Sap P13
Sap P13
III.Materi.
Beberapa pengertian dari persalinan adalah sebagai berikut :
a. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono,
2008 dalam Sondakh, 2013).
b. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi
juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika
persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah
memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi di samping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin (Saifuddin, 2006 dalam Rukiah, 2009).
c. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan/kekuatan sendiri (Manuaba, 1998 dalam Lailiyana, 2011).
1
d. Persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup di luar uterus
melalui vagina ke dunia luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi yang
dilahirkan berada pada posisi
2
Persalinan
VII. Sumber.
Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika :
Jakarta.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.
Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI
Departemen RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E,
pengembangan Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company
VIII. Evaluasi.
a. Mengajukan pertanyaan terbuka pada saat penyampaian perkuliahan.
b. Melakukan tes (Quis) pada waktu tertentu (tidak diberitahukan secara
khusus kepada mahasiswa)
c. Melakukan Ujian test tertulis akhir semester
IX. Lampiran.
1.Pemutaran CD persalinan
Terapi (therapy) adalah penanganan penyakit. Terapi juga sebagai pengobatan
(Laksmana, 2014). Musik adalah suara atau nada yang mengandung irama. Potter
juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk
penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu.
Jenis musik yang digunakan untuk terapi musik dapat disesuaikan dengan
3
keinginan seperti musik klasik, instrumentalia, dan slow musik (Potter, 2013).
Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”. Kata “terapi”
berkaitan dengan serangkaian upayayang dirancang untuk membantu atau
menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks masalah fisik
atau mental. Dalam kehidupan sehari-hari, terapi terjadi dalam berbagai bentuk.
Misalnya, para psikolog akan mendengar dan berbicara dengan klien melalui
tahapan konseling yang kadangkadang disertai terapi, ahli nutrisi akan
mengajarkan tentang asupan nutrisi yang tepat, ahli fisioterapi akan memberikan
berbagai latihan fisik untuk mengembalikan fungsi otot tertentu. Seorang terapis
musik akan menggunakan musik dan aktivitas music untuk memfasilitasi proses
terapi dalam membantu kliennya. Terapi musik adalah usaha meningkatkan
kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme,
harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga
tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki
kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran
seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat
meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional,
sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan
4
membuat peralatan saling bercampur. Ketika menolong persalinan, bidan harus
mengeluarkan seluruh peralatan untuk dapat menjangkau peralatan yang
dibutuhkan (Gambar 3). Bercampurnya peralatan memungkinkan adanya
kontaminasi antara peralatan non-steril pada peralatan steril. Material
pembungkus bagian dalam yang sulit dibersihkan juga rentan terhadap jamur.
Diperlukan set peralatan bidan yang mudah dibawa ketika berkendara, dapat
menjaga peralatan tetap higienis, dengan sistem penyimpanan peralatan berupa
kompartemen untuk menolong persalinan di rumah penduduk.
5
6