Anda di halaman 1dari 26

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

BOLEHKAH MUSLIM MENEKUNI BISNIS MULTI


LEVEL MARKETING
(Hukum Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penulisan Skripsi

Oleh:
INDRI SEPTIA
NIM: 17.21.90

Program Sarjana Program Studi Teologi


BANJARMASIN
NOVEMBER 2020
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

1. Latar Belakang Masalah

Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business. Menurut Kamus Bahasa

Indonesia, kata bisnis berati usaha dagang, usaha komersial, dan pernigaan.1 yang

menjual barang atau jasa pada costumer2. Bisnis merupakan roda usaha untuk

mendapatkan keuntungan adanya bisnis memberikan dampak bagi kelangsungan

hidup seseorang dan dapat memberikan kesejahteraan bagi indivindu, orang banyak

dan negara dikarenakan bisnis merupakan salah satu pemasukkan kas negara yang

paling besar sehingga bisnis merupakan faktor penting dalam menyejahterakan

umat.3

Perkembangan perekonomian dunia begitu pesat, berbagai inovasi pelaku

dunia usaha terus berkembang terutama perdagangan yang awalnya hanya

menawarkan barang atau jasa kini berbagai inovasi strategi pemasaran diciptakan

dengan begitu kreatif untuk mendapatkan konsumen. Strategi pemasaran

merupakan salah satu identitas yang tidak dapat dipisahkan dalam bisnis karena

menjadi kunci pokok keberhasilan dalam perkembangan produk untuk sampai

kepada consumer4.

Zaman sekarang hampir semua orang mengenal pembelian dan penjualan

online. Jika melihat perkembangan zaman seperti ini tidak bisa di pungkiri

1
Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
209.
2
Costumer diartikan sebagai pelanggan dalam bahasa Indonesia, Costumer adalah individu
atau perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan, diakses 01 Oktober 2020
https://www.studilmu.com/blogs/details/siapakah-custumer-anda-2.
3
Waldi Nopriansyah, Hukum bisnis di Indonesia (Jakarta: Prenada Media Group, 2019), 1.
4
Consumer atau konsumen adalah sebagai pengguna akhir, Perbedaan costumer dengan
consumer adalah costumer membeli barang dari tempat bisnis bukan untuk dikonsumsi akan tetapi
seorang custumer membeli untuk keperluan consumer atau konsumen sebagai pengguna akhir atau
biasa disebut end user, diakses 01 Oktober 2020 https://www.jurnal.id/id/blog/temukan-perbedaan-
pengertian-client-costumer-dan
consumer/#~:text=Customer%20atau%20pelanggan%20ini%biasanya,atau%20biasa%20disebut%
20end%user.

1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

semuanya bisa dilakukan secara instan misalnya melakukan pembelian suatu

barang. Dulu sebelum adanya perkembangan teknologi semua pembelian harus

datang ke toko atau tempat penjualan barang yang diingkan. Namun dengan

perkembangan teknologi masyarakat mampu menjangkau apa yang mereka

inginkan dengan mudah seperti memilih barang yang diperdagangkan penjual

melalui internet, pembeli bisa membeli barang yang diinginkan, setelah memilih

barang yang diinginkan tersebut kemudian transfer uang dan barangnya akan

dikirim oleh penjual. Hal ini memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis online

karena tidak perlu mencari tempat ataupun membangun toko, namun dengan

internet semua bisa dilakukan bahkan jaringannya bisa luas sampai ke penjuru

dunia untuk memasarkan produk kepada pelanggan.

Semakin hari teknologi di dunia mengalami suatu perkembangan, banyak

masyarakat khususnya pelaku usaha memanfaatkan akses internet untuk meraup

keuntungan dengan melakukan bisnis online. Toko-toko online shop berlomba-

lomba mempromosikan barang dagangannya bahkan beberapa perusahaan

mengembangkan pemasaran berjenjang multi level marketing (selanjutnya disebut

MLM).

MLM adalah strategi pemasaran berjenjang atau berantai di mana tenaga

penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka

hasilkan tetapi juga mendapat kompensasi dari hasil penjualan sales lain yang

direkrut. Tenaga penjual yang ikut bergabung disebut sebagai anggota (downline)

dan orang yang mengajak berbinis disebut upline.5 MLM semakin marak dan

banyak dimininati orang lantaran perdagangan dengan sistem MLM menjanjikan

5
Supriadi Yosup Boni, Apa salah MLM (Jakarta timur: Pustaka Al-Kautsar, 2017), 112.

2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

keuntungan yang melimpah tanpa banyak modal ditambah dengan kondisi

perekonomian masyarakat yang kian memburuk selama pandemi covid-196

mengubah pola pikir masyarakat untuk mencoba peluang bisnis MLM.

Keunggulan sistem bisnis MLM adalah dapat di jalani sambil melakukan

aktivitas lainnya misalnya pegawai kantoran, mahasiswa/i, pelajar, bahkan ibu

rumah tangga sekalipun. Perkembangan bisnis MLM di Indonesia mendapat pro

kontra di antara para ulama ahli Fiqih, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang

juga aktif memberikan kepastian status hukum terhadap perdagangan berbasis

MLM yang menjamur di Indonesia.

Pada zaman awal perkembangam Islam, bisnis MLM belum ada karenanya,

banyak orang berbeda pendapat mengenai hukum MLM apakah diperbolehkan atau

tidak sehingga sampai sekarang masih menjadi kontroversi. Pembahasan dan

pengawasan perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem MLM harus

diamati sehingga tidak ada keresahan umat Islam terhadap bisnis MLM yang terus

berkembang.

MUI telah mengatur tentang bisnis MLM yang tertuang pada Fatwa Dewan

Syariah Nasional No: 75/DSN MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah (PLBS) yang berdasarkan Alquran, Hadits dan kaidah Fiqih.

Alquran yang menjadi dasar penetapan Fatwa Dewan Syariah Nasional No:

75/DSN MUI/VII/2009 menjelaskan bahwa kewajiban seorang Muslim untuk

memenuhi kontrak/akad yang sudah disepakati bersama, melakukan syirkah atau

kerjasama, larangan berbuat dzalim, larangan berbuat bahaya, larangan khianat,

6
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus corona yang baru ditemukan.
Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan,
China pada bulan Desember 2019, diakses 01 Oktober 2020
https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19.

3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

larangan jual beli yang mengandung unsur gharar (ketidakjelasan), larangan

menipu dan larangan risywah (suap).7

Hadits yang juga menjadi dasar hukum fatwa tersebut adalah hadits yang

melarang jual beli anjing, khamar, bangkai, dan patung serta jasa pelacuran. Hadits-

hadits ini dimaksudkan sebagai adanya larangan menjual belikan produk atau jasa

yang haram, dalam praktek MLM menjelaskan bahwa komoditas yang dijual

melalui MLM harus merupakan produk barang atau jasa yang halal. 8

Bisnis MLM tidak terlepas dari pandangan masyarakat yang masih

memandang negatif pelaku yang menjalankannya melanggar kaidah Islam.

Pandangan negatif terhadap MLM tersebut penulis temukan disalah satu akun

facebook yang posting status dengan isi: promosi produk kopi dengan sistem MLM.

Akun facebook lainnya yang melihat status tersebut langsung membagikannya di

status facebooknya dengan memberikan komentar: Kopi saja dijual ala MLM.

Komentar tersebut menurut penulis merupakan pandangan negatif terhadap bisnis

MLM yang tidak terlepas dari masih banyaknya kalangan Islam yang memandang

bisnis MLM mengandung unsur riba, gharar, zhalim, dan haram. Selain di media

facebook diatas, penulis juga menemukan beberapa tulisan di google yang mevonis

MLM adalah sesuatu yang salah.

Pandangan-pandangan negatif terhadap bisnis MLM itu berdasarkan

maraknya praktek ilegal yang telah merugikan banyak orang dengan

mengatasnamakan MLM sebagai kedok usahanya, sehingga memberikan

pandangan negatif terhadap bisnis MLM itu sendiri. Para korban maupun

7
Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN MUI/VII/2009
Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, 1, Adobe Pdf eBook.
8
Ibid., 2.

4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

masyarakat yang hanya mengetahui berita-berita terungkapnya kasus penipuan

berkedok MLM (money game) melalui media massa umumnya tidak mengetahui

perbedaan antara bisnis MLM murni dengan bisnis berkedok MLM, sehingga

cenderung menyamaratakan keduanya bahwa bisnis MLM haram karena

mengandung unsur maghrib yaitu maysir, gharar, haram, riba dan batil9.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai karakteristik bisnis MLM murni

telah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi

memperkaya diri sendiri berkedok MLM (money game) tersebut telah memberi

pengaruh negatif bagi bisnis MLM murni.

Pandangan masyarakat yang negatif terhadap bisnis MLM karena kurangnya

pengetahuan masyarakat dan banyak usaha ilegal berkedok MLM, serta Fatwa

Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN MUI/VII/2009 Tentang Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah (PLBS) menjadikan dasar ketertarikan penulis untuk

mendeskripsikan lebih dalam bisnis MLM dalam tinjauan hukum bisnis Islam

dengan judul: Bolehkah Muslim Menekuni Bisnis Multi Level Marketing (Hukum

Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi).

Tulisan ini juga hendaknya mengingatkan kepada umat Islam yang

menjalankan bisnis MLM supaya menjalankan bisnis MLM yang tidak

mengandung unsur Maghrib yaitu maysir, gharar, haram, riba dan batil.

Perekrutan umat Muslim sebagai anggota/pelaku MLM yang dilakukan oleh

nonmuslim hendaknya dijelaskan secara jelas sistem dan produk bisnis MLM

tersebut sehingga umat Muslim bisa memutuskan melakukan atau tidak bisnis

9
Maysir adalah bentuk permainan jika menang mengambil keuntungan pada yang kalah,
gharar adalah ketidakpastian, batil adalah perbuatan yang rusak yang tidak mendapat pahala
diakhirat, diakses tanggal 28 Oktober 2020, https://www.bankmuamalat.co.id.

5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

MLM tersebut tanpa ada keragu-raguan yang pastinya berdasarkan hukum bisnis

Islam. Untuk umat Kristen pelaku bisnis MLM supaya tidak merugikan orang lain

terhadap bisnis MLM yang di jalankan, mencari tahu latar belakang bisnis MLM

tersebut sebelum melakukan penjualan dan perekrutan anggota sehingga bisnis

MLM yang dijalankan benar-benar sesuai dengan aturan MLM murni.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

dikemukakan sebagai berikut:

2.1. Bagaimana realitas dan pemahaman bisnis online Islam di zaman sekarang?

2.2. Apa landasan hukum bisnis dalam Islam?

2.3. Apakah bisnis MLM sesuai dengan hukum bisnis Islam?

2.4. Apa sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini berdasarkan latar

belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:

3.1. Untuk mendeskripsikan realitas dan pemahaman bisnis online Islam di zaman

sekarang.

3.2. Untuk mendeskripsikan landasan hukum bisnis dalam Islam.

3.3. Untuk mendeskripsikan kesesuaian bisnis MLM dengan hukum bisnis Islam.

3.4. Untuk mendeskripsikan sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen.

4. Batasan Masalah

Batasan masalah ini bertujuan agar topik masalah tidak bersifat meluas.

Batasan masalah dalam karya ini, hanya berfokus pada realitas bisnis online dalam

Islam, landasan hukum bisnis dalam Islam, kesesuaian bisnis dengan sistem multi

6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

level marketing (MLM) dengan hukum Islam, serta sumbangsih hukum bisnis

dalam Islam bagi umat Kristen pada produk NaturaWorld di Kalimantan Tengah.

5. Signifikansi Penulisan

5.1. Secara teroritis, tulisan ini dapat menambah imu pengetahuan yang lebih

mendalam tentang bisnis MLM berdasarkan landasan hukum bisnis Islam, serta

menjadi referensi wawasan ilmu pengetahuan tentang bisnis MLM dan hukum

bisnis Islam.

5.2. Secara praktis, tulisan ini sebagai salah satu syarat penulis untuk

menyelesaikan Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan

Evangelis.

6. Kerangka Teoritis

6.1. Teori

Kerangka teoritis pada penulisan ini adalah Alquran, hukum Islam dan

pendapat tokoh. Mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN

MUI/VII/2009 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) yang

berporos pada Alquran, Hadits dan kaidah Fiqih.

Untuk ayat Alquran yang menjadi dasar hukumnya adalah:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(Q.S An-N 29)10

Hadits yang menjadi dasar hukum dalam fatwa tersebut Kaum

Muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan

10
Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional , 1.

7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

yang halal atau e aa a a a a , (H.R T d da A b A ).11

Hadits tersebut menjelaskan bahwa kewajiban seorang Muslim untuk memenuhi

kontrak/akad yang sudah disepakati bersama, bolehnya melakukan syirkah atau

kerjasama, larangan berbuat dzalim, larangan berbuat bahaya, larangan khianat,

larangan jual beli yang mengandung unsur gharar (ketidakjelasan), larangan

menipu dan larangan risywah.

Kaidah Fiqih yang menjadi dasar hukum dalam fatwa tersebut ada a ada

dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkan dan ujrah/kompensasi sesuai dengan tingkat kesulitan (kerja) .12

Kerangka teori yang menjadi rujukan selanjutnya dalam tulisan ini ialah

pendapat Supriadi Yosuf Boni dengan judul Apa Salah MLM. Dalam buku ini

menjelaskan dasar-dasar bisnis Islam dan kaidah-kaidah Fiqih muamalah.13 Dan

buku lain yang berkaitan dengan hukum bisnis MLM dalam Islam.

6.2. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan penulisan ini adalah tulisan Agus

Marimin, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria dengan judul Bisnis Multi

Level Marketing (MLM) Dalam Pandangan Islam.14 Tulisan ini menyatakan pada

pandangan Islam sangat menekankan kewajaran dalam memperoleh keuntungan

melalui MLM artinya harga produk harus wajar dan tidak di mark up dalam jumlah

yang mahal, sebagaimana yang banyak terjadi di perusahaan bisnis MLM saat ini.

11
Ibid., 3.
12
Ibid.
13
Supriadi Yosuf Boni, Apa Salah MLM , 102.
14
Agus Marimin, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria, "Bisnis Multi Level Marketing
(MLM) Dalam Pandangan Islam," Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 02 (Juli 2016): 105-
117, diakses tanggal 4 Oktober 2020, https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/
download/47/46.

8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Sekalipun Alquran tidak menentukan besaran nominal keuntungan yang wajar

dalam perdagangan, namun dengan tegas Alquran berpesan, agar pengambilan

keuntungan dilakukan secara adil, saling ridha dan menguntungkan. Perkembangan

dan pelaku MLM menuntut kehati-hatian agar tidak bersentuhan dengan hal-hal

yang diharamkan oleh syariah misalnya riba dan gharar baik pada produknya atau

pada sistemnya sehingga dalam menjalankan bisnis MLM perlu diwaspadai

dampak negatif psikologis yang mungkin timbul, sehingga membahayakan

kepribadian.

Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok

penulisan ini adalah tertuju pandangan Islam terhadap bisnis MLM. Perbedaan pada

tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan ini adalah bisnis MLM

produk NaturaWorld di wilayah Kalimantan Tengah serta membahas sumbangsih

hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan di atas membahas bisnis

MLM secara umum baik yang halal maupun yang tidak halal.

Tulisan kedua adalah Moh. Bahruddin dengan judul Multi Level Marketing

(MLM) Dalam Perspektif Hukum Islam.15 Tulisan ini menyatakan bahwa jual beli

melalui sistem MLM temasuk kategori aktifitas muamalah atau buyu yang hukum

dasarnya adalah boleh (mubah) sepanjang tidak ada unsur Maghrib yaitu maysir,

gharar, haram, riba dan batil. MLM adalah sarana untuk menjual produk, baik

berupa barang atau jasa, bukan sarana untuk mendapatkan uang tanpa ada produk

atau produk hanya kamuflase sehingga yang terjadi adalah money game atau arisan

berantai yang dengan judi dan hukumnya haram. Produk yang ditawarkan harus

15
Moh. Bahruddin, "Multi Level Marketing ( MLM ) Dalam Perspektif Hukum Islam," Jurnal
ASAS, Vol. 3, No. 1 (Januari 2011): 65-79, diakses tanggal 4 Oktober 2020,
https://media.neliti.com/media/publications/177949-ID-none.pdf.

9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

jelas kehalalannya, karena anggota bukan hanya konsumen barang tersebut tetapi

juga memasarkan kepada yang lainnya sehingga dia harus tahu status barang

tersebut dan bertanggungjawab kepada lainnya.

Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok

penulisan ini adalah tertuju pandangan atau perpektif umat Islam terhadap bisnis

MLM. Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan

ini adalah bisnis MLM produk NaturaWorld di wilayah Kalimantan Tengah serta

membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan

di atas membahas bisnis MLM yang harus diketahui kehalalanya sehingga umat

Muslim terhindar dari bisnis MLM yang haram.

Tulisan ketiga adalah Anita Rahmawaty dengan judul Bisnis Multi level

Marketing Dalam Perspektif Islam.16 Tulisan ini menyatakan bahwa bisnis MLM

merupakan salah satu jenis akad jual beli (al-ba ) dengan sistem penjualan

langsung (direct seling) atau network marketing yang memberdayakan distributor

untuk memasarkan produk langsung secara mandiri. Bisnis MLM bebas dari unsur-

unsur haram, seperti riba, gharar, dzulm dan maysir, dan termasuk hukumnya

adalah mubah. Sebaliknya, bisnis MLM yang mengatasnamakan MLM, seperti

money game terdapat unsur gharar, maysir dan dzulm, maka hukumnya adalah

haram. Untuk itu, masyarakat Muslim hendaknya berhati-hati dan tidak mudah

tergiur dengan bisnis MLM karena tidak menutup kemungkinan terjadinya gharar,

dzulm, maysir dan ketidakadilan.

16
Anita Rahmawaty, "Bisnis Multilevel Marketing Dalam Perspektif Islam, Jurnal
Equilibrium, Vol. 2, No. 1 (Juni 2014): 68-83, diakses tanggal 4 Oktober 2020,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/viewFile/716/pdf.

10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Persamaan pada tulisan di atas dengan tulisan yang dibahas pada pokok

penulisan ini adalah tertuju pandangan atau perspektif umat Islam terhadap bisnis

MLM. Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan

ini adalah bisnis MLM produk NaturaWorld di wilayah Kalimantan Tengah serta

membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi umat Kristen, sedangkan tulisan

di atas membahas bisnis MLM yang bebas dari unsur-unsur haram, seperti riba,

gharar, dzulm dan maysir.

Tulisan keempat adalah Jan Sudialman Saragih dengan judul Hubungan

Penjualan dan Jaringan Penjualan terhadap Jenjang Penghasilan Distributor Dalam

Multi Level Marketing (MLM) pada PT. Kompak Indopola Cabang Balikpapan dan

Business Center Evarayanti Banjarmasin.17 Tulisan tersebut menyatakan adanya

hubungan yang signifikan antara penjualan dengan penghasilan distributor MLM,

terdapat hubungan yang signifikan antara jaringan penjualan dengan penghasilan

distributor MLM.

Perbedaan pada tulisan di atas dengan yang dibahas pada pokok penulisan ini

adalah penelitian kualitatif, fokus pada bisnis MLM produk NaturaWorld di

wilayah Kalimantan Tengah serta membahas sumbangsih hukum bisnis Islam bagi

umat Kristen, sedangkan tulisan di atas merupakan penelitian kuantitatif, fokus

pada produk PT. Kompak Indopola Cabang Balikpapan dan Business Center

Evarayanti Banjarmasin.

17
Jan Sudialman Saragih, Hubungan Penjualan dan Jaringan Penjualan terhadap Jenjang
Penghasilan Distributor Dalam Multi Level Marketing (MLM) pada PT. Kompak Indopola Cabang
Balikpapan dan Business Center Evarayanti Banjarmasin (Banjarmasin: Skripsi pada STIEPAN
Banjarmasin, 2004), 1.

11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

7. Metode Penelitian

7.1. Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan sifat penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan metode yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

dan peneliti sebagai instrumen kuncinya. Penelitian kualitatif ini merupakan

penelitian yang menekankan pada pemahaman masalah-masalah dalam kehidupan

sosial berdasarkan realitas atau natural setting.18 Metode kualitatif digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.19

7.2. Satuan Unit Kajian

Satuan unit kajian merupakan satuan obyek yang menjadi fokus perhatian

dalam penelitian.20 Fokus perhatian pada penelitian ini adalah bolehkah Islam

menekuni bisnis MLM berdasarkan landasan hukum bisnis Islam dengan unit bisnis

MLM NaturaWorld di Kalimantan Tengah dengan subyek penelitian adalah Ustad,

Stokist21 bisnis MLM NaturaWorld, Pelaku bisnis MLM NaturaWorld, dan

Konsumen bisnis MLM NaturaWorld di Kalimantan Tengah yang beragama Islam.

7.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pada penulisan ini, teknik dan alat pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara, studi pustaka dan penelusuran sumber data di internet. Wawancara

yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dan bebas. Wawancara tidak

terstruktur juga disebut dengan wawancara yang mendalam, wawancara intensif,

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
8.
19
Ibid., 9.
20
Sanon dan Sudianto, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: (Makalah, Laporan, Proposal
Skripsi, Skripsi, Proposal Tesis dan Tesis) (Banjarmasin: UPI STT GKE, 2019), 41.
21
Stokist adalah tempat bagi konsumen dan distributor produk yang dikelola oleh perorangan/
perkumpulan organisasi untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dan atau pemasok barang, diakses tanggal 10 Oktober 2020,
http://www.umkmremojongbrebes.com.

12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

dan wawancara kualitatif. Wawancara ini tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis untuk pengumpulan data. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang

ditanyakan.22 Wawancara dilakukan kepada 4 orang subyek penelitian.

Studi pustaka merupakan cara memperoleh data atau informasi dengan

menggunakan buku atau literatur.23 Buku atau literatur yang digunakan dalam

penulisan ini adalah buku dengan judul Apa Salah MLM, dan buku lainnya yang

sesuai dengan penulisan penelitian ini. Penelusuran data di internet adalah teknik

mendapatkan data yang terkait dengan realitas dan pemahaman bisnis online Islam

di zaman sekarang, hukum bisnis Islam, bisnis MLM dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan penulisan ini.

7.4. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil percakapan, catatan lapangan dan bahan-bahan

lainnya sehingga mudah dipahami. Kegiatan dalam analisis data meliputi penyajian

data, reduksi data, dan kesimpulan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif

menggunakan teks yang naratif. Penyajian data memudahkan penulis untuk

memahami hal yang terjadi serta merencanakan kegiatan selanjutnya berdasarkan

hal yang telah dipahami tersebut. Penulis juga menggunakan reduksi data dalam

analisis untuk merangkum dan memilih hal-hal pokok dari data tersebut.

22
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 180.
23
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), 3,
diakses tanggal 4 Oktober 2020, https://books.google.co.id/books?id=iIV8zwHnGo0C&printsec
=frontcover&dq=metode+penelitian+kepustakaan&hl=id&sa=x&ved=0ahUKEwixq96zpeDIAhU
26XMBHQ9JBH8QuwUIDTAA#v =onepage&q=metode%20penelitian%20kepustakaan&f=false.

13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Berdasarkan penelitian kualitatif ini maka kesimpulan merupakan bentuk temuan

baru yang sebelumnya belum ada.24

7.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kalimantan Tengah yaitu Rumah

Ustad, Rumah Stokist MLM NaturaWorld di Kalimantan Tengah, Rumah Pelaku

Bisnis MLM NaturaWorld di Kalimantan Tengah, dan Konsumen MLM

NaturaWorld di Kalimantan Tengah secara langsung. Namun, jika responden sulit

ditemui maka wawancara dilakukan melalui telepon atau chat WhatsApp. Waktu

penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2020 sampai dengan Februari

2021.

8. Kerangka Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, batasan masalah, signifikansi penulisan, kerangka teoritis, tinjauan

pustaka, metode penelitian dan kerangka penulisan.

Bab II Realitas Bisnis Online Dalam Islam di Zaman Sekarang

Bab ini menjelaskan gambaran umum realitas bisnis online di Kalimantan

Tengah, serta perkembangan bisnis MLM NaturaWorld di Kalimantan Tengah.

Bab III Landasan Hukum Bisnis Islam

Bab ini mengkemukakan landasan hukum bisnis Islam baik dari landasan

Alquran, Hadis, Hukum Islam, dan pendapat para ahli.

24
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
247.

14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Bab IV Kesesuaian Bisnis MLM dengan Hukum Bisnis Islam

Bab ini mendeskripsikan kesesuaian hukum bisnis Islam baik dari landasan

Alquran, Hadis, Hukum Islam, dan pendapat para ahli dengan realitas bisnis MLM

NaturaWorld di Kalimantan Tengah.

Bab V Sumbangsih Hukum Bisnis Islam Terhadap Bisnis MLM Bagi Umat

Kristen

Bab ini mendeskripsikan hasil penelitian yang dikemukakan tentang realitas

bisnis MLM dengan hukum bisnis Islam kepada umat Kristen yang menjalankan

bisnis secara umum, dan secara khusunya bisnis MLM.

Bab VI Penutup

Bab ini mengemukakan hasil kesimpulan dan saran-saran dari hasil penulisan.

15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

DAFTAR PUSTAKA
Buku

Boni, Supriadi Yosup. Apa salah MLM. Jakarta timur: Pustaka Al-Kautsar. 2017.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.2002.

Nopriansyah, Waldi. Hukum bisnis di Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group.


2019.

Sanon dan Sudianto, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: (Makalah, Laporan,


Proposal Skripsi, Skripsi, Proposal Tesis dan Tesis). Banjarmasin: UPI STT
GKE.2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


2016.

Tim Penyusun. Kamus Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Bahasa.


2008.
Jurnal

Bahruddin, Moh. "Multi Level Marketing (MLM) Dalam Perspektif Hukum Islam,"
Jurnal ASAS, Vol. 3, No. 1 (Januari 2011): 65-79, diakses tanggal 4 Oktober
2020. https://media.neliti.com/media/publications/177949-ID-none.pdf.

Marimin, Agus, Abdul Haris Romdhoni dan Tira Nur Fitria, "Bisnis Multi Level
Marketing (MLM) Dalam Pandangan Islam," Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
Vol. 02, No. 02 (Juli 2016): 105-117, diakses tanggal 4 Oktober 2020.
https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/ download/47/46.

Rahmawaty, Anita. "B M Ma Da a P I a , Jurnal


Equilibrium, Vol. 2, No. 1 (Juni 2014): 68-83, diakses tanggal 4 Oktober
2020. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/viewFile
/716/pdf.

Sumber yang tidak diterbitkan

Saragih, Jan Sudialman. Hubungan Penjualan dan Jaringan Penjualan terhadap


Jenjang Penghasilan Distributor Dalam Multi Level Marketing (MLM) pada
PT. Kompak Indopola Cabang Balikpapan dan Business Center Evarayanti
Banjarmasin. Banjarmasin: Skripsi pada STIEPAN Banjarmasin. 2004.

Sumber elektronik dan online

16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Bank Muamalat. Pengertian Maysir, Gharar, dan Riba, diakses tanggal 29 Oktober
2020. https://www.bankmuamalat.co.id/artikel/pengertian-maysir-gharar-
dan-riba.

Dr. Selviana Indah Jaya. Mengenal Covid-19, diakses tanggal 01 Oktober 2020.
https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19.

Hakim, Lukmanul. Konsep Stockist Aman Dan Resiko Kecil Untuk Digunakan
Oleh Pemula Para Pelaku Usaha, diakses tanggal 29 Oktober 2020.
http://www.umkmremojongbrebes.com/2018/11/konsep-stockist-aman-dan-
resiko-kecil.html#:~:text=Pengertian%20Stockist%3A,oleh%20perusahaan
%20 dan%2Fpemasok%20barang.

Jurnal Entrepreneur. Temukan Perbedaan Pengertian Client, Costumer, dan


Cusumer, diakses tanggal 01 Oktober 2020.
https://www.jurnal.id/id/blog/temukan-perbedaan-pengertian-client-
costumer-dan
consumer/#~:text=Customer%20atau%20pelanggan%20ini%biasanya,atau
%20biasa%20disebut%20end%user.

Majelis Ulama Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 75/DSN


MUI/VII/2009 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, Adobe Pdf
eBook.

Studilmu editor. Siapakah Custumer anda, diakes tanggal 01 Oktober 2020.


https://www.studilmu.com/blogs/details/siapakah-custumer-anda-2.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,


2004), 3, diakses tanggal 4 Oktober 2020.
https://books.google.co.id/books?id=iIV8zwHnGo0C&printsec=frontcover
&dq=metode+penelitian+kepustakaan&hl=id&sa=x&ved=0ahUKEwixq96z
peDIAhU26XMBHQ9JBH8QuwUIDTAA#v=onepage&q=metode%20pene
litian%20kepustakaan&f=fals

17
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Lampiran Panduan Wawancara


Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Lamanya telah menjadi Ustad/ Stokist/ Pelaku/ Konsumen :
Kepada Ustad:
1. Apa saja landasan hukum bisnis Islam?
2. Apakah Muslimin/Muslimah semua tahu tentang hukum bisnis Islam?
3. Bagaimana penerapan realitas hukum bisnis Islam selama ini?
4. Bagaimana pandangan hukum bisnis Islam dengan bisnis online yang telah
berkembang selama ini?
5. Apakah hukum bisnis online yang berkembang selama ini sesuai dengan hukum
bisnis Islam?
6. Apakah bisnis multi level marketing (MLM) sesuai dengan hukum bisnis
Islam?
7. Apa saja yang dianjurkan dan dilarang dalam menjalankan bisnis MLM
berdasarkan hukum bisnis Islam?
8. Apa saja yang diketahuil lebih awal oleh muslimin/muslimah yang ingin ikut
bisnis MLM?
9. Apa dampaknya jika muslimin/muslimah telah ikut bisnis MLM, namun tidak
sesuai dengan hukum bisnis Islam?
10. Apa saja kelebihan dan kekurangan bisnis MLM berdasarkan pada hukum
bisnis MLM?
Kepada Stokist dan Pelaku bisnis MLM NaturaWorld
1. Bagaimana mendaftar menjadi pelaku bisnis MLM NaturaWorld?
2. Bagaimana cara menjalankan bisnis MLM NaturaWorld?
3. Bagaimana cara merekrut anggota baru pada bisnis MLM NaturaWorld?
4. Apa saja keuntungan yang diperoleh pada bisnis MLM NaturaWorld?
5. Bagaimana kelebihan dan kelemahan pada bisnis MLM NaturaWorld?
6. Bagaimana penerapan realitas hukum bisnis Islam di bisnis MLM NaturaWorld
selama ini?
7. Apakah pelaku bisnis MLM NaturaWorld mengetahui hukum bisnis Islam?
8. Bagaimana pandangan pelaku bisnis MLM NaturaWorld dengan hukum bisnis
Islam?
9. Apakah bisnis MLM NaturaWorld sesuai dengan landasan hukum bisnis Islam?
10. Apakah dalam menjalankan bisnis MLM NaturaWorld selama ini sesuai
dengan anjuran hukum bisnis Islam?
Kepada Konsumen bisnis MLM NaturaWorld
1. Kapan dan dimana membeli pertama kali produk NaturaWorld?
2. Apa saja produk NaturaWorld yang dikonsumsi?

18
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

3. Apakah harga produk NaturaWorld terjangkau?


4. Apakah produk NaturaWorld sesuai dengan manfaatnya?
5. Apa saja manfaat yang di dapatkan dari konsumsi NaturaWorld?
6. Apakah produk NaturaWorld selalu dikonsumsi sampai sekarang?
7. Apakah produk yang dikonsumsi tidak dipaksa oleh pelaku bisnis
NaturaWorld?
8. Apakah produk NaturaWorld sesuai dengan produk halal yang bisa dikonsumsi
oleh umat Islam?
9. Apakah dalam konsumsi produk NaturaWorld selalu mengecek ke halalan
produk?
10. Apakah dalam mengkonsumsi produk NaturaWorld, yang penjualnya harus
beragama Islam atau bisa juga agama lain?

19
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

SURAT KETERANGAN

Dosen pembimbing dengan ini menyatakan bahwa Proposal Skripsi yang ditulis oleh

Nama : Indri Septia


Tempat Tanggal Lahir : Gohong, 25 September 1999
NIM : 17.21.90
Program : Sarjana
Program Studi : Teologi (S.Th)
Konsentrasi : Islamologi
Judul Proposal Skripsi : BOLEHKAH MUSLIM MENEKUNI BISNIS MULTI
LEVEL MARKETING (Hukum Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi)

Memenuhi Syarat/Tidak Memenuhi syarat*) dan Layak/Tidak layak diseminarkan*)

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 11 November 2020

Dosen Pembimbing

(Pdt. Enta Malasinta Lantigimo, D.Th)

*) coret yang tidak perlu.

20
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Lampiran : Proposal Skripsi dan Persyaratan lain (Pdf).


Perihal : Permohonan Seminar Proposal Skripsi

Kepada Yth.
Ketua Program Sarjana Prodi Teologi
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Di Banjarmasin

Sehubungan dengan disetujuinya Proposal Skripsi saya oleh Pembimbing, maka saya
memohon Ketua Program Sarjana Prodi Teologi Sekolah Tinggi Teologi Gereja
Kalimantan Evangelis berkenan menetapkan Tim Penguji serta waktu untuk seminar
Proposal Skripsi atas nama:
Nama :
Indri Septia
NIM :
17.21.90
Program :
Sarjana
Program Studi :
Teologi (S.Th.)
Konsentrasi :
Islamologi
Judul Proposal Skripsi :
BOLEHKAH MUSLIM MENEKUNI BISNIS
MULTI LEVEL MARKETING
(Hukum Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi)

Masa Pembimbingan dari Agustus s.d November 2020

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih

Banjarmasin, 11 November 2020

Menyetujui, Pemohon
Pembimbing

(Pdt. Enta Malasinta L, D.Th) (Indri Septia)

21
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

BIODATA MAHASISWA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Indri Septia


NIM : 17.21.90
Tempat Tanggal Lahir: Gohong, 25 September 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Rawasari, Komplek Citrasari Rt 60 Kalimantan Selatan,
Kota Banjarmasin Kecamatan Banjarmasin Tengah
Data Orangtua
Nama Ayah : Martoyo S.Pd ( H / M *)
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Minarni S.Pd ( H / M *)
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Lintas Kalimantan, Desa Gohong Rt 007 Kecamatan
Kahayan Hilir
Telp : 085711324462
Jenjang Pendidikan
TK : Tamat Tahun 2005 di TK PANANJUNG TARUNG
SD : Tamat Tahun 2011 di SDN GOHONG-2
SLTP : Tamat Tahun 2014 di SMPN 1 KAHAYAN HILIR
SLTA : Tamat Tahun 2017 di SMA NEGERI 1 KAHAYAN HILIR

Masuk STT-GKE Tahun Akademik : 2017/2018


Program : Sarjana
Program Studi : Teologi (S.Th.)
Tahun Akademik saat ini : 2020
Semester : VII
Jumlah SKS yang sudah terkumpul** : 125 SKS

Yang Menyatakan

(Indri Septia)

Cat :
*) Pilih salah satu
**) Total SKS mata kuliah yang LULUS.

22
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

PRESENSI KONSULTASI PROPOSAL SKRIPSI/SKRIPSI*


Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021

Dosen Pembimbing : Pdt. Enta Malasinta Lantigimo, D.Th


Nama / NIM : Indri Septia 17.21.90
Konsentrasi : Islamologi
Judul Proposal Skripsi : BOLEHKAH MUSLIM MENEKUNI BISNIS LEVEL MARKETING
/Skripsi* (Hukum Bisnis Islam dalam Perspektif Studi Islamologi)

No Bab dan pokok pembahasan yang Tanggal TTD Pembimbing


dikonsultasikan Konsultasi
1. Mengumpulkan latar belakang masalah. 4 Agustus 2020
(Via Chat Wa)

2. Membahas latar belakang masalah serta 10 September


revisi karna belum terlihat situasi 2020 (Via Zoom)
promblematika dan di suruh membuat
rumusan masalah dan tujuan penulisan

3. Mengumpulkan revisi dan mengumpulkan 16 September


tulisan dengan memuat rumusan masalah 2020 (Via Chat
dan tujuan Wa)

4. Membahas mengenai rumusan masalah dan 17 September


tujuan yang sudah dikumpulkan dan disuruh 2020 (Via zoom)
menambahkan studi pustaka, menentukkan
batasan dan lokusnya

23
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

5 Mengumpulkan revisi yang disuruh 24 September


2020 (Via chat
Wa)

6 Membahas mengenai penomoran, sifat 1 Oktober 2020


penelitian berserta studi Pustaka (Via Zoom)

7. Mengumpulkan pembuatan metode 7 Oktober 2020


penelitian sampai pada kerangka penulisan. (Via chat Wa)

8. Pengecekan tata tulis dan membahas 15 Oktober 2020


penulisan dalam bahasa asing yang tidak di (Via Zoom)
ketahui artinya di buat footnote

9. Konsul ulang perihal revisi yang disuruh 26 Oktober 2020


(Via chat wa)

10. Penyerahan revisi 28 Oktober 2020


(Via chat wa)

24
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

11. Penjelasan tata tulis proposal yang 29 Oktober 2020


sebenaranya dan penggunaan nama kitab (Via Zoom

12 Mengumpulkan keseluruhan proposal 1 November 2020


sementara (Via chat Wa)

25

Anda mungkin juga menyukai