Anda di halaman 1dari 13

BAB X

ANGGARAN PIUTANG

10.1. PENGERTIAN

Piutang timbul karena perusahaan memutuskan untuk menjual barang


dagangannya secara kredit. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan
melakukan penjualan kredit, diantaranya omset penjualan produk perusahaan
akan meningkat, karena pembeli yang tidak memiliki dana pada saat sekarang
akan terdorong untuk melakukan pembelian atau pembeli biasa yang terbatas
dananya akan dapat membeli dalam jumlah yang lebih banyak. Selanjutnya
dengan meningkatnya volume penjualan maka keuntungan juga akan meningkat.
Disamping itu dengan adanya hubungan hutang piutang maka dapat
mempererat hubungan perusahaan dengan konsumennya. Pada jenis usaha
tertentu, misal developer perumahan, piutang jangka panjang dapat
menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan. Keuntungan
tersebut diperoleh dari hasil penjualan yang lebih banyak dan dari selisih bunga
modal yang diperhitungkan terhadap pembeli dengan bunga modal pinjaman
sebenarnya yang harus dibayarkan pada bank sebagai sumber dana bisnis
tersebut.
Disamping keuntungan yang dapat diperoleh dari penjualan secara
kredit, perusahaan juga harus memperhatikan adanya beban biaya yang timbul
dari keputusan penjualan kredit. Beban biaya tersebut diantaranya adalah beban
biaya modal. Jika perusahaan menggunakan pinjaman dari bank untuk
membiayai piutang maka perusahaan harus menanggung biaya modal
perusahaan, jika dibiayai dengan modal sendiri maka dengan adanya piutang,
modal yang tersedia untuk investasi yang lain akan berkurang.
Dengan dilakukannya penjualan kredit juga akan timbul biaya
administrasi piutang yang berupa biaya untuk memberikan kompensasi bagi
petugas penagihan dan pengadministrasian piutang serta biaya untuk menagih
piutang itu sendiri seperti biaya telepon, surat menyurat atau biaya untuk
Anggaran Piutang

transport petugas penagihan piutang. Disamping itu juga dapat terjadi adanya
piutang yang tidak tertagih ( bad debts) sehingga perusahaan harus membentuk
cadangan kerugian piutang.
Piutang merupakan salah satu bentuk investasi, yaitu investasi pada
aktiva lancar. Walaupun piutang dagang merupakan aktiva lancar, tetapi sekali
pimpinan perusahaan membuat keputusan untuk menjual produknya secara
kredit, maka kebutuhan dana untuk membelanjai piutang akan berlaku terus
menerus, sehingga sumber pembelanjaan piutang paling tidak sebagian harus
berjangka panjang.
Besar kecilnya investasi dalam piutang dipengaruhi oleh:
1. Volume penjualan kredit, semakin banyak volume penjualan kredit maka
investasi dalam piutang semakin besar.
2. Syarat pembayaran penjualan kredit, syarat pembayaran ketat berarti
batas waktu pembayaran pendek, pembebanan bunga yang berat pada
pembayaran piutang yang terlambat. Syarat pembayaran misalnya 2/10/net
30, berarti jangka waktu kredit selama 30 hari, bila pembeli dapat membayar
sampai dengan hari yang kesepuluh akan diberikan discount sebesar 2
persen.
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit, yaitu ketentuan tentang batas
maksimal atau plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan dan
ketentuan mengenai siapa yang akan diberikan kredit.
4. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang, secara aktif atau pasif.
Semakin aktif petugas pengumpulan piutang dalam melakukan penarikan
piutang maka investasi pada piutang semakin kecil.
5. Kebiasaan membayar dari para langganan. Para langganan ada yang
biasa memanfaatkan kesempatan mendapatkan cash discount dan ada yang
tidak.
Sebagai salah satu bentuk investasi maka piutang dagang akan
menyerap sejumlah modal kerja, mempunyai usia ekonomis tertentu,
mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan sehingga harus
terus menerus dimonitor tingkat efisiensi pengelolaannya. Anggaran piutang
dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan piutang.

Anggaran Perusahaan 177


Anggaran Piutang

Budget piutang adalah budget yang merencanakan secara lebih


terperinci tentang jumlah piutang perusahaan beserta perubahan-perubahannya
dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Cash inflow karena
penjualan kredit direncanakan dengan menyusun budget pengumpulan piutang
(receivable Collection budget) yang disusun berdasar budget penjualan dengan
memperhatikan term of sales dan kebiasaan langganan membayar hutang.

10.2. MANFAAT ANGGARAN PIUTANG

1. Dapat diperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu.


2. Dapat diketahui jumlah piutang yang sudah waktunya untuk
ditagih.
3. Dapat diperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.

10.3. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG

1. Menentukan jumlah penjualan tunai dan jumlah


penjualan kredit pada periode tertentu.
2. Menentukan besarnya bad debts atau piutang
tertagih yang harus dicadangkan, biasanya dinyatakan dalam persentase.
3. Mengidentifikasi term of credit
Misal perusahaan menetapkan term of credit 2/10 Net 30. Untuk
menentukan piutang yang dapat ditagih pada bulan-bulan tertentu dapat
juga dengan mengidentifikasikan kebiasaan membayar dari para konsumen.

10.4. CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

1. PT OZAN mempunyai
rencana penjualan tahun 2006 atas dasar estimasi akhir bulan seperti tampak
pada tabel 10.1.

Anggaran Perusahaan 178


Anggaran Piutang

Tabel 10.1
Rencana penjualan pada PT OZAN tahun 2006

Bulan penjualan Jumlah penjualan


Juli Rp28.000,00
Agustus 35.000,00
September 42.000,00

Syarat pembayaran ditetapkan: 3/20/net 30.


Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para langganan sebagai berikut:
a. 60% dari penjualan setiap bulannya terkumpul pada waktu 20
hari sesudah bulan penjualan.
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang
sama, yaitu dalam bulan ke satu sesudah bulan penjualan.
c. 10% terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan.
Susun budget pengumpulan piutang (receivables collection budget)

Jawab:
Anggaran pengumpulan piutang untuk bulan Agustus sampai dengan Oktober
2006 pada PT OZAN tampak pada tabel 10.2.

Tabel 10.2.
Anggaran pengumpulan piutang pada PT OZAN
Bulan Agustus – Oktober 2006

Taksiran
Waktu penjualan Agustus September Oktober
penjualan

Juli Rp28.000 Rp 24.696 x) Rp 2.800 xx


) -
Agustus 35.000 - 30.870 Rp 3.500
September 42.000 - - 37.044
Jumlah piutang yang
terkumpul tiap bulan   Rp 24.696 Rp33.670 Rp40.544

Anggaran Perusahaan 179


Anggaran Piutang

Keterangan:
x
) Penerimaan piutang dalam bulan Agustus :
60% X Rp 28.000………………………………… = Rp 16.800
Cash Discount = 3% X Rp 16.800 ……….. = Rp 504
Rp 16.296
30% terkumpul dalam waktu sisanya atau dalam waktu 10 hari
terakhir = 30% X Rp 28.000……………………. = Rp 8.400
Rp 24.696
xx
) Piutang yang terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan
sebanyak 10% X Rp 28.000 = Rp 2.800.

2. Rencana penjualan atas dasar perkiraan akhir bulan untuk masa enam
bulan pertama tahun 2006 dari PT REZA terdapat pada tabel 10.3.
a. Rencana penjualan:
Tabel 10.3
Rencana penjualan pada PT REZA semester pertama tahun 2006

Bulan Penjualan (Rp)

Januari Rp 2.000.000
Pebruari 2.250.000
Maret 2.500.000
April 2.750.000
Mei 3.000.000
Juni 3.250.000

b. 20% daripadanya adalah penjualan tunai, dan sisanya penjualan


kredit dengan waktu 1 bulan. Untuk penjualan tunai diberikan potongan
5%. Pola penerimaan piutang menurut pengalaman masa yang lalu para
debitur membayar 75% tepat pada waktunya dan sisanya dibayar pada
bulan berikutnya.

Anggaran Perusahaan 180


Anggaran Piutang

c. Penjualan bulan Nopember dan Desember 2005 masing-masing


sebesar Rp 1.500.000,- dan Rp 2.000.000,-
d. Jumlah Bad Debts diperkirakan sebesar 0,5 % dibulatkan dalam
puluhan rupiah.
Diminta:
1) Buatlah Anggaran pengumpulan piutang.
2) Buatlah rencana penerimaan arus kas masuk.

Jawab:
Tabel 10.4
Rencana penjualan menurut bentuk pembayaran pada PT REZA
Semester pertama tahun 2006

Penjualan tunai Penjualan Kredit


Bulan (20%) (80%)
(Rp) (Rp)

Januari 400.000 1.600.000


Pebruari 450.000 1.800.000
Maret 500.000 2.000.000
April 550.000 2.200.000
Mei 600.000 2.400.000
Juni 650.000 2.600.000

Tabel 10.5
Rencana penerimaan kas dari penjualan tunai pad PT REZA
Semester pertama tahun 2006
Penjualan Tunai Potongan Kas diterima
Bulan
(Rp) (Rp) (Rp)

Januari 400.000 20.000 380.000


Pebruari 450.000 22.500 427.500
maret 500.000 25.000 475.000
April 550.000 27.500 522.500
Mei 600.000 30.000 570.000
Juni 650.000 32.500 617.500

Anggaran Perusahaan 181


Anggaran Piutang

Tabel 10.6
Piutang Netto dari penjualan kredit pada PT REZA
Semester pertama tahun 2006

Penjualan kotor Bad Debts Piutang Netto


Bulan
(Rp) (Rp) (Rp)

Penj Nop 2005 1.200.000 6.000 1.194.000


penj Des 2005 1.600.000 8.000 1.592.000
Januari 1.600.000 8.000 1.592.000
Pebruari 1.800.000 9.000 1.791.000
Maret 2.000.000 10.000 1.990.000
April 2.200.000 11.000 2.189.000
Mei 2.400.000 12.000 2.388.000
Juni 2.600.000 13.000 2.587.000
Jumlah 15.400.000 77.000 15.323.000

Contoh perhitungan tabel 7.


1. Tagihan pada bulan Januari:
25% X Rp1.194.000,- = Rp 298.500,-
75% X Rp 1.592.000,- = Rp 1.194.000,-
2. Tagihan bulan Pebruari:
25% X Rp 1.592.000,- = Rp 398.000,-
75% X 1.592.000,- = Rp 1.194.000,-
3. Tagihan bulan Maret:
25% X 1.592.000 = Rp 398.000,-
75% X Rp 1.791.000 = Rp 1.343.250,-
dan seterusnya sampai dengan penerimaan bulan Juni berasal dari 25%
penjualan bulan April dan 75 % penjualan bulan Mei selebihnya sebagai sisa
yang akan diterima pada bulan-bulan berikutnya.

Anggaran Perusahaan 182


Anggaran Piutang

Tabel 10.7
Anggaran pengumpulan piutang pada PT REZA
Semester pertama tahun 2006

Penagihan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Sisa
298.500 - - - - - -
1.194.00 398.00
0 0 - - - - -
1.194.00 398.00
- 0 0 - - - -
1.343.25 447.75
- - 0 0 - - -
1.492.50 497.50
- - - 0 0 - -
1.641.75 547.25
- - - - 0 - 0
1.791.00
597.00
- - - - - 0 0
2.587.00
- - - - - - 0
1.492.500 1.592.000 1.741.250 1.940.250 2.139.250 2.338.250 3.184.000

Tabel 10.8
Rencana arus kas masuk (penerimaan kas keseluruhan) pada PT REZA
Semester pertama tahun 2006

Januari Pebruari Maret April Mei Juni


Sumber
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1. Penjualn Tunai 380.000 427.500 475.000 522.500 570.000 617.500


2. Piutang 1.492.500 1.592.000 1.741.250 1.940.250 2.139.250 2.338.250
Jumlah 1.872.500 2.019.500 2.216.250 2.462.750 2.709.250 2.955.750

Anggaran Perusahaan 183


Anggaran Piutang

4. PT. ODY mempunyai rencana penjualan seperti tampak pada tabel 10.9
(70 % dari volume penjualan adalah merupakan penjualan kredit):

Tabel 10.9
Rencana penjualan pada PT ODY semester pertama tahun 2006

Tahun Bulan Penjualan (unit)


2005 November 500
Desember 550
2006 Januari 500
Pebruari 625
Maret 750
April 800
Mei 700
Juni 750

Harga jual untuk bulan November 2005 Rp 4.000,-/unit.


Direncanakan mulai 1 Januari 2006, karena ada kenaikan BBM harga jual
akan dinaikkan sebesar 25% dan mulai 1 April harga jual dinaikkan lagi
sebesar 10% dari harga jual bulan Januari 2006. Bad debts dihitung sebesar
2% dari penjualan kredit. Syarat penjualan kredit adalah dengan term of
payment 3/25 n 30 (angka dibulatkan).
Pola pengumpulan piutang berdasarkan pengalaman sebelumnya dapat
diperkirakan sebagai berikut:
a. 50% dibayar dalam waktu 25 hari
b. 30% dibayar dalam satu bulan berikutnya.
c. 20% dibayar dalam dua bulan berikutnya.

Diminta:
Susunlah Anggaran pengumpulan piutang pada PT ODY tersebut untuk
periode Januari – Juni 2006.

Anggaran Perusahaan 184


Anggaran Piutang

Jawab:
Tabel 10.10
Perhitungan piutang netto pada PT ODY tahun 2006

Waktu Jumlah Harga Total penjualan Bad Piutang


Penjualan unit jual Penjualan Kredit (70%) debts netto
November
2005 500 4.000 2.000.000 1.400.000 28.000 1.372.000
Desember
2005 550 4.000 2.200.000 1.540.000 30.800 1.509.200
Januari 2006 500 5.000 2.500.000 1.750.000 35.000 1.715.000
Pebruari 2006 625 5.000 3.125.000 2.187.500 43.750 2.143.750
Maret 2006 750 5.000 3.750.000 2.625.000 52.500 2.572.500
April 2006 800 5.500 4.400.000 3.080.000 61.600 3.018.400
Mei 2006 700 5.500 3.850.000 2.695.000 53.900 2.641.100
Juni 2006 750 5.500 4.125.000 2.887.500 57.750 2.829.750

Anggaran pengumpulan piutang untuk semester pertama tahun 2006 pada


PT ODY tampak pada tabel 10.11.

Anggaran Perusahaan 185


Anggaran Piutang

Tabel 10.11
Anggaran pengumpulan piutang pada PT ODY
Semester pertama tahun 2006

Piutang Januari Pebruari


Waktu Maret April Mei Juni
netto
Novem 1.372.000 20% 274.400 - - -
Desem 1.509.200 30% 452.760 301.840 - - - -
Januari 1.715.000 50%-dis 831.775 514.500 343.000 - - -
Pebru 2.143.750 1.039.719 643.125 428.750 - -
Maret 2.572.500   1.247.663 771.750 514.500 -
April 3.018.400   1.463.924 905.520 603.680
Mei 2.641.100     1.280.934 792.330
Juni 2.829.750     1.372.429
Totl 17.801.700 1.558.9351.856.0592.233.7882.664.4242.700.9542.768.439

10.5. SOAL_SOAL UNTUK LATIHAN

1. PT FAUZAN menyusun rencana penjualan permen Gula-Gula untuk lima bulan


pertama tahun 2006 sebagai berikut:
a. Rencana penjualan:
Bulan Penjualan
Januari Rp 5.000.000
Pebruari 5.500.000
Maret 6.250.000
April 6.500.000
Mei 7.000.000

b. 80 % dari penjualan tersebut merupakan penjualan kredit untuk waktu


satu bulan. 80% debitur membayar tepat waktu dan selebihnya
membayar pada bulan berikutnya.
c. Penjualan bulan Nopember dan Desember 2005 masing-masing sebesar
Rp 4.000.000,- dan Rp 4.500.000,-

Anggaran Perusahaan 186


Anggaran Piutang

d. Perkiraan piutang tak tertagih sebesar 0,5%.


Diminta:
Susunlah anggaran pengumpulan piutang untuk penjualan permen Gula-Gula
pada PT FAUZAN tersebut untuk periode Januari-Juni 2006.

2. Perusahaan HALIMA mempunyai rencana penjualan atas produknya sebagai


berikut:
Bulan penjualan Jumlah penjualan
Desember 2005 Rp 2000.000
Januari 2006 4000.000
Februari 2006 3000.000
Maret 2006 2000.000
April 2006 2500.000
Mei 2006 3000.000
Juni 2006 3500.000

Syarat pembayaran 4/20 Net/30


Dari jumlah yang terjual tersebut,yang 40% pembayarannya dapat diterima
dalam waktu 20 hari sesudah penjualan. 50 % dalam waktu sesudah 20 hari
dalam bulan yang sama sedang sisanya dalam bulan berikutnya.
Diminta : susunlah Receivable Collection budget mulai bulan Januari 2006.

3. Perusahaan REZZA menetapkan rencana penjualan


produknya untuk bulan Juli sampai dengan Desember 2006 (didasarkan pada
perhitungan akhir bulan sebagai berikut):

Bulan Penjualan Jumlah Penjualan


Juli Rp 5000.000
Agustus 6000.000
September 7000.000
Oktober 6500.000
Nopember 6000.000
Desember 6500.000

Anggaran Perusahaan 187


Anggaran Piutang

Penjualan dalam bulan Mei dan Juni 2006 direncanakan masing-masing


sebesar Rp 5000.000,- dan sebesar Rp 5500.000,-. Syarat pembayaran
adalah 5/20 N 30.
Diperkirakan 50% dari jumlah penjualan tersebut akan dapat diterima
pembayarannya dalam waktu 20 hari, 30% dalam waktu sisanya pada bulan
tersebut dan 20% sisanya diterima dalam waktu satu bulan berikutnya.
Berdasarkan data tersebut di atas susunlah anggaran pengumpulan piutang
untuk penjualan produk tersebut pada bulan Juli sampai dengan Desember
tahun 2006 pada PT REZZA tersebut.

Anggaran Perusahaan 188

Anda mungkin juga menyukai