*Macam metode ambil sampel Contoh sesaat (grab sampling) - Khusus air bersih (bukan limbah) - Berlaku untuk suhu, pH, co2, sulfida, sulfat, sianida, klorin Contoh gabungan waktu (composite sample) - Diambil di tempat sama, waktu berbeda Contoh gabungan tempat (integrated sample) - Diambil di waktu sama, tempat berbeda *lokasi pemantauan uji kualifikasi dan titik ambil sampel DAS (daerah aliran sungai), Air waduk, Air tanah bebas, Air tanah tertekan *alat pengukur parameter lapangan DO meter, pH meter, thermometer, turbidimeter, debit Bab 2. Analisa zat padat dan sifat fisik air Bab 6. Analisa klorida dan sulfat Zat padatan Analisa klor aktif (metode iodometri) - Zat terlarut 500ml – 5ml asetat glasial – aduk – 1 gr KI - Zat tersuspensi hingga kuning – titrasi Na2S203 0,01/0,05N – Total solid (TS) 1ml kanji hingga biru – titrasi sampe bening (mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 (mg Cl2/L) = [(A-B) x N x 35453]/ml contoh 25-50ml sampel – cawan alumunium – oven 100 – Analisa ion klorida (metode agrgentometri desikator - timbang mohr) Total dissolve solid (TDS) 100ml – erlenmeyer – NaOh 1N hingga basa – (mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 pp – 1 ml H202 30% - H2SO4 1N sampe netral 25-50ml sampel – saring – cawan alumunium – oven100 – kromat – titrasi AgNO3 0,0141N sampe merah Total suspended solid (TSS) kuning – blanko (mg/cl) = [(w2-w1)/ml contoh] x 106 (mg/L) = [(A-B)x N x 35,46 x 1000]/ml contoh (mg/cl) = [(w2-w1)-(berat abu)/ml contoh] x 106 Analisa sulfat Penetapan suhu air, pengukuran warna air, dan 50ml – erlenmeyer 250ml – 20ml buffer – 0,2 parameter fisik lain barium klorida – aduk – spektro 420nm – kurva - Thermometer (suhu air) kalibrasi - Thermistor (suhu air) - Spektrofotometer (warna) - Visual (warna) - Kekeruhan (turbidity) - Daya hantar listrik (konduktivitas) Bab 3. Uji alkalinitas dan kesadahan Bab 5. Analisa nitrogen fosfat *Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan Amoniak (NH3-N) tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Pisahkan reagen Nessler dengan zat padat Sampel 100ml – Erlenmeyer – 3 tetes pp – kalo gaada suspense – 50ml contoh pipet pada labu takar – warna = 0/kecil – kalo warnanya merah titrasi H2SO4 Nessler 2ml – spektro 400-425nm 0.002N sampe bening Nitrat (NO2-N) Pp (mg/L CaCO3) = (ml H2SO4 x N H2SO4 x 50,4)/L 10ml – Erlenmeyer – 2ml NaCL 30% - 10ml 3 tetes mo – titrasi H2SO4 0.02N sampe pink H2SO4 – aduk – 0,5ml brusin asam sulfanilik – Total (mg/L CaCo3) = (ml H2SO4 x N H2SO4 x 50,4)/L+p panaskan 20 mnt – spektro 410nm – konsestrasi *Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh lon-Ion dgn kurva Ca2+ dan Mg2+, juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation Nitrit (NO2-N) yang bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi 50ml – Erlenmeyer – 1ml asam sulfanilik – 1ml biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat reagen naftilamin hidroklorida – buffer natrium kapur, daimana Ca2+ dan Mg2+ berasal. asetat 1ml – spektro 520nm ➢ Sementara (temporer) Ortofosfat ➢ Tetap (permanen) 25ml – 1ml ammonium molibdar – 3 tetes SnCl2 Sampel air 100ml – didihkan – 10ml NaOH 0.1N dan – kocok – warna biru – spektro 660-690 nm. Na2CO3 ditambahin – dinginin lalu saring – cuci – hasil saring ditampung di labu ukur – encerkan – 50 ml titrasi H2SO4 0.1N mo – pake blanko Ksdhan tetap (mg/L CaCO3) = [(ml h2so4 blanko-ml h2so4 contoh) x N H2SO4 x 50,4]/L x 2 Ksdhan air = sementara + tetap Bab 4. COD – BOD – DO Bab 7. Pestisida-deterjen *COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang Pestisida dibutuhkan untuk mengoksidasl zat-zat organik yang Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain yang ada dalam 1 liter contoh air. digunakan untuk membasmi hama (pest). Pestisida Metode : reflux, tanpa reflux, dan secara cepat dibagi menjadi tujuh golongan berdasarkan Tanpa Reflux: 5ml sampel – Erlenmeyer (1ml fungsinya, yaitu insektisida, herbisida, fungisida, HgSO3) – 20ml K2Cr2O7 – kocok – jika hijau, akarisida, moluskisida, rodentisida dan nematisida. encerkan – panaskan 10 mnt - aquades 150ml – 10ml Analisis kimia umumnya terdiri dari empat tahap, yaitu KI – titrasi Na2S2O3 0,025N sampe kuning – 2ml pali ekstraksi, clean up (pemurnian), pengukuran dan – titrasi biru sampe hijau – blanko konfirmasi. [(ml Na2S2O3 blanko – contoh) x N tiosulfat x Kromatografi gas dapat memisahkan carnpuran 8000)/ml contoh] x pengenceran kompleks komponen volatil yang memiliki struktur Reflux: 20ml contoh – labu reflux – 0,4 g serbuk yang hampir sarna. Pada analisis pestisida ini HgSO4 – 10ml kalium dikromat 0,25N – 30ml asam digunakan kromatografi gas cairan (Gas Liquid sulfat – panaskan 2 jam – encerkan – titrasi FAS 3 Chromatography, GLC). tetes ferroin dari hijau hingga merah coklat – blanko Klor organik dalam air dengan alat kromatografi gas [(ml FAS blanko – contoh) x N FAS x 8000)/ml contoh] 1000ml duplo – corong pemisah 2000ml – 60ml dietil x pengenceran. eter heksana 15% - 100g Na2SO4 – kocok – tampung Cara cepat: 5ml – Erlenmeyer – 10ml K2Cr2O7 dan Na2SO4 dalam labu penguap kuderadanish – uapkan H2SO4 – dinginkan – 2 tetes feroin – titrasi FAS 60-80C – masukkan ke tabung mikro *BOD adalah analisa empiris yang mencoba mg/L = (larutan baku pestisida x tinggi puncak benda mendekati secara global semua proses mikrobiologis uji x volume akhir extrak x factor pengenceran)/ (tinggi yang terdapat dalam air ataupun air limbah. puncak larutan baku x volume extrak suntik x volume BOD5 (mg O2/L) = [(A0 – A5) - (B0 – B5)} X P contoh uji extrak) *DO Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam Karbamat dalam air dcngan alat kromatografi gas susana basa membentuk endapan MnO2. Dengan 1000ml duplo – corong pemisah – 25-50ml metil penambahan alkali lodida dalam suasana asam akan klorida – 100g Na2SO4 – extrak 2 menit – tampung – membebaskan iodium. uapkan - masukkan ke tabung mikro Contoh – botol winkler – 1ml MnSO4 dan alkali iodia Mg/L = (A x B x C x D)/ (E x FG) – kocok – diamkan 10 mnt hingga coklat – Fosfat organik dalam air dcngan alat kromatografi gas Erlenmeyer – titrasi Na2S2O3 0,025 N sampe coklat Stepnya sama hanya saja ditambahin dietil eter – kanji hingga biru – titrasi hingga bening heksana Bab 11. Teknik sampling pengukuran parameter pencemaran udara Senyawa pencemar udara terdiri dari dua bentuk fisik yaitu bentuk partikulat (debu) dan gas, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya. Lokasi pengambilan sampel: ➢ Lingkungan ruang kerja - Index sushu basah dan bola - Radiasi sinar ultra ungu (ultra violet, UV) - Kebisingan - Getaran - Pengukuran Cahaya - Pengukuran Gas - Pengukuran debu (PM10) ➢ Ambien (outdoor, udara terbarukan) ➢ Emisi (outdoor, udara hasil sprti knalpot/crobong) Bab 7. Analisis karakteristik limbah padat Tujuan: menentukan fasilitas pengolahan, merencanakan fasilitas pembuangan air, memperkirakan kelayakan Karakteristik: ➢ Fisik: berat jenis, kadar air, ukuran ➢ Kimia: analisis proksimat, titik lebur,kdr energ ➢ Biologi: biodegrabilitas, bau, kembangbiak in a. Kadar air (AOAC 1984) Cawan – oven 15mnt 100c – desikator 20mnt – sampel 2gr – oven 6jam [(A-B)/2]x100% b. Kadar Abu (AOAC 1984) Dipijarkan 600c 5jam = (brt abu/2) x 100% c. Pengukuran pH (AOAC, 1984) Encerkan 1:2,5 – pH mtr kalibrasi dulu d. Kadar Nitrogen (AOAC 1984) 0,1g sampel – labu kjeldahl – 2,5ml H2SO4 – 1g katalis CuSO4.NaSO4 – destruksi sampe jernih – tabung destilasi – 15ml NaOH 40% - destilasi as borat 2% ungu sampe hijau – titrasi H2SO4 0,02N – blanko [(ml ttrsi b-ml ttrsi s)xN H2SO4x14]/0,1 e. Kadar Karbon Total (AOAC 1984) (Brt kering-kdr nitrogen-kdr abu)/1,82 f. kadar Fosfor Total (APHA 2005) (mirip kdr nitrogen) g. Kadar Kalium (APHA 2005) 3gr sampel – Erlenmeyer – 25ml aquades – aduk – 5ml as nitrat – 3 butir batu didih – tutup dengan kaca arloji -panaskan 120c – 5ml as nitrat – 3ml as perklorat – panaskan sampe asep putih – kertas saring – encerkan 200x – 500ml ukur AAS