4
bebansumbu(ton )
AE STRG =
8,16
4
AE SDRG = bebansumbu(ton )
13.76
4
AE STrRG = bebansumbu(ton )
18,45
Mopen
CESAL = m x 365 x AE x C x N
Traktor,Trailer
PERSAMAAN LIDDLE
4
P
DFSgl 1,000
Sb Tunggal Rd ganda
8,16
P P
4
P
DFTdm 0,086
Sb Tandem Rd ganda
8,16
P P
4
P
DFTrp 0,053
Sb Triple Rd ganda
8,16
P P
DAYA RUSAK KENDARAAN
ESAL
TF
N
Dimana;
TF = Truck factor
ESAL = Equivalent Singel Axel Load
N = Number of Vehicle
Apabila nilai dari Truck Factor (TF > 1) maka dapat dikatakan
bahwa telah terjadi overloading pada segmen ruas jalan yang
dikaji.
Beban Berlebih (Overloading)
• Namun sejauh ini overloading masih jarang dipertimbangkan dalam
setiap perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena overloading
dapat memperpendek umur pelayanan (efektif masa layan) jalan,
maka VDF ini perlu dimasukkan dalam perencanaan perkerasan
jalan.
AE normal
EML xUR
AE overload
Jenis Pananganan Konstruksi Jalan, (DPU, 2007)
• Pemeliharaan Rutin
- Penambalan ringan (permukaan jalan)
- Perbaikan dan pembersihan bahu jalan
- Perbaikan dan pembersihan saluran
- Perbaikan perlengkapan jalan
• Pemeliharaan Berkala
- Perkerasan jalan ( Penambalan, LPB, LPA, Primecoat, Teak coat,
Pelapisan (overlay) dengan hotmix)
- Perbaikan dan pembersihan bahu jalan
- Perlengkapan jalan (marka, rambu, ptk pengarah, ptk KM, guardrail)
- Perbaikan dan pembersihan drainase
Jenis Pananganan Konstruksi Jalan (DPU, 2007)
• Peningkatan Struktural (Rekonstruksi)
- Penyiapan badan jalan
- bahu jalan (minimal setara bahan LPB)
- Penambahan perkerasan berbutir (LPA dg agg kls A)
- Lapis beraspal (Primecoat, Teakcoat, AC-Base, AC-Binder, AC-WC)
- Perlengkapan jalan( marka, rambu, ptk pengarah, ptk KM, guardrail)
- Perbaikan dan pembersihan drainase
Dimana;
RIt = Kekasaran Permukaan pada t (m/km IRI)
RIo = Kekasaran Permukaan awal (m/km IRI)
t = Umur Perkerasan sejak rehabilitasi atau rekonstruksi (tahun)
m = environmental coeficient
NEt = Kumulatif ESA pd t (juta ESAL)
SNCK = 1 + SNC – 0.00004(HS)(CRXt) for (HS)(CRXt) < 10.000
SNC = modified structural number
HS = thickness of bound layers (mm)
CRXt = luas retak pada t (%)
RDSt = standar deviasi kedalamam alur pada t (mm)
PATt = Luas tambalan pada t (%)
Kgm = faktor kalibrasi untuk koefisien lingkungan
Kgp = faktor kalibrasi untuk progres kekasaran permukaan
Formulasi Nilai IRI
• Untuk kondisi Indonesi, prediksi nilai IRI mengacu pada metoda
Integrated Road Management System (IRMS, 2001), yang
merupakan pengembangan dari Highway Development and
Management Model (HDM-4), yang dilakukan oleh Paterson dan
Attoh-Okine (1992) dalam Morosiuk et al, (1999). Penyederhanaan
persamaan untuk prediksi IRI adalah;
Di mana:
– RIt = Kekasaran pada waktu t, IRI (m/km)
– RI0 = Kekasaran awal, IRI (m/km)
– NEt = Nilai ESAL pada saat t (per 1 juta ESAL)
– SNC = Nilai kekuatan perkerasan (Modified Structure Number)
yang tergantung pada setiap jenis perkerasan
Formulasi nilai PSI berdasarkan Nilai IRI
• Indek permukaan jalan (present serviceability index, PSI) untuk
jenis perkerasan lentur diperoleh dari penilaian terhadap kekasaran
permukaan dan kerusakan jalan seperti retak (cracking), lobang
(potholing), dan kedalaman alur (rut depth) pada waktu tertentu
selama umur rencana perkerasan jalan (AASHTO, 1993).
• Persamaan empiris nilai IP (PSI) yang telah diturunkan untuk
digunakan pada jalan uji dg sekala penuh AASHTO (1993) adalah
sebagai berikut :
Dimana :
PSI = Present Serviceability Index (nilai IP)
SV = Slove Variance yang menyatakan ketidakrataan permukaan jalan
(IRI)
C = Cracking (retak) (ft/1000ft2)
P = Patching (tambalan) (ft/1000ft2)
RD = Rut Depth (alur) (inch)
Formulasi nilai PSI berdasarkan Nilai IRI
PEMELIHARAAN BERKALA
PENINGKATAN
Po
BATAS
KONTRUKSI
JALAN
Pt
LINTASAN
IDEAL
BATAS
KRITIS
Iri < 4,5 Iri < 4,5 Iri < 4,5 JIKA TANPA PROGRAM
Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin PENINGKATAN JALAN
Po
Po :: Service
Service Ability
Ability Indeks
Indeks Awal (PHO) Awal
(PHO)
Pt : Service Ability Indeks Akhir (Batas Umur
Pt : Service Ability Indeks Akhir (Batas Umur Pelayanan)
Pelayanan)
Nilai
Nilai Po Po dan
dan Pt Pt tergantung
tergantung pada
pada klasifikasi Jalan klasifikasi
(N, P, K) dan LHRJalan (N, P, K) dan LHR
Hubungan antara tingkat layan dan umur jalan berdasarkan
jenis pemeliharaan rutin dan berkala
Analisa Truk Beban Berlebih
Komposisi Sumbu Kendaraan dan nilai AE
UE 18 KSAL Kosong
As Belakang (Trailer)
As Belakang (Trailer)
As Belakang (Trailer)
jenis
UE 18 KSAL Maks
Beban maks (ton)
dan
As Belakang
Konfigurasi
kendaraan
As Depan
Tipe
No
140
120
Truk (1.2 L)
100
Truk (1.2 H)
Nilai VDF
80 Truk (1.2.2)
60 Truk Gandeng (1.2+2.2)
40 Trailer (1.2-2.2)
Trailer (1.2-2.2.2)
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Dengan R2 = 0.9991
Dimana X adalah prosentase kelebihan muatan (0 sampai 100)
Persfektif of Typical Cross Section
Cross Section pada Perkerasan Jalan Daerah Galian / Lereng
Cross Section pada Pelebaran Jalan Eksisting
Cross Section pada Pembentukan Perkerasan Jalan Daerah Lereng
Cross Section pada Perkerasan Jalan Daerah Galian
Cross Section pada Perkerasan Jalan Daerah Timbunan