Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANDANGA AGAMA TERHADAP STEM CELL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama

Dosen Pengampu : Muh. Muhsin Ghazali, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok: 4

1. Dendi rizki prasdiyanto : (33412101020)


2. Abd. Basid : (33412101021)
3. Fery Fadli : (33412101022)
4. Kurrotul Aini : (33412101023)
5. Mukarromah : (33412101024)

KELAS: 2A KEPERAWATAN

JURUSAN KESEHATAN PRODI D3 KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI MADURA

TAHUN PELAJARAN 2022


1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama serta diharapkan dapat
menambah wawasan bagi pembaca. Makalah ini berjudul “ Pandanga Agama Terhadap Stem
Cell” dimana teknologi stem cell ini sekarang sedang menjadi trend yang dianggap bisa
membantu pengobatan dalam bidang medis.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar : Muh. Muhsin Ghazali, M.Pd. juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulisan dalam makalah ini mungkin masih banyak kesalahan, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan agar penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan penulisan kami mohon maaf dan
kami ucapkan terimakasih.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Stem Cell.............................................................................................6


2. Apakah Stem Cell Itu Halal...................................................................................8
3. Hukum Pengobatan Stem Cell Menurut Padangan Agama...................................9

BABA III PENUTUP

1. Kesimpulan..........................................................................................................10
2. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Al-qur'an al-karim adalah mukjizat islam yang kekal dan selalu diperkuat oleh
kemajuan ilmu pengetahuan Al-qur'an merupakan obat bagi insan yang tengah dahaga akan
kesehatan batin dan raga, ia merupakan rahmat bagi hamba yang lalai terhadap perintah, Allah
SWT berfirman dalam Q.S. Al-Isra'/17:82

Stemcell atau sel induk atau dikenal dengan sel punca merupakan jenis sel yang bisa
berkembang menjadi jenis lainnya. Sel induk juga bisa memperbaharui dengan membelah diri,
bahkan setelah sel induk tidak aktif dalam jangka waktu lama. Tubuh manusia membutuhkan
banyak jenis sel berbeda untuk bisa berfungsi dengan baik.

Saat sakit, manusia harus mengoptimalkan segala cara untuk sembuh. Karena, ini adalah
bentuk ikhtiar melawan sakit sekaligus ikhtiar untuk melewati ujianNya. Belakangan ini stem
cell menjadi cara ampuh mengobati beberapa penyakit. Lalu, bagaimanakah pandangan Islam
terhadap persoalan ini ? mari kita simak ulasan di bawah ini.

Pengobatan stem cell atau yang biasa disebut sel punca adalah metode pengobatan yang
bisa menggantikan sel yang rusak atau mati. Metode dalam stem cell ini diterangkan oleh dr.
Raehanul Bahraen seorang Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram biasanya
menggunakan plasenta bayi ataupun sel darah dalam plasenta bayi.

Dalam pengobatan stem cell dari plasenta bayi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-
Utsaimin mengatakan bahwa pengobatan dengan metode tersebut diperbolehkan asal memang
benar-benar telah terbukti dapat menyembuhkan. Ia mengatakan demikian karena stem cell
bisa saja diambil dari bagian tubuh manusia hidup, yang mana bagian tersebut bisa dikatakan
4
adalah mayat. Dan ia menegaskan bahwa mayat manusia hukumnya suci. Itulah alasan
mengapa pengobatan stem cell diperbolehkan.

Kemudian, untuk pengobatan stem cell dengan bagian sel darah juga ada hukumnya
tersendiri. Karena, di antara para ulama masih ada beberapa perselisihan tentang hukum
darah itu sendiri, tergolong najis atau tidak.

Darah adalah najis jika dilihat dari penggalan Al Quran surat Al An’am: 145 berbunyi,
“Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu adalah bangkai,
atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semuanya itu adalah
kotor.”Bahkan, kenajisan darah ini juga dinyatakan oleh Imam An Nawawi.Jika bukti tersebut
menyatakan bahwa darah adalah najis, berbeda dengan pernyataan dari Al Hasan Al Bashri
rahimahullah. Ia berpendapat bahwa dahulu, kaum muslimin saat berperang dan kemudian
shalat, mereka dalam keadaan terluka. Sementara itu Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin juga berpendapat bahwa hanya darah yang keluar dari dua lubang (qubul dan dubur)
yang dapat membatalkan wudhu. Selain daripada itu, sama sekali tidak membatalkan wudhu.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud denga stem cell?
2. Apakah stem cell itu halah?
3. Apa pandangan agama terhadap stem cell?
3. TUJUAN
Saya menyusun makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui tentang
Pandangan Agama Terhadap Stem Cell yang sesungguhnya, dan dengan adanya ini juga
diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.
1

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN STEM CELL

Stem cell diperkenalkan sebagai sel-sel “undifferentiated” karena belum dapat


berkembang dan membentuk jaringan atau organ yang lebih spesifik. Sel punca, sel induk,
sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan
mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang
berbeda di dalam tubuh. Proses perubahan stem cell menjadi tipe sel yang spesifik dikenal
sebagai “differentation”. Selain berfungsi untuk membentuk jaringan atau organ yang lebih
spesifik, stem cell juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh
yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat stem cell terbelah, sel yang baru
mempunyai potensi untuk tetap menjadi stem cell atau menjadi sel dari jenis lain dengan
fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.
Jadi stem cell merupakan sel induk yang terdapat pada benda-benda hidup seperti
manusia, hewan dan tumbuhan.Stemcell atau sel induk adalah bagian dasar dari semua organ
tubuh yang berfungsi untuk memicu regenerasi jaringan organ tubuh kita.
Sel Punca mempunyai 2 sifat yang khas yaitu:
1. Differentiate yaitu kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Sel Punca
mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel saraf,
sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain
2. Self regenerate/self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi
dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel.
Tidak seperti “stem cell biasa”, stem cell embrionik adalah stem cell yang membangun
organ-organ tubuh kita. Dalam contoh yang sederhana, stem cell embrionik bertanggung
jawab dalam pembentukan mata, namun “stem cell mata biasa” hanya bertanggung jawab
pada daur ulang sel-sel mata selanjutnya. Singkatnya stem cell embrionik adalah pembentuk
sebenarnya dari berbagai organ tubuh. Dari fakta ini kita dapat mulai memahami pentingnya
stem cell embrionik.
Karena secara alami stem cell memiliki tugas untuk menggantikan sel yang tua
atau sakit, para ilmuwan menggagaskan berbagai ide untuk menggunakan stem cell
6
sebagai terapi untuk pasien dengan berbagai macam kondisi medis. Gagasan yang
dimakud adalah dengan memberi pasien stem cell atau sel terdiferensiasi yang terbuat
dari stem cell, kita dapat menggunakan kemampuan alami sel untuk menyembuhkan
pasien hingga sehat kembali. Sebagai contoh, apabila pasien memiliki serangan jantung,
dengan memberi pasien sebuah transplantasi stem cell sebagai terapi, tujuan kita adalah
untuk membuat stem cell yang ditransplantasi memperbaiki kerusakan di jantung.
Populasi alami stem cell yang kita miliki hanya mempunyai kapasitas yang terbatas untuk
memperbaiki kerusakan di tubuh kita. Kembali ke contoh mengenai jantung, stem cell
yang dimiliki jantung sendiri tidak mampu untuk melaksanakan tugas memperbaiki
kerusakan dari serangan jantung, tetapi transplantasi dari jutaan stem cell jauh lebih kuat.
Sehingga, dengan memberikan pasien transplantasi stem cell, kita meningkatka
kemampuan tubuh untuk penyembuhan melebihi kapasitas dari stem cell yang
terdapat secara alami yang jumlahnya terbatas. Masih ada beberapa tantangan yang perlu
diperhatikan sebelum strategi terapi stem cell menjadi umum, termasuk masalah
keamanan, karena stem cell dapat menyebabkan tumor, dan rejeksi imun. Meski begitu,
stem cell kemungkinan besar akan mengubah dunia kedokteran dan mungkin dalam satu
atau dua dekade, sebagian besar dari kita akan kenal seseorang, bahkan mungkin diri kita
sendiri, yang memiliki transplantasi stem cell. Stem cell memberikan janji untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit utama yang dihadapi orang-orang, seperti kanker,
penyakit jantung, penyakit Parkinson, sklerosis multipel, stroke, penyakit Huntington,
cedera tulang belakang, dan banyak lagi.

Saat ini, ada beberapa transplantasi stem cell yang telah teruji oleh ilmuwan yang
aman dan juga efektif. Contoh terbaik adalah transplantasi sumsum tulang. Namun,
banyak pengobatan stem cell yang belum teruji diiklankan dan ditawarkan di seluruh
dunia. Sering kali pengobatan tersebut mendapatkan banyak perhatian di media ketika
selebriti seperti bintang olah raga menjalani pengobatan ini. Umumnya, para ilmuwan dan
dokter di bidang stem cell memperingatkan pasien untuk menjauhi pengobatan tersebut
karena belum jelas apakah pengobatan tersebut benar-benar berfungsi dan aman. Para
pasien telah meninggal dari pengobatan tersebut. Dimana sebenarnya sangat masuk akal
untuk mempertimbangkan semua pilihan saat menghadapi penyakit atau kondisi yang
tidak dapat disembuhkan, kami menyarankan anda untuk hanyan mempertimbangkan

7
pengobatan tersebut sebagai harapan terakhir dan setelah berdiskusi dengan dokter pribadi
anda.

Pembahasan stem cells untukotak, termasuk di Indonesia terus di lakukan. Salah


satunyamelalui forum Dr. BoenjaminSetiawan Distinguished Lecture Series 2014 yang
digelar PT Kalbe FarmaTbk (Kalbe).Namun di Indonesia sendiri masih terbatas pada
skala penelitian. Saat ini, hanya 11 rumah sakit di Indonesia yang menjadi pusat
pengembangan pelayanan medis penelitian dan pendidikan bank jaringan dan sel punca.
minat terhadap terapi stem cell di Indonesia cukup tinggi meskipun harus merogoh kocek
yang tak sedikit yakni mencapai ratusan juta rupiah. Berdasarkan penelitian selama ini,
stem cells aman bagi tubuh. Bahkan, efek samping stem cells justru bisa berbuah
manisuntuk masalah penuaan atau memberikan efekantiaging. Risiko stem cells juga
semakin kecil jika menggunakan sel dalam tubuh manusia itu sendiri. Sebab, tidak ada
penolakan oleh tubuh terhadap sel baru tersebut. Berbeda untuk sel dari orang lain yang
bisa berkembang menjadi kanker. Untuk itu para dokter akan sangat berhati-hati dan
memastikan sel tidak akan ditolak oleh tubuh.
2. APAKAH PENGOBATAN STEM CELL ITU HALAL
Sejumlah ulama merekomendasikan halal dan diperbolehkannya, Secretome Stem Cell
untuk pengobatan. ”Dari hasil diskusi ini, kami merekomendasikan jika Secretome Stem Cell
halal dan diperbolehkan untuk pengobatan,” jelas KH Kharis Shodaqoh, salah satu ulama
dalam Forum Bahtsul Masail: Mengkaji Kehalalan Secretome Stem Cell yang
diselenggarakan oleh Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Rabu
(26/1/2022), di Kampus Jalan Kaligawe.
Alasan yang masuk dari para ulama karena bahan yang digunakan adalah halal, begitu
juga proses pembuatannya, dan yang tak kalah penting, adalah bermafaat untuk kemaslahatan
umat dan perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya di bidang kedokteran.
Hal sama dikatakan oleh Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Jateng, Dr KH Ahmad
Darodji MSi. Menurutnya, pada prinsipnya pengobatan dengan Secretome Stem Cell
dibolehkan. ‘’Hal ini sebagai upaya untuk tidak membiarkan tubuh kita sakit. Kalau melihat
bahan dasarnya, aman dan diperbolehkan. Kita menggunakannya dalam pengobatan. Kita
membutuhkan, jadi dasar medis tersebut membolehkan penggunaannya untuk pengobatan,’’
jelasnya.

8
Secara garis besar hasil Bahtsul Masail ini menyimpulkan bahwa Secretome Stem Cell
sebagai terapi dan pengobatan berbagai penyakit dinyatakan halal mutlak dilihat dari segi
bahan, proses, hasil, hingga dampak penggunaanya. Kehalalan secretome ini juga
memperhatikan sisi lita’awanu (prinsip tolong menolong atau kemanusiaan). Meskipun
demikian, dalam proses diskusi ada juga yang berpendapat bahwa kehalalan Secretome
bersifat dloruri (darurat).

3. HUKUM BEROBAT DENGAN STEM CELL DALAM PANDANGAN ISLAM


Terdapat metode pengobatan yang disebut dengan stem cell atau sel punca yang bisa
menggantikan sel yang rusak atau sel yang mati, misalnya mengganti sel jantung pada
kerusakan jantung, mengganti sel saraf pada kasus stroke dan sebagainya.Metode yang kami
ketahui yaitu menggunakan plasenta bayi atau sel darah yang ada di plasenta bayi. Sehingga
poin yang perlu dibahas dalam masalah ini adalah:
1) Hukum berobat dengan plasenta dan bagiannya
Kami mendapatkan fatwa Syaikh Muhammad bi Shalih Al-Utsaimin membolehkannya,
secara kedokteran ilmu embriologi hakikatnya plasenta bukanlah bagian dari organ
tubuh bayi tersebut. Jika memang teranggap organ, maka organ manusia hukum
asalnya suci.
2) Hukum berobat dengan zat darah
Apakah darah manusia itu najis atau tidak sehingga bisa digunakan, semisal dioleskan
atau dicampurkan?
Pendapat yang lebih mendekati kebenaran, wallahu a’lam, darah manusia
tidaklah najis, berikut sedikit penjelasannya
Dalil yang menyatakan darah adalah najis
Berdasarkan ayat.

ْ َ‫طا ِع ٍم ي‬
ٍ ‫ط َع ُمهُ ِإال َأ ْن يَ ُكونَ َم ْيتَةً َأوْ َد ًما َم ْسفُوحًا َأوْ لَحْ َم ِخ ْن ِز‬
ٌ‫ير فَِإنَّهُ ِرجْ س‬ َّ َ‫قُلْ ال َأ ِج ُد فِي َما ُأو ِح َي ِإل‬
َ ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَى‬

ARTINYA: “Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan


kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya
semua itu kotor.” (Al An’am: 145)

9
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Stemcell atau sel induk atau dikenal dengan sel punca merupakan jenis sel
yang bisa berkembang menjadi jenis lainnya. Sel induk juga bisa memperbaharui
dengan membelah diri, bahkan setelah sel induk tidak aktif dalam jangka waktu lama.
Tubuh manusia membutuhkan banyak jenis sel berbeda untuk bisa berfungsi dengan
baik.
Dalam pengobatan stem cell dari plasenta bayi, Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin mengatakan bahwa pengobatan dengan metode tersebut diperbolehkan
asal memang benar-benar telah terbukti dapat menyembuhkan. Ia mengatakan
demikian karena stem cell bisa saja diambil dari bagian tubuh manusia hidup, yang
mana bagian tersebut bisa dikatakan adalah mayat. Dan ia menegaskan bahwa mayat
manusia hukumnya suci. Itulah alasan mengapa pengobatan stem cell diperbolehkan.

Kemudian, untuk pengobatan stem cell dengan bagian sel darah juga ada hukumnya
tersendiri. Karena, di antara para ulama masih ada beberapa perselisihan tentang hukum
darah itu sendiri, tergolong najis atau tidak.

2. SARAN
Diharapkan terhadap mahasiswa bahwa pengobatan dengan stem cell itu sendiri
halal karena dalam undang-undang ulam sudah ditetapkan, tetapi masih ada
perselisihan antara ulama dengan pengobatan stem cell ini sendiri karena pengobatan
tersebut bagian dari sel darah yang hukumnya sendiri bahwa darah itu najis, tetapi
dikatakan halal jika itu darurat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Bagha, Musthofa Daib. Mukhtashar Shohih Bukhari, Cet. 7. Beirut: al Yamamah Li at-
Thiba’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi’, 1999.

Al-Burnu, Muhammad Shiddiq bin Ahmad. Al-Wajiz Fi Idhahi Qawa’id al-Fiqh al-Kulliyah.
Beirut: Muassah al-Risalat, 1996.

Fadel, Hossam E. Prospects and Ethics of Stem Cell Research; an Islamic Perpective,
Jima,39. May 2007.

Al-Fanjari, Ahmad Syauqi. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam. Jakarta: Bumi Aksara,
1996.

Jusuf, Ahmad Aulia. Aspek Dasar Sel Punca Embrionik (Embryonic Stem Cells) Dan Potensi
Pengembangannya. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
Dipresentasikan pada diskusi panel Realitas baru dan prospek perkembangan seputar
terapi sel punca(Stem Cell), Sabtu 24 Mei 2008. Jakarta: R. Rapat PB IDI.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI
2012 ,Tafsir al-Qur’an Tematik. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an
Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012.

Al-Maliki, Abu Abdillah, Muhammad Bin Ahmad Bin Abu Bakar Al-Qurthubi. Al-Jami' Li
Ahkamil Qur'an Wal Mubayyin Li Ma Tadhommanahu Minas Sunnati Wa Ayil
Qur'an, jilid 6. Beirut – Lebanon: Mu'assisah

11

Anda mungkin juga menyukai