834-Article Text-1050-1-10-20200124
834-Article Text-1050-1-10-20200124
Badaruddin*)
Abstract : Research executed as a mean to analyse the factors influencing career development
applied individually by employees of at PT. XYZ Makassar. Result of research indicate that the
internal factor and eksternal of individual career covering the existence of career planning,
individual career development activity, performance and interest, related/relevant organizational
policy of career, tuition and support of part of officer, and also organizational head support give
the very influence of signifikan statistically to individual career development effort. Model the
linear equation prove that 63,0% change strive the individual career development of employees of
because of existence of variation of internal factor variable change and individual eksternal
career, and also 37,0% because of other;dissimilar factor outside analysis of penelitian.Variabel
of performance and interest of at internal factor of career and also variable of tuition and support
of part of officer statistically more dominant influence the individual career development effort at
employees PT. XYZ Makassar
36
pegawai cenderung mempengaruhi laju dengan karir adalah rangkaian dan kum-
peningkatan karir seorang pegawai. pulan dari penga-laman yang berhubungan
Berdasarkan uraian di atas, pengem- dengan kerja dan aktivitas yang mencipta-
bangan karir pada individu karyawan di PT. kan sikap-sikap serta perilaku tertentu di
XYZ Kota Makassar menarik untuk dalam diri individu.
ditelaah lebih spesifik dengan pengkajian Menurut Handoko (2000:121-122),
terhadap upaya pengembangan karir bahwa istilah karir digunakan untuk
individu karyawan baik secara internal menjelaskan orang-orang pada masing-
karyawan (perencanaan karir, minat, jati masing peranan atau status dan dalam
diri, kepribadian, latar belakang sosial, literatur ilmu pengetahuan peri-laku karir
serta strategi pengembangan karir) maupun terdapat dalam tiga pengertian, sebagai
secara eksternal dengan adanya dukungan berikut :
sistim pembinaan karir dari bagian 1. Karir sebagai suatu urutan promosi
kepegawaian dalam perusahaan tersebut. atau pemindahan (transfer) ke jabatan-
Dengan demikian, dapat diketahui apakah jabatan yang lebih menuntut tanggung
seorang karyawan memiliki perencanaan jawab atau lokasi-lokasi yang lebih
dan pengembangan karirnya, serta baik dalam menyilang hirarki
bagaimana dukungan pengembangan karir hubungan kerja selama kehidupan
oleh organisasinya, khususnya dalam kerja seseorang.
meningkatkan jenjang karir karyawan di 2. Karir sebagai penunjuk pekerjaan
lingkungannya. yang membentuk suatu pola kemajuan
yang sistimatik dan jalur-jalur karir.
Rumusan Masalah 3. Karir sebagai sejarah pekerjaan
Berdasarkan uraian latar belakang seseorang atau serangkaian posisi
di atas, maka dapat dirumuskan beberapa yang dipegangnya selama kehidupan
masalah sebagai berikut : kerja. Dalam konteks ini semua orang
1. Faktor-faktor apa yang mempe- dengan sejarah kerja mereka disebut
ngaruhi pengembangan karir individu mempunyai karir.
karyawan PT. XYZ Kota Makassar Berdasarkan beberapa pendapat ahli
2. Faktor apakah yang lebih dominan di atas, maka karir pegawai dapat diarti-
mempengaruhi upaya pengembangan kan sebagai suatu urutan rangkaian kegia-
karir individu pada karyawan PT. XYZ tan/pekerjaan atau posisi atau perilaku
Kota Makassar. seorang pegawai yang berkaitan dengan
kerja dan sikap, nilai, aspirasi dan
LANDASAN TEORI motivasi kerja sepanjang masa hidupnya.
A. Pengertian Karir Pegawai B. Tujuan, Rencana dan Pola
Karir (career) biasa diasumsikan Pengembangan Karir
sebagai kemajuan (advanced) dalam suatu Konsep pengembangan karir yang
organisasi. Konsep karir telah digunakan lebih rinci dikemukakan oleh Martoyo
sebagai rujukan ilmu pengetahuan tentang (2000 : 78) bahwa pengembangan karir
perilaku. Banyak definisi-definisi tentang (career development) adalah suatu kondisi
karir yang diartikan secara berbeda oleh yang menunjukkan adanya peningkatan-
para ahli sesuai dengan tempat dan peningkatan status seseorang dalam suatu
kondisi dari masing-masing penulis. organisasi dalam jalur karir (career path)
Menurut Handoko (2000 : 118), yang telah ditetapkan atau dalam organisasi
bahwa karir adalah keseluruhan peker- yang bersangkutan.
jaan atau jabatan yang dipangku/ dijabat Setiap upaya-upaya pengembangan
oleh seseorang selama kehidupan kerja- karir baik secara individual dari seorang
nya. Sedangkan Gibson dkk. (1997 : 89), pegawai maupun secara organisasi memiliki
mengemukakan bahwa yang dimaksud
37
tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapainya h) Mengurangi keusangan maupun
dengan mengikuti rencana-rencana dan kebosanan profesi dan manajerial
pola-pola pengembangan karir. Upaya i) Menggiatkan analisis dari kese-
pengembangan karir yang tidak memiliki luruhan pegawai melalui penginteg-
perencanaan, pola dan tujuan akan rasian kerja dan kepegawaian
menghasilan suatu kegagalan dalam j) Menggiatkan suatu pemikiran atau
pencapaian kemajuan seorang pegawai pandangan jarak waktu yang
dalam meniti karirnya. panjang.
38
2) Jatidiri, dimana karir merupa-
kan perpanjangan dari jatidiri 3. Pola Pengembangan Karir
seseorang, juga sebagai sesuatu Perjalanan karir seorang
hal yang membentuk jatidiri- pegawai menuju posisi tertentu
nya. seringkali melewati bergabai
3) Kepribadian, diumana faktor macam jenjang kepangkatan atau
ini mencakup orientasi pribadi rangkaian pengalaman yang kaya
seorang pegawai dan dan beragam. Perjalanan karir ini
kebutuhan individual. Orientasi mungkin bisa berlangsung secara
pribadi dapat berupa, apakah si perlahan dan bisa terlaksana dalam
pegawai bersifat realistis, waktu yang cukup cepat dan menya-
menyenangkan dan artistik. kinkan. Proses-proses perpindahan
Sedangkan orientasi kebutuhan posisi seorang pegawai dari satu
individual dapat berupa afiliasi, posisi ke posisi yang lain akan
kekuasaan dan kebutuhan membentuk suatu pola pengem-
berprestasi. bangan karir bagi seorang. Pola
4) Latar belakang sosial, dimana pengembangan karir ini berbeda
status sosial ekonomi dan antara pegawai yang satu dengan
tingkat pendidikan, keteram- pegawai lainnya. Untuk memper-
pilan dan pekerjaan dari orang jelas pemahaman tentang tujuan dan
tua maupun status yang ingin pola pengembangan karir individu,
dicapai merupakan beberapa dikemukakan beberapa pola
faktor yang termasuk dalam pengembangan karir, sebagai
kategori ini. berikut :
PENGEMBANGAN KARIR
39
pengetahuan dan keterampilan, serta memperhatikan dua proses utama (Gomes,
kepribadian. 1995 : 214-215), sebagai berikut :
Upaya pengembangan karir dalam
suatu organisasi dapat dipahami dengan
PENGEMBANGAN
KARIR ORGANISASI
40
organisasinya ke organisasi yang baru
sebagai bagian dari strategi karirnya. D. Faktor Internal dan Eksternal
Bila hal itu dilakukan secara efektif, Pengembangan Karir Pegawai
mereka biasanya mendapatkan promosi, Untuk lebih memahami tentang
kenaikan gaji dan pangkat atau jabatan, faktor internal dan eksternal pengem-
serta pengalaman baru. bangan karir pegawai, uraian
4) Kesetiaan terhadap Organisasi pemaparannya sebagai berikut :
(Organizational loyality) 1) Faktor Internal Pengembangan
Pada banyak organisasi umumnya Karir
orang-orang meletakkan kemajuan karir a. Adanya perencanaan karir pegawai
tergantung pada kesetiaan terhadap b. Upaya pengembangan karir pegawai
organisasi. Loyalitas yang rendah ter- c. Kinerja dan kompetensi pegawai
hadap organisasi umum ditemukan pada
diri para sarjana baru (yang mempunyai 2) Faktor Eksternal Pengembangan
ekspektasi yang tinggi dan sering karir
kecewa dengan organisasi yang pertama a. Kebijakan organisasi dalam
mereka bekerja) dan para profesional pengembangan karir pegawai
yang setia pada profesinya. b. Bimbingan dan dukungan dari
5) Pembimbing (Mentors) dan Sponsor Bagian Personalia/Kepegawaian
(Sponsor) dalam suatu organisasi
Seorang pembimbing adalah orang c. Dukungan dari pimpinan dalam
yang menawarkan bimbingan karir organisasi
informal. Pembimbing dalam banyak
organisasi atau institusi menyadari METODE PENELITIAN
bahwa hubungan diantara mereka ada A. Populasi dan Sampel
dan berguna bagi pengembangan karir. Populasi dalam penelitian ini adalah
Bila seorang pembimbing dapat memi- semua karyawan yang ada di PT. XYZ
nimasi pegawai untuk kegiatan-kegiatan Kota Makassar. Jumlah karyawan yang
pengembangan karir, seperti program- tercatat berdasarkan data Bagian
program latihan, tansfer atau promosi, Kepegawaian sebanyak 138 orang,
maka dia menjadi ”sponsor”. Seorang Sampel penelitian ditentukan secara
sponsor adalah orang dalam pada suatu acak sederhana (simple random method)
organisasi yang dapat menciptakan dengan menggunakan tabel penentuan
kesempatan-kesempatan pengembangan jumlah sampel yang dikembangkan oleh
karir bagi pegawai-pegawai, yang Isaac dan Michael (Sugiyono, 2003 : 46).
biasanya adalah atasan langsung Dengan jumlah populasi 138 orang dan
pegawai yang bersangkutan. tingkat kesalahan 50%, maka diperoleh
6) Kesempatan-kesempatan untuk sampel penelitian sebanyak 69 sampel
Tumbuh (growth opportunies) sebagai responden penelitian yang
Seorang pegawai yang meningkatkan diasumsikan representatif mewakili
kemampuannya (kompetensinya) misal- keseluruhan populasi penelitian.
nya melalui program diklat, pengambil-
an kursus-kursus atau penambahan B. Metode Analisis Data
gelar akademik, maka berarti pegawai Data yang dikumpulkan selanjutnya
tersebut memanfaatkan kesempatan dianalisis dengan menggunakan analisis
untuk tumbuh. Hal ini berguna bagi regresi linier berganda untuk mengevalusi
bagian kepegawaian dalam pengem- faktor-faktor (internal dan eksternal) yang
bangan sumberdaya manusia secara mempengaruhi upaya pengembangan karir
internal maupun bagi pencapaian karir individu karyawan pada PT. XYZ Kota
pegawainya. Makassar.
41
Data yang diperoleh dengan pengujian regresi linier berganda, sebagai
menggunakan pendekatan empiris dan berikut :
dianalisis kualitatif dengan model
Setuju/sesuai
(64,7%)
Sangat Kurang
Tidak
sesuai/setuju setuju/sesuai
setuju/sesuai
(20,6%) (11,8%)
(2,9%)
Gambar 3. Histogram pie karakteristik perencanaan karir individu pada karyawan PT. XYZ Kota
Makassar
42
2,9% responden lainnya tidak setuju/sesuai yang berasal dari identifikasi tersebut akan
(Gambar 3). Hal ini mengindikasikan memunculkan cara dan metode yang dapat
bahwa umumnya individu karyawan pada dikembangkan mencapai tujuan karir
PT. XYZ sudah melakukan perencanaan disetiap level/ jenjang karir dalam suatu
karirnya secara individual dalam rangka organisasi (Rivai, 2006).
mencapai jenjang karir yang ada secara
struktural pada dinas tersebut, meskipun 2. Kegiatan pengembangan karir
masih terdapat beberapa individu karyawan individu
yang tidak melakukan perencanaan karir Perencanaan karir yang tidak ditun-
secara individual selama bekerja. jang oleh implementasi kegiatan pengem-
Adanya perencanaan karir individu bangan karir akan menyebabkan lambatnya
karyawan pada dinas tersebut menunjukkan perkembangan karir seorang individu
adanya pemahaman dari setiap karyawan dalam suatu organisasi. Sebaliknya, bila
untuk meniti jenjang-jenjang karir melalui perencanaan karirnya sudah matang dalam
jalur karir struktural sesuai yang dikehen- mencapai tujuan dan sasaran, kemudian
daki atau yang telah direncanakan sebelum- dilaksanakan melalaui kegiatan-kegiatan
nya. Menurut Handoko (2000; 124), adanya pengembangan dapat mempercepat pen-
proses perencanaan karir dari setiap capaian tujuan dan sasaran karir individu.
individu karyawan memungkinkan mereka Tingkat kegiatan pengembangan
dapat mengidentifikasi setiap sasaran- karir yang dilaksanakan oleh individu
sasaran karir dan jalur-jalur karir yang karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar,
diinginkan selama bekerja. Pengetahuan disajikan pada Gambar 4.
Setuju/sesuai
(83,8%)
Kurang
Sangat
setuju/sesuai
sesuai/setuju
(8,8%)
(7,4%)
Gambar 4. Histogram pie karakteristik kegiatan pengembangan karir individu karyawan PT. XYZ Kota Makassar
43
mencapai posisi karir tertentu dalam waktu individu tersebut mampu, trampil dan
yang telah direncanakan. profesional dalam menjalankan tugas-tugas
maupun beban kerja pada setiap posisi
3. Kinerja dan Kompetensi Individu karir. Berdasarkan hasil pengamatan,
Karyawan tingkat kinerja dan kompetensi individu
Kinerja dan kompetensi memiliki karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar
keterkaitan yang kuat dengan karir seorang disajikan pada Gambar 5.
karyawan yang merupakan bukti bahwa
Kurang
Setuju/sesuai
setuju/sesuai
(72,1%)
(19,1%)
Tidak
Sangat setuju/sesuai
Sangat Tidak
sesuai/setuju (1,5%)
setuju/sesuai
(5,9%)
(1,5%)
Gambar 5. Histogram pie karakteristik kinerja dan kompetensi individu karyawan PT. XYZ Kota
Makassar
Kurang
Setuju/sesuai setuju/sesuai
(52,9%) (23,5%)
Tidak
setuju/sesuai
(7,4%)
Sangat Sangat Tidak
sesuai/setuju setuju/sesuai
(14,7%) (1,5%)
Gambar 6. Histogram pie karakteristik kebijakan organisasi terhadap karir individu karyawan
pada PT. XYZ Kota Makassar
44
Aspek kebijakan organisasi peraturan yang sudah memihak para
yang terkait dengan karir individu karyawan dalam mengembangkan
karyawan pada PT. XYZ Kota kompetensi dan kinerjanya, memberi
Makassar menggambarkan karakteristik arah pada karyawan dalam meren-
yang cukup variatif, dimana 52,9% canakan dan mengembangkan karirnya
responden berpendapat sudah setuju/ dalam organisasi.
sesuai, 23,5% responden masih kurang
setuju, 14,7% responden lainnya sangat 2. Bimbingan dan dukungan Bagian
setuju, serta 8,9% responden karyawan Kepegawaian
tidak setuju/sesuai hingga sangat tidak Bagian kepegawaian memiliki
setuju. Dengan demikian, secara umum peranan yang tidak kecil terhadap
mengindikasikan bahwa 67,6% respon- karyawan yang ingin mengembangkan
den berpendapat kebijakan organisasi karirnya. Berbagai informasi, petunjuk
mendukung karir individu karyawan- dan bimbingan dari bagian ini sangat
nya. Hal ini berarti bahwa kebijakan diperlukan oleh individu karyawan
yang diterapkan dalam organisasi untuk meniti jenjang-jenjang karir
berupa rencana strategis organisasi strukturalnya dalam suatu organisasi.
maupun visi, misi, tujuan dan program Hasil pengamatan karakteristik bim-
kerja sangat membantu para karyawan- bingan dan dukungan bagian kepe-
nya dalam meniti karir strukturalnya. gawaian terhadap upaya pengembangan
Kondisi ini terlihat dari kebijakan atau karir individu disajikan pada Gambar 7.
Kurang
setuju/sesuai
(51,5%)
Setuju/sesuai
(35,3%)
Tidak
setuju/sesuai
(5,9%)
Sangat
sesuai/setuju
(7,4%)
Gambar 7. Histogram pie karakteristik bimbingan dan dukungan karir individu dari Bagian
Kepegawaian PT. XYZ Kota Makassar
45
dan dukungan oleh Bagian Kepegawaian suatu posisi karir tertentu, maupun
juga masih kurang ditindaklanjuti oleh mengkonsultasikan dan sharing tentang
individu karyawan secara keseluruhan rencana pengembangan karirnya sangat
sehingga upaya pembimbingan hanya dapat jarang dilakukan atas inisiatif pribadi.
dilakukan bilamana secara jelas dan nyata
seorang individu karyawan ditunjuk atau 3. Dukungan pimpinan organisasi
diberi surat keputusan untuk mengikuti Hasil pengamatan karakteristik
pendidikan dan pelatihan. Sedangkan dukungan pimpinan organisasi terhadap
upaya sebagai inisiatif individu karyawan upaya pengembangan karir karyawan pada
secara personal khususnya mencari pada PT. XYZ Kota Makassar, disajikan
informasi tentang potensi dan peluang pada Gambar 8.
Kurang
Setuju/sesuai setuju/sesuai
(52,9%) (30,9%)
Gambar
Tidak
setuju/sesuai
(1,5%)
Gambar 8. Histogram pie karakteristik dukungan pimpinan unit kerja terhadap karir individu
karyawan pada PT. XYZ Kota Makassar
Histogram pie di atas memper- prestasi kerja individu pada suatu posisi
lihatkan bahwa secara umum karakte- karir tertentu, serta penyelerasan karir
ristik dukungan pimpinan organisasi individu dengan tujuan organisasi.
dan unit kerja sudah cukup baik dengan Menurut Rivai (2006), pimpinan
jawaban responden sesuai/setuju hingga organisasi harus mengetahui dan mem-
sangat sesuai/setuju sebesar 61,7%, beri dukungan pada upaya pengem-
meskipun masih ada karyawan yang bangan karir bawahannya karena
berpendapat masih kurang sesuai/ merupakan indikator pada kesiapan
kurang setuju sebesar 30,9% dan tidak sumberdaya manusia yang ada dalam
sesuai/setuju sama sekali sebesar 7,4%. organisasi menghadapi tantangan kerja
Hal ini berarti pimpinan organisasi/unit yang lebih maju. Kurangnya atensi
kerja cenderung memberikan dukung- pimpinan pada karir bawahannya dapat
annya terhadap upaya-upaya bawahan- memicu para karyawan untuk bekerja
nya dalam meningkatkan karirnya baik tidak efektif dan efisien.
melalui pembimbingan langsung oleh Beberapa karyawan pada PT.
pejabat pada bawahannya maupun XYZ Kota Makassar berasumsi bahwa
memberikan rekomendasi kepada pimpinan organisasi masih sangat
karyawan yang memenuhi persyaratan kurang mendukung upaya pengem-
untuk menduduki suatu posisi karir. bangan karir karyawannya, bahkan
Dukungan pimpinan unit kerja terdapat 7,4% karyawan yang menyata-
maupun pimpinan tertinggi organisasi kan sama sekali tidak mendapat
sangat diperlukan oleh seorang dukungan dari pimpinan. Hal ini
karyawan yang ingin meniti karir yang disebabkan oleh kurangnya konsultasi
lebih tinggi. Hal ini dipahami sebagai individu terhadap pimpinan unit
bentuk konsultasi karir dari bawahan ke kerjanya terkait dengan rencana dan
atasan yang lebih tinggi, pemberian upaya pengembangan karirnya,
rekomendasi atas kompetensi dan disamping profesionalisme dan tingkat
46
kinerja terhadap pelaksanaan tugas- Manusia. Andi Offset,
tugas yang diberikan masih rendah Yogyakarta.
sehingga pimpinan unit kerja/organisasi
cenderung memberikan dukungan Gomes, F. C., 1995. Manajemen
sepenuhanya kepada individu karyawan Sumberdaya Manusia. Andi Offset.
yang mampu memperlihatkan prestasi Yogyakarta, 260 hal.
kerjanya.
Handoko, T. H., 2000. Manajemen
KESIMPULAN Personalia dan Sumberdaya
Berdasarkan hasil dan uraian Manusia. Edisi kedua, Cetakan ke-
pembahasan sebelumnya, maka dapat 14. BPFE Yogyakarta.
disimpulkan : Yogyakarta, 258 hal.
Faktor internal dan eksternal karir
individu yang meliputi adanya perencanaan Martoyo, S., 2000. Manajemen
karir, kegiatan pengembangan karir Sumberdaya Manusia. Edisi
individu, kinerja dan kompetensi, kebijakan Keempat, Cetakan Pertama. BPFE
organisasi terkait karir, bimbingan dan – Yogyakarta. Yogyakarta, 298 hal.
dukungan bagian kepegawaian, serta
dukungan pimpinan organisasi memberikan Mathis, R.L. dan J. H. Jackson, 2002.
pengaruh yang sangat signifikan secara Manajemen Sumberdaya
statistik terhadap upaya pengembangan Manusia, Buku ke-2. Terjemahan.
kariri individu pada PT. XYZ Kota PT. Salemba Emban Patria. Jakarta,
Makassar. 378 hal.
Model persamaan linier
membuktikan bahwa 63,0% perubahan Ranupandojo, H. dan S. Husnan, 1999.
upaya pengembangan karir individu Manajemen Personalia. Edisi
karyawan disebabkan oleh adanya variasi keempat, cetakan kedelapan.
perubahan variabel-variabel faktor internal BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta,
dan eksternal karir individu, serta 37,0% 288 hal.
lainnya disebabkan oleh faktor lain di luar
analisis penelitian. Rivai, V., 2006. Manajemen Sumber-
Variabel kinerja dan kompetensi daya Manusia untuk Perusahaan,
pada faktor internal karir serta variabel dari Teori ke Praktek. Edisi 1,
bimbingan dan dukungan bagian Cetakan ke-3. Rajagrafindo Persada.
kepegawaian secara statistik lebih dominan Jakarta, 588 hal.
mempengaruhi upaya pengembangan karir
individu pada karyawan PT. XYZ Kota Sugiyono, 2003. Metode Penelitian
Makassar. Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.
47