“ASMAUL HUSNA”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid
Disusun Oleh:
METRO LAMPUNG
TA. 2023/2024
I
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Tauhid.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan oran tua sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar dapat membantu pembaca dalam memahami salah
satu materi Asmaul Husna tentang Kualitas Sifat Istiqomah, Sabar Dan Syukur, yang
kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Makalah ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASA
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
zaman-zamansebelumnya perubahan adalah sesuatu yang “luar biasa” dan hanya
dalam kurun waktu yang panjang, di zaman modern itu merupakan gejala harian,
dan sudah menjadi keharusan. Istiqamah, sabar dan syukur berfungsi sebagai
benteng kekuatan untuk mempertahankan iman dengan penuh kesungguhan dan
tanggungjawab.
Melihat fenomena sekarang ini penyalahtafsiran arti modern dan
penyalahgunaan kemajuan dan alat-alat teknologi sehingga kemodernan terkesan
lebih banyak sisi negatifnya dari pada sisi positifnya. Istiqamah, sabar dan syukur
adalah sikap yang dapat membentuk pribadi seseorang sehingga memenuhi
dirinya sebagai insan sejati, khalifah Allah SWT di muka bumi ini yang menjadi
tujuan dalam pendidikan Islam. Tulisan ini mencoba menarik benang merah
tentang konsep Istiqamah, sabar dan syukur dalam Islam
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah:
c. Apa contoh pengamalan istiqomah, sabar, dan syukur dalam kehidupan sehari-
hari?
a. Sebagai salah satu syarat guna memenuhi Tugas pembuatan makalah mata
kuliah “ilmu tauhid”.
b. Untuk memahami pengertian dan hikmahn dari sifat istiqomah, sabar, dan
syukur
d. Menambah kreativitas penulis dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan salat akan selalu
dilindungi oleh Allah SWT.
5
Sabar dalam berusaha menghindari setiap hal yang dilarang oleh Allah
SWT. Seperti maksiat Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis
salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz di tempat yang sudah
aman lagi tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu.
Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap
Yusuf, namun Yusuf mampu menghidari ajakan berzina dari seorang wanita
yang cantik, padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia,
sehingga sangat mudah untuk tergoda melakukan zina.
6
pertolongan dan tidak melalaikan shalat. Adapun arti ayat Al Baqarah:45 adalah
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.(Al-
Baqarah:45)
A. Pengertian Syukur
Secara etimologi kata syukur terambil dari kosa kata bahasa Arab, yaitu al-
syukur ( ) الشكورatau al-syukru ()الشكر. Kata al-syukur merupakan isim mashdar
(kata benda) yang berasal dari kata شكورا و شكرا يشكر شكر, kata ini terambil dari (
) ش ك رmadah 7 artinya berterima kasih atau ucapan/pernyataan terima kasih. 7
7Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus wa Dzurriyyah, 2010),
hal. 201.
7
Adapun dalam Mu’jam al-Wasith, kata syukur diartikan dengan mengakui nikmat
kemudian memperlihatkannya dengan cara memuji. 8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia syukur adalah rasa terima kasih
kepada Allah. Penulis menyimpulkan bahwa kata syukur yang berada di luar
maupun di dalam konteks Alquran selalu diikuti dengan sesuatu yang bernilai
banyak, penuh, bertambah, lebih, sangat dan berlimpah. Berdasarkan tinjauan
diatas maka makna dasar kata syukur adalah “balasan yang banyak atas kebaikan
yang sedikit”.
B. Hakikat Syukur
Imam Ghazali menjelaskan bahwa syukur tersusun atas tiga perkara9, yakni :
c. Amal perbuatan, ini berkaitan dengan hati, lisan, dan anggota badan, yaitu hati
yang berkeinginan untuk melakukan kebaikan, lisan yang menampakkan rasa
syukur dengan pujian kepada Allah SWT dan anggota badan yang
menggunakan nikmat-nikmat Allah SWT dengan melaksanakan perintah
Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
203.
8
Menurut Mc Cullough mengungkapkan aspek-aspek bersyukur terdiri dari
empat unsur10, yaitu :
9
Artinya anggota tubuh digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Tuhan Semesta Alam, karena masing-masing anggota tubuh memiliki
kewajiban beribadah. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah sujud
syukur, yaitu dengan cara sujud dihadapan Allah SWT. Dengan meletakkan
anggota tubuhnya yang paling mulia di atas tanah, lalu dalam keadaan
tersebut diiringi dengan berbagai macam dzikir seperti bersyukur, bertasbih,
berdoa, mohon ampunan, Dsb.
E. Manfaat Syukur
Dalam Al-Qur‘an dapat dijelaskan manfaat dari bersyukur itu kembali
kepada pelakunya, sementara Allah SWT. tidak memperoleh sama sekali bahkan
Allah SWT. tidak butuh sedikitpun syukurnya makhluk.11
Secara terperinci ada banyak manfaat dan faidah dari bersyukur, yaitu:
1) Salah satu sebab untuk menjaga nikmat bahkan bisa bertambah sebagaimana
yang telah dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7.
2) Memperoleh ridha dan kasih sayang Allah SWT.
3) Sebagai salah satu tanda bukti kemuliaan seorang hamba.
Menurut Sayyid Quthb yang dikutip oleh Ahmad Yani, menyatakan ada lima
manfaat ber-syukur, yakni:
a. Menyucikan Jiwa
Bersyukur dapat menjaga kesucian jiwa, sebab menjadikan manusia lebih
dekat kepada-Nya dan terhindar dari sifat buruk, seperti sombong atas apa
yang diperolehnya.
b. Mendorong Jiwa Untuk Beramal Shaleh
Bersyukur yang harus ditunjukkan dengan amal shaleh membuat
seseorang selalu terdorong untuk memanfaatkan apa yang diperolehnya
untuk berbagi kebaikan. Semakin banyak kenikmatan yang diperoleh
maka akan semakin banyak pula amal shaleh yang dilakukan.
c. Menjadikan Orang Lain Riḍho.
Dengan bersyukur apa yang diperoleh akan berguna bagi orang lain dan
membuat orang lain riḍho kepadanya. Karena menyadari bahwa nikmat
11Desri Ari Enghariano, “Syukur Dalam Perspektif al-Qu‟an” Vol. 5 No.2 (Desember 2019):
281.
10
yang diperoleh tidak harus dinikmati sendiri tapi juga harus dinikmati
oleh orang lain sehinga memiliki hubungan baik dengan orang lain.12
d. Syukur Dapat Melipat Gandakan Nikmat.
Didalam Kitab Al-Hikam Karya Imam Ibnu Athaillah, Menafsirkan Q.S.
Ibrahim:7 ―Siapa Yang Tidak Mensyukuri Nikmat Allah, Sama Artinya
Dengan Mengusahakan Hilangnya Nikmat Tersebut. Sedangkan Siapa
Yang Mensyukuri, Berarti Telah Mengikat Nikmat Itu Dengan Ikatan
Yang Kuat.
e. Syukur Sebagai Bukti Keimanan Syukur Adalah Sendi Keimanan.
Orang yang tidak bersyukur atas nikmat yang diterimanya, berarti ia telah
kufur atas nikmat.
Reaksi syukur pada akal seseorang akan menghasilakan iman. Setiap
gelombang yang keluar dari ucapan penuh rasa syukur akan meningkatkan
iman.
Jadi dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya manfaat
syukur dapat menyujikan jiwa seseorang, menjadikan ridha dari orang lain dan
dari Allah SWT, serta dapat membukti keimanan seseorang.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Istiqamah bisa disebut sebagai sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen
dalam melakukan suatu kebaikan, membela, dan mempertahankan keimanan
dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Atau singkatnya istiqamah adalah konsisten dan teguh pendirian.
b. Sabar bisa disebut sebagai suatu sikap untuk bertahan dalam menghadapi
cobaan. Hal ini akan menjadikan seseorang tidak mudah marah, tidak lekas
untuk putus asa dan tidak lepas patah hati serta selalu tabah, dan juga sifat
tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak terburu nafsu.
c. syukur adalah sebuah ungkapan rasa atas segala nikmat yang telah diberikan
oleh Allah SWT dan bisa dilakukan dengan cara mengucapkan atau mengingat
asma Allah dalam hati. Bersyukur merupakan salah satu rasa yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa memberikan manfaat untuk
diri sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14