Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN

PADA PT. XYZ KOTA MAKASSAR

Badaruddin*)

Abstract : Research executed as a mean to analyse the factors influencing career development
applied individually by employees of at PT. XYZ Makassar. Result of research indicate that the
internal factor and eksternal of individual career covering the existence of career planning,
individual career development activity, performance and interest, related/relevant organizational
policy of career, tuition and support of part of officer, and also organizational head support give
the very influence of signifikan statistically to individual career development effort. Model the
linear equation prove that 63,0% change strive the individual career development of employees of
because of existence of variation of internal factor variable change and individual eksternal
career, and also 37,0% because of other;dissimilar factor outside analysis of penelitian.Variabel
of performance and interest of at internal factor of career and also variable of tuition and support
of part of officer statistically more dominant influence the individual career development effort at
employees PT. XYZ Makassar

Keywords : Development of employees Career

PENDAHULUAN bangan karir sesuai dengan arah dan tujuan


Latar Belakang pengembangan karir yang ditetapkan oleh
Setiap individu memiliki tujuan dan organisasi. Menurut Rivai (2006 : 279),
harapan dalam menjalani kehidupannya. mengawali abad ke-20 organisasi atau
Tujuan dan harapan ini merupakan cita-cita perusahaan mulai menjadikan sumberdaya
yang akan dicapai melalui suatu usaha yang manusia (SDM) sebagai sumberdaya utama
terus dijalaninya hingga mencapai tujuan dari suatu organisasi/perusahaan yang
tersebut. Proses pencapaian tujuan hidup mengungkapkan perlunya perencanaan dan
itu dilakukan secara berjenjang, bertahap pengembangan karir karyawan, informasi
dan bertingkat-tingkat yang disesuaikan karir dan konseling yang berhubungan
dengan minat, jati diri, kepribadian dan dengan karir.
latar belakang sosial (Mathis dan Jackson, Proses pemindahan seorang
2002 : 62-63). Salah satu dorongan sese- karyawan dari satu tingkat jabatan atau
orang bekerja pada suatu organisasi atau posisi kepangkatan ke jenjang yang lebih
perusahaan adalah adanya kesempatan tinggi sangat ditentukan oleh fokus karir
untuk maju, kesempatan menjadi lebih secara internal dan eksternalnya karyawan
baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai tersebut, karakteristik individual yang
pada saat ini (Ranupandojo dan Husnan, mempengaruhi pemilihan karir dan sangat
1999 : 111). ditentukan oleh prestasi kerja maupun
Setiap organisasi harus mampu kompetensinya (Mathis dan Jackson, 2002 :
menentukan bagaimana karyawannya harus 63). Selain itu, dukungan sistem pembinaan
maju dengan wajar dari suatu pekerjaan ke karir dari organisasi melalui upaya
pekerjaan yang lainnya, dinaikkan pang- pemberian informasi karir, konseling, serta
katnya dan jabatannya ke jenjang yang arahan perencanaan dan pengembangan
lebih tinggi atau dimutasikan ke jenjang karir (Rivai, 2006 : 279-280) akan dapat
yang setara dengan posisi lamanya. Untuk memberikan arah penca-paian dalam karir
melakukan proses pengembangan seorang karyawan. Kurangnya atensi dari
karyawan, manajemen organisasi harus organisasi (bagian kepegawaian) terhadap
mampu memberikan peluang kepada setiap perencanaan dan pengembangan karir
karyawannya untuk melakukan pengem-

36
pegawai cenderung mempengaruhi laju dengan karir adalah rangkaian dan kum-
peningkatan karir seorang pegawai. pulan dari penga-laman yang berhubungan
Berdasarkan uraian di atas, pengem- dengan kerja dan aktivitas yang mencipta-
bangan karir pada individu karyawan di PT. kan sikap-sikap serta perilaku tertentu di
XYZ Kota Makassar menarik untuk dalam diri individu.
ditelaah lebih spesifik dengan pengkajian Menurut Handoko (2000:121-122),
terhadap upaya pengembangan karir bahwa istilah karir digunakan untuk
individu karyawan baik secara internal menjelaskan orang-orang pada masing-
karyawan (perencanaan karir, minat, jati masing peranan atau status dan dalam
diri, kepribadian, latar belakang sosial, literatur ilmu pengetahuan peri-laku karir
serta strategi pengembangan karir) maupun terdapat dalam tiga pengertian, sebagai
secara eksternal dengan adanya dukungan berikut :
sistim pembinaan karir dari bagian 1. Karir sebagai suatu urutan promosi
kepegawaian dalam perusahaan tersebut. atau pemindahan (transfer) ke jabatan-
Dengan demikian, dapat diketahui apakah jabatan yang lebih menuntut tanggung
seorang karyawan memiliki perencanaan jawab atau lokasi-lokasi yang lebih
dan pengembangan karirnya, serta baik dalam menyilang hirarki
bagaimana dukungan pengembangan karir hubungan kerja selama kehidupan
oleh organisasinya, khususnya dalam kerja seseorang.
meningkatkan jenjang karir karyawan di 2. Karir sebagai penunjuk pekerjaan
lingkungannya. yang membentuk suatu pola kemajuan
yang sistimatik dan jalur-jalur karir.
Rumusan Masalah 3. Karir sebagai sejarah pekerjaan
Berdasarkan uraian latar belakang seseorang atau serangkaian posisi
di atas, maka dapat dirumuskan beberapa yang dipegangnya selama kehidupan
masalah sebagai berikut : kerja. Dalam konteks ini semua orang
1. Faktor-faktor apa yang mempe- dengan sejarah kerja mereka disebut
ngaruhi pengembangan karir individu mempunyai karir.
karyawan PT. XYZ Kota Makassar Berdasarkan beberapa pendapat ahli
2. Faktor apakah yang lebih dominan di atas, maka karir pegawai dapat diarti-
mempengaruhi upaya pengembangan kan sebagai suatu urutan rangkaian kegia-
karir individu pada karyawan PT. XYZ tan/pekerjaan atau posisi atau perilaku
Kota Makassar. seorang pegawai yang berkaitan dengan
kerja dan sikap, nilai, aspirasi dan
LANDASAN TEORI motivasi kerja sepanjang masa hidupnya.
A. Pengertian Karir Pegawai B. Tujuan, Rencana dan Pola
Karir (career) biasa diasumsikan Pengembangan Karir
sebagai kemajuan (advanced) dalam suatu Konsep pengembangan karir yang
organisasi. Konsep karir telah digunakan lebih rinci dikemukakan oleh Martoyo
sebagai rujukan ilmu pengetahuan tentang (2000 : 78) bahwa pengembangan karir
perilaku. Banyak definisi-definisi tentang (career development) adalah suatu kondisi
karir yang diartikan secara berbeda oleh yang menunjukkan adanya peningkatan-
para ahli sesuai dengan tempat dan peningkatan status seseorang dalam suatu
kondisi dari masing-masing penulis. organisasi dalam jalur karir (career path)
Menurut Handoko (2000 : 118), yang telah ditetapkan atau dalam organisasi
bahwa karir adalah keseluruhan peker- yang bersangkutan.
jaan atau jabatan yang dipangku/ dijabat Setiap upaya-upaya pengembangan
oleh seseorang selama kehidupan kerja- karir baik secara individual dari seorang
nya. Sedangkan Gibson dkk. (1997 : 89), pegawai maupun secara organisasi memiliki
mengemukakan bahwa yang dimaksud
37
tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapainya h) Mengurangi keusangan maupun
dengan mengikuti rencana-rencana dan kebosanan profesi dan manajerial
pola-pola pengembangan karir. Upaya i) Menggiatkan analisis dari kese-
pengembangan karir yang tidak memiliki luruhan pegawai melalui penginteg-
perencanaan, pola dan tujuan akan rasian kerja dan kepegawaian
menghasilan suatu kegagalan dalam j) Menggiatkan suatu pemikiran atau
pencapaian kemajuan seorang pegawai pandangan jarak waktu yang
dalam meniti karirnya. panjang.

1. Tujuan Pengembangan Karir 2. Perencanaan Karir


Tujuan pengembangan karir dapat Perencanaan karir (career
diartikan sebagai tujuan seseorang atau planning) diartikan sebagai suatu
suatu organisasi dalam mengembang- proses yang dilalui seseorang me-
kan karirnya. Secara individual, seorang milih sasaran-sasaran karir dan jalur
pegawai memiliki tujuan mengembang- ke sasaran tersebut. Sasaran karir
kan karirnya untuk memperoleh suatu adalah posisi di waktu yang akan
kemajuan, posisi, pangkat atau jabatan, datang dimana seseorang berjuang
status dan penghasilan yang lebih baik untuk mencapainya sebagai bagian
dibanding sebelumnya dari suatu aktifi- dari karirnya, sedangkan jalur karir
tas kerja yang digelutinya dalam berarti pola-pola pekerjaan ber-
kehidupannya. urutan yang membentuk karir
Tujuan pengembangan karir seseorang (Handoko, 2000 : 123).
dalam suatu organisasi, meliputi : Perencanaan karir dari sese-
a) Membantu dalam pencapaian tujuan orang atau organisasi adalah suatu
individu dan perusahaan proses yang berlangsung secara
b) Menunjukkan hubungan kesejah- sadar agar (1) menjadi tahu akan
teraan pegawai melalui perencanaan diri, peluang-peluang, hambatan-
karir dan meningkatkan kesejah- hambatan, pilihan-pilihan dan
teraannya sehingga loyalitasnya akibat-akibat, (2) untuk mengidenti-
lebih tinggi. fikasikan tujuan-tujuan yang ber-
c) Membantu pegawai menyadari kaitan dengan karir, dan (3)
kemampuan potensi mereka untuk pemrograman kerja, pendidikan dan
menduduki suatu jabatan atau posisi pengalaman, pengembangan yang
tertentu dalam struktur organisasi terkait untuk memberikan arah,
sesuai dengan potensi dan waktu dan urutan dari berbagai
keahliannya. langkah untuk mencapai tujuan-
d) Memperkuat hubungan antara tujuan karir tertentu (Gomes, 1995 :
pegawai dan organisasi 214-215).
e) Membuktikan tanggung jawab Mathis dan Jackson (2002 :
sosial dengan menciptakan iklim 63 - 64) mengemukakan bahwa
kerja yang positif dan bermental seseorang harus cerdas dalam
sehat. memilih karir yang akan dilalui
f) Membantu memperkuat pelaksana- dalam kehidupannya. Ada empat
an program-program organisasi karakteristik individual yang mem-
lainnya dalam pencapaian tujuan pengaruhi bagaimana seseorang
organisasi. membuat pilihan karirnya, yaitu :
g) Mengurangi turn-over yang lebih 1) Minat, dimana orang cende-
rendah dan biaya kepegawaian lebih rung mengejar karir yang
efektif. mereka yakini cocok dengan
minat mereka.

38
2) Jatidiri, dimana karir merupa-
kan perpanjangan dari jatidiri 3. Pola Pengembangan Karir
seseorang, juga sebagai sesuatu Perjalanan karir seorang
hal yang membentuk jatidiri- pegawai menuju posisi tertentu
nya. seringkali melewati bergabai
3) Kepribadian, diumana faktor macam jenjang kepangkatan atau
ini mencakup orientasi pribadi rangkaian pengalaman yang kaya
seorang pegawai dan dan beragam. Perjalanan karir ini
kebutuhan individual. Orientasi mungkin bisa berlangsung secara
pribadi dapat berupa, apakah si perlahan dan bisa terlaksana dalam
pegawai bersifat realistis, waktu yang cukup cepat dan menya-
menyenangkan dan artistik. kinkan. Proses-proses perpindahan
Sedangkan orientasi kebutuhan posisi seorang pegawai dari satu
individual dapat berupa afiliasi, posisi ke posisi yang lain akan
kekuasaan dan kebutuhan membentuk suatu pola pengem-
berprestasi. bangan karir bagi seorang. Pola
4) Latar belakang sosial, dimana pengembangan karir ini berbeda
status sosial ekonomi dan antara pegawai yang satu dengan
tingkat pendidikan, keteram- pegawai lainnya. Untuk memper-
pilan dan pekerjaan dari orang jelas pemahaman tentang tujuan dan
tua maupun status yang ingin pola pengembangan karir individu,
dicapai merupakan beberapa dikemukakan beberapa pola
faktor yang termasuk dalam pengembangan karir, sebagai
kategori ini. berikut :

Perencanaan Karir Jalur-jalur Karir Sasaran-sasaran Karir

PENGEMBANGAN KARIR

Umpan Balik Sumber : Handoko

Gambar 1. Kerangka perencanaan dan pengembangan karir

Proses perencanaan karir seorang C. Upaya Mengembangkan Karir


pegawai memungkinkan untuk meng- Pegawai
identifikasikan sasaran-sasaran karir dan
Pengembangan karir adalah proses
jalur-jalur karir yang ingin dituju menuju peningkatan kemampuan kerja individu
ke sasaran tersebut. Melalui kegiatan-
yang dicapai dalam rangka mencapai karir
kegiatan atau pengembangan, para pegawai yang diinginkannya. Dari sisi perusahaan
mencari cara-cara untuk meningkatkan
atau organisasi, pengembangan karir
dirinya dan mengembangkan sasaran-
pegawai adalah untuk menyesuaikan antara
sasaran karir mereka (Handoko, 2000 :
kebutuhan dari tujuan-tujuan pegawai
124). Jalur-jalur karir adalah pola pekerja-
dengan kesempatan karir yang tersedia
an berurutan yang membentuk karir
pada struktur organsasi saat ini dan di masa
seorang pegawai dan sasaran karirnya dalah
mendatang. Sedangkan pada sisi pegawai,
posisi di waktu yang akan datang dimana
pengembangan karir lebih difokuskan
seorang pegawai berjuang untuk
untuk meningkatkan jati diri, status sosial
mencapainya sebagai bagian dari karirnya
ekonomi, pengem-bangan minat,
(Martoyo, 2000 : 79).

39
pengetahuan dan keterampilan, serta memperhatikan dua proses utama (Gomes,
kepribadian. 1995 : 214-215), sebagai berikut :
Upaya pengembangan karir dalam
suatu organisasi dapat dipahami dengan

PENGEMBANGAN
KARIR ORGANISASI

PERENCANAAN KARIR MANAJEMEN KARIR


( Career Planning) (Career Management)

SUB PROCESS SUB PROCESS

 Occupational choice  Recruitmen & Selection


 Organizational choice  Human Resource allocation
 Choice of job assignment  Appraisal & Evaluation
 Career self-development  Training & Development

Gambar 2. Proses pengembangan karir


Proses dalam merencanakan karir kerja yang baik dan etis, serta
mencakup bagaimana seorang pegawai kinerjanya.
dapat merencanakan dan mewujudkan 2) Eksposur (exposure),
tujuan-tujuan karirnya sendiri. Proses ini Eksposur berarti menjadi lebih dikenal
mencakup upaya mengidentifikasi sasaran oleh orang-orang yang memutuskan
atau tujuan yang terkait dengan karir dan promosi, transfer, mutasi dan kesem-
penetapan rencana guna mewujudkan patan-kesempatan karir lainnya. Se-
tujuan tersebut. Sedangkan pada manaje- orang pimpinan sub departemen mem-
men karir mengindikasikan bagaimana peroleh eksposur melalui prestasi,
suatu organisasi mampu mendesain dan laporan-laporan tertulis, presentasi
melaksanakan program pengembangan lisan, kerja panitia, pelayanan masya-
karirnya. Proses ini merupakan usaha rakat dan bahkan lama jam kerja.
formal, terorganisir dan terencana untuk Eksposur menjadi lebih paham dan
mencapai kesinmabungan antara keinginan mengetahui apa yang diharapkan dari
karir individu dengan persyaratan tenaga adanya promosi, pemindahan ataupun
kerja (SDM) organisasi. Dengan demikian, kesempatan karir lainnya dengan me-
manajemen karir lebih mewujudkan pada lakukan kegiatan yang kondusif. Tanpa
kebutuhan SDM masa kini dan masa yang eksposur yang baik, seorang pegawai
akan datang pada suatu organisasi. yang baik kemungkinan tidak men-
Upaya pengembangan karir secara dapatkan peluang-peluang yang diper-
individual sangat ditentukan oleh enam lukan guna mencapai tujuan karirnya.
kegiatan (Handoko, 2000 : 131- 133), 3) Permintaan berhenti (leveraging)
sebagai berikut : Bila seorang pegawai melihat kesem-
1) Prestasi Kerja (job performance) patan karir yang lebih besar di tempat
Kegiatan paling penting untuk lain, permintaan berhenti mungkin
memajukan dan mengembangkan karir merupakan suatu cara untuk mencapai
seorang pegawai adalah prestasi kerja sasaran-sasaran karir. Banyak pegawai
yang baik. Kemajuan karir seorang -terutama para pegawai yang lebih
sebagian besar bergantung pada prestasi profesional melakukan perpindahan dari

40
organisasinya ke organisasi yang baru
sebagai bagian dari strategi karirnya. D. Faktor Internal dan Eksternal
Bila hal itu dilakukan secara efektif, Pengembangan Karir Pegawai
mereka biasanya mendapatkan promosi, Untuk lebih memahami tentang
kenaikan gaji dan pangkat atau jabatan, faktor internal dan eksternal pengem-
serta pengalaman baru. bangan karir pegawai, uraian
4) Kesetiaan terhadap Organisasi pemaparannya sebagai berikut :
(Organizational loyality) 1) Faktor Internal Pengembangan
Pada banyak organisasi umumnya Karir
orang-orang meletakkan kemajuan karir a. Adanya perencanaan karir pegawai
tergantung pada kesetiaan terhadap b. Upaya pengembangan karir pegawai
organisasi. Loyalitas yang rendah ter- c. Kinerja dan kompetensi pegawai
hadap organisasi umum ditemukan pada
diri para sarjana baru (yang mempunyai 2) Faktor Eksternal Pengembangan
ekspektasi yang tinggi dan sering karir
kecewa dengan organisasi yang pertama a. Kebijakan organisasi dalam
mereka bekerja) dan para profesional pengembangan karir pegawai
yang setia pada profesinya. b. Bimbingan dan dukungan dari
5) Pembimbing (Mentors) dan Sponsor Bagian Personalia/Kepegawaian
(Sponsor) dalam suatu organisasi
Seorang pembimbing adalah orang c. Dukungan dari pimpinan dalam
yang menawarkan bimbingan karir organisasi
informal. Pembimbing dalam banyak
organisasi atau institusi menyadari METODE PENELITIAN
bahwa hubungan diantara mereka ada A. Populasi dan Sampel
dan berguna bagi pengembangan karir. Populasi dalam penelitian ini adalah
Bila seorang pembimbing dapat memi- semua karyawan yang ada di PT. XYZ
nimasi pegawai untuk kegiatan-kegiatan Kota Makassar. Jumlah karyawan yang
pengembangan karir, seperti program- tercatat berdasarkan data Bagian
program latihan, tansfer atau promosi, Kepegawaian sebanyak 138 orang,
maka dia menjadi ”sponsor”. Seorang Sampel penelitian ditentukan secara
sponsor adalah orang dalam pada suatu acak sederhana (simple random method)
organisasi yang dapat menciptakan dengan menggunakan tabel penentuan
kesempatan-kesempatan pengembangan jumlah sampel yang dikembangkan oleh
karir bagi pegawai-pegawai, yang Isaac dan Michael (Sugiyono, 2003 : 46).
biasanya adalah atasan langsung Dengan jumlah populasi 138 orang dan
pegawai yang bersangkutan. tingkat kesalahan 50%, maka diperoleh
6) Kesempatan-kesempatan untuk sampel penelitian sebanyak 69 sampel
Tumbuh (growth opportunies) sebagai responden penelitian yang
Seorang pegawai yang meningkatkan diasumsikan representatif mewakili
kemampuannya (kompetensinya) misal- keseluruhan populasi penelitian.
nya melalui program diklat, pengambil-
an kursus-kursus atau penambahan B. Metode Analisis Data
gelar akademik, maka berarti pegawai Data yang dikumpulkan selanjutnya
tersebut memanfaatkan kesempatan dianalisis dengan menggunakan analisis
untuk tumbuh. Hal ini berguna bagi regresi linier berganda untuk mengevalusi
bagian kepegawaian dalam pengem- faktor-faktor (internal dan eksternal) yang
bangan sumberdaya manusia secara mempengaruhi upaya pengembangan karir
internal maupun bagi pencapaian karir individu karyawan pada PT. XYZ Kota
pegawainya. Makassar.

41
Data yang diperoleh dengan pengujian regresi linier berganda, sebagai
menggunakan pendekatan empiris dan berikut :
dianalisis kualitatif dengan model

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + … + b6X6 + ei


Dimana :
Y = Pengembangan karir pegawai
X1 = Perencanaan karir pegawai
X2 = Kegiatan pengembangan karir dari pegawai
X3 = Kinerja dan kompetensi pegawai
X4 = Kebijakan organisasi tentang karir pegawai
X5 = Bimbingan dan dukungan Bagian Kepegawaian
X6 = Dukungan pimpinan organisasi
b 0, = Konstanta (intercept)
b0, b1 ... b6 = Koefisien regresi
ei = Error random
Setiap individu karyawan memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN sumberdaya - sumberdaya potensial yang
Sisi operasional dalam upaya secara internal dapat dimanfaatkan dan
mengembangkan karir individu karyawan dioptimalkan dalam mencapai tujuan
pada PT. XYZ Kota Makassar adalah karirnya. Berkaitan dengan sumberdaya
melihat keragaman karakter pengembangan potensial individu tersebut pada suatu
karir pada setiap karyawan, baik karakter- perusahaan, maka hasil pengamatan selama
karakter internal maupun karakter-karakter penelitian menggambarkan karakteristik
eksternal yang kemungkinan dapat faktor internal karir individu karyawan
berdampak pada karir karyawan tersebut. pada PT. XYZ Kota Makassar, sebagai
Hasil pengamatan terhadap beberapa berikut :
keragaman faktor internal dan eksternal
individu pegawai yang terkait dengan 1. Perencanaan karir individu
pengembangan karirnya dipaparkan sebagai Hasil pengamatan terhadap
berikut : perencanaan karir individu karyawan PT.
XYZ Kota Makassar divisualisasikan
FAKTOR INTERNAL KARIR dalam histogram berikut :
INDIVIDU

Setuju/sesuai
(64,7%)

Sangat Kurang
Tidak
sesuai/setuju setuju/sesuai
setuju/sesuai
(20,6%) (11,8%)
(2,9%)

Gambar 3. Histogram pie karakteristik perencanaan karir individu pada karyawan PT. XYZ Kota
Makassar

Histogram di atas memperlihatkan baik (85,3%) dengan responden yang


bahwa secara umum karakteristik peren- menjawab setuju sebanyak 64,7%, yang
canaan karir individu pada karyawan sangat setuju/sesuai sebanyak 20,6%, yang
menurut jawaban responden adalah cukup kurang setuju/sesuai sebanyak 11,8% dan

42
2,9% responden lainnya tidak setuju/sesuai yang berasal dari identifikasi tersebut akan
(Gambar 3). Hal ini mengindikasikan memunculkan cara dan metode yang dapat
bahwa umumnya individu karyawan pada dikembangkan mencapai tujuan karir
PT. XYZ sudah melakukan perencanaan disetiap level/ jenjang karir dalam suatu
karirnya secara individual dalam rangka organisasi (Rivai, 2006).
mencapai jenjang karir yang ada secara
struktural pada dinas tersebut, meskipun 2. Kegiatan pengembangan karir
masih terdapat beberapa individu karyawan individu
yang tidak melakukan perencanaan karir Perencanaan karir yang tidak ditun-
secara individual selama bekerja. jang oleh implementasi kegiatan pengem-
Adanya perencanaan karir individu bangan karir akan menyebabkan lambatnya
karyawan pada dinas tersebut menunjukkan perkembangan karir seorang individu
adanya pemahaman dari setiap karyawan dalam suatu organisasi. Sebaliknya, bila
untuk meniti jenjang-jenjang karir melalui perencanaan karirnya sudah matang dalam
jalur karir struktural sesuai yang dikehen- mencapai tujuan dan sasaran, kemudian
daki atau yang telah direncanakan sebelum- dilaksanakan melalaui kegiatan-kegiatan
nya. Menurut Handoko (2000; 124), adanya pengembangan dapat mempercepat pen-
proses perencanaan karir dari setiap capaian tujuan dan sasaran karir individu.
individu karyawan memungkinkan mereka Tingkat kegiatan pengembangan
dapat mengidentifikasi setiap sasaran- karir yang dilaksanakan oleh individu
sasaran karir dan jalur-jalur karir yang karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar,
diinginkan selama bekerja. Pengetahuan disajikan pada Gambar 4.

Setuju/sesuai
(83,8%)

Kurang
Sangat
setuju/sesuai
sesuai/setuju
(8,8%)
(7,4%)

Gambar 4. Histogram pie karakteristik kegiatan pengembangan karir individu karyawan PT. XYZ Kota Makassar

Gambar 4 memperlihatkan bahwa jaringan kerjasama yang kuat dalam


kegiatan-kegiatan pengembangan individu mengembangkan karirnya.
sudah dilaksanakan oleh individu karyawan Hal senada dikemukakan Handoko
dalam meniti karirinya. Hal ini terbukti (2000) bahwa perjalanan karir seorang
dengan 91,2% responden karyawan yang karyawan menuju posisi tertentu seringkali
setuju hingga sangat setuju bahwa kegiatan melewai berbagai macam jenjang kepang-
pengembangan karir dilaksanakan oleh katan atau rangkaian pengalaman yang
individu karyawan, sedangkan 8,8% kaya dan beragam dengan tingkat perkem-
lainnya masih kurang setuju (Gambar 4). bangan bisa berlangsung perlahan dan bisa
Dengan demikian, individu karyawan pula dalam mawaktu yang cepat. Ditam-
memiliki langkah-langkah atau cara-cara bahkan oleh Mathis dan Jackson (2001)
tertentu dalam meniti dan mengembangkan bahwa selama melakukan pengembangan
karirnya, memahami tanggung jawab, karir, setiap individu memiliki perencanaan
resiko dan beban kerja pada setiap posisi berupa langkah-langkah atau metode yang
karir yang ingin dicapai, serta memiliki tepat yang akan dilaksanakan untuk

43
mencapai posisi karir tertentu dalam waktu individu tersebut mampu, trampil dan
yang telah direncanakan. profesional dalam menjalankan tugas-tugas
maupun beban kerja pada setiap posisi
3. Kinerja dan Kompetensi Individu karir. Berdasarkan hasil pengamatan,
Karyawan tingkat kinerja dan kompetensi individu
Kinerja dan kompetensi memiliki karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar
keterkaitan yang kuat dengan karir seorang disajikan pada Gambar 5.
karyawan yang merupakan bukti bahwa

Kurang
Setuju/sesuai
setuju/sesuai
(72,1%)
(19,1%)

Tidak
Sangat setuju/sesuai
Sangat Tidak
sesuai/setuju (1,5%)
setuju/sesuai
(5,9%)
(1,5%)

Gambar 5. Histogram pie karakteristik kinerja dan kompetensi individu karyawan PT. XYZ Kota
Makassar

Histogram pie di atas menggambar- Faktor eksternal dapat berpengaruh


kan bahwa secara umum karakteristik positif maupun negatif pada karir seorang
kinerja dan kompetensi individu karyawan karyawan. Beberapa faktor internal ada
yang ada pada PT. XYZ Kota Makassar yang terkait langsung dengan karir dan ada
sudah cukup baik, dimana 72,1% respon- yang secara tidak langsung mendukung
den setuju/sesuai, 19,1% masih kurang karir seorang karyawan. Dalam penelitian
setuju, 59% responden sangat setuju, ini, faktor eskternal yang terkait dengan
sedangkan 3,0% lainnya tidak setuju hingga karir individu pada karyawan PT. XYZ
sangat tidak setuju/sesuai. Dengan Kota Makassar dipaparkan berikut :
demikian, dapat dikatakan bahwa umumnya 1. Kebijakan organisasi tentang karir
individu karyawan pada PT. XYZ sudah karyawan
memiliki produktivitas dari setiap tugas- Kebijakan organisasi dimana
tugasnya sehingga kinerja yang dihasilkan seorang individu bekerja dapat menjadi
cukup tinggi yang didukung oleh pendukung terhadap karir individu
kompetensi masing-masing. anggotanya. Pada PT. XYZ Kota Makassar,
kebijakan organisasi yang terkait dengan
FAKTOR EKSTERNAL KARIR karir individu karyawan, divisualkan pada
INDIVIDU histogram berikut.

Kurang
Setuju/sesuai setuju/sesuai
(52,9%) (23,5%)

Tidak
setuju/sesuai
(7,4%)
Sangat Sangat Tidak
sesuai/setuju setuju/sesuai
(14,7%) (1,5%)

Gambar 6. Histogram pie karakteristik kebijakan organisasi terhadap karir individu karyawan
pada PT. XYZ Kota Makassar

44
Aspek kebijakan organisasi peraturan yang sudah memihak para
yang terkait dengan karir individu karyawan dalam mengembangkan
karyawan pada PT. XYZ Kota kompetensi dan kinerjanya, memberi
Makassar menggambarkan karakteristik arah pada karyawan dalam meren-
yang cukup variatif, dimana 52,9% canakan dan mengembangkan karirnya
responden berpendapat sudah setuju/ dalam organisasi.
sesuai, 23,5% responden masih kurang
setuju, 14,7% responden lainnya sangat 2. Bimbingan dan dukungan Bagian
setuju, serta 8,9% responden karyawan Kepegawaian
tidak setuju/sesuai hingga sangat tidak Bagian kepegawaian memiliki
setuju. Dengan demikian, secara umum peranan yang tidak kecil terhadap
mengindikasikan bahwa 67,6% respon- karyawan yang ingin mengembangkan
den berpendapat kebijakan organisasi karirnya. Berbagai informasi, petunjuk
mendukung karir individu karyawan- dan bimbingan dari bagian ini sangat
nya. Hal ini berarti bahwa kebijakan diperlukan oleh individu karyawan
yang diterapkan dalam organisasi untuk meniti jenjang-jenjang karir
berupa rencana strategis organisasi strukturalnya dalam suatu organisasi.
maupun visi, misi, tujuan dan program Hasil pengamatan karakteristik bim-
kerja sangat membantu para karyawan- bingan dan dukungan bagian kepe-
nya dalam meniti karir strukturalnya. gawaian terhadap upaya pengembangan
Kondisi ini terlihat dari kebijakan atau karir individu disajikan pada Gambar 7.
Kurang
setuju/sesuai
(51,5%)

Setuju/sesuai
(35,3%)
Tidak
setuju/sesuai
(5,9%)
Sangat
sesuai/setuju
(7,4%)

Gambar 7. Histogram pie karakteristik bimbingan dan dukungan karir individu dari Bagian
Kepegawaian PT. XYZ Kota Makassar

Histogram pie di atas menggam- setuju sudah memperoleh bimbingan dan


barkan bahwa secara umum karakteristik dukungan dari bagian tersebut.
bimbingan dan dukungan Bagian Ke- Upaya memberikan bimbingan dan
pegawaian terhadap upaya pengembangan dukungan dari pejabat Bagian Kepegawai-
karir karyawan pada PT. XYZ Kota an pada PT. XYZ kepada seluruh individu
Makassar masih kurang dimana 53,5% karyawan untuk meniti dan mengembang-
responden masih kurang setuju, 35,3% kan karirnya memerlukan sumberdaya yang
responden berpendapat sudah setuju/sesuai, handal dengan tingkat kompetensi yang
7,4% responden sudah sangat setuju dan tinggi terutama pengetahuan tentang karir,
5,9% responden lainnya menyatakan tidak penguasaan peraturan perundang-undangan
setuju/sesuai. Dengan demikian, dapat tentang tenaga kerja yang berlaku, serta
dikatakan bahwa bimbingan dan dukungan bimbingan dan dukungan yang umumnya
Bagian Kepegawaian pada PT. XYZ diberikan atau diinformasikan secara
terhadap upaya pengembangan karir komprehensif, tidak secara individual,
individu pengawai masih belum maksimal, karena tidak semua individu karyawan
meskipun terdapat individu karyawan yang memiliki atensi yang tinggi terhadap
karirnya. Selain itu, pemberian bimbingan

45
dan dukungan oleh Bagian Kepegawaian suatu posisi karir tertentu, maupun
juga masih kurang ditindaklanjuti oleh mengkonsultasikan dan sharing tentang
individu karyawan secara keseluruhan rencana pengembangan karirnya sangat
sehingga upaya pembimbingan hanya dapat jarang dilakukan atas inisiatif pribadi.
dilakukan bilamana secara jelas dan nyata
seorang individu karyawan ditunjuk atau 3. Dukungan pimpinan organisasi
diberi surat keputusan untuk mengikuti Hasil pengamatan karakteristik
pendidikan dan pelatihan. Sedangkan dukungan pimpinan organisasi terhadap
upaya sebagai inisiatif individu karyawan upaya pengembangan karir karyawan pada
secara personal khususnya mencari pada PT. XYZ Kota Makassar, disajikan
informasi tentang potensi dan peluang pada Gambar 8.

Kurang
Setuju/sesuai setuju/sesuai
(52,9%) (30,9%)

Gambar
Tidak
setuju/sesuai
(1,5%)

Sangat Sangat Tidak


sesuai/setuju setuju/sesuai
(8,8%) (5,9%)

Gambar 8. Histogram pie karakteristik dukungan pimpinan unit kerja terhadap karir individu
karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar

Histogram pie di atas memper- prestasi kerja individu pada suatu posisi
lihatkan bahwa secara umum karakte- karir tertentu, serta penyelerasan karir
ristik dukungan pimpinan organisasi individu dengan tujuan organisasi.
dan unit kerja sudah cukup baik dengan Menurut Rivai (2006), pimpinan
jawaban responden sesuai/setuju hingga organisasi harus mengetahui dan mem-
sangat sesuai/setuju sebesar 61,7%, beri dukungan pada upaya pengem-
meskipun masih ada karyawan yang bangan karir bawahannya karena
berpendapat masih kurang sesuai/ merupakan indikator pada kesiapan
kurang setuju sebesar 30,9% dan tidak sumberdaya manusia yang ada dalam
sesuai/setuju sama sekali sebesar 7,4%. organisasi menghadapi tantangan kerja
Hal ini berarti pimpinan organisasi/unit yang lebih maju. Kurangnya atensi
kerja cenderung memberikan dukung- pimpinan pada karir bawahannya dapat
annya terhadap upaya-upaya bawahan- memicu para karyawan untuk bekerja
nya dalam meningkatkan karirnya baik tidak efektif dan efisien.
melalui pembimbingan langsung oleh Beberapa karyawan pada PT.
pejabat pada bawahannya maupun XYZ Kota Makassar berasumsi bahwa
memberikan rekomendasi kepada pimpinan organisasi masih sangat
karyawan yang memenuhi persyaratan kurang mendukung upaya pengem-
untuk menduduki suatu posisi karir. bangan karir karyawannya, bahkan
Dukungan pimpinan unit kerja terdapat 7,4% karyawan yang menyata-
maupun pimpinan tertinggi organisasi kan sama sekali tidak mendapat
sangat diperlukan oleh seorang dukungan dari pimpinan. Hal ini
karyawan yang ingin meniti karir yang disebabkan oleh kurangnya konsultasi
lebih tinggi. Hal ini dipahami sebagai individu terhadap pimpinan unit
bentuk konsultasi karir dari bawahan ke kerjanya terkait dengan rencana dan
atasan yang lebih tinggi, pemberian upaya pengembangan karirnya,
rekomendasi atas kompetensi dan disamping profesionalisme dan tingkat

46
kinerja terhadap pelaksanaan tugas- Manusia. Andi Offset,
tugas yang diberikan masih rendah Yogyakarta.
sehingga pimpinan unit kerja/organisasi
cenderung memberikan dukungan Gomes, F. C., 1995. Manajemen
sepenuhanya kepada individu karyawan Sumberdaya Manusia. Andi Offset.
yang mampu memperlihatkan prestasi Yogyakarta, 260 hal.
kerjanya.
Handoko, T. H., 2000. Manajemen
KESIMPULAN Personalia dan Sumberdaya
Berdasarkan hasil dan uraian Manusia. Edisi kedua, Cetakan ke-
pembahasan sebelumnya, maka dapat 14. BPFE Yogyakarta.
disimpulkan : Yogyakarta, 258 hal.
Faktor internal dan eksternal karir
individu yang meliputi adanya perencanaan Martoyo, S., 2000. Manajemen
karir, kegiatan pengembangan karir Sumberdaya Manusia. Edisi
individu, kinerja dan kompetensi, kebijakan Keempat, Cetakan Pertama. BPFE
organisasi terkait karir, bimbingan dan – Yogyakarta. Yogyakarta, 298 hal.
dukungan bagian kepegawaian, serta
dukungan pimpinan organisasi memberikan Mathis, R.L. dan J. H. Jackson, 2002.
pengaruh yang sangat signifikan secara Manajemen Sumberdaya
statistik terhadap upaya pengembangan Manusia, Buku ke-2. Terjemahan.
kariri individu pada PT. XYZ Kota PT. Salemba Emban Patria. Jakarta,
Makassar. 378 hal.
Model persamaan linier
membuktikan bahwa 63,0% perubahan Ranupandojo, H. dan S. Husnan, 1999.
upaya pengembangan karir individu Manajemen Personalia. Edisi
karyawan disebabkan oleh adanya variasi keempat, cetakan kedelapan.
perubahan variabel-variabel faktor internal BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta,
dan eksternal karir individu, serta 37,0% 288 hal.
lainnya disebabkan oleh faktor lain di luar
analisis penelitian. Rivai, V., 2006. Manajemen Sumber-
Variabel kinerja dan kompetensi daya Manusia untuk Perusahaan,
pada faktor internal karir serta variabel dari Teori ke Praktek. Edisi 1,
bimbingan dan dukungan bagian Cetakan ke-3. Rajagrafindo Persada.
kepegawaian secara statistik lebih dominan Jakarta, 588 hal.
mempengaruhi upaya pengembangan karir
individu pada karyawan PT. XYZ Kota Sugiyono, 2003. Metode Penelitian
Makassar. Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.

DAFTAR RUJUKAN *) Penulis adalah Dosen TETAP Yayasan


Pendidikan Nobel Indonesia Makassar
Gibson, Ivancevic dan Donelly, 1997.
Manajemen Sumberdaya

47

Anda mungkin juga menyukai