan contoh terbaik Negara demokrasi. Label yang telah melekat

7
pada public mengenai AS dijadikan suatulegitimasi bahwa public menyetujui
kebijakan pengiriman pasukan untuk menghentikan pelanggaran HAM di Libya.

Amerika Serikat menggunakan NATO untuk mencapai kepentingannya


agar public menganggap AS sebagai Negara beradab. NATO merupakan aliansi
militer dari beberapa Negara dan pengiriman pasukan dimulai berdasarkan pada
resolusi Dewan Keamanan PBB.Secara tidak langsung NATO dianggap sebagai
pasukan utusan dari PBB. Amerika tidak ingin mengulangi kesalahan seperti
intervensi ke Iraq. Kebijakan ini juga dilakukan untukmenyelesaikan kasus
pengeboman pesawat komersil AS di Lockerbie oleh Qadafi. Setelah Qadafi
terbunuh dan tergantikan oleh pemerintahan yang baru, Libya kembali membuka
kasus ini setelah 24 tahun.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang telah di paparkan di atas. Penulis
menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan yang
menyebabkan kesimpulan dari portofolio ini secara spesifik hanya dapat
digunakan dalam diskusi terkait Libya. Sehingga sebagai tindak lanjut penelitian
ini, penulis memberikan saran dan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya agar
melakukan penelitian terkait bagaimana proses revolusi negara-negara lainnya di
Timur Tengah dan Afrika Utara. Sehingga dapat menjadi pembanding dalam
melihat bagaimana pergolakan negaranegara Timur Tengah dan Afrika Utara
dalam proses revolusi menuju negara demokratis

8
DAFAR PUSTAKA

Burhani, Ruslan. (2011, Juni 19). “Badan Internasional Desak Penyelesaian


Politik Konflik Libya”. Diakses pada 8 Januari 2023, dari

https://www.antaranews.com/berita/263790/badan-internasional-desak-
penyelesaian-politik-konflik-libya

Isniani, Danil. Soma Surya Persada.,dan Siti Munawaroh. (2018). Sejarah


Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara

Medcom. (2022, Mei 20). “Sejarah Konflik Libya, Perlawanan Rakyat Atas
Pimpinan Otoriter ”. Diakses pada 8 Januari 2023, dari
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/9K5Xxglk-sejarah-konflik-
libya-perlawanan-rakyat-atas-pimpinan-otoriter

Mutia. (2021)“Geopolitik dan Geostrategi Dunia Arab: Libya, Mesir, Tunisia,


Bahrain, dan Fenomena Arab Spring.” Diakses pada 8 Januari 2023, dari
http://mutia-z-s-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-48539-
Geopolitik%20dan%20Geostrategi-
Geopolitik%20Dunia%20Arab:%20%20Libya,%20Mesir,%20Tunisia,%20Bahrai
n,%20dan%20Fenomena%20Arab%20Spring.html

Prabowo, Gama. (2020,Desember 04). “Runtuhnya Rezim Muammar Khadafi.”


Diakses pada 8 Januari 2023, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/145845869/konflik-libya-
runtuhnya-rezim-muammar-khadafi

Prajaya, Mahda Pradewa Anta, Skripsi : “KETERLIBATAN NORTH ATLANTIC


TREATYORGANIZATION (NATO) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK NON-
INTERNASIONAL DI LIBYA KETIKA PENGGULINGAN PRESIDEN MUAMMAR
KADDAFI”. Malang:Universitas Brawijaya, 2012.

Tempo. (2022)“Menteri Luar Negeri Qhadafi Ditangkap” . Diakses pada 8


Januari 2023, dari
http://www.tempo.co/read/news/2011/09/01/119354240/Menteri-Luar-Negeri-
Qadhafi-Ditangkap

Anda mungkin juga menyukai