Adab Takziyah
Kelompok 6:
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ADAB
TAKZIAH”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki malakalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
1.4 Manfaat....................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
ISI............................................................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................4
PENUTUP...............................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................4
3.2 Saran........................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kewajiban seorang muslim kepada muslim yang lain adalah ketika ada
yang meninggal dunia, maka wajib merawat jenazahnya. Sedangkan kepada keluarga
yang ditinggalkan dihibur agar tidak larut dalam kedukaan. Indahnya ajaran Islam seperti
ini harus terus ditradisikan dan dikenalkan kepada anakanak dan generasi muda Islam.
Sikap saling berbelasungkawa dan saling bertakziyah adalah sikap terpuji. Jika tidak
diajarkan dan ditularkan, dikhawatirkan anak-anak dan generasi muda Islam tidak
mengenal ajaran takziyah ini.
1.3 Tujuan
Tujuan takziah adalah menghibur keluarga yang ditinggal agar tidak meratapi kematian
dan musibah yang diterimanya. Apabila jika tidak dihibur maka keluarga almarhum bisa
menangis dan susah. Keadaan demikian, menurut satu riwayat, akan memberikan
pengaruh yang tidak baik terhadap almarhum/almarhumah. Takziah juga merupakan
mau’izah (nasihat) bagi pelaku takziah agar mengingat kematian dan bersiap-siap mencari
bekal hidup di akhirat karena maut datang tanpa memandang umur dan waktu.
Kedatangannya tak dapat ditunda atau diajukan.
1.4 Manfaat
1
BAB II
ISI
Secara bahasa kata takziyah adalah bentuk mashdar dari azza-yu’azzi yang artinya
menyabarkan, menghibur dan menawarkan kesedihannya serta memerintahkannya
(menganjurkan) untuk bersabar. Dalam arti berduka cita atau berbela sungkawa atas
musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah adalah mendatangi
keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-
ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Takziah
dapat dilakukan sebelum dan sesudah jenazah dikuburkan hingga selam tiga hari.
Hukum takziah disunahkan (mustahabb) sekalipun kepada seorang zimmi (non muslim
yang tidak memerangi). Menurut Imam Nawawi, Imam Hambali, Imam Sufyan As-Sauri,
takziah disunahkan sebelum jenazah dikubur dan 3 hari sesudahnya. Imam Hanabi
berpendapat takziah disunahkan sebelum jenazah dikuburkan. Orang yang melakukan
takziyah adalah mereka yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami
saudaranya. Hal ini jelas termasuk dalam kategori amar ma’ruf nahi munkar yang
merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziyah adalah aplikasi dari
sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Dasar hukum antara lain adalah hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh
Imam Ibnu Majah dan Iman al-Baihaki: “Tidak ada seorang Mukmin pun yang
2
bertakziyah kepada saudaranya yang mendapat suatu musibah, kecuali Allah Swt akan
mengenakan kepadanya pakaian kumuliaan pada hari kiamat.
-
Ikhlas untuk mengharapkan ridho dari Allah SWT.
-
Menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat.
-
Berperilaku sopan dan menggunakan tutur kata yang baik.
-
Memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
-
Membantu untuk mengurusi jenazah seperti yang dianjurkan dalam ajaran Islam.
-
Membaca doa.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Takziyah adalah mengunjungi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud
agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur dan diberi keteguhan serta
kesabaran dalam menghadapi musibah dan mendoakan keoada orang yang meninggal
supaya diampuni dosa-dosanya selama hidupnya. Adab takziyah yaitu memakai pakaian
yang sopan dan rapi, berusaha menghibur keluarga yang terkena musibah, memberikan
sumbangan untuk meringankan beban keluarga yang terkena musibah.
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai umat Islam harus berta' ziyah kepada keluarga yang ditinggal.
Karena dengan kita berta'ziyah bisa mengurangi beban keluarga. Dan ta'ziyah itu tidak
harus pada saat hari raya saja tapi hari yang lain juga tidak apa-apa karena dengannya
kita bisa
4
DAFTAR PUSTAKA