Anda di halaman 1dari 2

Traditional cake

Kue adalah camilan Indonesia atau makanan penutup. Kue adalah istilah yang cukup luas di Indonesia
untuk menggambarkan berbagai macam makanan ringan; kue, kukis, gorengan, pai, scone, dan
patiserrie. Kue dibuat dari berbagai bahan dalam berbagai bentuk, ada yang dikukus, digoreng atau
dipanggang. Kue adalah makanan ringan populer di Indonesia, yang memiliki variasi kue terbesar.
Karena ikatan sejarah kolonial negara tersebut, Koeé (kue) juga populer di Belanda.
Kue Indonesia menunjukkan hidangan lokal asli, pengaruh Cina dan India, serta pengaruh kue Eropa.
Misalnya, Bakpia berasal dari Cina peranakan, kue Putu berasal dari India, sedangkan kue Bugis, klepon,
Nagasari, getuk, lupis dan wajik adalah asli Indonesia, sedangkan di sisi lain kue cubit, kastengel, risoles
dan pastel dipengaruhi oleh Eropa. Di Jawa, kue tradisional dikategorikan dalam jajanan pasar  atau
"kudapan pasar". Camilan pasar dengan aneka warna yang diatur dengan baik dan penuh warna
biasanya disajikan sebagai hadiah makanan, parsel atau untuk menemani tumpeng (hidangan utama)
selama upacara tradisional Jawa.
Istilah "kue" berasal dari Hokkien: 粿 koé. Itu juga dieja sebagai kuih di Malaysia, dan kueh di Singapura.
Kue lebih sering dikukus dari pada dipanggang, dan karena itu sangat berbeda dalam tekstur, rasa dan
penampilan dari kue Barat atau kue puff. Banyak kue yang manis, tetapi ada juga yang gurih.
kue Indonesia biasanya dikategorikan berdasarkan kelembapannya. Secara kasar dibagi menjadi dua
kelompok, kue basah dan kue kering. Bahkan, kata kue dalam bahasa Indonesia digunakan untuk
merujuk tidak hanya jenis makanan ringan tradisional ini, tetapi juga semua jenis kue dan beberapa
jenis kue kering.
Banyak kue tradisional Indonesia, baik yang manis atau gurih, dibuat dari tepung beras dan kelapa.
Secara tradisional, manisan Indonesia menggunakan gula aren, namun gula bubuk atau gula biasa juga
banyak digunakan. Tepung beras dan tapioka mungkin merupakan tepung yang paling umum digunakan
dalam kue Indonesia. Namun, karena pengaruh asing, tepung gandum biasa digunakan. Untuk rasa dan
tekstur krim, kue tradisional Indonesia menggunakan santan, namun sekarang produk susu seperti
susu, krim, mentega, keju, dan margarin juga umum digunakan. Zat penyedap dan bumbu yang populer
termasuk kelapa, kacang tanah, pandan hijau, jahe, kayu manis, vanila, dan cokelat.

TYPE OF KUE
KUE BASAH: Sebagian besar kue tradisional Indonesia adalah kue basah. Sebagian besar teksturnya
lembab dan lembut, dikukus atau digoreng, bukannya dipanggang. Kue basah biasanya memiliki banyak
santan, gula dan tepung beras, dan agak lembab; akibatnya tidak dapat bertahan lebih dari satu atau
dua hari, terutama di iklim tropis Indonesia yang panas dan lembab, berbeda dengan kue kering yang
mungkin bertahan lebih lama. Contoh kue basah adalah:
Kue clorot, adonan lengket dari tepung beras ketan yang dimaniskan dengan gula kelapa yang
dimasukkan ke janur berbentuk kerucut (daun kelapa muda), dan dikukus hingga matang.
Kue cucur, panekuk yang terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng dan gula kelapa.
Kue dadar gulung, parutan kelapa dengan gula kelapa yang dibungkus dengan kain krep tipis yang
terbuat dari tepung beras. Dadar (krep) biasanya berwarna hijau.
Kue gemblong, terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk menjadi bola, digoreng lalu dilapisi
dengan gula aren.
Kue getuk, terbuat dari tepung singkong dan gula kelapa, disajikan dengan kelapa parut manis
Kue klepon bola tepung beras ketan diisi dengan gula jawa (gula kelapa merah), direbus atau dikukus.
Bola-bola digulirkan pada kelapa parut saat butiran kelapa menempel pada bola.
Kue serabi, pancake tradisional yang dibuat dari tepung beras dengan santan atau kelapa parut sebagai
pengemulsi.
Kue wajik, kue beras ketan manis berbentuk berlian.

KUE KERING: Dalam bahasa Indonesia kue kering identik dengan cookies, baik yang berasal dari barat
maupun tradisional. Hampir semua kue kering dipanggang atau digoreng tanpa atau mengandung
sedikit air, sehingga memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan kue basah yang
mudah rusak. Beberapa varian, terutama kaasstengels jelas menunjukkan asal Belanda (kaas adalah
kata Belanda untuk keju). Karena dikeringkan, tahan lebih lama dari kue basah. Kue kering sering
disajikan selama liburan tahunan dan perayaan penting, populer untuk ditawarkan bagi tamu yang
berkunjung selama Lebaran dan Natal. Contoh kue kering adalah:
Kue cistik (kue cheese stick)
Kue durian renyah terbuat dari campuran durian dengan tepung dan bahan pemanis
Kue gapit, terbuat dari tapioka dan bentuknya seperti waffle renyah
Kue putri salju, kue yang dilapisi gula bubuk putih
Kue semprong, tepung kerucut berbentuk kerucut dan lapisan tipis gula
OTHER SWEET TREATS FROM INDONESIA
Puding beras Indonesia (bubur sumsum) adalah sejenis makanan penutup yang terbuat dari tepung
beras disertai dengan sirup gula aren yang biasanya disajikan dengan gelas atau mangkuk
Kolak Merupakan makanan penutup Indonesia yang berbasis gula aren atau gula kelapa, santan, dan
daun pandan ada variasi bahan di dalam kolak misalnya: pisang, nangka, singkong, bola tepung ketan.
Biasanya disajikan dalam mangkuk dengan suhu hangat
Wedang ronde Wedang ronde merupakan tradisional dari Jawa yang terbuat dari minuman panas jahe
dan gula merah. Sedangkan ronde adalah adonan khusus yang terdiri dari campuran tepung beras dan
titik-titik berbentuk gula merah dan diisi dengan kacang yang dihancurkan. Wedang ronde biasanya
disajikan dalam mangkuk dengan suhu panas
Cendol Adalah makanan penutup manis es yang mengandung tetesan jeli tepung beras hijau, santan,
dan sirup gula aren.

Anda mungkin juga menyukai