Anda di halaman 1dari 3

Penilaian Risiko Dan Tindakan Pengendalian Terhadap Risiko Pada

Kegiatan Proyek Pembangunan Infrastruktur Gedung

Masalah kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi, berdasarkan data dari
PT Jamsostek tahun 2006 tercatat 95.624 kasus, 2007 ada 83.714 kasus (Pikiran
Rakyat, 2011). Sementara Pritanti dan rekan mencatat pada tahun 2009 tercatat
96.324 kasus, 2010 menjadi 98.711 kasus dan 2011 tercatat 99.491, Kementrian
kesehatan mencatat tahun 2012 sebanyak 60322 kasus, 2013 tercatat 97.144 kasus,
2014 sebanyak 40.694 kasus. Sementara BPJS Ketenagakerjaan mencatat 50.089
kasus kecelakaan kerja pada tahun 2015.

Data mengenai kecelakaan kerja di Indonesia masih terbatas. Pada perusahaan


konstruksi bangunan adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek
akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan
proyek. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan
untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi
kerja dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian
dari perencanaan dan pengendalian proyek.

Manajemen risiko adalah bagian integral dari proses manajemen yang berjalan
dalam perusahaan atau lembaga. Manajemen risiko keselamatan dan Kesehatan
kerja adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan
yang tidak diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
sistem perusahaan yang baik.

Berdasarkan informasi di atas semakin tingginya angka kecelakaan kerja di tempat


kerja di Indonesia maka harus dilakukan cara bagaimana mengidentifikasi, menilai,
dan penanganan terhadap risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap proyek
konstruksi Gedung ini.

Berikut disajikan kelompok pekerjaan-pekerjaan yang berisiko yang terkait dengan


proyek konstruksi bangunan:

1. Pekerjaan Tanah
a) Galian Tanah dengan Excavator
b) Lifting Material dengan Service Crane
2.Pondasi
a) Pengeboran
b) Pembuatan Guide Wall (diaphragm wall)
c) Steel Fixing
d) Hot Work
e) Pemasangan Kerangka Baja Tulangan
f) Pengecoran

3. Pekerjaan : Struktur Atas


a) Bongkar Pasang Scaffolding
b) Lifting Material dengan Tower Crane
c) Pembersihan debu dan kotoran dengan compressor
d) Pemasangan Penutup Atap
e) Pemasangan Plafon
f) Pemasangan dinding dan Plaster
g) Pemasangan Keramik

4. Pekerjaan : Plumbing
a) Instalasi Plumbing
b) Instalasi Listrik

Tabel Kemungkinan
LEVEL DESCRIPTOR URAIAN
5 Almost Certain Dapat Terjadi Setiap Saat
4 Likely Sering
3 Possible Dapat Terjadi Sekali Sekali
2 Un Likely Jarang
1 Rare Hampir Tidak Pernah
Tabel Dampak
LEVEL DESCRIPTOR URAIAN
1 Insignificant Tidak Terjadi Cedera, kerugian sedikit
2 Minor Cedera Ringan, kerugian sedang
Cedera Sedang, perlu penanganan Medis,
3 Moderate
Kerugian Besar
Cedera Berat > 1 orang. Kerugian beasr,
4 Major
gangguan produksi
Fatal > 1 orang, kerugian sangat besar dan
5 Catastrophic dampak sangat luas, terhentinya seluruh
kegiatan

Petunjuk pengerjaan:

1. Kerjakan secara kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang)


2. Buatlah tabel sebagai berikut:
No. Jenis Pekerjaan Peristiwa Kemungkinan Dampak PxD Tindakan
Risiko Pengendalian
1
dst

a. Masukan seluruh kelompok pekerjaan pada kolom jenis pekerjaan


b. Identifikasi setiap jenis pekerjaan peristiwa risiko yang kemungkinan terjadi
c. Dengan mengacu pada tabel kemungkinan, tentukan tingkat kemungkinan
terjadinya peristiwa risiko tersebut (Misal 1 untuk kemungkinan peristiwa
risiko yang hampir tidak pernah terjadi)
d. Dengan mengacu pada tabel dampak, tentukan besarnya dampak dari
terjadinya peristiwa risiko bagi perusahaan (missal 2 untuk dampak yang
minor)
e. Kolom P x D diisi dengan kuantitatif yaitu perkalian kolom kemungkinan dan
dampak (misal 1 x 2, diisi 2)
f. Kolom tindakan pengendallian diisi dengan upaya-upaya apa yang dilakukan
perusahaan untuk mitigasi risiko.

Anda mungkin juga menyukai