Anda di halaman 1dari 4

1.

Ciri-ciri konflik

Menurut Wijono (1993:37) ciri-ciri konflik antara lain sebagai berikut.

A. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu
interaksi yang saling bertentangan

B. paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam
mencapai tujuan memainkan peran dan ambisius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling
berlawanan

C. munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk
saling meniadakan mengurangi dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan
seperti status jabatan tanggung jawab pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik : sandang pangan,
materi dan kesejahteraan atau tunjangan tunjangan tertentu : mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan
kebutuhan sosio psikologi seperti : rasa aman, kepercayaan diri, kasih penghargaan dan aktualisasi diri

D. munculnya tindakan yang saling berhadapan hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-
larut

E. munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan
satu sosial pangkat golongan kewibawaan kekuasaan harga diri prestise dan sebagainya.

2. Tahapan terjadinya konflik

Berikut tahapan tahapan perkembangan ke arah konflik.

A. Konflik masih tersembunyi (Laten)

Berbagai macam kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak di persoalan sebagai
hal yang mengganggu dirinya

B. Konflik yang mendahului (Antecedent condition)

Tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum mengganggu dirinya
kelompok atau organisasi secara keseluruhan seperti timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda
perbedaan peran dan sebagainya.

C. Konflik yang dapat diamati (Perceived conflicts) dan konflik yang dapat di rasakan (felt conflicts)
muncul sebagai akibat Antecedent itu condition yang tidak terselesaikan

D. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior) upaya untuk mengantisipasi
timbulnya konflik dan sebab akibat yang ditimbulkan nya individu kelompok atau organisasi cenderung
melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui prilaku.
C. Penyelesaian atau tekanan konflik pada tahap ini ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu
konflik yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.

F. Akibat penyelesaian konflik

Jika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat dapat memberikan kepuasan dan
dampak positif bagi semua pihak sebaliknya bila tidak bisa berdampak negatif terhadap kedua pihak
sehingga mempengaruhi produktivitas kerja (Wijono, 1993-38-41)

3. Sumber konflik

Sumber-sumber konflik antara lain sebagai berikut :

A. Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (Goal Conflict)

Menurut Wijono (1993, PP. 7-15), ada tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai (Goal Conflict), yaitu sebagai berikut.

1. Approach - approach Conflick, di mana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap
dua persoalan atau lebih tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.

2. Approach - Advoidance Conflick, di mana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap
persoalan-persoalan yang mengacu pada suatu tujuan dan pada waktu yang sama didorong untuk
melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif dan
negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut.

3. Avoidance - Avoidance Conflict, di mana orang didorong untuk menghindar dua atau lebih hal yang
negatif tetap tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain dalam hal ini approach-approach
Conflick merupakan jenis konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah diatasi serta akibatnya
tidak begitu fatal.

B. Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius

Di dalam organisasi konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan peran dan ambigius dalam tugas
dan tanggung jawab terhadap sikap-sikap nilai-nilai dan harapan harapan yang telah ditetapkan dalam
suatu organisasi Fillet and House memberikan kesimpulan atas hasil penyelidikan kepustakaan
mengenai konflik peran dalam organisasi yang dicatat melalui indikasi indikasi yang dipengaruhi oleh 4
variabel pokok yaitu sebagai berikut.

1. Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran

2. Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan tekanan dalam
pekerjaan
3. Memiliki kemampuan untuk mentaelir stres

4. Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi
(Wijono, 1993.P.15)

C. konflik Antarpribadi dalam organisasi Stevenin (2000, Pp. 132-133), ada beberapa faktor yang
mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi misalnya adalah sebagai berikut :

1. Pemecahan masalah secara sederhana

2. Penyesuaian/kompromi

3. Tidak sepakat

4. Kalah/menang

5. Keras kepala

6. Penyangkalan

Secara umum, berikut faktor-faktor penyebab konflik.

A. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan setiap manusia adalah individu
yang unik artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi
faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial seseorang tidak selalu sejalan
dengan kelompoknya.

B. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang
dapat memicu konflik.

C. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau
bahkan mendadak perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.

Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.

A. Faktor manusia

1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.

2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.


3. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik,
dan sikap otoriter.

B. Faktor organisasi

1. Persaingan dalam menggunakan sumber daya apabila sumber daya baik berupa uang material atau
sarana lainnya terbatas atau dibatasi maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya ini
merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.

2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi
dalam fungsi tugas dan bidangnya perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit
tersebut.

3. Interdependensi tugas

Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.

Anda mungkin juga menyukai