Sama halnya seperti penerbit buku, penerbit atau publisher merupakan lembaga yang
memiliki hak menangani karya. Pemegang hak cipta yang merupakan musisi sendiri
menyerahkan semua hal berkaitan dengan komersial.
Tanggung jawab publishing musik adalah seputar legalitas hak cipta. Dimana sekarang
ini banyak bermunculan kreatif-kreatif muda dibidang seni. Musisi baru yang belum
memiliki akses untuk recording dan hanya mengandalkan platform digital.
Meski hanya satu atau dua buah, karya yang kamu hasilkan perlu dipatenkan. Untuk
menghindari klaim dari pihak lain yang mengaku sebagai composer music, penulis lirik,
penyanyi asli dan sebagainya. Sebab klaim semacam ini sangat merugikan dan
mematikan kreativitas.
Agregator
Adalah pihak yang mendistribusikan music secara online. Mendaftarkan sebuah musik
atau lagu secara online ke berbagai platform seperti iTunes, Youtube, Spotify.
Contohnya adalah Netrilis, TuneCore dan CDBaby.
Judul dan informasi sebuah hasil karya menggunakan nama asli pemiliknya. Misalnya
Dewi, maka dalam deskripsinya juga akan tertulis Dewi. Tidak menambahkan nama
DCBaby, Netrilis dan sebagainya.
Agregator tidak seperti jasa publisher musik karena tidak memperhatikan apakah ada
copyright atau tidak. Tanggung jawabnya sebatas mendistribusikan hasil karya kepada
platform yang diminta musisi.
Publisher
Identitas lagu dibawah naungan dari sebuah publisher. Jadi tidak murni menggunakan
nama pemilik atau komposernya saja. Jadi misalnya adalah penyanyi baru bernama
Sahara, copyright-nya tetap dilindungi.
Meski Sahara adalah pendatang baru dan belum terkenal tetapi hak cipta atau
copyright-nya sudah ada. Umumnya dalam deskripsi karya terdapat judul, penyanyi dan
sebagainya serta nama publisher.
Dengan adanya informasi penerbit ini maka orang lain tidak bisa sembarangan
menggunakan ciptaan kamu. Misalnya mencomot sebuah lagu dan musik kemudian
mengklaim dialah yang menciptakan lalu mendapat penghasilan dari itu.
Ini sangat menguntungkan bagi musisi baru yang belum mendapat kesempatan dari
label untuk recording dan distribusi karya. Jadi wadah untuk mengembangkan
kreatifitas dengan aman karena jaminan copyright.
Meski tidak selalu hasil karya yang terdaftar menghasilkan bayaran, minimal tidak ada
pihak penjiplak. Bisa saja saat dijiplak atau digunakan orang lain dalam performing
justru menjadi viral. Kamu bisa mengklaim dan mendapat bayaran dari sana.
Kamu juga bisa menggunakan layanan jasa publisher musik berbayar. Karena berbayar
biasanya banyak fasilitas yang dapat dinikmati termasuk promosi melalui berbagai link.
Publisher memiliki 3 peranan penting dalam membantu pengelolaan hasil karya orang
lain. Bukan hanya melindungi copyright tetapi juga melakukan pengumpulan royalti atas
penggunaan karya yang sudah terdaftar di dalamnya. Berikut penjelasannya.
Mechanical
Saat terdapat penggunaan komposisi karya terdaftar oleh artis lain. Contohnya cover
lagu menjadi versi akustik. Maka harus melalui perizinan pihak jasa publisher musik
terlebih dahulu.
Performing
Saat hasil karya dibawakan dalam penampilan di hotel, mall, live concert dan
sebagainya. Dalam hal ini terdapat peran LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) untuk
pengumpulan royalty yang nantinya dibayarkan kepada pemegang hak cipta.
Synchronization
Jasa publisher musik juga berperan penting saat sebuah hasil karya berupa lagu
dipakai dalam film, misalnya sebagai soundtrack. Atau dalam acara TV Show,
Advertisement dan video game.
Ada beberapa kategori hak cipta yang diatur dalam ketentuan Undang-undang
diantaranya adalah dari sisi pencipta dan performer. Pencipta lagu yang menerbitkan
karyanya memiliki hak eksklusif.
Pencipta lagu boleh mempertahankan kesan, image, gaya pembawaan kepada publik.
Terlepas jika lagu tersebut nantinya dinyanyikan oleh orang lain. Sebab saat ini banyak
orang mengcover lagu kemudian mendistribusikannya secara online.
Hal semacam ini sah-sah saja selama pencipta lagu memberikan izin meskipun tidak
langsung. Namun jika kemudian hasil distribusi cover karya orang lain tersebut
menghasilkan pendapatan maka harus membayar kepada pencipta.
Dalam hal ini performer atau yang mengcover lagu sudah menggunakan copyright
orang lain untuk keperluan komersial. Pembagian pendapatan ini disebut juga royalty,
adalah tugas dari penerbit. Termasuk juga publisher musik Indie.
Jadi pihak pencipta dan performer sama-sama untung. Jika haknya tidak diberikan,
maka pemilik sah hasil karya dapat menempuh jalur hukum. Bukan hanya penggunaan
karya tanpa izin tetapi juga karena ada perubahan tertentu.
Contoh kasus yang sempat ramai adalah lagu Sunset di Tanah Anarki milik Superman
is Dead ciptaan Jerinx. Saat dibawakan oleh Via Vallen sebagai performer kemudian
genre-nya jadi berubah, maka sah bagi Jerinx untuk menuntut.
Sebab sama saja pihak Jerinx tidak memberikan izin performer untuk membawakan
lagunya. Kasus seperti ini bisa saja terjadi pada hasil karya kamu apabila tidak
didaftarkan melalui penerbit terlebih dahulu.
Pilih publisher
Pemilihan bebas, bisa berbayar atau gratis. Tujuan utamanya adalah mendapat
pengakuan hak cipta. Keduanya memberikan manfaat sama, kamu bisa ganti penyedia
layanan jika nantinya terdapat kendala.
Cara daftar publisher musik berikutnya adalah menyiapkan file lagu. Sesuaikan dengan
ketentuan persyaratan ukuran. Ini untuk memaksimalkan kualitas suara saat diupload
secara online.
Lengkapi form untuk metadata seperti judul, nama kamu sebagai pencipta, genre,
angka track dan sebagainya. Jika mendaftar online perhatikan field penting yang tidak
boleh dilewatkan dan isi dengan benar.
Buat cover
Selanjutnya untuk statistik, pembayaran royalti jika ada akan masuk langsung ke dalam
akun. Jika dikelola jasa publisher musik maka kamu akan mendapat update setiap saat.
Jadi sudah otomatis, tidak perlu ikut menghitungnya.