4.2 Pengujian Hybrid PLTB Darrieus dan PLTS (4x50 Wp) Sebelum
Rekonfigurasi
1
4.2.1 Pengukuran Sisi Output PLTS
2
tipe MPPT. Maka
3
diperlukan untuk memperhatikan dan mencatat besarnya nilai tegangan
input, arus input, tegangan output, dan arus output pada setiap waktu yang
telah ditentukan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari multiple input
charge controller tipe MPPT terhadap proses charging baterai.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tegangan dari PLTS
4x100 Wp di dapat sebesar 14.71 V, 15.60 V, 14.58 V, 12.94 V. Besarnya
nilai tegangan dan arus pada sisi input berbanding lurus dengan nilai
tegangan dan arus pada sisi output, jika pada tegangan dan arus pada sisi
input mengalami kenaikan maka nilai tegangan dan arus pada sisi output
juga akan mengalami kenaikan begitupun dengan sebaliknya. Dengan
mengalikan nilai tegangan dan arus pada sisi input maupun sisi output,
maka dapat diketahui nilai daya pada sisi input dan sisi output tersebut.
4
Grafik Tegangan
18
16
15,6
14 14,571 14,58
14,2 13,73
12 12,94
12,04
10
8
6
4
2
0
Grafik Arus
1
0,8
0,79
0,73
0,67
0,6 0,6
0,4
0,2
0,28
0,09 0,12 0,11
0
5
Grafik Daya
12 10,02
10 9,51 9,51
8,7
8
6
4
2 3,62
0 1,32 1,87 1,6
Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tegangan output dari
panel surya dan output dari Multiple input charge controller tipe MPPT
relatif stabil. Untuk arus output panel surya mengalami kenaikan
disebabkan karena baterai dalam keadaan kosong atau discharging. Pada
output multiple input charge controller tipe MPPT mengalami kenaikan.
Untuk nilai tegangan sisi output PLTS mengalami penurunan secara
berkala sebanding dengan nilai tegangan sisi output multiple input charge
controller tipe MPPT. Untuk nilai daya yang dihasilkan oleh Panel Surya
mengalami kenaikan pada pukul 12.00 dikarenakan cuaca sedang terik
sedangkan nilai daya yang dihasilkan oleh multiple input charge controller
tipe MPPT mengalami penurunan.
6
Gambar 4. 5 Wiring Sisi Output PLTB
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022)
7
input,
8
tegangan output, dan arus output pada setiap waktu yang telah ditentukan
untuk mengetahui kinerja dari multiple input charger controller tipe
MPPT terhadap proses charging baterai.
9
Grafik Arus Output
0,07
0,06 0,06
0,05 0,05 0,05
0,04 0,04 0,04
0,04 0,03
0,03
0,03
0,02
0,01
09.00 10.00 11.00 12.00
0
PLTB R 0,03 0,04 0,05 0,03
PLTB S 0,03 0,04 0,06 0,03
PLTB T 0,03 0,05 0,05 0,03
CC 0,04 0,05 0,04 0,03
10
Wp dan
11
Generator Turbin dengan Daya 100 Watt yang dapat bervariasi nilai
tegangannya. Berikut gambar rangkaian pengujian charging baterai pada
sistem PLTH.
12
R-T 17 T 0,03 0,51
R-T 20 T 0,05 1
13
Grafik Tegangan Output
25
1 1574,571 1215
906,629 210754,45
51212,964
50
0
09.00 10.00 11.00 12.00
PLTS 14,71 15,6 14,58 12,94
PLTB R - S 17 21 23 14
PLTB S - T 18 19 20 11
PLTB T - R 17 20 17 12
PLTH 15,5 16,29 15,43 12,96
14
Grafik Perbandingan Daya
21,82
25 15,96 17,43
20 9,07
15 1,320,510,540,511,870,840,76 11,61,151,20,85 3,62,420,330,36
0
10
5 09.00 10.00 11.00 12.00
0
PLTS 1,32 1,87 1,6 3,62
PLTB R 0,51 0,84 1,15 0,42
PLTB S 0,54 0,76 1,2 0,33
PLTB T 0,51 1 0,85 0,36
PLTH 15,96 21,82 17,43 9,07
15
Grafik Pengujian Variasi Beban
230 231 232 234 235
250,5
200,5
150,5
100,5
50,5 0,9 0,9
0,5
Arus (I) Tegangan (V)
Lampu 20 W 0,11 230
Lampu 40 W 0,12 231
Lampu 40 W + Solder 0,1 232
Lampu 40 W + Solder + kipas 0,9 234
Lampu 40 W + Solder + Kipas
0,9 235
+ charger
16
fundamental, yang dapat dirubah bentuknya meskipun tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan (Simpedal, 2017). Dalam fisika, daya
merupakan kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan jumlah energi
yang dihabiskan per satuan waktu (Abdullah, 2016). Sebelumnya sudah
ada pembangkit listrik tenaga surya (solar cell) 4x50 Wp dilapangan
minisoccer Politeknik Negeri Malang. Namun kurangnya maksimal daya
output yang dihasilkan oleh panel surya (solar cell) 4x50 Wp tersebut,
maka akan dilakukan perubahan posisi penempatan panel surya (solar cell)
4x50 Wp sehingga daya output yang dihasilkan akan lebih maksimal dan
optimal.
18
diperlukan perhitungan berdasarkan DOD (Depth of Discharge) yang
dimiliki oleh baterai, hal tersebut bertujuan untuk baterai tetap dapat
digunakan dengan baik dalam waktu penggunaan lebih lama.
Oleh sebab itu kapasitas baterai dengan output 12 V yang dapat digunakan
adalah
528 Wh
12 v = 44 Ah
Dalam penelitian ini memakai baterai dengan tipe industrial lead
acid, tipe baterai ini memiliki batas ideal Depth of Discharge (DoD) 80%
sehingga dengan kebutuhan 44 Ah dapat digunakan baterai dengan
kapasitas 48 Ah yang banyak tersedia di pasaran dengan tingkat DoD
91,66%
Maka baterai yang dipilih yaitu baterai dengan tipe Battery VRLA
MF 60B24R Faster, spesifikasi lengkapnya sebagai berikut.
19
Gambar 4. 15 Baterai
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022)
Keterangan :
Kapasitas = 48 Ah
44 Ah
48 Ah x 100% = 91,66%
4.4.1 Discharging baterai
21
13,18 Volt sehingga dapat dikategorikan “GOOD’’. Lalu baterai diuji
dengan diberi beban 4 buah lampu sebesar 10 Watt selama tiga jam (180
menit) dan setiap 30 menit baterai diukur kembali untuk melihat seberapa
besar penurunan kapasitasnya, hasil pengukuran dihari pertama dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
= 12 Volt x 48 Ampere
= 576 Watt
Jadi baterai tersebut dapat mensuplai daya sebesar 576 Watt selama 1
adalah :
576
x 1 jam = 14,4 Jam
40
Jadi diasumsikan bahwa dengan beban sebesar 40 Watt maka baterai yang
dalam kondisi penuh akan habis setelah pemakaian selama 14,4 jam, maka
kapasitas baterai yang digunakan selama 3 jam dengan beban sebesar 40
Watt adalah:
22
14,4 𝑗𝑎𝑚 100%
=
3 𝑗𝑎𝑚 𝑥%
14,4 x = 300
300
𝑋= = 20,83%
14,4
Maka kapasitas baterai yang digunakan untuk mensuplai beban sebesar 40
Watt selama 3 jam akan berkurang sebesar 20,83%.
24
Tampak Depan Tampak Belakang
26
Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang baru. Pada perencanaan ulang ini
pemasangan PV panel surya 4x50 Wp akan diletakkan diatas turbin agar
tidak ada shading dan dapat bekerja secara optimal.
a) Gerinda
b) Kawat Las listrik
c) Mesin las
d) Besi siku + pipa
e) Tang penjepit
f) Tali katrol
g) Mur baut 10
h) Cat dan clear
i) Mesin bor
27
Berikut merupakan gambar pemasangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya 4x50 Wp yang baru.
28
Gambar 4. 18 Pemasangan Braket PLTS 4x50 Wp yang
baru (Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022)
29
4.5.2 Penentuan Tata Letak Solar Cell
Utara Selatan
Hari Jam
Normal Max Min Normal Max Min
Hari 09.25 439,6 447,5 428,1 417,9 429,1 409,7
ketiga 10.25 801,8 821,2 772 523,6 558,8 516,5
Kamis, 11.25 626,2 654,9 601,9 717,5 745,5 687,6
10 Maret 12.25 1230,2 1543,2 1079,8 1017,1 1058,3 1001,7
2022 13.25 1001,7 1101,4 912,7 652,2 679 647,2
30
14.25 1004,5 1210,4 996,7 657,6 798,8 632,6
Rata-Rata 850,66 963,1 798,53 664,31 711,58 647,71
Timur Barat
Jam
Normal Max Min Normal Max Min
09.25 441,3 452,2 438,5 423,7 430,3 421,6
10.25 756,1 762,9 704,9 652,1 693,9 629,7
11.25 625 674,6 608,4 623,4 701,7 610,6
12.25 1130,3 1242,5 1073,3 1218,2 1523,1 901,5
13.25 534,3 685,8 510,8 798,4 853 788,6
14.25 466,5 576,8 450,2 425,8 579,8 420,1
Rata-Rata 658,91 732,46 631,01 690,26 796,96 628,68
Utara Selatan
Hari Jam
Normal Max Min Normal Max Min
09.25 1280,1 1312,2 1187,5 969,8 1050,3 872,8
10.25 1335,5 1363,5 1288,4 954,3 993,7 891,9
11.25 1517 1529,1 1489,2 1360,5 1413,3 1258,8
12.25 0 0 0 0 0 0
13.25 969,1 1086,3 932,1 1089,6 1118,5 968,6
14.25 747 1010,8 736,7 892,2 916,2 820,6
Hari Rata-Rata 974,78 1050,32 938,98 877,73 915,33 802,12
keempat Timur Barat
Jum'at, Jam
Normal Max Min Normal Max Min
11 Maret 09.25 1273 1355 1183,2 1002,4 1131,2 937,3
2022 10.25 1128,8 1171,4 1062 1277,6 1321,1 1192,4
11.25 1452,6 1488 1420,2 1503,6 1510,2 1480
12.25 0 0 0 0 0 0
13.25 928,7 1013,5 863,2 1309,1 1386,1 1258,1
14.25 688,4 700,6 649,6 1033,3 1108,3 986,4
Rata-Rata 911,92 954,75 863,03 1021 1076,1 975,70
Utara Selatan
Hari Jam
Normal Max Min Normal Max Min
09.25 631,9 640 531,5 541,9 554,8 527,8
10.25 700 705,1 697,5 642,2 655,3 622
Hari 11.25 723,1 751,4 716,4 738,9 750 718,7
kelima 12.25 418,9 421,1 411,5 396,8 407,8 385,1
Sabtu, 13.25 903,7 963,4 894,3 529,7 540,3 499,1
12
14.25 882,4 901,2 820,4 902,4 916,8 859,4
Maret
2022 Rata-Rata 710 730,37 678,60 625,32 637,50 602,02
Timur Barat
Jam
Normal Max Min Normal Max Min
31
09.25 605 625 595,7 545,5 568 530
10.25 710,5 720,2 706,4 642,3 654,3 626,9
11.25 826,6 830,2 812 742,8 766 736,9
12.25 479,2 494 399 426,5 448,8 405,3
13.25 509,7 514,4 492,1 703,1 746,8 698,2
14.25 780 823,1 764 1081,1 1106,5 1008,4
Rata- Rata 651,83 667,82 628,20 690,22 715,07 667,62
Utara Selatan
Hari Jam
Normal Max Min Normal Max Min
09.25 654,6 721,8 609,8 534,2 588,6 506,2
10.25 842,8 902,7 821,2 756,1 772,6 639,7
11.25 636,7 698,9 621,6 625 675,6 609,6
12.25 429,6 437,4 401,6 399,7 402,2 394,3
13.25 463,5 533,5 458,4 401,6 497,6 398,3
14.25 418,9 421,1 411,5 396,8 407,8 385,1
Hari Rata- Rata 574,35 619,23 554,02 518,90 557,4 448,87
keenam Timur Barat
Minggu, Jam
Normal Max Min Normal Max Min
13 Maret 09.25 545,6 598 498,6 546,7 599,5 498,3
2022 10.25 532,6 562,1 518,9 545,3 558,9 510,6
11.25 524,6 558,9 517,7 434,4 465,7 423,4
12.25 417,5 430,3 408,6 425,6 434,3 420,8
13.25 408 532,4 399,7 434,5 521,1 427,7
14.25 479,2 494 399 426,5 448,8 405,3
Rata- Rata 484,58 529,28 457,08 468,83 504,72 447,68
Utara Selatan
Hari Jam
Normal Max Min Normal Max Min
09.25 527 605,3 427,8 501,4 515,7 477,8
10.25 1410,5 1544,1 983 1103,6 1145,5 1004,6
11.25 1527 1530,9 1490,2 1365,5 1425,3 1260,5
12.25 907,7 965,4 895,6 530,7 544,3 450,1
13.25 1002,4 1103,3 915,7 655,3 680 650,3
Hari
ketujuh 14.25 883,4 905,2 825,4 904,4 920,8 860,4
Senin, 14 Rata- Rata 1043 1109,03 922,95 843,48 871,93 783,95
Maret Timur Barat
Jam
2022 Normal Max Min Normal Max Min
09.25 618,1 686,9 511 426,9 474,6 388,5
10.25 1321 1400,1 1101,2 1055,3 1129,9 1006
11.25 1455,6 1588 1425,4 1502,6 1515,2 1485
12.25 510,7 525,4 493,1 705,1 756,8 699,2
32
13.25 554,5 687,8 515,8 799,3 854,6 798,6
14.25 782 825,2 765 680,6 725,4 675,2
Rata- Rata 873,65 952,23 801,92 861,63 909,42 842,08
33
Rata 665,68 794,65 616,83 Rata 1052,5 1131,3 994,98
Rata Rata
34
Rata 710 730,37 678,60 Rata 1022,03 1083,6 980,27
Rata Rata
35
Rata 574,35 619,23 542,35 Rata 1162,47 1206,4 1109,8
Rata Rata
09.2510.2511.2512.2513.2514.25
09.2510.2511.2512.2513.2514.25
36
Berdasarkan hasil pengujian dan pengambilan data diatas, maka
diperoleh nilai rata – rata radiasi matahari dengan pengamatan selama 5
jam, mulai pukul 09.25 WIB hingga pukul 14.25 WIB dan disisi Utara,
Selatan, Timur, Barat dan atas turbin dengan sudut kemiringan 15°, karena
di Indonesia berada di garis katulistiwa dan posisi matahari cenderung
miring ke arah Utara. Pada sisi utara pada pukul 09.25 memiliki nilai rata
– rata 748,214, pada pukul 10.25 memiliki nilai rata – rata 1067,271, pada
pukul
11.25 memiliki nilai rata – rata 968,542, pada pukul 12.25 memiliki nilai
rata rata 817,4, pada pukul 13.25 memiliki nilai rata – rata 844,857, pada
pukul 14.25 memiliki nilai rata – rata 822,957 dan pada sisi selatan pada
pukul 09.25 memiliki nilai rata – rata 608,685, pada pukul 10.25 memiliki
nilai rata – rata 737,185, pada pukul 11.25 memiliki nilai rata – rata
906,214, pada pukul 12.25 memiliki nilai rata – rata 707,557, pada pukul
13.25 memiliki nilai rata – rata 635,771, pada pukul 14.25 memiliki nilai
rata – rata 766,714 dan pada sisi timur pada pukul 09.25 memiliki nilai
rata – rata 700,114, pada pukul 10.25 memiliki nilai rata – rata 955,385,
pada pukul
11.25 memiliki nilai rata – rata 902,528, pada pukul 12.25 memiliki nilai
rata – rata 760,971, pada pukul 13.25 memiliki nilai rata – rata 620,242,
pada pukul 14.25 memiliki nilai rata – rata 674,071 dan pada sisi barat
pada pukul 09.25 memiliki nilai rata – rata 616,1, pada pukul 10.25
memiliki nilai rata – rata 864,042, pada pukul 11.25 memiliki nilai rata –
rata 884,928, pada pukul 12.25 memiliki nilai rata – rata 715,971, pada
pukul 13.25 memiliki nilai rata – rata 771,085, pada pukul 14.25 memiliki
nilai rata – rata 746,342 dan pada sisi atas pada pukul 09.25 memiliki nilai
rata – rata 1099,016, pada pukul 10.25 memiliki nilai rata – rata 1198,383,
pada pukul
11.25 memiliki nilai rata – rata 1301,583, pada pukul 12.25 memiliki nilai
rata – rata 1208,333, pada pukul 13.25 memiliki nilai rata – rata 1088,016,
pada pukul 14.25 memiliki nilai rata – rata 867,533. Dari hasil
pengambilan rata – rata data radiasi matahari diatas dapat disimpulkan
37
bahwa Peak Solar Hours (PSH) di lapangan Mini Soccer Politeknik
Negeri Malang memiliki PSH 4 jam dalam satu hari. Dan pada
pemasangan PLTS berada diatas
38
Turbin angin sehingga tidak adanya shading, sehingga mendapatkan daya
yang optimal dari cahaya matahari.
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
MPPT INVERTER
BATERAI
+ -+ -+ -+ -
39
Pada sistem PLTS komponen utama yang digunakan untuk
mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik adalah solar cell atau
photovoltaic. Prinsip kerja dari solar cell adalah jika cahaya matahari
mengenai solar cell, maka elektron – elektron yang ada pada sel surya
bergerak dari negatif ke positif, sehingga pada terminal keluaran dari solar
cell akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang
dihasilkan oleh solar cell berbeda – beda tergantung dari jumlah sel surya
yang dikombinasikan didalam solar cell tersebut. Keluaran dari solar cell
ini berupa listrik arus searah (DC) yang besar tergangan keluarannya
tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang di dalam solar cell dan
banyaknya sinar matahari yang menyinari solar cell tersebut.
Keluaran dari solar cell ini menuju ke solar charge controller dan
sudah dapat digunakan mensuplai langsung ke beban yaitu lampu DC 12
Volt yang memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang
kecil. Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada
kondisi malam hari (kondisi saat solar cell tidak mendapat sinar dari
matahari), maka keluaran dari solar cell ini baru dihubungkan ke media
penyimpanan yaitu baterai. Untuk mendapat aliran listrik yang stabil dari
keluaran solar cell maka diperlukan komponen pembantu yaitu solar
charge controller tipe MPPT yang digunakan untuk menjaga sebuah
baterai agar tidak over charge atau over discharge serta dapat
mengoptimalisasi proses pengisian baterai, baterai untuk menyimpan
energi listrik sehingga sistem tetap bekerja jika tidak adanya penyinaran
matahari.
Dalam penelitian ini akan diambil data – data keluaran dari resapan
40
sel surya yang digunakan dengan mengawasi secara langsung sehingga
kita
41
dapat mengetahui perubahan tegangan dan daya resapan yang terjadi
ketika panel disinari oleh matahari. Untuk mengetahui berapa besar radiasi
yang dihasilkan dari matahari maka kita menggunakan alat seperti Solar
Radiasi Meter.
Dalam penelitian ini akan di ambil data keseluruhan sel surya dari
pagi jam 09.25 WIB sampai dengan pukul 14.25 WIB siang hari dengan
jarak interval 1 jam sekali data diambil dan diamati.
42
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
+ -+ -+ -+ -
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
+ -+ -+ -+ -
43
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
MPPT
PV BATERAI LOAD
+ - + - + - + -
A
V
+ -
BATERAI
Radiasi
Waktu Voc Isc Vmp Imp
(W/𝑚2)
(Vdc) (Idc) (Vdc) (Idc)
44
Grafik Voc dan Isc Terhadap Waktu
25
20 21,5 21,6 20,9
18,5 19,6 18,7
15
10
5
0 5,92 6,52
4,24 4,81 4,99
3,6
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
+ -+ -+ -+ -
46
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
+ -+ -+ -+ -
PANEL SURYA
50 WP 50 WP 50 WP 50 WP
MPPT
PV BATERAI LOAD
+ - + - + - + -
A
V
+ -
BATERAI
47
Panel Surya dirangkai Seri
Radiasi
Waktu Voc Isc Vmp Imp
(W/𝑚2)
(Vdc) (Idc) (Vdc) (Idc)
48
Grafik Vmp dan Imp Terhadap Waktu
45
41,7 40,82 41,43 42,69 41,9
40 39,5
35
30
25
20
15
10
5
0,78 0,7 0,91 0,89 0,83 1,7
0
09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
Vmp (Vdc) 41,7 40,82 41,43 39,5 42,69 41,9
Imp (Idc) 0,78 0,7 0,91 0,89 0,83 1,7
Faktor pengisi (FF) adalah ukuran kualitas dari sel surya yang
dapat diketahui dengan membandingkan daya maksimum teoritis dan daya
output pada tegangan rangkaian terbuka dan hubung pendek. Faktor
pengisi yaitu parameter yang menyatakan seberapa besar Isc x Voc dari
daya maksimum Vmp x Imp yang dihasilkan panel surya tersebut.
49
Berdasarkan rumus yang ditunjukan pada 2.2 untuk mengetahui
hasil perhitungan daya masuk (Pin), Rumus daya masuk (Pin)
membutuhkan luas dari panel surya yang digunakan yang ditunjukan pada
tabel spesifikasi 3.9.3 Sedangkan rumus yang ditunjukan pada 2.4 untuk
mengetahui hasil daya keluar (Pout). Rumus daya keluar (Pout)
membutuhkan faktor pengisi (FF) yang ditunjukan pada 2.2.
50
Isc (A) 5,01
FF 0,149
Pin (W) 429,659
Pout (W) 15,026
Tabel 4. 10 Perhitungan Pin dan Pout Paralel
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022)
1. Rangkaian Parallel
Diketahui Pin sebesar 1.276,39 W Pout sebesar 15,026 W
𝑃𝑜𝑢𝑡 15,026
𝜂= 𝑥 100% = 𝑥 100% = 1,17%
𝑃𝑖𝑛 1.276,39
2. Rangkain seri
Diketahui Pin sebesar 1.123,36 W Pout sebesar 39,32 W
𝑃𝑜𝑢𝑡 39,32
𝜂= 𝑥 100% = 𝑥 100% = 3,5%
𝑃𝑖𝑛 1.123,36
52
baterai yang akan dikontrol oleh multi input charger controller tipe MPPT,
maka dari itu diperlukan untuk memperhatikan dan mencatat besarnya
nilai
53
tegangan input, arus input, tegangan output, dan arus output. Proses
pengujian ini dilakukan menggunakan sistem PLTH yang real.
54
tipe MPPT. Maka
55
diperlukan untuk memperhatikan dan mencatat besarnya nilai tegangan
input, arus input, tegangan output, dan arus output pada setiap waktu yang
telah ditentukan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari multiple input
charge controller tipe MPPT terhadap proses charging baterai.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tegangan dari PLTS
4x100 Wp di dapat sebesar 15,53 V, 15.92 V, 16 V, 17,65 V. Besarnya
nilai tegangan dan arus pada sisi input berbanding lurus dengan nilai
tegangan dan arus pada sisi output, jika pada tegangan dan arus pada sisi
input mengalami kenaikan maka nilai tegangan dan arus pada sisi output
juga akan mengalami kenaikan begitupun dengan sebaliknya. Dengan
mengalikan nilai tegangan dan arus pada sisi input maupun sisi output,
maka dapat diketahui nilai daya pada sisi input dan sisi output tersebut.
56
Grafik Tegangan
20
18 1177,,0695
16 15,53 15,92 16
14 14,56 14,97
14,8
12
10
8
6
4
2
0
09.00 10.00 11.00 12.00
Vmp (Vdc) 15,53 15,92 16 17,65
Output MPPT 14,56 14,8 14,97 17,09
Grafik Arus
2
1,82 1,86
1,5
1,28
0,821
0,5
0,18 0,17 0,16 0,12
09.00 10.00 11.00 12.00
0
Imp (Idc) 0,18 0,17 0,16 0,12
Arus Output MPPT 0,82 1,28 1,82 1,86
57
Grafik Daya
31,79
35
30 27,25
25
20 18,94
15 11,94
10
5 2,8 2,71 2,56 2,12
0
09.00 10.00 11.00 12.00
Daya PLTS 2,8 2,71 2,56 2,12
Daya MPPT 11,94 18,94 27,25 31,79
Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tegangan output dari
panel surya dan output dari Multiple input charge controller tipe MPPT
relatif stabil. Untuk arus output panel surya mengalami kenaikan
disebabkan karena baterai dalam keadaan kosong atau charging. Pada
output multiple input charge controller tipe MPPT mengalami kenaikan.
Untuk nilai tegangan sisi output PLTS mengalami kenaikan secara berkala
sebanding dengan nilai tegangan sisi output multiple input charge
controller tipe MPPT.
58
Gambar 4. 40 Wiring Sisi Output PLTB
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022)
60
multiple input charger controller tipe MPPT terhadap proses charging
baterai.
61
Grafik Arus Output
0,09
0,08 0,08 0,08
0,07 0,07 0,06 0,07
0,07 0,06 0,06
0,06 0,05 0,05
0,05 0,05
0,05
0,04
0,03
09.00 10.00 11.00 12.00
0,02
PLTB
0,01 R 0,06 0,07 0,08 0,06
PLTB0 S 0,05 0,05 0,05 0,07
PLTB T 0,05 0,05 0,05 0,06
CC 0,07 0,08 0,06 0,05
0
09.00 10.00 11.00 12.00
PLTB R 1,2 1,54 1,76 1,14
PLTB S 0,95 0,85 0,85 1,47
PLTB T 0,7 0,9 0,7 1,2
CC 0,91 1,03 0,77 0,67
63
S-T 17 S 0,05 0,85
64
Grafik Arus Output
1,4
1,2 1,21
01
0,8 0,68
0,6 0,48
0,4 00,,0
108
56 0,42
,2 0,105
5680,105
74
0 00,,1008
762
09.00 10.00 11.00 12.00
PLTS 0,18 0,17 0,16 0,12
PLTB R 0,06 0,07 0,08 0,06
PLTB S 0,05 0,04 0,05 0,07
PLTB T 0,05 0,05 0,05 0,08
PLTH 1,21 0,48 0,68 0,42
65
pengaruh kinerja PLTS 4x50 Wp ini apakah sudah beroperasi secara
Optimal atau belum optimal.
66
0,18, 0,16, 0,13 Ampere sedangkan tegangan Output yang dihasilkan
sebesar 15,48, 16,02, 15,91, 16,41 Volt dan arus sebesar 0,76, 1,22, 1,52,
1,81 Ampere. Sehingga Daya yang dihasilkan oleh ke 4 buah PV
tersebut
67
lebih maksimal dan lebih baik dibandingkan Daya sebelum dilakukan nya
rekonfigurasi.
GrafikInputdan
8.00 6.00
4.00
2.00
09.00 10.0011.00
GrafikInputdan
5.00
0.00
5.00
09.00 10.0011.00
68