Anda di halaman 1dari 2

1. A.

Ketidakjujuran menyebabkan kehancuran bangsa hal ini karena ketidakjujuran


merupakan sumber dari segala kejahatan. Ketidakjujuran akan menimbulkan kejahatan-
kejahatan lainnya dalam berperilaku. apabila sikap ini mengakar dan menjadi budaya
dalam masyarakat dapat dipastikan pemimpin-pemimpin yang terpilih dari hasil suara
masyarakat / pemilu tentu akan menjadi pemimpin yang tidak dapat dipercaya dalam
memenuhi janjinya. pemimpin suka berbohong, tidak berlaku adil, melakukan korupsi
dan kehilangan kewibawaan hal ini akan berdampak pada bangsa terutama terhadap
generasi penerus bangsa.

B.Pada lingkungan Formal sifat jujur dapat menjadi budaya dengan memulai pada diri
sendiri yaitu dengan mengubah kebiasaan diri untuk bersikap terbuka, sportif, tidak
ragu melakukan sesuatu yang baik dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang
lain. Pada Lingkungan Informal sikap jujur dapat diterapkan dengan memberikan contoh
kepada anggota keluarga yang lain sikap jujur, adil, berwibawa, mengakui kesalahan
jika memang melakukan kesalahan, bercerita atau bersikap terbuka terhadap masalah
yang dihadapi kepada anggota keluarga yang lain, dan membentuk kedisiplinan dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Pada lingkungan Non formal sikap dan budaya jujur
dapat diterapkan dengan adanya hukum dan apresiasi terhadap sebuah tindakan
kejujuran, bersikap terbuka dan berbagi wawasan kepada orang lain terhadap sebuah
permasalahan. 

2. A. Poin-poin dalam membentuk kedisiplinan yaitu dengan sebuah kesadaran yang


tinggi akan suatu hal yang telah ditetapkan, selalu konsisten dalam melakukan segala
hal, berlatih menaati setiap peraturan yang dibuat dan membangun berkomuinikasi.

    B. Selalu tepat waktu adalah pilihan yang terbaik karena setiap kegiatan tentu sudah
diatur waktu dan jadwalnya. apabila yang hadir dalam suatu kegiata tidak ontime tentu
akan mengganggu kegiatan yang lainnya dalam suatu acara terlebih apabila peserta
yang hadir memiliki kegiatan lain yang telah dijadwalkan akan terganggu. selain itu
dengan tepat waktu dapat menghemat biaya dan efisiensi dalam suatu kegiatan.

3. A. Bullying verbal adalah suatu tindakan agresif dalam bentuk ucapan yang dilakukan
secara sengaja dan berulang dengan tujuan menguasai, menunjukan kekuatan,
menyakiti, meneror, atau hanya untuk kesenangan contoh : Ejekan terhadap teman
yang gemuk atau yang disebut BodyShaming, menjuluki seseorang, menebar gosip
atau mempermalukan seseorang didepan umum.

Bullying Fisik terjadi ketika tindakan menggunakan tindakan fisik untuk mendapatkan
kekuatan dan kendali atas target mereka. Contoh intimidasi fisik termasuk menendang,
memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya

Bullying nonverbal tindakan bullying verbal seperti mengancam, mempermalukan,


merendahkan. Bullying non verbal adalah perilaku yang non verbal atau tidak langsung
contohnya seperti memanipulasi persahabatan hingga retak, mendiamkan     seseorang
sehingga orang tersebut menjadi terpojokan, dan sengaja menghancurkan seseorang.
Cyber Bullying adalah perilaku menyakiti secara berulang-ulang yang disertai intimidasi
mengirim dan meungunggah sesuatu yang berbahaya memafaatkan teknologi dan
terjadi di dunia internet dengan menggunakan media sosial. Mengirim pesan yang
menyakiti orang lain, mengomentari rasis postingan orang lain di media sosial, memberi
ancaman melalui media sosial.

B. seseorang menjadi pembully karena selalu ingin mengontrol, mendominasi, dan tidak
menghargai orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam.
pelaku bully biasanya juga karena pernah menerima perlakuan yang sama oleh orang
lain sehingga dilampiaskan dengan membully orang lain.

C. seseorang menjadi korban bully karena pada dirinya terdapat suatu yang salah yang
membuatnya tidak sama dengan mayoritas orag pada umumnya.

4. Kekerasan Seksual merupakan kejahatan yang marak pada saat ini. rendahnya
kepedulian masyarakatan terhadap kekerasan seksual dan kurangnya pengawasan
merupakan faktor utama kekerasan seksual merajalela mulai dari perkotaan hingga
pedesaan. dengan adanya materi anti kekerasan seksual mendorong mahasiswa untuk
peduli terhadap kejahatan kekerasan seksual karena pada saat ini kekekrasan seksual
terjadi dari orang dewasa hingga anak-anak. selain itu mahasiswa juga dapat
mendorong pengawasan terhadap sekitar terhadap kejahatan kekerasan seksual
melalui bergi informasi terhadap masyarakat yang tidak tau mengenai kekerasan
seksual. selain itu dengan adanya materi anti kekerasan seksual mahasiswa dapat
mengetahui bentuk dan dampak yang timbul dari kekerasan seksual yang terjadi pada
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai