Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gugun Kristina Sidabalok

NIM : 2215201585
Dosen Pembimbing: Yanti Afriwan,S.SiT., M.Keb

Contoh-Contoh Issue Terkini Tentang Praktek Kebidanan

1. Issue Terkini tentang praktik kebidanan: Ibu Hamil

“Mencetak Bayi Cerdas Melalui Kombinasi Stimulasi dan Nutrisi Pengungkit


Otak Selama Kehamilan”. Pengungkit otak = brain booster adalah suatu metode
untuk menambah potensi biopsikososial (kecerdasan) manusia sejak dalam
rahim. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan, diantaranya otak
(hardware) dan lingkungan (software) stimulasi) setelah lahir. Brain booster,
mempersiapkan otak sebagai hardware.

1) Stimulasi

• Pastikan ibu relaks dan dapat mengatasi stresnya kalau ada.

• Pastikan usia kehamilan ibu 20 minggu (taksiran persalinan adalah 40


minggu).

• Pastikan ibu mengerti 5 M (Musik Mozart, Malam hari antara jam 20.00 –
23.00, enam puluh Menit, mulai Minggu ke 20, Menempel perut Ibu).

• Pastikan lagu pertama Twinkle Twinkle Little Star dan lagu ke-11 K163
bersama petugas

2) Panduan pemakaian pengungkit otak (2)

• Ambil MP3 player dan pasang headphonenya.

• Geser tombol putih on diatas MP3.

• Tekan agak lama tombol putih ditengah-tengah lingkaran.


• Setelah di layar tampil kata “Music”, tekan huruf M.

• Tekan tombol tengah kembali.

• Lagu pertama adalah Twinkle Twinkle Little Star.

• Sebelum dipasang diperut Ibu, cek volume dengan memasang headphone di


telinga Ibu, atur supaya kalau terpasang di perut ibu yang terdengar oleh Ibu
hanya suara lamat-lamat.

• Pasang headphone simetri terhadap kanan kiri perut ibu.

• Baju ibu boleh dibuka boleh tidak, yang penting headphone menempel di perut
ibu. Headphone boleh dipegang terutama pada hamil 5 bulan.

• Bila 11 lagu sudah habis (sekitar 44 menit) ulangi dari awal sampai tercapai 60
menit.

• Saat melakukan stimulasi ibu boleh melakukan aktivitas lain (jalan-jalan,


makan, nonton TV)

• Setelah selesai 60 menit, matikan player dan simpan dengan baik

2. Issue Terkini tentang praktik kebidanan: Ibu Bersalin

1) Persalinan alami dengan Lotus Birth

Isu terkini dalam praktik kebidanan yang sangat fenomenal adalah lotus birth
yang membuat Robin Lim mendapat penghargaan yang membanggakan sejawat
diseluruh dunia. Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek
meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut
menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang
menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan
tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan
untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (Panduan Praktis
Asuhan Persalinan Normal: Genava, Swiss, 1997) “Penundaan Pengkleman
(atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali
pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih
memerlukan pembuktian lebih lanjut”. Lotus Birth jarang dilakukan dirumah
sakit tetapi umumnya dilakukan diklinik dan rumah bersalin, sehingga proses
bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya
bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir. Meskipun merupakan suatu
fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat sudah ada
dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin. Oleh karena itu, keputusan
untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi
karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih
dan membuat keputusan tentang tindakan tersebut. Praktik Modern dari Lotus
Birth menunjukan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hamper
sama dengan manusia, yaitu simpanse pun membiarkan plasenta utuh, tidak
merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan fakta primatologis
sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan
berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth. Referensi
mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan
Yahudi.

2) Lumbar Epidural Analgesia (LEA)

LEA Merupakan jenis anestesi lokal yang diberikan pada otot-otot melahirkan
sehingga tidak akan menimbulkan rasa nyeri saat proses persalinan. LEA akan
dipasang di antara ruas tulang belakang pada saat ibu sudah merasakan rasa
nyeri pada awal proses persalinan. "LEA akan membuat proses persalinan
menjadi efektif dan efisien karena ibu akan menjadi lebih rileks dan otot-otot
melahirkan yang tadinya nyeri tidak lagi dirasakan," Selain itu LEA tidak
akan memberikan efek samping pada bayi. Metode baru itu tidak akan
memberikan pengaruh buruk terhadap bayi setelah dilahirkan.

3) Metode Persalinan “Silent Birth”

Silent birth adalah persalinan yang mengutamakan ketenangan ketika proses


melahirkan.

Metode ini pertama kali dikemukan oleh L.Ron Hubbard Dianetics :The
Modern Science of Mental Health yang berprinsip pada keutamaan ibu hamil
dalam persalinan yang diberikan perawatan maksimal dalam lingkungan yang
tenang.

Persalinan dengan menggunakan metode ini yaitu mengutamakan lingkungan


yang tenang sehingga suara dari bidan atau dokter yang umum memberikan
komando untuk mengejan atau mengambil napas kurang disarankan dalam
metode ini.

3. Issue Terkini tentang praktik kebidanan: Ibu Nifas

Politeknik Kesehatan Medan Program Studi Kebidanan menciptakan inovasi


bernama Oukup Ibu Nifas. Inovasi tersebut dipamerkan pada Edu Health Fair
2020 pameran pendidikan Poltekkes di Mal Taman Anggrek, Jakarta 5-6
November 2020. Cukup merupakan sauna tradisional Suku Karo dari Sumatera
Utara. Berbentuk kotak dengan bagian dalam berbahan alumunium foil dan
bagian luar dilapisi tikar. Kepala Laboratorium Kebidanan Poltekkes Medan
Dewi Meliasari mengatakan Oukup Ibu Nifas ini diadaptasi dari kebudayaan
masyarakat Batak Karo. “Bagian luar Oukup dilapisi tikar. Tikar ini merupakan
benda yang melekat dengan kehidupan dan kebudayaan Batak Karo,” katanya.
Dewi menceritakan kebiasaan ibu pada masyarakat Batak Karo setelah
melahirkan selalu ditutup menggunakan tikar agar keluar keringat. Berdasarkan
hal tersebut Poltekkes menciptakan inovasi Oukup Ibu Nifas. Di dalam Oukup
Ibu Nifas sang ibu duduk di kursi dengan kepala tetap di luar. Bagian bawah
kursi disimpan air rebusan dengan 89 jenis rempah-rempah. 89 jenis rempah-
rempah itu di antaranya terdiri dari batang-batangan, daun-daunan, dan bunga.
Semuanya direbus hingga sekitar 80-90 derajat celcius. Oukup Ibu Nifas itu
merupakan hasil penelitian antara dosen dan mahasiswa D4 Program Studi
Kebidanan. Hasil penelitian menunjukkan dengan ibu diam di dalam Oukup
selama 15 menit setiap hari selama 15 hari akan mempercepat involusi dan
memperbanyak ASI. Namun demikian ia mengaku masih diperlukan berbagai
pengembangan. “Khasiatnya dapat mempercepat involusi uterus dan
memperbanyak ASI, itu hasil penelitiannya,” kata Dewi.

4. Issue Terkini tentang praktik kebidanan: Bayi

Pencegahan perdarahan spontan intrakranial & pemberian vitamin K pada


bayi baru lahir.

Semua bayi baru lahir harus diberikan injeksi vitamin K1 profilaksis.

Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1 (phytomenadione) injeksi


dalam sediaan ampul yang berisi 10 mg Vitamin K1 per 1 ml.

Cara pemberian profilaksis injeksi vitamin K1 adalah:

Masukkan vitamin K1 ke dalam semprit sekali pakai steril 1 ml, kemudian

disuntikkan secara intramuskular di paha kiri bayi bagian anterolateral sebanyak


1 mg dosis tunggal, diberikan paling lambat 2 jam setelah lahir.

Pada bayi yang akan dirujuk tetap diberikan vitamin K1 dengan dosis dan
cara
yang sama.

Pada bayi yang lahir tidak ditolong bidan, pemberian vitamin K1 dilakukan
pada kunjungan neonatal pertama (KN 1) dengan dosis dan cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai