Di Susun Oleh :
Anissya Nuryasintha
41153030170019
PR - B / IV
F. Pengelolaan Konflik
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang
ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk
memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan
mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan
hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk
mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang
berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik
dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik
adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang
akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk
mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah
memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan
para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
G. Gaya Manajemen Konflik
Gaya manajemen konflik adalah pola perilaku orang dalam menghadapi situasi
konflik. Stella Ting-Tooney (2005) menggunakan istilah “Gaya komunikasi konflik bukan
gaya manajemen konflik”. Sebagai contoh, seorang pimpinan yang otokratis cenderung
menggunakan gaya manajemen konflik represif, supersif, kometitif, serta agresi dan
berupa mengalahkan lawan konfliknya. Sebaliknya, seorang pemimpin yang demokratis
jika menghadapi konflik akan menggunakan musyawarah, mendengarkan pendapat lawan
konfliknya dan mencari win&win solution.
Secara singkat gaya manajemen yang di maksud adalah bagaimana seseorang /
sekelompok mengambil keputusan dalam hal menghadapi situasi konflik
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya manajemen konflik, antara lain :
Asumsi mengenai konflik
Persepsi mengenai penyebab konflik
Ekspektasi atas reaksi lawan
Pola komunikasi dalam interaksi konflik
Kekuasaan yang dimiliki
Pengalaman menghadapi situasi konflik
Sumber yang dimiliki
Jenis kelamin
Kecerdasan emosional
Kepribadian
Budaya organisasi sistemsosial
Prosedur yang mengatur keputusan jika terjadi konflik
Situasi konflik dan posisi dalam konflik
Pengalaman menggunakan salah satu gaya manajemen konflik
Keterampilan berkomunikasi
Ada macam-macam label deskriptif untuk lima macam gaya, sebagai berikut:
Gaya pesaing
Manajer yang menghindari diri dari konflik
Akomodator
Manajemen yang Menekankan Kompromi
Kolaborator