YURISPRUDENSI HUKUM
kaidah-kaidah yurisprudensi dan unsur-unsur nya
Dosen Pembimbing:
Nina Agus Hariati,M,H
Disusun oleh:
Wildanil Musthafa Ahmad
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hukum sebagai kaidah atau norma sosial, tidak terlepas dari nilai-nilai
Yang berlaku dalam masyarakat, bahwa dapat dikatakan bahwa hukum
merupakan Pencerminan dan konkretisasi dari pada nilai-nilai yang pada suatu
saat berlaku Dalam masyarakat. Keberadaan hukum yang hidup dalam
masyarakat sehingga Sangat dibutuhkan dalam mengatur kehidupan sehari-hari.
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara hukum dan sebagai
Konsekuensi dari negara hukum, apabila terjadi pelanggaran hukum, hukum
harus Ditegakkan dengan menindak pelaku sesuai dengan ketentuan, dan apabila
terjadi Sengketa, maka sengketa itu harus diselesaikan secara hukum dimana di
Indonesia Ketentuan tersebut sudah diatur dalam hukum positif yaitu hukum
pidana.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja kaidah-kaidah yurisprudensi?
b. Apa saja unsur-unsur yurisprudensi?
C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui kaidah yurisprudensi
b. Untuk mengetahui unsur-unsur yurisprudensi
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Unsur-unsur yurisprudensi
Berdasarkan dari hasil penelitian pada tahun 1995 bahwa suatu putusan hakim
dapat disebut yurisprudensi apabila memenuhi beberapa unsur, diantaranya :
Merupakan putusan atas suatu peristiwa hukum yang belum jelas
pengaturan perundang-undangannya.
Berkekuatan hukum tetap.
Berkali-kali dijadikan dasar untuk memutuskan suatu perkara yang sama.
Memenuhi rasa keadilan dan;
Dibenarkan oleh Mahkamah Agung.
Jadi dengan adanya unsur-unsur atau ketentuan tersebut, bisa kita ambil
kesimpulan bahwa suatu putusan hakim bisa dijadikan yurisprudensi jika:
pertama, putusan hakim tersebut merupakan putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap atas perkara atau kasus yang belum jelas aturan hukumnya,
yang memiliki muatan keadilan dan kebenaran. Kedua, telah diikuti berkali-
kali oleh beberapa hakim dalam memutuskan perkara yang sama. Ketiga,
putusan tersebut telah diuji secara akademis oleh Majelis yurisprudensi di
Mahkamah Agung dan telah direkomendasikan sebagai yurisprudensi tetap
yang berlaku mengikat dan wajib diikuti oleh hakim-hakim pada kemudian
hari.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan