Anda di halaman 1dari 3

Bab 1.

Teknik pengambilan sampling air


*Macam metode ambil sampel
Contoh sesaat (grab sampling)
- Khusus air bersih (bukan limbah)
- Berlaku untuk suhu, pH, co2, sulfida, sulfat,
sianida, klorin
Contoh gabungan waktu (composite sample)
- Diambil di tempat sama, waktu berbeda
Contoh gabungan tempat (integrated sample)
- Diambil di waktu sama, tempat berbeda
*lokasi pemantauan uji kualifikasi dan titik ambil sampel
DAS (daerah aliran sungai), Air waduk, Air tanah bebas,
Air tanah tertekan
*alat pengukur parameter lapangan
DO meter, pH meter, thermometer, turbidimeter, debit
Bab 2. Analisa zat padat dan sifat fisik air Bab 6. Analisa klorida dan sulfat
Zat padatan Analisa klor aktif (metode iodometri)
- Zat terlarut 500ml – 5ml asetat glasial – aduk – 1 gr KI
- Zat tersuspensi hingga kuning – titrasi Na2S203 0,01/0,05N –
Total solid (TS) 1ml kanji hingga biru – titrasi sampe bening
(mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 (mg Cl2/L) = [(A-B) x N x 35453]/ml contoh
25-50ml sampel – cawan alumunium – oven 100 – Analisa ion klorida (metode agrgentometri
desikator - timbang mohr)
Total dissolve solid (TDS) 100ml – erlenmeyer – NaOh 1N hingga basa –
(mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 pp – 1 ml H202 30% - H2SO4 1N sampe netral
25-50ml sampel – saring – cawan alumunium – oven100 – kromat – titrasi AgNO3 0,0141N sampe merah
Total suspended solid (TSS) kuning – blanko
(mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 (mg/L) = [(A-B)x N x 35,46 x 1000]/ml contoh
(mg/cl) = [(w2-w1)-(berat abu)/ml contoh] x 106 Analisa sulfat
Penetapan suhu air, pengukuran warna air, dan 50ml – erlenmeyer 250ml – 20ml buffer – 0,2
parameter fisik lain barium klorida – aduk – spektro 420nm – kurva
- Thermometer (suhu air) kalibrasi
- Thermistor (suhu air)
- Spektrofotometer (warna)
- Visual (warna)
- Kekeruhan (turbidity)
- Daya hantar listrik (konduktivitas)
Bab 3. Uji alkalinitas dan kesadahan Bab 5. Analisa nitrogen fosfat
*Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan Amoniak (NH3-N)
tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Pisahkan reagen Nessler dengan zat padat
Sampel 100ml – Erlenmeyer – 3 tetes pp – kalo gaada suspense – 50ml contoh pipet pada labu takar –
warna = 0/kecil – kalo warnanya merah titrasi H2SO4 Nessler 2ml – spektro 400-425nm
0.002N sampe bening Nitrat (NO2-N)
Pp (mg/L CaCO3) = (ml H2SO4 x N H2SO4 x 50,4)/L 10ml – Erlenmeyer – 2ml NaCL 30% - 10ml
3 tetes mo – titrasi H2SO4 0.02N sampe pink H2SO4 – aduk – 0,5ml brusin asam sulfanilik –
Total (mg/L CaCo3) = (ml H2SO4 x N H2SO4 x 50,4)/L+p panaskan 20 mnt – spektro 410nm – konsestrasi
*Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh lon-Ion dgn kurva
Ca2+ dan Mg2+, juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation Nitrit (NO2-N)
yang bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi 50ml – Erlenmeyer – 1ml asam sulfanilik – 1ml
biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat reagen naftilamin hidroklorida – buffer natrium
kapur, daimana Ca2+ dan Mg2+ berasal. asetat 1ml – spektro 520nm
➢ Sementara (temporer) Ortofosfat
➢ Tetap (permanen) 25ml – 1ml ammonium molibdar – 3 tetes SnCl2
Sampel air 100ml – didihkan – 10ml NaOH 0.1N dan – kocok – warna biru – spektro 660-690 nm.
Na2CO3 ditambahin – dinginin lalu saring – cuci – hasil
saring ditampung di labu ukur – encerkan – 50 ml titrasi
H2SO4 0.1N mo – pake blanko
Ksdhan tetap (mg/L CaCO3) = [(ml h2so4 blanko-ml
h2so4 contoh) x N H2SO4 x 50,4]/L x 2
Ksdhan air = sementara + tetap
Bab 4. COD – BOD – DO Bab 7. Pestisida-deterjen
*COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang Pestisida
dibutuhkan untuk mengoksidasl zat-zat organik yang Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain yang
ada dalam 1 liter contoh air. digunakan untuk membasmi hama (pest). Pestisida
Metode : reflux, tanpa reflux, dan secara cepat dibagi menjadi tujuh golongan berdasarkan
Tanpa Reflux: 5ml sampel – Erlenmeyer (1ml fungsinya, yaitu insektisida, herbisida, fungisida,
HgSO3) – 20ml K2Cr2O7 – kocok – jika hijau, akarisida, moluskisida, rodentisida dan nematisida.
encerkan – panaskan 10 mnt - aquades 150ml – 10ml Analisis kimia umumnya terdiri dari empat tahap, yaitu
KI – titrasi Na2S2O3 0,025N sampe kuning – 2ml pali ekstraksi, clean up (pemurnian), pengukuran dan
– titrasi biru sampe hijau – blanko konfirmasi.
[(ml Na2S2O3 blanko – contoh) x N tiosulfat x Kromatografi gas dapat memisahkan carnpuran
8000)/ml contoh] x pengenceran kompleks komponen volatil yang memiliki struktur
Reflux: 20ml contoh – labu reflux – 0,4 g serbuk yang hampir sarna. Pada analisis pestisida ini
HgSO4 – 10ml kalium dikromat 0,25N – 30ml asam digunakan kromatografi gas cairan (Gas Liquid
sulfat – panaskan 2 jam – encerkan – titrasi FAS 3 Chromatography, GLC).
tetes ferroin dari hijau hingga merah coklat – blanko Klor organik dalam air dengan alat kromatografi gas
[(ml FAS blanko – contoh) x N FAS x 8000)/ml contoh] 1000ml duplo – corong pemisah 2000ml – 60ml dietil
x pengenceran. eter heksana 15% - 100g Na2SO4 – kocok – tampung
Cara cepat: 5ml – Erlenmeyer – 10ml K2Cr2O7 dan Na2SO4 dalam labu penguap kuderadanish – uapkan
H2SO4 – dinginkan – 2 tetes feroin – titrasi FAS 60-80C – masukkan ke tabung mikro
*BOD adalah analisa empiris yang mencoba mg/L = (larutan baku pestisida x tinggi puncak benda
mendekati secara global semua proses mikrobiologis uji x volume akhir extrak x factor pengenceran)/ (tinggi
yang terdapat dalam air ataupun air limbah. puncak larutan baku x volume extrak suntik x volume
BOD5 (mg O2/L) = [(A0 – A5) - (B0 – B5)} X P contoh uji extrak)
*DO Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam Karbamat dalam air dcngan alat kromatografi gas
susana basa membentuk endapan MnO2. Dengan 1000ml duplo – corong pemisah – 25-50ml metil
penambahan alkali lodida dalam suasana asam akan klorida – 100g Na2SO4 – extrak 2 menit – tampung –
membebaskan iodium. uapkan - masukkan ke tabung mikro
Contoh – botol winkler – 1ml MnSO4 dan alkali iodia Mg/L = (A x B x C x D)/ (E x FG)
– kocok – diamkan 10 mnt hingga coklat – Fosfat organik dalam air dcngan alat kromatografi gas
Erlenmeyer – titrasi Na2S2O3 0,025 N sampe coklat Stepnya sama hanya saja ditambahin dietil eter
– kanji hingga biru – titrasi hingga bening heksana
Bab 11. Teknik sampling pengukuran parameter
pencemaran udara
Senyawa pencemar udara terdiri dari dua bentuk fisik
yaitu bentuk partikulat (debu) dan gas, yang sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya.
Lokasi pengambilan sampel:
➢ Lingkungan ruang kerja
- Index sushu basah dan bola
- Radiasi sinar ultra ungu (ultra violet, UV)
- Kebisingan
- Getaran
- Pengukuran Cahaya
- Pengukuran Gas
- Pengukuran debu (PM10)
➢ Ambien (outdoor, udara terbarukan)
➢ Emisi (outdoor, udara hasil sprti knalpot/crobong)
Bab 7. Analisis karakteristik limbah padat
Tujuan: menentukan fasilitas pengolahan,
merencanakan fasilitas pembuangan air,
memperkirakan kelayakan
Karakteristik:
➢ Fisik: berat jenis, kadar air, ukuran
➢ Kimia: analisis proksimat, titik lebur,kdr energ
➢ Biologi: biodegrabilitas, bau, kembangbiak in
a. Kadar air (AOAC 1984)
Cawan – oven 15mnt 100c – desikator 20mnt
– sampel 2gr – oven 6jam
[(A-B)/2]x100%
b. Kadar Abu (AOAC 1984)
Dipijarkan 600c 5jam = (brt abu/2) x 100%
c. Pengukuran pH (AOAC, 1984)
Encerkan 1:2,5 – pH mtr kalibrasi dulu
d. Kadar Nitrogen (AOAC 1984)
0,1g sampel – labu kjeldahl – 2,5ml H2SO4 –
1g katalis CuSO4.NaSO4 – destruksi sampe
jernih – tabung destilasi – 15ml NaOH 40% -
destilasi as borat 2% ungu sampe hijau –
titrasi H2SO4 0,02N – blanko
[(ml ttrsi b-ml ttrsi s)xN H2SO4x14]/0,1
e. Kadar Karbon Total (AOAC 1984)
(Brt kering-kdr nitrogen-kdr abu)/1,82
f. kadar Fosfor Total (APHA 2005)
(mirip kdr nitrogen)
g. Kadar Kalium (APHA 2005)
3gr sampel – Erlenmeyer – 25ml aquades –
aduk – 5ml as nitrat – 3 butir batu didih –
tutup dengan kaca arloji -panaskan 120c –
5ml as nitrat – 3ml as perklorat – panaskan
sampe asep putih – kertas saring – encerkan
200x – 500ml ukur AAS

Anda mungkin juga menyukai