Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
yang memiliki ilmu dan akal, dan dianugerahi derajat yang lebih tinggi dari
makhluk lain. Ketika manusia berfikir tentang suatu hal maka dia akan
pengetahuan.2
Maka dalam hal ini, Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk
halnya yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an “Dan Dia mengajarkan kepada
1
Hayawanun-nathiq berarti hewan yang berakal atau berpikir.melihat dari redaksi ini diketahui
bahwasannya yang membedakan antar manusia dan hewan adalah akal.
2
Agus salim lubis,epistimologi ilmu pengetahuan dan relevansinya al-qur’an (Hermeneutik, Vol.8,
No.1, Juni 2014)p 52
3
Q.S Al-Baqoroh:31
4
Q.S Al-‘alaq:5
5
Agus salim lubis,epistimologi ilmu pengetahuan dan relevansinya al-qur’an…p 43
1
Seperti yang telah diketahui, bahwa agama Islam merupakan agama
redaksi seperti “apakah kamu tidak berpikir” yang tak lain berarti sebagai
protes, dan dalam kalimat “tidakkah kamu melihat,” yaitu sebagai pertanyaan.7
Kemudian bersamaan dengan ayat penjelasan akan suatu hal.8 Dalam hal ini,
dari agama, begitu pula agama tidak pernah terpisah darinya. Hal ini
dinyatakan oleh Syed Muhammad Naquib Al-attas bahwa ilmu itu bergantung
kepada rahmat Allah dan prasyarat untuk mendapatkan ilmu adalah dengan
pengabdian dan ketaatan kepada Allah.9 Ilmu yang pertama yaitu tentang
adalah ilmu tentang data dan dapat dicerna pancaindera dan difahami akal, dan
pandangan bahwa semua ilmu pengetahuan bersumber pada akal akan tetapi
tidak cukup untuk melahirkan ilmu pengetahuan, dengan ini akal yang berada
pada diri manusia tidak dapat difungsikan, tanpa adanya teori empirisme yaitu
6
Hal itu terbukti dari ayat –ayat yang mengungkapkan tentang akan bertambah tingginya derajat orang-
orang yang berilmu dalam surat Al Mujaadalah 7
7
Dari redaksi pertanyaan yang tertulis dalam Al – Quran, diketahui bahwa alat untuk menghasilkan
sebuah ilmu pengetahuan tak lain berasal dari an-nadzr (penglihatan), al-fikr al-‘aql, al-qalb.
8
Siti Mahmudah, Hakikat ilmu pengetahuan dalam perspektif modern dan islam (Al-Murabbi
volume.4, Nomor 2, Januari 2018) p 207
9
Ada dua macam ilmu, yang pertama adalah ilmu tentang keesaan Allah dan Al-qur’an. Selanjutnya
adalah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sains, ilmu sains dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan
dan penelitian.
10
Epistemologi Islam yang menggunakan teori epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani.
11
Dalam pandangan barat pengetahuan itu bersumber dari 3 hal yaitu berasal dari Rasionalisme,
Empirisme dan Kritisisme.
2
pengalaman dan barulah kemudian didapatkan sebuah teori Kritisisme.12 Tentu
jelas bahwa mereka tidak menganggap sama sekali atau bahkan meniadakan
kauniyah, yaitu ayat yang membahas alam semesta ini termasuk sains
modern.13 Inilah yang menarik perhatian para ulama’ dan mufassir untuk
Di sisi lain, ada banyak ulama14 yang tidak menyetujui.15 karena tafsir
ilmi merupakan tafsir bi-ra’yi. Salah satu ulama yang tidak menyetujui adalah
sedangkan ilmu adalah hal lain dan tidak ada hubungannya dengan dakwah.16
Sedangkan Al-Ghazali adalah salah satu ulama yang menyetujui metode tafsir
ilmi karena ilmu itu tidak dapat dipisahkan dari Al-qur’an.17 dengan syarat
penafsiran sesuai dengan kemampuan akal manusia karena akal terbatas dan
12
Adian Husaini, wajah peradaban barat:Dari hegemoni Kristen ke dominasi sekuler liberal,(Jakarta
Gema Insani press), p.45
13
Muhammad Husain al-Dzahabi, al-Tafsir wal Mufassirun, (Bandung pustaka Ridwan ,2008) Juz 5,
hal 4
14
Seperti halnya Abu Ishaq Asy-Syathibi,DR.Muhammad Kamil Husen,Muhammad Arkoun,DR.athif
Ahmad.
15
Zaghlul Raghib Muhammad An-najjar, Min Ayatil I’jazul ilmi al-ardu fil qur’anil karim
(Kairo:maktabah syuruq ad-dauliyah 2007) hal 35
16
DR.Hindun Salabi, Tafsir ilmi ll Qur’anil karim baina naddzoriyat wa tathbiq (Tunis: tanpa
percetakan,1985) p.25
17
Yusuf Al-Qardhawi,Majallatu buhus sanah wa siroh,(Duriat,Tanpa percetakan,1996-1997 M)p.19
3
Terkadang didalam ayat-ayat kauniyah dalam Al-Qur’an tertulis secara
umum dan langsung dan tidak terperinci dan tidak terlalu mendalam akan
yang singkat dan secara umum sehingga apabila orang –orang membacanya
seakan-akan itu ayat biasa akan tetapi jika ulama yang membacanya maka
Qur’an salah satunya adalah ayat tentang burung. Ia merupakan salah satu
binatang yang disebut Allah dalam Al-Qur’an sebanyak 23 kali dalam al-
yang tidak dimiliki binatang lainnya, yaitu burung dapat terbang dengan
sayapnya dengan jarak tidak hanya sejauh kilometer akan tetapi dia mampu
akan terbang atau terbawa angin apabila massa dari benda tersebut lebih berat
dari pada angin akan tetapi jika kita menelaah lebih lanjut pada seekor burung,
18
Farah Nur Fauziah,Skripsi Migrasi burung dalam perspektif Alqur’an (kajian tematik) menurut
Thantawi Jauhari, (Program studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir,UIN Sunan Ampel Surabaya,2015) hal 4
19
M.Quraish Shihab, Mu’jizat al-Qur’an, (Bandung: Mizan,1998),hal 165-166
20
Muhammad fu’ad Abdul Baqi, Al-mu’jam al-mufahros li`lalfadzil qur’an,(Darul Hadist,Kairo,2007)
hal 532
21
Q.S al-Mulk:19
22
Tafsir ayat kauniyah fiil Qur’anil kariim…p 174
23
Hakim Syekh thantawi Jauhari, Al-Jawahir fii tafsir al-Qur’aniul kariim((Mesir:Matba’ah Al-
Musthofa Al-bab,1351 H) juz 24 hal 209
4
Dengan konsep tubuhnya yang lengkap seekor burung dapat terbang
terdapat perbedaan gerakan sayap sesuai dengan jarak yang akan ditempuh
oleh seekor burung, ataupun ketika seekor burung ingin merubah kecepatan
dalam hal ini burung juga memiliki mesin pernapasan yang sangat
merupakan binatang yang melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat yang
lain hal ini biasa dilakukan ketika pergantian musim dalam perjalannya yang
ketika terbang ada suatu waktu ketika burung hanya melebarkan sayapnya
kepada para ilmuwan untuk menciptakan mesin yang massanya lebih besar
24
Zaghlul Raghib Muhammad An-najjar, Tafsir ayat kauniyah fiil Qur’anil kariim…p. 175
25
Zaghlul Raghib Muhammad An-najjar, Tafsir ayat kauniyah fiil Qur’anil kariim…p.179
26
Zaghlul Raghib Muhammad An-najjar, Tafsir ayat kauniyah fiil Qur’anil kariim….p. 171
27
Muhammad Mulyadi, Analisis aerodinamika pada sayap pesawat terbang dengan mengunakan
software berbasis Computational p.4
5
mengetahui tentang aerodinamika, pertama yang harus difahami adalah
fluida.28dan salah satu sifat fluida yaitu memiliki molekul yang lebih besar dan
memiliki gaya kohesi yang lebih rapat.29 Dalam teori aerodinamika terdapat 4
gaya utama yang berlaku agar sebuah benda sebesar pesawat dapat terbang di
angkasa, gaya –gaya tersebut adalah gaya dorong (Thrust), gaya ke belakang
(Drag), gaya berat (Weight), gaya angkat (Lift).30dalam hal ini pesawat
pengetahuan, dari sinilah Abbas bin firnas mengamati satu ayat dalam Al-
tentang pengaruh tekanan udara yang menyebabkan suatu benda dapat terbang
diudara.34
6
mengirim surat kepada Smithsonian Institution Washington DC, bahwa
dilakukan, ini hanya soal pengetahuan dan keterampilan seperti akrobatik, dan
pekerjannya dan mungkin penerbangan biasa bukan suatu hal yang mustahil
burung adalah dasar yang mendasari pemikiran Wright bersaudara. Dari sini
terlihat bahwa dasar yang terlahir untuk pembuatan pesawat adalah dengan
pengetahuan seperti ini adalah sekuler karena pengetahuan sudah terlepas dari
wahyu.36
Rumusan Masalah
Al-Qur’an?
B. Tujuan Penulisan
C. Kegunaan Penelitian
35
G.D Padfield, The Bird of Flight Control an engineering of Wright brother’s 1092 glider,department
of engineering,2003)p. 699
36
Syed Muhammad Naquib Al-Attas,Islam dan Sekularisme p.52
7
Penulis mengharapkan setelah menyeesaikan penulisan diharapkan bisa
ayat kauniyah
Qur’an
pembaca
dalam al-Qur’an
Al-Qur’an
D. Kajian Terdahulu
qur’an tentang konsep burung dalam al-Qur’an Dan beberapa pemikir dan
juga peneliti terdahulu ada yang membahas sebuah studi. Untuk melakukan
karya Farah Nur Fauziah dalam hal ini penulis menyebutkan ayat-ayat
8
yang berkenaan dengan migrasi burung dalam al-Qur’an, Hasil dari
seekor burung dapat terbang dengan jarak yang sangat jauh ketika
Mawdhu’i) Karya Dani Hidayat dalam hal ini hasil penelitian beliau
tersebut dalam-al-Qur’an.38
E. Kerangka Teori
mengalir seperti cairan, gas, udara. Sedangkan ilmu tentang pergerakan fluida
disebut Fluida dinamika. dalam hal ini fluida dinamika dibagi menjadi 3 yaitu
udara.39
Diantara ulama yang memilih metode tafsir ilmi adalah fakhrur Razi
dalam hal ini ia menafsirkan alqur’an dengan cara memberi penjelasan akan
37
Farah Nur Fauziah “Migrasi Burung Dalam Perspektif al-Qur’an (Kajian Tematik Kitab al-Jawahir
fi Tafsir al-Qur’an al-Karim Karya Tantawi al-Jawhari) Fakultas Ushuluddin Program studi Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir,Universitas Islam Negeri Walisongo, Surabaya,2015.
38
Dani Hidayat “Binatang dalam al-Qur’an (Kajian Tematik)”Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan
Pemikiran Islam,Jurusan Tafsir Hadis,UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta 2010.
39
John Anderson Jr, Fundamentals of Aerodynamics...p.10
9
masalah-masalah ilmiah dan falsafiah khususnya tentang ilmu astronomi dan
penafsiran ilmi
tafsir ilmi
tersebut
Dari Judul penelitian ini diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini
dan menentukan dasar pemikiran yang akan digunakan dalam penelitian ini.
40
Zaghlul An-Najjar, Madkhol ila dirosatil i’jaz ilmi fil qur’anil kariim wa sunnah muthohharoh
(Beirut: Dar el Ma’rifah,2009)P.79
41
Zaghloul al-Najjar, al-Ayah al-Kauniyyah fi al-Qur’an al-Karim,p.5
42
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, ( jakarta : Rajawali Pres, 2011), p.222
10
Dan kerangka teoritis adalah latar belakang ilmiah teoritis yang harus
diketahui oleh peneliti dalam penyusunan penelitian ilmiah yang dan tujuan
ilmi.44
F. Metode Penelitian
dibahas
dan madaniyah
pembahasan
43
44
Mana’ Qohthon, Mabahis fii ulumil Qur’an,(Al-qohiroh,Maktabah wahabah).hal 263-264
45
Rochmat Syafi’ie, Ilmu Tafsir edisi revisi (Bandung: Pstaka Setia,2016) p.436
11
sama atau mengompromikan ‘am dan khas, mutlak dan muqayyad
pemberian arti
1. Metode Penelitian
A. Metode Deskriptif
kesimpulan.46
B. Metode analisa
yang terkait47
sumber datanya.
2. Sumber data
46
Nashruddin Baidan, Metodologi Khusus Penelitian Tafsir,(Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar,215),hal.28
47
Muhammad Julkarnain, Epistimologi Tafsir Ilmi (Jurnal Penelitian Keislaman, vol. 10, No. 1, Januari
2014) p,4
12
a. Sumber data primer,bebrapa buku-buku (seperti buku-buku
Najjar
Engineering Students
G. Sistematika Pembahasan
membuat pembaca merasa lebih nyaman dan mengena ketika membacanya. Dengan
demikian, supaya pembahasan skripsi ini lebih runtut dan terarah, maka penulis
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang akan mengantarkan pada
bab-bab berikutnya. Dalam hal ini, diuraikan beberapa hal yang menjadi kerangka
dasar dalam penelitian yang akan dikembangkan pada bab-bab berikutnya, adapun
urutan pembahasannya adalah, Latar Belakang Masalah, dalam sub bab ini dijelaskan
mengenai beberapa keajaiban tentang penciptaan burung. Dan juga batasan masalah,
penelitian dan sistematika pembahasan. Dalam hal ini Bab pertama merupakan
13
pondasi dari penelitian ini maka dari itu penulis akan membahas tentang seluruh
Di bab ke Dua bab ini merupakan informasi tentang landasan teori dan
pandangan secera umum bagi objek penelitian. Dalam bab ini penulis akan
memaparkan tentang pengertian tafsir ilmi dan i’jaz ilmi serta pengertian tentang
thair, dan berbagai pendapat mufassir baik klasik maupun kontemporer tentang tafsir
ini dalam bab kedua agar pembaca mengetahui terlebih dahulu tentang tafsir ilmi dan
I’jaz ilmi sebelum melanjutkan tentang apa yang akan dibahas tafsir ilmi. penjelasan
tujuan dari apa yang hendak di teliti. Lalu akan di jelaskan di dalamnya secara
seputar burung dilanjutkan dengan konsep penerbangan burung dalam al-Qur’an dan
Bab ke Empat dalam bab Ini berisi hasil penelitian dan saran dan kesimpulan.
14
Outline
2. Batasan masalah
3. Kegunaan penelitian
4. Kajian terdahulu
5. Kerangka teoritis
6. Metode penelitian
7. Sistematika pembahasan
mufassir
15
b. Penafsiran tentang surah al-Mulk :19 dan surah an-nahl 79
1. Hasil Penelitian
2. Saran
3. Penutup
16
Daftar Pustaka
Thoba’ah AL muniriah,1353H)
Manna’ Kholi al-qatthan, Manna’ alqatthan mabahis fii uluil qur’an (Riyadh:Al-Haraini)
Zaghlul Raghib Muhammad An-Najjar ,Min Ayatil I’jazul ilmi al-ardu fil qur’anil kariim,
(Beirut:Dar-el Ma’rifah,2005)
Farah Nur Fauziah,Tesis Migrasi burung dalam perspektif Alqur’an (kajian tematik)
menurut Thantawi Jauhari, (Program studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir,UIN Sunan
Ampel Surabaya,2015)
Hadist,Kairo,2007)
Ponorogo,2016.
17
Dani Hidayat “Binatang dalam al-Qur’an (Kajian Tematik)”Fakultas Ushuluddin, Studi
Kalijaga,Yogyakarta 2010.
Pelajar,215)
Prof.Dr.H Rosihon Anwar,M.Ag dan Asep Muharom,M.Ud, Ilmu Tafsir edisi revisi
(Bandung,CV Pustaka Setia,2015)
Muhammad Julkarnain, Epistimologi Tafsir Ilmi (Jurnal Penelitian Keislaman, vol. 10, No. 1,
Januari 2014)
Prof.Dr.H Rosihon Anwar,M.Ag dan Asep Muharom,M.Ud, Ilmu Tafsir edisi revisi
(Bandung,CV Pustaka Setia,2015)
18