TINJAUAN PUSTAKA
Nama
No. Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
( Tahun )
1. Dede Sabhana Analisa PCI Hasil analisa kondisi
Hasibuan Kerusakan Pada (Pavement ruas jalan
(2018) Lapisan Jalan Condition Sisingamangaraja
Perkerasan Rigid Index) dengan metode Bina
Dengan Metode Bina Marga jalan tersebut
Bina Marga Dan Marga perlu dimasukkan ke
Metode PCI dalam program
(Pavement peningkatan
Condition Index) kondisi ruas jalan
tersebut masih
dalam kondisi baik
menurut metode PCI
2. Muhammad Identifikasi Jenis PCI Berdasarkan hasil
Susanto Kerusakan Pada (Pavement penelitian, diketahui
(2016) Perkerasan Kaku Condition kondisi perkerasan kaku
(Studi Kasus Index) pada ruas jalan
Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar
Soekarno-Hatta Lampung masih dalam
Bandar kondisi baik bahkan
Lampung) sempurna dengan
perentase yaitu :
sempurna 42,86 %;
sangat baik 50 % dan
baik 7,14 %
5
6
Nama
No. Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
( Tahun )
3. Tri Wahyu Analisis Kondisi PCI (Pavement Nilai indeks kondisi
Pramono Kerusakan Jalan Condition perkerasan (PCI) rata-
(2016) Pada Lapis Index rata ruas jalan Imogiri
Permukaan Timur,Bantul,Yogyakart
Perkerasan a adalah 48,25 % yang
Lentur termasuk dalam kategori
Menggunakan Sedang (fair) dan
Metode mengacu pada matriks
Pavement PCI untuk jalan lokal,
Condition Index ruas jalan tersebut perlu
dilakukan perbaikan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara
lain adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan
baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen dan
tanah liat.
diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah.
Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
Tabel 2.4. Klasifikasi dan penyebab kerusakan perkerasan kaku (rigid pavement)
Klasifikasi
Kerusakan disebabkan Penyebab Utama
karakteristik permukaan
Retak Retak yang tidak - Pengeringan berlebihan
setempat mencapai dasar slab - Daya dukung tanah dasar dan lapis
Retak awal pondasi yang tidak cukup besar
Retak sudut - Susunan sambungan dan fungsinya
Retak melintag tidak sempurna
Retak di sekitar - Ketebalan slab kurang memadai
lapisan tanah - Perbedaan penurunan tanah dasar
dasar - Mutu beton rendah
- Penyusutan struktur dan lapis pondasi
- Konsentrasi tegangan
Retak yang Retak yang -Kekuatan dukung tanah dasar dan lapis
meluas mencapai dasar pondasi kurang memadai
slab - Struktur sambungan dan fungsinya
Retak sudut kurang tepat
Retak - Perbedaan letak permukaan tanah
melintang/meman - Mutu beton yang kurang baik
jang - Kelanjutan dari retak-retak yang
Retak buaya tersebut di atas
Melengkung Jembul - Susunan sambungan dan fungsinya
Hancur kurang tepat
- Jembul (Blow up), yaitu keadaan
dimana slab menjadi tertekuk dan
melengkung disebabkan tegangan dari
dalam beton.
- Hancur, yaitu keadaan dimana slab
beton mengalami kehancuran akibat
dari tegangan tekan dalam beton. Pada
umumnya kehancuran ini cenderung
terjadi di sekitar sambungan.
(Sumber : Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (rigid) No.10/T/BNKT/1991)
Penelitian kondisi kerusakan perkerasan ini dikembangkan oleh U.S. Army Corp
of Engineer (Shahin, 1994), dinyatakan dalam indeks kondisi perkerasan (Pavement
Condition Index, PCI). Penggunaan PCI (Pavement Condition Index) 19 untuk
perkerasan jalan telah dipakai secara luas di Amerika. Metode survei dari PCI
(Pavement Condition Index) mengacu pada ASTM D6433 (Standard Practice for
Roads and Parking Lots Pavement Condition Surveys). Pavement Condition Index
(PCI) adalah sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan
luas kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha
pemeliharaan. Nilai PCI ini memiliki rentang 0 sampai 100 dengan kriteria
sempurna (excellent), sangat baik (very good), baik (good), sedang (fair), jelek
(poor), sangat jelek (very poor) dan gagal (failed). (Suswandi, 2008).
Patahan (Faulting)
Patahan adalah beda elevasi dua pelat beton pada sambungan atau
retakan. Patahan biasanya terjadi akibat adanya transfer beban di antara dua
pelat, yang diikuti dengan pemadatan atau penyusutan volume lapisan tanah
di bawah pelat tersebut.
Pelepasan (Popouts)
Remuk (Punch-out)
Ponch-out adalah kerusakan lokal pada perkerasan beton yang pecah
menjadi bagian yang relatif kecil, sering diikuti dengan tenggelamnya
pecahan pelat.
Pemompaan (pumping)
Pemompaan adalah peristiwa terpompanya butiran halus pasir, lempung
dan lanau bersama air di sepanjang celah sambungan transversal atau
longitudinal, dan pinggir perkerasan oleh akibat gerakan naik-turun
berulang-ulang pelat beton akibat beban lalu-lintas. Tidak ada derajat
keparahan yang di definisikan. Ini cukup untuk menunjukkan adanya
pumping.
Keterangan:
Ad : total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m²)
As : luas total unit segmen (m²).
Ld : panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m²)
n : jumlah lubang untuk tiap tingkat kerusakan
Sebelum ditentukan nilai TDV dan CDV nilai deduct value perlu di cek
apakah nilai deduct value individual dapat digunakan dalam perhitungan
selanjutnya atau tidak dengan melakukan perhitungan nilai alowable
maximum deduct value (m), setelah didapat nilai m kemudian setiap deduct
value dikurangkan terhadap m, jika terdapat nilai (DV - m) < m maka semua
data dapat digunakan dengan rumus :
Keterangan :
Corrected deduct value (CDV) diperoleh dari kurva hubungan antara nilai
TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan
jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 2
(dua) yang disebut juga dengan nilai (q).
Menurut (Shahin, 1994) sebelum ditentukan nilai CDV harus ditentukan
terlebih dahulu nilai CDV maksimum yang telah terkoreksi dapat diperoleh
dari hasil pendekatan deduct value dari yang terkecil nilainya dijadikan = 2
sehingga nilai q akan berkurang sampai diperoleh nilai q= 1 setelah itu nilai
deduct value di totalkan (TDV) kemudian hubungkan TDV dengan nilai q.
Grafik 2.2. Grafik hubungan CDV dan TDV untuk perkerasan kaku
26
Jika nilai CDV telah diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat
diketahui dengan rumus :
PCI(s) = 100 – CDV
Keterangan : PCI(s) : nilai PCI untuk tiap unit
CDV : nilai CDV untuk tiap unit
∑ 𝑃𝐶𝐼 (𝑠)
𝑃𝐶𝐼 =
N
Keterangan :
PCI : nilai PCI perkerasan keseluruhan
PCI(s) : nilai PCI untuk tiap unit
N : jumlah unit
27