Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis jenis kue
Indonesia berbahan
tepung
4.1 Menunjukkan
pembuatan kue
Indonessia berbahan
tepung
Oleh:
Raufi Kartika Ari Safitri
KONSEP DASAR
K
ue tradisional Indonesia sangat banyak jenisnya, yang masing-masing berbeda
sesuai dengan daerah asalnya dan mempunyai ciri khas masing-masing daerah. Dari
jenisnya, kita dapat mengenal kue tersebut berasal dari mana . contohnya kerak telor
berasal dari Jakarta/ Betawi, dodol berasal dari Garut, bika Ambon berasal dari Medan, dan
bolu koja dari Palembang.
Ada juga kue yang terdapat hampir di setiap daerah Nusantara, seperti kue mangkok
namun memiliki nama yang berbeda walaupun mempunyai bentuk, rupa, rasa yang sama.
Dodol juga termasuk kue yang terdapat di seluruh daerah di Indonesia, namun namanya
berbeda-beda. Kalau di Jawa namanya dodol maka di Sumatera Barat/Minang namanya
adalah kalamai, di Sulawesi Utara dinamakan koyabu sedangkan di Jawa Tengah namanya
iwel-iwel. Disamping perbedaan nama, kue Indonesia dapat juga berbeda dari segi fungsi
atau kegunaannya. Misalnya kue cucur di daerah tertentu mempunyai arti yang penting
karena digunakan sebagai suatu hidangan pada upacara selamatan atau syukuran.
Kue Indonesia sendiri dapat diartikan sebagai panganan atau makanan kecil yang
terdapat di Indonesia. Dapat juga diartikan, kue Indonesia adalah panganan atau makanan
kecil yang dapat disantap dan dimakan, disamping makanan utama nasi, lauk pauk, dan buah-
buahan.
Pada kompetensi dasar ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai kue Indonesia
khususnya yang berbahan dasar tepung. Tepung dapat berasal dari bahan nabati, misalnya;
tepung terigu dari gandum, tepung tapioka dari singkong, dan tepung maizena dari jagung.
Ada juga tepung yang berasal dari hewani, misalnya; tepung tulang dan tepung ikan.
Sedangkan macam-macam tepung yang digunakan dalam pembuatan kue Indonesia antara
lain; tepung terigu, tepung beras, tepung ketan, tepung kanji dan tepung sagu.
4. Tepung Sagu
Tepung sagu mempunyai karakter seperti tepung tapioka, tetapi lebih
“kering”, Sagu mutiara merupakan produk dari tepung sagu yang dibentuk butiran-
butiran kecil. Tepung ini tergolong tepung yang gluten free. Dibuat dari bagian tengah
pohon sagu atau pohon aren (sehingga kadang-kadang disebut sagu). Bagian tengah
pohon ini dikeruk, dihaluskan campur air dan didiamkan hingga mengendap.
Endapannya dikeringkan dan dihaluskan atau dibentuk lempengan. Menjadi keping
sagu yang populer untuk bubur, menjadi makanan pokok di banyak wilayah di
Indonesia Timur.
Adapun kue Indonesia yang terbuat dari tepung sagu adalah kue lompong sagu
khas Minang dan kue bagea khas Maluku
5. Tepung Tapioka
Tepung tapioka/kanji berasal dari bahan dasar singkong (cassava), tepung ini
dibuat melalui proses pengolahan yang cukup panjang, mulai dari pembersihan
singkong, dilanjutkan dengan pemarutan singkong lalu diperas untuk mengambil
saripatinya. Tahap selanjutnya adalah proses pengeringan hingga menghasilkan
tepung. Tepung tapioka hampir tidak mengandung protein dan gluten free.
Adapun contoh kue dari tepung tapioka antara lain kue pepe dan kue cenil.
Gambar 6. Kue cenil
6. Tepung Hunkwe
Tepung ini dibuat dari pati kacang hijau. Warna hunkue biasanya putih dan
biasanya dijual dalam kemasan kertas silinder. Tepung hunkue yang bagus, setelah
diolah menjadi kue tidak akan lembek dan garing teksturnya setelah dingin. Jika
dimasak, tepung ini aromanya harum dan berwarna beningdan kenyal teksturnya.
Dengan aromanya yang cukup khas, biasanya dalam pembuatan penganan tertentu
akan sulit ketika tepung hunkwe diganti dengan tepung lain karena akan
menghasilkan hasil yang sedikit berbeda dari yang seharusnya. Tepung ini biasanya
digunakan untuk membuat kue lapis hunkwe, centik manis atau cendol
1. Kukus
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap panas yang berasal dari
air mendidih. Dengan metode ini, bahan makanan tidak berhubungan langsung
dengan air. Mengukus menggunakan panci pengukus yang terdiri dari dua bagian,
yaitu berisi air pada bagian bawah dan bagian atas untuk menaruh bahan makanan
yang akan dikukus. Pada bagian ini, dasarnya berlubang-lubang agar uap air bisa
terkena makanan.
Prinsip dari mengukus adalah sebagai berikut:
a. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum mengukus.
b. Makanan yang tidak memerlukan sentuhan langsung uap air harus dibungkus.
c. Gunakan air untuk mengukus sesuai dengan jumlah bahan yang dikukus dan
lamanya waktu mengukus.
d. Waktu mengukus yang tepat akan mempengaruhi hasil makanan yang dikukus.
a. Zat-zat makanan tidak banyak hilang karena tidak larut dalam air.
b. Mempertahankan bentuk bahan sehingga tetap menarik untuk disajikan
c. Aroma makanan lebih sedap dan harum
Kelemahan dari teknik adalah membutuhkan waktu yang lebih lama dan
menggunakan bahan bakar yang lebih banyak. Agar mendapatkan hasil yang
memuaskan , perlu diketahui teknik mengukus yang benar. Hal-hal yang harus
diperhatikan pada waktu mengukus antara lain:
Jenis kue Indonesia yang menggunakan teknik ini antara lain, kue mangkok, mata
roda, kue talam, kue lapis, lepat, sarikaya, kue bugis, dll.
2. Goreng
Menggoreng merupakan salah satu metode panas kering dengan menggunakan
lemak/minyak. Hal yang harus diperhatikan saat menggoreng adalah sebagai berikut:
a) Sebaiknya menggunakan minyak nabati yang sudah dimurnikan, karena minyak
ini tidak berbau atau hangus pada suhu tinggi.
b) Menggunakan wajan yang agak dalam
c) Minyak harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum menggoreng bahan makanan.
d) Makanan yang basah sebaiknya dikeringkan atau ditiriskan dahulu
e) Sesudah makanan selesai digoreng, minyak hendaknya mencapai suhu panas
semula, barulah menggoreng bahan selanjutnya.
f) Saring minyak setelah digoreng.
g) Suhu untuk menggoreng ada tiga tingkat, yaitu:
Suhu 150 C , untuk menggoreng makanan yang harus mengembang dan
masak, seperti keripik
Suhu 175 C, untuk menggoreng pisang, ubi, talas dan tempe
Suhu 195 C, untuk menggoreng makanan yang sudah masak, seperti kroket.
Namun, pada umumnya diperlukan api besar pada permulaan menggoreng dan
setelah kue setengah kering perlu dikurangi agar kue dapat menjadi kering tetapi tidak
berwarna gelap.
3. Rebus
Merebus adalah memasak bahan makanan dalam cairan sampai titik didih (100
C), cairan yang digunakan dapat berupa air ataupun santan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan agar zat-zat makanan tidak hilang pada waktu merebus adalah sebagai
berikut
a. Gunakan air secukupnya karena jika makanan telah matang, air akan habis dan
tidak sampai kering.
b. Masukkan bahan makanan setelah air mendidih , baru ditutup. Setelah isi panci
mendidih, kecilkan api dan biarkan sampai matang.
c. Angkat segera dari api setelah makanan matang, merebus terlalu lama akan
membuang bahan bakar, zat-zat makanan, aroma dan rasa dari makanan , serta
warna bahan makanan akan menjadi buruk atau tidak cerah.
d. Air sisa perebus, biasa digunakan untuk membuat masakan lainnya.
Jenis kue Indonesia yang diolah dengan teknik merebus ada banyak, antara lan
kue lapis, klepon dan gethuk lindri.
4. Panggang
Memanggang adalah memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang
mengitarinya, teknik ini biasanya dilakukan dengan oven. Sebelum memanggang,
mula-mula oven harus di stel pada temperatur yang dikehendaki. Adapun temperatur
untuk proses pemanggangan ada tiga macam yaitu, low, medium dan high.
Pemasakan yang memelukan waktu panjang dan pangas kecil jika menghendaki cepat
matang digunakan high temperature. Contoh kue Indonesia yang dipanggang adalah
bika Ambon, berbagai jenis bolu, kue lumpur, kue sagon, kue rangin, dan lain
sebagainya.
Ada beberapa metode dalam proses memanggang, yaitu sebagai berikut:
a. Memanggang dengan menggunakan loyang dan cetakan kue
b. Kue diletakkan di atas baki lalu dimasukkan dalam oven
c. Wadah berisi kue ditutup dan dimasukkann ke dalam oven. Diberikan sedikit
minyak atau lemak.
Sebelum memanggang atau membakar kue, harus memperhatikan keadaan api dan
oven harus dipanaskan terlebih dahulu kurang lebih 180 C. Apabila kue telah
mengembang , kecilkan apinya supaya kue tidak gosong. Panas yang diperlukan
untuk membakar kue adalah sebagai berikut.
a. Kue kering biasa: suhu oven 160 C. Apabila kue kering banyak mengandung
lemak panas oven minimal 200 C
b. Cake: memakai panas 180 C. Maka akan mendapat lubang-lubang halus pada kue.
1. Tepung beras
- Pada pembuatan kue Indonesia, tepung yang digunakan sebaiknya
menggunakan tepung yang baru ditumbuk. Agar tepung tidak cepat menjadi
asam, letakkan beberapa lombok merah utuh atau sobekan-sobekan daun
pisang dalam tepung.
- Adonan dari tepung beras sebaiknya dibuat dengan menggunakan cairan panas
agar kue yang dihasilkan tidak keras dan adonan tidak mengendap kecuali
adonan yang harus difermentasikan mengggunakan tape dan ragi
- Untuk adonan dari tepung beras jenis keras, tambahkan sedikit tepung kanji
supaya tidak kaku
- Memasak kue dari tepung beras harus sampai tnak betul agar enak, kenyal dan
tidak basi.
3. Tepung ketan
- Adonan dari tepung ketan sebaiknya dibuat dengan menggunakan cairan
hangat.
4. Tepung terigu
- Untuk adonan dari tepung terigu biasanya dibuat dengan menggunakan air
dingin (biasa), tetapi untuk pembuat kue seperti panada sebaiknya
menggunakan air es.
PERALATAN PEMBUATAN KUE INDONESIA BERBAHAN TEPUNG
Peralatan dan perlengkapan yang biasa digunakan dalam membuat kue Indonesia berbahan
tepung adalah sebagai beikut:
a. Alat Persiapan
Alat persiapan pengolahan terdiri dari:
Pisau ● Gelas ukur
Talanan ● Sendok ukur
Kom adonan ● Garpu makanan
Baki plastik ● Sendok makan
Mangkuk ● Cup
Timbangan
b. Alat pengolahan
Alat pengolahan terdiri dari:
Kompor gas ● Cetakan muffin
Mixer ● Cetakan puding
Panci perebus ● Loyang
Cetakan kue mangkuk ● Panci perebus
Loyang ● Sodet
Sendok adonan ● Sendok kayu
Serok
c. Alat hidang
Alat hidang terdiri dari:
Piring kue ● garpu kue
Sendok kue ● Gelas bertangkai
Keranjang kue ● Piring hidang
Pengambil kue