Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KANAL ION KLORIDA

DISUSUN OLEH :

LA EDE

NPM : 4820120179

PROGRAM STUDI S1-FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

AMBON

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya
sehingga makalah Kanal ion klorida dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalama saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini

Ambon, 01 Desember 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A.Latar belakang

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian.............................................................................................

B. Kegunaan...............................................................................................

C. Efek Samping........................................................................................

D. . Kontraindikasi....................................................................................

E. Mekanisme Aksi....................................................................................

F. Uji Klinis...............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat tidak dapat dipisahkan dan hidup manusia sejak jaman nenek-
moyang sampai jaman modern di masa yang akan datang. Karena obat, maka
banyak penderitaan umat manusia dapat dikurangi, dicegah, bahkan dapat
ditiadakan. Rasa nyeri pada operasi dapat dihilangkan dengan anestesi dan
analgetika. Berbagai penyakit infeksi dapat dilawan dengan antibiotika.
Pasien dengan hipertensi dapat ditolong dengan berbagai obat antihpertensi,
seperti betabloker, diuretika, antagonis kalsium dan ACE-inhibitor. nTukak
lambung dantukak duodenum yang dahulu (sebelum 1976) dapat
menimbulkan berbagai komplikasi dan membutuhkan pengobatan lama,
sekarang dengan omeprazol, amoksisilin atau kiaritromisin dan metronidazol
dapat disembuhkan dalam satu minggu. Ratusan obat telah ditemukan dan
memperkaya formularium dan pilihan para dokter dalam usaha mengurangi
penderitaan orang sakit. Tetapi masih banyak penyakit yang masih belurn
dapat diberantas. Penyakitkanker, HIV, atheroskierosis pembuluh darah
jantung maupun otak sampai sekarang masih menjadi momok dunia modern,
Proses penuaan dengan segala akibatnya, sepertiosteo porosis, kegagalan
fungsi berbagai organ dan penyakit Alzheimer sampai sekarang tidakada
obatnya. Berbagai penyakit bawaan atau genetik seperti talasemia, sindrom
down danberbagai penyakit kejiwaan tidak ada obatnya. Banyak tantangan
yang masih dihadapi duniakedokteran pada umumnya dan dunia farmasi
khususnya untuk dapat mengatasi berbagai macam penyakit.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Lubiproston

Nama dagang : Amitiza

Nama sistimatik (IUPAC) :7-[(1R,3R,6R,7R)-3-(1,1-difluoropentyl)-3-


hydroxy -8-oxo-2-oxabicyclo [4.3.0]non-7-yl] heptanoic acid

Struktur Kimia :

Obat pada kanal ion CI

Lubiproston (Amitiza) : mengaktifkan kanal ClC-2 sehingga meningkatkan


sekresi cairan kelumen usus dan mengatasi obstipasi kronis idiopatik

 Lubiproston Meringankan Gejala Konstipasi Kronik

Food and Drug Administration(FDA) dari U.S. pada 31 Januari 2006


menyetujui ilubiproston untuk mengobati konstipasi kronik pada pria dan
wanita di atas usia 18 tahun . Juga disetujui untuk pengobatan kepada wanita
yang mempunyai konstipasi dengan sindromiritasi usus besar atau irritable
bowel syndrome with constipation (IBS-C). Lubiproston dikategorikan
sebagai proston, suatu asam lemak bisiklik metabolit dari prostaglandin
E1.Lubiproston mengaktivasi kanal klorida spesifik (CLC-2) pada saluran
gastrointestinal (GI)untuk menguatkan sekresi cairan intestinal, sehingga
meningkatkan transit GI danmemperbaiki gejala konstipasi (Lacy dan Levy,
2007).

Irritable bowel syndromes (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah
penyakitkronis, yaitu gangguan motilitas saluran pencernaan yang ditandai
dengan ketidak nyamanan perut atau rasa sakit yang terkait dengan kebiasaan
buang air besar yang berubah seperti diare atau konstipasi atau keduanya.
Terapi saat ini untuk bentuk sembelit-dominan (IBS-C) yaitu dengan obat
pencahar osmotik atau serat atau stimulan. Namun, dapat memperburuk
kondisiatau menyebabkan gangguan elektrolit (Owen, 2008).

Studi klinis yang dilakukan pada pria dan wanita dengan konstipasi
kronis menggunakan 24 µg dari lubiproston dua kali sehari menunjukkan
perbaikan objektif dalam frekuensi dan konsistensi feses, serta gejala tegang (
straining ) dan evakuasi tidak lengkap.Sebuah studi multi-center pasien
dengan IBS-C menunjukkan bahwa pemberian 8 µglubiproston dua kali sehari
memperbaiki gejala global dan individual dari IBS. Lubiprostonumumnya
ditoleransi dengan baik dan jarang terjadi efek samping yang serius. Efek
samping yang paling umum dilaporkan adalah mual, sakit kepala dan diare
(Lacy dan Chey, 2008).

Lubiproston dalam beberapa literatur dikenal juga dengan SPI-0211 atau


RU-0211. Lubiproston disebut proston, yang merupakan metabolit
prostaglandin E1 (PGE1). Akan tetapi, tidak seperti prostaglandin, proston
tidak memberikan efek bila berinteraksi dengan reseptor prostaglandin E (EP)
atau F (FP), dan tidak merangsang kontraksi otot polos (Ueno,2005).
Lubiproston memiliki selektivitas yang tinggi pada CLC-2 pada membran
apikal darisel epitelial (membran usus). Aktivasi CLC-2 yang berlokasi di
saluran gastrointestinal meningkatkan transport Cl di lumen dan menguatkan
sekresi cairan intestinal (Camilleri dkk, 2006) .

Lubiproston beraksi secara lokal sebagai aktivator kanal ion klorida


(pembuka kanal) CLC-2, dan bukan cyclic-AMP-dependent chloride channels
(CFTR) pada sel manusia.Konsentrasi klorida pada cairan intestinal
ditingkatkan dengan aktivasi CLC-2, hasilnya adalah kenaikan sekresi cairan
kaya klorida dan transfer air tanpa mengubah keseimbang anelektrolit serum
(meningkatkan sekresi cairan usus tanpa mengubah konsentrasi sodium
danpotasium dalam serum). Resultanta dari perpindahan cairan ( fluid shift )
adalah stimulasi motilitas intestinal sehingga meningkatkan transit feses dan
meringankan konstipasi kronis dan constipation-predominant IBS (IBS-C)
(Crowell, 2009).

Sekresi ion klorida memiliki peran signifikan dalam meregulasi sekresi


pada usus halus dan usus besar. Sekresi klorida menyebabkan pergerakan ion
natrium dan diikuti airmelewati T-junction (paraseluler) dan masuk ke dalam
lumen sebagai respon gradien osmosis (Moeser, 2006). Sebelumnya, ion
klorida akan masuk ke dalam intraseluler melalui kotransporter Na+ ,
K+ ,2Cl (NKCC1) sehingga jumlah ion klorida intraseluler meningkat .
Aktivitas transporter ini didorong oleh rendahnya konsentrasi natrium
intraseluler yangdisediakan oleh pompa Na+ , K pada basolateral berfungsi
menjaga membran potensial tetap negatif. Pompa Na/KATPase berfungsi
untuk mengeluarkan ion Na+ . Kanal ion padasisi apikal (kanal CLC) bila
berikatan dengan agonis (lubiproston) akan membuka sehingga kanal ion
akan keluar dari sel.

B. Kegunaan

Lubiproston digunakan untuk konstipasi kronik pada pria dan wanita di


atas usia 18tahun, serta untuk pengobatan kepada wanita yang mempunyai
konstipasi dengan sindromiritasi usus besar atau irritable bowel syndrome
with constipation (IBS-C).

Pada 20 Juli 2006, Lubiproston tidak dianjurkan untuk anak-anak. Karena


menyebabkan postoperatif disfungsi usus besar

C. Efek Samping

Pada uji klinik, kebanyakan terjadi mua l (31%). Efek samping lainnya
(≥5% pasien) termasuk diare (13%), pusing (13%), perut keram (5%), sakit
pada abdomen (5%), perut kembung (6%), radang selaput lendir (5%), dan
muntah (5%).Efek samping dari Amitiza 24 µg 2 kali sehari yaitu mual,
diare, pusing, nyeri abdominal, distensi abdominal, dan kembung pada pasien
CIC .Efek samping dari Amitiza 8 µg 2 kali sehari pada IBS-C yaitu mual,
diare, pusing.

D. Kontraindikasi
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada pasien dengan keadaan
komplikasi hati atauginjal. Amitiza tidak diijinkan untuk digunakan oleh
anak-anak. Efek pada kehamilan tidak diujikan pada manusia tetapi pada
babi Guinea yang menimbulkan keguguran. Amitiza seharusnya digunakan
selama sebelum kehamilan agar mendapat efek terapi potensial danaman bagi
janin.

E. Mekanisme Aksi

Lubiproston merupakan asam lemak bisiklik berasal dari prostaglandin


E1 atau metabolit prostaglandin E1 (PGE1) yang bekerja secara spesifik
mengaktivasi CLC-2 yang berlokasi di sel epitelia pada saluran
gastrointestinal, meningkatkan transport Cl- di lumen dan menguatkan
sekresi cairan intestinal. Sekresi ini melunakkan stool, stimulan motilitas
intestinal, dan menaikkan perpindahan usus besar secara spontan
(spontaneous bowelmovements/SBM ).

1. Farmakokinetik

Distribusi minimal obat terjadi melebihi mempercepat


gastrointestinal jaringan. Lubiproston dengan cepat memetabolisme
sebelum reduksi atau oksidasi, diantara reduktase karbonil. Tidak ada
keterlibatan metabolik dari sistem hepatic sitokrom P450.Ukuran
metabolit, M3, berada pada tingkatan yang sangat rendah pada plasma
dan mengandung kurang dari 10% dari total dosis aturan. Indikasi dari
metabolisme terjadi secaralokal pada perut dan jejunum.

2. Sintesis
F. Uji Klinis

1. Konstipasi Idiopatik Kronik (Chronic Idiopathic Constipation/CIC )


Efek samping pada dosis temuan, efikasi, dan jangka panjang uji
klinis:Dari data yang diperoleh, pada Amitiza 24 µg 2 kali sehari dari
1113 pasien dengan CIC lebih dari 3 atau 4 minggu, 6 bulan, dan 12
bulan periode treatment; dan dari 316 pasien menerima kematian lebih
dari exposure jangka panjang ( ≤ 4 minggu).

Efek samping lainnya: efek samping berikut (penilaian oleh


investigator seperti kemungkinan atau berkaitan dengan terapi) terjadi
kurang dari 1% pasien yang menerima Amitiza 24 µg 2 kali sehari pada
uji klinis, terjadi minimal 2 pasien, dan terjadi lebih banyak pada pasien
yang menerima uji obat dari pada yang meninggal: diare, kejang otot,
defekasi darurat, jumlah perpindahan usus besar, hiperdrosis, nyeri
faringolaringeal, gangguan fungsi intestinal, gelisah, keringat dingin,
konstipasi, batuk.

2. Keamanan

Tidak ada keamanan yang signifikan yang teridentifikasi dengan


lubiproston bagaimanapun, itu hanya studi pada kesehatan sebaliknya
pada orang dewasa selama 24 minggu atau kurang. Telah diuji pada
pasien sehat yang lebih dari 65 tahun, dan tidak adarestriksi untuk
digunakan pada populasi ini. Lubiproston tidak dibolehkan pada
pasien dengan disfungsi ginjal atau hati.

3. Tolerabilitas
Lubiproston menyebabkan mual, diare, dan pusing pada kebanyakan
pasien. Sekitar 31% pasien yang menerima lubiproston 24 µg 2 kali
sehari dilaporkan mengalami mual dibandingkan dengan 5% pasien
yang mengalami kematian.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lubiproston memiliki selektivitas yang tinggi pada CLC-2 pada


membran apikal dari sel epitelial (membran usus). Aktivasi CLC-2 yang
berlokasi di saluran gastrointestinal meningkatkan transport Cl – di lumen
dan Lubiproston menguatkan sekresi cairan intestinal pada intestine.
Lubiproston digunakan sebagai konstipasi idiopatik kronik (CIC), atau
pengobatan opioid-induced constipation / OIC (narkotik). Juga dapat
digunakan untuk pengobatan kepada wanita yang mempunyai konstipasi
dengan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome with
constipation (IBS-C). Lubiproston hanya boleh digunakan untuk dewasa.
Tidak dianjurkan untuk anak-anak karena

DAFTAR PUSTAKA
1. BE, Lacy, Chey WD 2009. Lubiprostone: chroni constipation and irritable
bowel syndrome with constipation .Expert Opin Pharmacother

2. Camileri M , Bharuche AE , Ueno R, Burton D , Thomopore GM, Baxter


K , et al . 2006 .Effect of a selection chloride channel activator , lubiproston
, on gastrointestinal transit, fastric sensory,and motor fuctions in healthy
volunteer .AM J Physiol Gastrointest Liver Physiol.

3. Cuppoletti J, Malinowska DH , Tewari KP , Li, QJ, Sherry AM ,Patchen


ML , et al 200. SPI-0211 activeti T4 cell chloride transport and
recombinant human CIC-2 chlorida currets . AM J PHYSIOL CELL
PHYSIOL

Anda mungkin juga menyukai