Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ISLAM SEBAGAI PRODUK BUDAYA

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Dra.Hj.Siti Nurjanah,M.Ag.

Di susun oleh:
Elly dwi audina (1602030055)

PROGAM STUDI AHWALUS SYAKHSIYAH (AS)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TA. 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Agama merupakan kenyataan yang dapat dihayati. Sebagai kenyataan,


berbagai aspek perwujudan agama bermacam-macam, tergantung pada aspek yang
dijadikan sasaran studi dan tujuan yang hendak dicapai oleh orang yang
melakukan studi.Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukim, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.Cara-cara pendekatan dalam mempelajari agama dapat dibagi
ke dalam dua golongan besar, yaitu model studi ilmu-ilmu sosial dan model studi
budaya. Untuk yang pertama telah dibahas didalam sub bab yang lalu, sedagkan
yang kedua akan menjadi pembahasan saat ini.Tujuan mempelajari agama Islam
juga dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yang pertama, untuk mengetahui,
memahami, menghayati dan mengamalkan. Kedua, untuk obyek penelitian.
Artinya, kalau yang pertama berlaku khusus bagi umat Islam saja, baik yang
masih awam, atau yang sudah sarjana. Akan tetapi yang kedua berlaku umum bagi
siapa saja, termasuk sarjana-sarjana bukan Islam, yaitu memahami. Akan tetapi
realitasnya ada yang sekedar sebagai obyek penelitian saja. 

B.     RUMUSAN MASALAH

1. Apa sebenarnya pengertian Islam sebagai Produk Budaya ?


2. Apa saja Unsur-unsur kebudayaan itu ?
3. Apa fungsi kebudayaan dalam islam ?
4. Bagaimana kelahiran Islam dan sentuhan Budaya Arab Pra-Islam ?
5. Bagaimana Islam antara gejala Sosial dan Budaya itu ?
6. Bagaimana pendekatan pokok dalam studi budaya Islam ?
C.    TUJUAN MASALAH

1. Pengertian Kebudayaan.dalam Islam


2. Unsur dan fungsi kebudayaan Islam
3. Kelahiran Islam Dan sentuhan Budaya Arab Pra-Islam
4. Gejala Sosial Dan Budala dalam Islam
5. Pendekatan pokok dalam studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISLAM SEBAGAI PRODUK BUDAYA


Menurut S. Takdir Alisyahbana (1986 : 207-8):

1. Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang terjadi dari unsur-
unsur yang berbeda- beda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum,
moral, adat istiadat dan segala kecakapan yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat
2. Kebudayaan adalah warisan sosial atau tradisi
3. Kebudayaan adalah cara, aturan dan jalan hidup manusia.
4. Kebudayaan adalah penyesuaian manusia terhadap alam sekitarnya dan cara-
cara menyelesaikan persoalan.
5. Kebudayaan adalah hasil perbuatan atau kecerdasan manusia.
6. Kebudayaan adalah hasil pergaulan atau perkumpulan manusia.

Parsudi Suparlan (A.W Widjaya (ed) 1986 : 65-6 menjelaskan bahwa


kebudayaan adalah serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep,
rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model
kognitif yang dimiliki manusia, dan yang digunakannya secara selektif dalam 
menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah laku dan
tindakan-tindakannya.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah


sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat

B.     UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Menurut Drs. Atang Abd. Hakim, MA. dan DR. Jaih Mubarok (2012: 31):
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar dan
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari satu keutuhan yang tidak dapat
dipisahkan, unsur-unsur kebudayaan dalam pandangan Malinowski adalah sebagai
berikut :

1. Sistem norma yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara para anggota


masyarakat dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan (keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang utama).
4. Organisasi kekuatan (Soerjono Soekanto, 1993: 192)

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan.


Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan
universal tersebut adalah :

a)      Kesenian

b)      Sistem teknologi dan peralatan

c)      Sistem organisasi masyarakat

d)     Bahasa
e)      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

f)       Sistem pengetahuan

g)      Sistem religi

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah
mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi
pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman
sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti
perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-
orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara
kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli
negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya
universal yaitu :

a)      Kesenian 

Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang


dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat
memuaskan.

b)     Sistem teknologi dan peralatan

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang


dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengam makhluk hidup yang lain.

c)      Sistem organisasi masyarakat

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun


diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki
kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa
utuk berorganisasi dan bersatu.
d)     Bahasa

Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah
sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan
sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

e)      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang


dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengam makhluk hidup yang lain.

f)       Sistem pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang
berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula,
sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

g)       Sistem religi

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul


karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa

C. Fungsi

Didalam kebudayaan terdapat pola – pola perilaku yang merupakan cara –


cara manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota
masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku
yang menetapkan peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus
bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau
bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.

Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi


yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat
untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Batas : Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya
menciptakan, Batas perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya

Identitas : Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.

Komitmen  : Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang


lebih besar daripada kepentingan individu.

Stabilitas  : Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah 


perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan
standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan.

Pembentuk sikap dan prilaku  : Budaya bertindak sebagai mekanisme, alasan


yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk
sikap dan perilaku.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Atang Abd. Hakim, MA.; DR. Jaih Mubarok, “ Metologi Studi Islam “ edisi
revisi, (2012:27), Rosdakarya

Abuddin Nata, Metode Studi Islam, Jakarta : Logos

Abdul Karim, Khalil. Syari’ah: Sejarah, Perkelahian, Pemaknaan. Yogyakarta:


LKiS, 2003.

‘Abd al-Mālik bin Hishām, Abū Muḥammad. al-Ṣīrah al-Nabawīyah. Kairo:


Maṭba’ah al-Anwār al-Muḥammadīyah, t.t.

Al-A’ẓamī, Muḥammad Musṭafa. Sejarah Teks al-Quran dari Wahyu sampai


Kompilasi. Jakarta: Gema Insani, 2005.

Al-Dawrī, ‘Abd al-‘Azīz. Muqaddimah fī Tārīkh Ṣadr al-Islām. Beirut: Markaz


Dirāsah al-Waḥdah al-‘Arabīyah, 2007.

Anda mungkin juga menyukai