Anda di halaman 1dari 20

Pengantar Diskusi 2 :

Etiologi & Penularan Penyakit


Capaian Pembelajaran Diskusi Kasus 2:
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
• menjelaskan pengertian penyakit infeksi, infeksi akut dan infeksi kronis
• mengidentifikasi etiologi penyakit infeksi, misalnya morbilli, demam
berdarah dan tuberkulosis, serta proses penularannya
• mengidentifikasi gejala dan tanda penyakit infeksi akut dan kronis
• mengidentifikasi masalah gizi yang terjadi pada penyakit infeksi infeksi
akut dan kronis seperti pada morbilli, demam berdarah dan tuberkulosis
• menjelaskan patofisiologi gizi pada penyakit infeksi akut dan kronis
• menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan klinik melalui gizi pada
penyakit infeksi
MORBILLI = CAMPAK = RUBEOLA = MEASLES
Morbilli : suatu penyakit akut, etiologi virus morbilli yg tmsk gol
paramoxyvirus
 Ditularkan  Virus berada dalam sekret  Gejala t.d 3 stadium
secara droplet nasofaring & darah
Kontak droplet Port’ d Entrée
aerosol Saluran nafas, konjungtiva
STADIUM PRODORMAL = KATARAL (± 4-5 hari)
Virus bermigrasi ke KGB (kel limfe) demam, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan
regional  viremia primer  RES nasofaringis (coryza). Akhir stadium kadang ditemui
 seluruh tubuh (viremia sekunder) bercak koplik di mukosa pipi daerah mulut

Nekrosis epitel, pembentukan STADIUM ERUPSI 4 – 7 hr stl prodrormal ditandai dg


giant cell Warthin-Finkeldey timbulnya bercak koplik & rash makulopapular dimulai
dari blk telinga, ,leher, dada, perut, punggung, ekstre-
mitas, batuk bertambah, panas tinggi kadang kejang2,
Antibody  sel T sitotoksik 
Replikasi virus, gejala berkurang, STADIUM KONVALESENS
Interleukin  (immunosupresi)
Hiperpigmentasi. Desquamasi, Gejala berkurang
Komplikasi & Dampak Morbilli pada Status Gizi nasofaringitis
Gejala yg ditimbulkan berupa pe- Fase Prodormal = Kataral &
3 FASE Fase Erupsi konjungtivitis
radangan seluruh mukosa & kulit
Fase Konvalesens
KEBUTUHAN E & P 
JIKA Mulut : stomatitis
KATABOLISME 
KEKEBALAN Usus : enteritis  DIARE
RENDAH, Telinga : Otitis Media KEP
TERJADI Bronkus&Paru : Bronkopneumonia
KOMPLIKASI ASUPAN E & P 
Otak : Ensefalitis
Pembentukan Limfosit  ANOREKSIA

KATABOLISME 
KEBALAN MORBILLI LE-
BIH BERSIFAT SELLULER STATUS GIZI  K E P berat
MORBILLI BERAT
Pembentukan Limfosit
TERHAMBAT
PENGOBATAN, PENCEGAHAN & PENGATURAN DIET
Pengobatan dengan antibiotik yang sesuai, terutama untuk mencegah infeksi sekunder

PENCEGAHAN Perbaikan Status Gizi, Imunisasi & Kebersihan Lingkunga


 Kebutuhan energi dan protein meningkat
MASALAH GIZI PADA
 Gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan
DOMAIN KLINIK  Gangguan pencernaan & penyerapan

KASUS 2a : Morbilli dengan Komplikasi Bronkopneumonia


Ananda Billi berumur 2 tahun 2 bulan, putra dari Pa Marto, seorang sopir, selama empat hari enggan
makan, menderita demam tinggi, batuk dan pilek. Pada hari keempat keluar ruam-ruam kemerahan pada
kulit, suhu menurun, tetapi batuk bertambah parah, bahkan kelihatan sesak. Os sama sekali tidak mau
makan, bahkan disertai diare. Os dibawa ke dokter dan harus dirawat di rumah sakit.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa tinggi badan 83 cm, berat badan 9.0 kg, Kesadaran Os sedikit menurun.
Mata cekung, bibir kering, turgor kulit menurun. Suhu 39oC, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 92 kali per
menit. Terdapat tanda-tanda gangguan pada paru-paru. Laboratorium: Lekosit 10500 per ml, Hb 11 g/dl.
Diagnosa yang dilakukan dokter adalah Morbilli dengan komplikasi Bronkopneumonia. Os harus dirawat di
rumah sakit, mendapatkan gizi parenteral, antibiotik, analgetik, antipiretika dan roboransia.
Soal Diskusi 2. Kasus 2a untuk klp 1, 2 dan 3
A. Jelaskan tentang gambaran umum penyakit
morbilli, meliputi B Identifikasi masalah gizi yang dialami
1. Pengertian Morbilli penderita Morbilli melalui tahap berikut:
2. Etiologi Penyakit dan Penularan Penyakit 1. Data identitas dan antropometri
penderita (nama, umur, jenis kelamin,
3. Patogenesis Penyakit
pekerjaan)!
4. Komplikasi atau Akibat Penyakit 2. Data subyektif dan obyektif penderita!
5. Pengobatan Medikamentosa 3. Analisa assessment dengan memakai
6. Perawatan tabel (lihat responsi yang lalu)
7. Pencegahan Penyakit 4. Rumusan Masalah Gizi
Jawaban A : mahasiswa melakukan studi pustaka
Jawaban B 
B.Assessment
1. Data Identitas dan Antropometri:
Nama : Ananda Billi Umur : …………… bulan Jenis kelamin : …………………..
Nama orang tua : Pa Marta Pekerjaan orang tua : Sopir BB/U : ……………….
Berat Badan : ……….. kg Status Gizi TB/U : ……………….
Tinggi Badan : ……….. m BB/TB : ……………….
2.a. Data Subyektif (tanda/gejala yang dirasakan penderita)
empat hari enggan makan, menderita demam tinggi, batuk dan pilek. Pada hari keempat
keluar ruam-ruam kemerahan pada kulit, suhu menurun, tetapi batuk bertambah parah,
bahkan kelihatan sesak. Os sama sekali tidak mau makan, bahkan disertai diare.
Gantilah istilah-istilah tadi dalam bahasa latin, misal demam = febris

2b. Data Obyektif (tanda hasil pemeriksaan fisik, laboratorium atau pemeriksaan lainnya)
 Pemeriksaan fisik : Tulis yang ada dalam soal, apakah hasilnya normal atau tidak?
Jika tidak disebut apa? Contoh :
Lekosit = 10.500 /mm3  lekositosis
 Pemeriksaan laboratorium:
Hemoglobin = 11 g/dl  anemia

3. Analisis Assessment
Kasus yang dihadapi:
1. Seorang anak laki-laki berumur ……………..bulan BB …………. kg, TB …………….. cm.
Status gizi berdasar BB/U ………………………….., TB/U ………………………. BB/TB …………………………
Diagnosa medis MORBILLI dengan BRONKOPNEUMONIA dan DIARE kesadaran menurun
Lanjutan ASSESSMEN KASUS 2a Lengkapi titik-titik tabel di bawah ini dengan jawaban yang ada pada
slide berikutnya!
Tanda, Gejala P, Lab Tujuan
Masalah Gizi Jenis Intervensi
dan Obat intervensi
Status gizi (1)………………….. (2)……….. (3)……….. (4)………..
Suhu 39oC (5)…… Memberi diet dengan kandungan
(7)……….. (8)………..
Lekosit 10500/ml (6)……. (9) Energi dan Protein …………….
Tidak mau makan (10)…… (11)……….. (12)……….. (13)………..
DIARE (14)…………… (15)……………….. (16)………….
Mata cekung, bibir kering,
(18)……….. (19)……….. (20)………..
turgor kulit menurun (17)…
Hemoglobin 11 g/dl (21)…. (22)……….. (23)……….. (24)………..
(25)……… Akibat hambatan
(27)………..
Batuk & sesak nafas dalam mengunyah & menelan (26)………..
makanan akibat batuk
4. Rumusan masalah gizi pada DOMAIN KLINIK (28) (a)……….…….., (b)…………..…….., (c)……………………..
Masalah pada DOMAIN INTAKE :
(29) ………………………………………… ditandai dengan status gizi underweight
berdasar indeks BB/U dan BB/TB. serta
(30) ………………………………., berdasar kadar hemoglobin
Dengue Hemorrargic Fever (DHF)
= Demam Berdarah (DBD
● Suatu penyakit infeksi akut, disertai demam 2-7 hari,
menyerang semua usia Aedes aegypti
● Etiologi virus dengue (Den 1, 2, 3 & 4)
● Vektor nyamuk genus Aedes, Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus
● Manifestasi klinik
Aedes albopiktus
ASYMPTOMATIK (TANPA GEJALA = OTG)

Undeferentiated fever
Tanpa gejala perdarahan

SYMPTOMATIK Dengan gejala perdarahan


Dengue fever
Tanpa Syok
Dengue Haemorrargic Fever
DENGUE SYOK SINDROM (DSS)
GEJALA DEMAM DENGUE GEJALA DEMAM BERDARAH
EPISTAKSIS (mimisan)
 Demam akut 2 – 7 hari GEJALA DEMAM DENGUE
 Sakit kepala HEMATEMESIS
 Sakit dibelakang mata
 Pegal pada otot atau nyeri sendi MELENA
GEJALA PERDARAHAN SPONTAN
 Bintik-bintik merah (rash) TROMBOSITOPENIA
 Manifestasi perdarahan (pteki,
torniquet test) Perdarahan Kulit
 Lekopenia Ptekie, Ekimosis, Purpura

PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN menyebabkan

 DBD merupakan self limitting disease, obat-obatan


ditujukan untuk mengatasi komplikasi misal perdarahan DENGUE SYOK SINDROM
dengan obat koagulan
 Analgesik dan antipiretik untuk mengurangi keluhan  Demam dengue yang disertai
 Suplemen vitamin dan mineral untuk mengatasi anemia syok: hipotensi
dan meningkatkan kekebalam  Penderita pucat, ujung-ujung
 Pencegahan adalah membasmi vektor nyamuk dg cara jari dingin
mencegah perkembangbiakan nyamuk
Masalah Gizi PADA Anak Penderita Demam Berdarah
DOMAIN KLINIK :
 Infeksi meningkatkan katabolisme protein untuk pembentukan lekosit (lekosit
polimorfonuklear & limfosit) dan reaksi kekebalan tubuh
 Infeksi menyebabkan berbagai gejala gastro-intestinal seperti anoreksia, nausea dan
vomitus sehingga asupan zat gizi menurun
 Gangguan keseimbangan cairan akibat muntah
DOMAIN INTAKE :  Kebutuhan energi dan zat gizi meningkat akibat hiperkatabolisme
 Asupan energi dan zat gizi turun
 Pada anak : energi dan zat gizi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan
 DOMAIN BEHAVIOUR : lingkungan yang menyebabkan berkembang biaknya vektor nyamuk
Diskusi 2. Kasus 2b DEMAM BERDARAH untuk klp 4, 5 dan 6
Ananda Deni putra Pa Dirga, seorang guru SMP, berumur 4 tahun 2 bulan, telah 3 hari menderita
demam. mual dan muntah. Os mengalami mimisan, sehingga orangtuanya membawa ke dokter.
Pemeriksaan fisik : kesadaran kompos mentis, TB 92 cm, BB 13.5 kg. Suhu 39oC, tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 100 kali per menit. Ditemukan bintik-bintik perdarahan di bawah kulit sebesar jarum di bebe-
rapa tempat, torniquette (+) Jantung dan paru-paru normal, abdomen normal tidak ada hepatomegalia
maupun splenomegali. Laboratorium: hematokrit 50%, lekosit 3500 per ml, trombosit 175.000 per ml.
Diagnosa dokter : Dengue Haemorrargic Fever. Os dirawat di rumah sakit mendapat infus dekstrosa,
obat analgesik dan antipiretik, anti perdarahan, imboost untuk meningkatkan kekebalan.
Soal Kasus Demam Berdarah Diskusi 2. Kasus 2b untuk klp 4, 5 dan 6
A. Jelaskan tentang gambaran umum penyakit B Identifikasi masalah gizi yang dialami penderita
demam berdarah, meliputi Demam Berdarah melalui tahap berikut:
1. Pengertian Demam Berdarah 1. Data identitas dan antropometri penderita
2. Etiologi Penyakit dan Penularan Penyakit (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan)!
3. Patogenesis Penyakit 2. Data subyektif dan obyektif penderita!
4. Komplikasi atau Akibat Penyakit 3. Analisa assessment dengan memakai tabel
5. Pengobatan Medikamentosa (lihat responsi yang lalu)
6. Perawatan 4. Rumusan Masalah Gizi
7. Pencegahan
Jawaban A : mahasiswa melakukan studi pustaka
Jawaban B 
B.Assessment
1. Data Identitas dan Antropometri:
Nama : Ananda Deni Umur : …………… bulan Jenis kelamin : …………………..
Nama orang tua : Pa Dirga Pekerjaan orang tua : Guru SMP BB/U : ……………….
Berat Badan : ……….. kg Status Gizi TB/U : ……………….
Tinggi Badan : ……….. m BB/TB : ……………….
2.a. Data Subyektif (tanda/gejala yang dirasakan penderita)
Os 3 hari menderita demam dan muntah, mengalami mimisan.
Pada lengan bawah terlihat bintik-bintik merah.
Gantilah istilah-istilah tadi dalam bahasa latin, misal demam = febris

2b. Data Obyektif (tanda hasil pemeriksaan fisik, laboratorium atau pemeriksaan lainnya)
 Pemeriksaan fisik : Tulis yang ada dalam soal, apakah hasilnya normal atau tidak?
Jika tidak disebut apa? Contoh :
Lekosit = 3.500 /mm3  lekopenia
 Pemeriksaan laboratorium:
Trombosit = 175.000 /mm3  trombositopenia

3. Analisis Assessment
Kasus yang dihadapi:
1. Seorang anak laki-laki berumur ……………..bulan BB …………. kg, TB …………….. cm.
Status gizi berdasar BB/U ………………………….., TB/U ………………………. BB/TB …………………………
Diagnosa medis DENGUE HEMORRARGHIC FEVER dengan kesadaran KOMPOS MENTIS
Lengkapi titik-titik tabel di bawah ini dengan jawaban yang ada pada
Lanjutan ASSESSMEN KASUS 2b : slide berikutnya!
Tanda, Gejala P, Lab dan
Obat Masalah Gizi Tujuan intervensi Jenis Intervensi
Status gizi (1)………………….. (2)……….. (3)……….. (4)………..
Muntah(5)………………….. (6)……….. (7)……….. (8)………..
Suhu 39oC (9)…… Memberi diet dengan kandungan
Lekosit 3500/ml (10)……. (11)……….. (12)………..
(13) Energi dan Protein …………….
Mimisan, (14)…… Meningkatkan asupan vitamin
bintik2 perdarahan dibawah (19)……….. (20) ……. (21) …… dan
(17)………..
kulit sebesar jarum (15)….. (18)……….. mineral (22)………,,
trombosit 175000/ml (16)…… secara oral & parenteral
Hematokrit 50%, berarti ada
hemokonsentrasi (23)…….. (24)……….. (25)………..
Rumusan masalah gizi pada domain klinik Kasus 2b (Demam berdarah pada stunting) adalah:
(26) ………………………… yang ditandai dengan hambatan pertumbuhan. Akibat adanya penyakit demam
berdarah, maka terjadi peningkatan kebutuhan:
(27) ……..……... , agar metabolisme dapat berlangsung,
(28) …………...…., yang diperlukan untuk kekebalan,
(29) Vitamin ……………… dan mineral (30) ………………….., yang diperlukan untuk membentuk faktor pembekuan
TUBERKULOSIS : penyakit infeksi kronis yang
etiologinya Mikobakterium tuberkulosis.
terbanyak Otak : ENSEFALITIS
Kuman menyerang semua organ tubuh Paru-paru selaput otak : MENINGITIS
tulang/sendi
 Tuberkulosis dapat menyerang semua umur ARTHRITIS
 Mikobakterium tuberkulosa ditularkan
udara, lewat percikan ludah
 Jatuh sakitnya seseorang tergantung daya
tahan atau kekebalannya
RISIKO o Anak terutama setelah campak
TINGGI o Diabetes Mellitus
o HIV (AIDS) & penyakit2
gangguan imunitas Pasien TB aktif dapat menularkan 10 – 15 orang
disekelilingnya setiap tahun
TANDA & GEJALA TB PARU pada ANAK
• Demam tidak terlalu tinggi (subfebril) • Batuk berdahak yang tidak sembuh setelah 3
• Anoreksia minggu diobati
• berat badan turun atau berat badan • Hemoptisis pada TB anak sangat jarang
tidak bertambah pada anak • Keringat malam hari

KOMPLIKASI : KEP ringan – berat & ANEMIA


Pengobatan Medikamentosa Pencegahan Tuberkulosis
1. Antibiotik misalnya Rifampisin. Pemberiannya 1. Memelihara Kebersihan Lingkungan
harus dalam perut kosong satu kali sehari. 2. Menjaga status gizi dengan “Diet Seimbang”
2. Bakteriostatik mis INH 3. Imunisasi dengan vaksin BCG (Bacille
3. Obat batuk untuk mengurangi keluhan Calmette Guerin), diberikan pada anak baru
4. Suplemen vitamin, terutama B6 untuk lahir hingga umur 2 bulan. Jika umur anak > 2
mengatasi efek samping penggunaan INH bln, maka harus di tes dengan PPD tuberkulin
5. Suplemen mineral / preparat anti anemia dulu.
Kasus 2c : Tuberkulosis untuk klp 7, 8 dan 9
Ananda Tibi berumur 3 tahun kurang 2 bulan, putra dari Pa Fadli, seorang pedagang pasar. Delapan bulan
yang lalu menderita penyakit campak dengan komplikasi Bronkopneumonia, dan dinyatakan telah sembuh.
Akan tetapi beberapa minggu terakhir Os nafsu makannya menurun, lesu, kadang-kadang demam dan
mengeluh sakit kepala. Oleh orang tuanya diberi obat parasetamol, dan keluhannya menghilang. Os kadang-
kadang batuk, diberi obat OBH. Setiap malam orangtuanya harus mengganti pakaiannya, karena basah kuyup
akibat keringat dingin. Karena keadaannya semakin memburuk, orangtuanya membawa Os ke Puskesmas.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa tinggi badan 85 cm, berat badan 9.5 kg, Kesadaran Os kompos mentis.
Suhu 38oC, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 92 kali per menit, frekuensi pernafasan 20 kali per menit. Pada
pemeriksaan terdapat pembesaran kelenjar limfe daerah ketiak kanan. Paru terdengar adanya ronchi-ronchi
di apeks kanan, jantung normal. Laboratorium: Lekosit 10500 per ml, Hb 10 g/dl. Trombosit 250000/ml, LED
meningkat dan gambaran foto thoraks menunjukkan infeksi tuberkulosis. Diagnosa dokter adalah Tuberkulosis
Paru dengan Anemia. Os harus dirawat jalan, mendapat obat rimfamisin, INH dan vitamin, serta nasehat gizi.
Soal Diskusi 2. Kasus 2c untuk klp 7, 8 dan 9
A. Jelaskan tentang gambaran umum penyakit B Identifikasi masalah gizi yang dialami penderita
tuberkulosis, meliputi tuberkulosis melalui tahap berikut:
1. Pengertian Tuberkulosis 1. Data identitas dan antropometri penderita
2. Etiologi Penyakit dan Penularan Penyakit (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan)!
3. Patogenesis Penyakit 2. Data subyektif dan obyektif penderita!
4. Komplikasi atau Akibat Penyakit 3. Analisa assessment dengan memakai tabel
5. Pengobatan Medikamentosa (lihat responsi yang lalu)
6. Perawatan 4. Rumusan Masalah Gizi
7. Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
Jawaban A : mahasiswa melakukan studi pustaka
Jawaban B 
B.Assessment
1. Data Identitas dan Antropometri:
Nama : Ananda Tibi Umur : …………… bulan Jenis kelamin : …………………..
Nama orang tua : Pa Fadli Pekerjaan orang tua : Pedagang pasar BB/U : ……………….
Berat Badan : ……….….. kg TB/U : ……………….
Status Gizi
Tinggi Badan : ……….….. m BB/TB : ……………….
2.a. Data Subyektif (tanda/gejala yang dirasakan penderita)
Delapan bulan yang lalu Os menderita penyakit campak dengan komplikasi Bronkopneumonia, dan
dinyatakan telah sembuh. Akan tetapi beberapa minggu terakhir Os nafsu makannya menurun, lesu,
kadang-kadang demam dan mengeluh sakit kepala. Oleh orang tuanya diberi obat parasetamol, dan
keluhannya menghilang. Os kadang-kadang batuk, diberi obat OBH. Setiap malam orangtuanya
harus mengganti pakaiannya, karena basah kuyup akibat keringat dingin.
Gantilah istilah-istilah tadi dalam bahasa latin, misal demam = febris
2b. Data Obyektif (tanda hasil pemeriksaan fisik, laboratorium atau pemeriksaan lainnya)
 Pemeriksaan fisik : Tulis yang ada dalam soal, apakah hasilnya normal atau tidak?
Jika tidak disebut apa? Contoh :
Lekosit = 10.500 /mm3  lekositosis
 Pemeriksaan laboratorium:
Hemoglobin = 10 g/dl  anemia
3. Analisis Assessment
Kasus yang dihadapi:
1. Seorang anak laki-laki berumur ……………..bulan BB …………. kg, TB …………….. cm.
Status gizi berdasar BB/U ………………………….., TB/U ………………………. BB/TB …………………………
Diagnosa medis TUBERKULOSIS PARU dengan ANEMIA kesadaran KOMPOS MENTIS
Lengkapi titik-titik tabel di bawah ini dengan jawaban yang ada pada
Lanjutan ASSESSMEN KASUS 2c : slide berikutnya!
Tanda, Gejala P, Lab dan
Obat Masalah Gizi Tujuan intervensi Jenis Intervensi
Status gizi (1)………………….. (2)……….. (3)……….. (4)………..
Suhu 38oC, (5)……….
lesu, lemas (6)……….. (7)……….. (8)………..
Nafsu makan turun (9)…… (10)……….. (11)……….. (12)………..
Tuberkulosis termasuk gol
penyakit (13)………………….. (14)……….. (15)……….. (16)………..
Hemoglobin 10 g/dl (17)……… (18)……….. (19)……….. (20)………..
Obat INH tmsk gol (21)………….. Effek samping (22)……….. (23)………..
defisiensi vitamin B6
Rifampisina tmsk gol (24)…… Effek samping
Obat Effektif
menyebabkan nausea (25)………..
Rumusan masalah gizi pada domain klinik Kasus 2c adalah: 26) ……………………… akibat
(27)…………………….. ditandai dengan
• (28)………………………………………….., berdasar indeks BB/U dan BB/TB
• (29)………………………………..………..., berdasar indeks TB/U
• (30)………………………………………….., berdasar kadar hemoglobin darah
• •

Anda mungkin juga menyukai