PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
INDRI SEPTIA
NIM: 17.21.90
Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia, kata bisnis berati usaha dagang, usaha komersial, dan pernigaan.1 yang
menjual barang atau jasa pada costumer2. Bisnis merupakan roda usaha untuk
hidup seseorang dan dapat memberikan kesejahteraan bagi indivindu, orang banyak
dan negara dikarenakan bisnis merupakan salah satu pemasukkan kas negara yang
umat.3
menawarkan barang atau jasa kini berbagai inovasi strategi pemasaran diciptakan
merupakan salah satu identitas yang tidak dapat dipisahkan dalam bisnis karena
kepada consumer4.
online. Jika melihat perkembangan zaman seperti ini tidak bisa di pungkiri
1
Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
209.
2
Costumer diartikan sebagai pelanggan dalam bahasa Indonesia, Costumer adalah individu
atau perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan, diakses 01 Oktober 2020
https://www.studilmu.com/blogs/details/siapakah-custumer-anda-2.
3
Waldi Nopriansyah, Hukum bisnis di Indonesia (Jakarta: Prenada Media Group, 2019), 1.
4
Consumer atau konsumen adalah sebagai pengguna akhir, Perbedaan costumer dengan
consumer adalah costumer membeli barang dari tempat bisnis bukan untuk dikonsumsi akan tetapi
seorang custumer membeli untuk keperluan consumer atau konsumen sebagai pengguna akhir atau
biasa disebut end user, diakses 01 Oktober 2020 https://www.jurnal.id/id/blog/temukan-perbedaan-
pengertian-client-costumer-dan
consumer/#~:text=Customer%20atau%20pelanggan%20ini%biasanya,atau%20biasa%20disebut%
20end%user.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
datang ke toko atau tempat penjualan barang yang diingkan. Namun dengan
melalui internet, pembeli bisa membeli barang yang diinginkan, setelah memilih
barang yang diinginkan tersebut kemudian transfer uang dan barangnya akan
dikirim oleh penjual. Hal ini memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis online
karena tidak perlu mencari tempat ataupun membangun toko, namun dengan
internet semua bisa dilakukan bahkan jaringannya bisa luas sampai ke penjuru
MLM).
penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka
hasilkan tetapi juga mendapat kompensasi dari hasil penjualan sales lain yang
direkrut. Tenaga penjual yang ikut bergabung disebut sebagai anggota (downline)
dan orang yang mengajak berbinis disebut upline.5 MLM semakin marak dan
5
Supriadi Yosup Boni, Apa salah MLM (Jakarta timur: Pustaka Al-Kautsar, 2017), 112.
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
kontra di antara para ulama ahli Fiqih, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
Pada zaman awal perkembangam Islam, bisnis MLM belum ada karenanya,
banyak orang berbeda pendapat mengenai hukum MLM apakah diperbolehkan atau
diamati sehingga tidak ada keresahan umat Islam terhadap bisnis MLM yang terus
berkembang.
MUI telah mengatur tentang bisnis MLM yang tertuang pada Fatwa Dewan
Berjenjang Syariah (PLBS) yang berdasarkan Alquran, Hadits dan kaidah Fiqih.
Alquran yang menjadi dasar penetapan Fatwa Dewan Syariah Nasional No:
6
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus corona yang baru ditemukan.
Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan,
China pada bulan Desember 2019, diakses 01 Oktober 2020
https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19.
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Hadits yang juga menjadi dasar hukum fatwa tersebut adalah hadits yang
melarang jual beli anjing, khamar, bangkai, dan patung serta jasa pelacuran. Hadits-
hadits ini dimaksudkan sebagai adanya larangan menjual belikan produk atau jasa
yang haram, dalam praktek MLM menjelaskan bahwa komoditas yang dijual
melalui MLM harus merupakan produk barang atau jasa yang halal. 8
Pandangan negatif terhadap MLM tersebut penulis temukan disalah satu akun
facebook yang posting status dengan isi: promosi produk kopi dengan sistem MLM.
status facebooknya dengan memberikan komentar: Kopi saja dijual ala MLM.
MLM yang tidak terlepas dari masih banyaknya kalangan Islam yang memandang
bisnis MLM mengandung unsur riba, gharar, zhalim, dan haram. Selain di media
facebook diatas, penulis juga menemukan beberapa tulisan di google yang mevonis
pandangan negatif terhadap bisnis MLM itu sendiri. Para korban maupun
7
Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN MUI/VII/2009
Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, 1, Adobe Pdf eBook.
8
Ibid., 2.
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
berkedok MLM (money game) melalui media massa umumnya tidak mengetahui
perbedaan antara bisnis MLM murni dengan bisnis berkedok MLM, sehingga
mengandung unsur maghrib yaitu maysir, gharar, haram, riba dan batil9.
memperkaya diri sendiri berkedok MLM (money game) tersebut telah memberi
pengetahuan masyarakat dan banyak usaha ilegal berkedok MLM, serta Fatwa
mendeskripsikan lebih dalam bisnis MLM dalam tinjauan hukum bisnis Islam
dengan judul: Bolehkah Muslim Menekuni Bisnis Multi Level Marketing (Hukum
mengandung unsur Maghrib yaitu maysir, gharar, haram, riba dan batil.
nonmuslim hendaknya dijelaskan secara jelas sistem dan produk bisnis MLM
tersebut sehingga umat Muslim bisa memutuskan melakukan atau tidak bisnis
9
Maysir adalah bentuk permainan jika menang mengambil keuntungan pada yang kalah,
gharar adalah ketidakpastian, batil adalah perbuatan yang rusak yang tidak mendapat pahala
diakhirat, diakses tanggal 28 Oktober 2020, https://www.bankmuamalat.co.id.
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
MLM tersebut tanpa ada keragu-raguan yang pastinya berdasarkan hukum bisnis
Islam. Untuk umat Kristen pelaku bisnis MLM supaya tidak merugikan orang lain
terhadap bisnis MLM yang di jalankan, mencari tahu latar belakang bisnis MLM
2. Rumusan Masalah
2.1. Bagaimana realitas dan pemahaman bisnis online Islam di zaman sekarang?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini berdasarkan latar
3.1. Untuk mendeskripsikan realitas dan pemahaman bisnis online Islam di zaman
sekarang.
3.3. Untuk mendeskripsikan kesesuaian bisnis MLM dengan hukum bisnis Islam.
3.4. Untuk mendeskripsikan sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen.
4. Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan agar topik masalah tidak bersifat meluas.
Batasan masalah dalam karya ini, hanya berfokus pada realitas bisnis online dalam
Islam, landasan hukum bisnis dalam Islam, kesesuaian bisnis dengan sistem multi
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
level marketing (MLM) dengan hukum Islam, serta sumbangsih hukum bisnis
dalam Islam bagi umat Kristen pada produk NaturaWorld di Kalimantan Tengah.
5. Signifikansi Penulisan
5.1. Secara teroritis, tulisan ini dapat menambah imu pengetahuan yang lebih
mendalam tentang bisnis MLM berdasarkan landasan hukum bisnis Islam, serta
menjadi referensi wawasan ilmu pengetahuan tentang bisnis MLM dan hukum
bisnis Islam.
5.2. Secara praktis, tulisan ini sebagai salah satu syarat penulis untuk
Evangelis.
6. Kerangka Teoritis
6.1. Teori
Kerangka teoritis pada penulisan ini adalah Alquran, hukum Islam dan
pendapat tokoh. Mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN
10
Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional , 1.
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Kaidah Fiqih yang menjadi dasar hukum dalam fatwa tersebut ada a ada
dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
Kerangka teori yang menjadi rujukan selanjutnya dalam tulisan ini ialah
pendapat Supriadi Yosuf Boni dengan judul Apa Salah MLM. Dalam buku ini
buku lain yang berkaitan dengan hukum bisnis MLM dalam Islam.
Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan penulisan ini adalah tulisan Agus
Marimin, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria dengan judul Bisnis Multi
Level Marketing (MLM) Dalam Pandangan Islam.14 Tulisan ini menyatakan pada
melalui MLM artinya harga produk harus wajar dan tidak di mark up dalam jumlah
yang mahal, sebagaimana yang banyak terjadi di perusahaan bisnis MLM saat ini.
11
Ibid., 3.
12
Ibid.
13
Supriadi Yosuf Boni, Apa Salah MLM , 102.
14
Agus Marimin, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria, "Bisnis Multi Level Marketing
(MLM) Dalam Pandangan Islam," Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 02 (Juli 2016): 105-
117, diakses tanggal 4 Oktober 2020, https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/
download/47/46.
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
dan pelaku MLM menuntut kehati-hatian agar tidak bersentuhan dengan hal-hal
yang diharamkan oleh syariah misalnya riba dan gharar baik pada produknya atau
kepribadian.
Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok
penulisan ini adalah tertuju pandangan Islam terhadap bisnis MLM. Perbedaan pada
tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan ini adalah bisnis MLM
hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan di atas membahas bisnis
MLM secara umum baik yang halal maupun yang tidak halal.
Tulisan kedua adalah Moh. Bahruddin dengan judul Multi Level Marketing
(MLM) Dalam Perspektif Hukum Islam.15 Tulisan ini menyatakan bahwa jual beli
melalui sistem MLM temasuk kategori aktifitas muamalah atau buyu yang hukum
dasarnya adalah boleh (mubah) sepanjang tidak ada unsur Maghrib yaitu maysir,
gharar, haram, riba dan batil. MLM adalah sarana untuk menjual produk, baik
berupa barang atau jasa, bukan sarana untuk mendapatkan uang tanpa ada produk
atau produk hanya kamuflase sehingga yang terjadi adalah money game atau arisan
berantai yang dengan judi dan hukumnya haram. Produk yang ditawarkan harus
15
Moh. Bahruddin, "Multi Level Marketing ( MLM ) Dalam Perspektif Hukum Islam," Jurnal
ASAS, Vol. 3, No. 1 (Januari 2011): 65-79, diakses tanggal 4 Oktober 2020,
https://media.neliti.com/media/publications/177949-ID-none.pdf.
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
jelas kehalalannya, karena anggota bukan hanya konsumen barang tersebut tetapi
juga memasarkan kepada yang lainnya sehingga dia harus tahu status barang
Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok
penulisan ini adalah tertuju pandangan atau perpektif umat Islam terhadap bisnis
MLM. Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan
ini adalah bisnis MLM produk NaturaWorld di wilayah Kalimantan Tengah serta
membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan
di atas membahas bisnis MLM yang harus diketahui kehalalanya sehingga umat
Tulisan ketiga adalah Anita Rahmawaty dengan judul Bisnis Multi level
Marketing Dalam Perspektif Islam.16 Tulisan ini menyatakan bahwa bisnis MLM
merupakan salah satu jenis akad jual beli (al-ba ) dengan sistem penjualan
untuk memasarkan produk langsung secara mandiri. Bisnis MLM bebas dari unsur-
unsur haram, seperti riba, gharar, dzulm dan maysir, dan termasuk hukumnya
money game terdapat unsur gharar, maysir dan dzulm, maka hukumnya adalah
haram. Untuk itu, masyarakat Muslim hendaknya berhati-hati dan tidak mudah
tergiur dengan bisnis MLM karena tidak menutup kemungkinan terjadinya gharar,
16
Anita Rahmawaty, "Bisnis Multilevel Marketing Dalam Perspektif Islam, Jurnal
Equilibrium, Vol. 2, No. 1 (Juni 2014): 68-83, diakses tanggal 4 Oktober 2020,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/viewFile/716/pdf.
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok
penulisan ini adalah tertuju pandangan atau perspektif umat Islam terhadap bisnis
MLM. Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan
ini adalah bisnis MLM produk NaturaWorld di wilayah Kalimantan Tengah serta
membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan
di atas membahas bisnis MLM yang bebas dari unsur-unsur haram, seperti riba,
Multi Level Marketing (MLM) pada PT. Kompak Indopola Cabang Balikpapan dan
distributor MLM.
Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan ini
wilayah Kalimantan Tengah serta membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi
pada produk PT. Kompak Indopola Cabang Balikpapan dan Business Center
Evarayanti Banjarmasin.
17
Jan Sudialman Saragih, Hubungan Penjualan dan Jaringan Penjualan terhadap Jenjang
Penghasilan Distributor Dalam Multi Level Marketing (MLM) pada PT. Kompak Indopola Cabang
Balikpapan dan Business Center Evarayanti Banjarmasin (Banjarmasin: Skripsi pada STIEPAN
Banjarmasin, 2004), 1.
11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
7. Metode Penelitian
sosial berdasarkan realitas atau natural setting.18 Metode kualitatif digunakan untuk
Satuan unit kajian merupakan satuan obyek yang menjadi fokus perhatian
dalam penelitian.20 Fokus perhatian pada penelitian ini adalah bolehkah Islam
menekuni bisnis MLM berdasarkan landasan hukum bisnis Islam dengan unit bisnis
Pada penulisan ini, teknik dan alat pengumpulan data menggunakan teknik
yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dan bebas. Wawancara tidak
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
8.
19
Ibid., 9.
20
Sanon dan Sudianto, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: (Makalah, Laporan, Proposal
Skripsi, Skripsi, Proposal Tesis dan Tesis) (Banjarmasin: UPI STT GKE, 2019), 41.
21
Stokist adalah tempat bagi konsumen dan distributor produk yang dikelola oleh perorangan/
perkumpulan organisasi untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dan atau pemasok barang, diakses tanggal 10 Oktober 2020,
http://www.umkmremojongbrebes.com.
12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
menggunakan buku atau literatur.23 Buku atau literatur yang digunakan dalam
penulisan ini adalah buku dengan judul Apa Salah MLM, dan buku lainnya yang
sesuai dengan penulisan penelitian ini. Penelusuran data di internet adalah teknik
mendapatkan data yang terkait dengan realitas dan pemahaman bisnis online Islam
di zaman sekarang, hukum bisnis Islam, bisnis MLM dan hal-hal lain yang
Teknis analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil percakapan, catatan lapangan dan bahan-bahan
lainnya sehingga mudah dipahami. Kegiatan dalam analisis data meliputi penyajian
data, reduksi data, dan kesimpulan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif
hal yang telah dipahami tersebut. Penulis juga menggunakan reduksi data dalam
analisis untuk merangkum dan memilih hal-hal pokok dari data tersebut.
22
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 180.
23
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), 3,
diakses tanggal 4 Oktober 2020, https://books.google.co.id/books?id=iIV8zwHnGo0C&printsec
=frontcover&dq=metode+penelitian+kepustakaan&hl=id&sa=x&ved=0ahUKEwixq96zpeDIAhU
26XMBHQ9JBH8QuwUIDTAA#v =onepage&q=metode%20penelitian%20kepustakaan&f=false.
13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
ditemui maka wawancara dilakukan melalui telepon atau chat WhatsApp. Waktu
penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2020 sampai dengan Februari
2021.
8. Kerangka Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini mengkemukakan landasan hukum bisnis Islam baik dari landasan
24
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
247.
14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Bab ini mendeskripsikan kesesuaian hukum bisnis Islam baik dari landasan
Alquran, Hadis, Hukum Islam, dan pendapat para ahli dengan realitas bisnis MLM
Bab V Sumbangsih Hukum Bisnis Islam Terhadap Bisnis MLM Bagi Umat
Kristen
bisnis MLM dengan hukum bisnis Islam kepada umat Kristen yang menjalankan
Bab VI Penutup
Bab ini mengemukakan hasil kesimpulan dan saran-saran dari hasil penulisan.
15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Boni, Supriadi Yosup. Apa salah MLM. Jakarta timur: Pustaka Al-Kautsar. 2017.
Bahruddin, Moh. "Multi Level Marketing (MLM) Dalam Perspektif Hukum Islam,"
Jurnal ASAS, Vol. 3, No. 1 (Januari 2011): 65-79, diakses tanggal 4 Oktober
2020. https://media.neliti.com/media/publications/177949-ID-none.pdf.
Marimin, Agus, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria, "Bisnis Multi Level
Marketing (MLM) Dalam Pandangan Islam," Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
Vol. 02, No. 02 (Juli 2016): 105-117, diakses tanggal 4 Oktober 2020.
https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/ download/47/46.
16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Bank Muamalat. Pengertian Maysir, Gharar, dan Riba, diakses tanggal 29 Oktober
2020. https://www.bankmuamalat.co.id/artikel/pengertian-maysir-gharar-
dan-riba.
Dr. Selviana Indah Jaya. Mengenal Covid-19, diakses tanggal 01 Oktober 2020.
https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19.
Hakim, Lukmanul. Konsep Stockist Aman Dan Resiko Kecil Untuk Digunakan
Oleh Pemula Para Pelaku Usaha, diakses tanggal 29 Oktober 2020.
http://www.umkmremojongbrebes.com/2018/11/konsep-stockist-aman-dan-
resiko-kecil.html#:~:text=Pengertian%20Stockist%3A,oleh%20perusahaan
%20 dan%2Fpemasok%20barang.
17
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
18
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
19
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
SURAT KETERANGAN
Dosen pembimbing dengan ini menyatakan bahwa Proposal Skripsi yang ditulis oleh
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dosen Pembimbing
20
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Kepada Yth.
Ketua Program Sarjana Prodi Teologi
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Di Banjarmasin
Sehubungan dengan disetujuinya Proposal Skripsi saya oleh Pembimbing, maka saya
memohon Ketua Program Sarjana Prodi Teologi Sekolah Tinggi Teologi Gereja
Kalimantan Evangelis berkenan menetapkan Tim Penguji serta waktu untuk seminar
Proposal Skripsi atas nama:
Nama :
Indri Septia
NIM :
17.21.90
Program :
Sarjana
Program Studi :
Teologi (S.Th.)
Konsentrasi :
Islamologi
Judul Proposal Skripsi :
BOLEHKAH MUSLIM MENEKUNI BISNIS
MULTI LEVEL MARKETING
(Hukum Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi)
Menyetujui, Pemohon
Pembimbing
21
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Yang Menyatakan
(Indri Septia)
Cat :
*) Pilih salah satu
**) Total SKS mata kuliah yang LULUS.
22
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
23
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
24
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
25