PERTEMUAN KE : IV
DISUSUN OLEH :
NPM : 1848201110120
LABORATORIUM FARMASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Permanganometri :
- Mampu membuat dan membakukan kalium permanganat
0,1 N
- Mampu menetapkan kadar senyawa oksalat
- Mampu menetapkan kadar senyawa hidrogen peroksida
Nitrimetri :
- Mampu membuat dan membakukan NaNO2
- Mamapu menetapkan kadar sulfa secara nitrimetri
berdasarkan reaksi diazotasi
Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi
(nitritometri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam
diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam
nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit
dengan suatu asam. Sudah kita lihat bahwa dalam titrasi redoks ada dua jenis
indikator, indikator khusus yang bereaksi dengan salah satu komponen yang
bereaksi, dan indikator oksidasi reduksi yang sebenarnya tidak tergantung
dari salah satu zat, tetapi hanya pada potensial larutan selama titrasi.
Pemilihan indikator yang cocok ditentukan oleh kekuatan oksidasi titran dan
titrat, dengan perkataan lain, potensial titik ekivalen titrasi tersebut. Bila
potensial peralihan indikator tergantung dari pH, maka juga harus diusahakan
agar pH tidak berubah selama titrasi berlangsung (Harjadi, 2003: 227).
Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa
senyawa-senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer.
Penetapan kuantitas zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer
(aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam menbentuk garam
diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi diazotasi (Ghalib dan Rahman,
2007: 80).
Titrasi nitrimetri didasarkan pada pembentukan garam diazonium dari
gugus amin aromatis bebeas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana
asam nitrit diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu
asam (Watson, 2010: 65).
Titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan sangat berguna untuk
enetapkan kadar – kadar senyawa antibiotik sulfonamida dan juga senyawa –
senyawa anasetika lokal golongan asam amina benzoat. Metode titrasi
diazotasi disebut juga nitrimetri yaitu metode penetapan kadar secara
kualitatif dengan menggunakan larutan baku NaNO₂. Metode ini didasarkan
pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam membentuk garam. Titik akhir titrasi diazotasi
tercapai apabila pada penggoresan larutan yang dititrasi pada pasta kanji
iodida atau kertas kanji iodida akan terbentuk warna biru juga (Ghalib dan
Rahman, 2007: 81).
Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan pada
reaksi pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu terbentuk dari
hasil reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin aromatis bebas,
pada suhu di bawah 15°C dalam senyawa asam. Titrasi diazotasi berdasarkan
pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang
direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara
mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam (Harjadi, 2003: 79).
Nama
Praktika ACC DOSEN
I Persiapan Praktikum n
1 Membersihkan Buret
2 Mengisi buret pada posisi 0,00 ml
II Pengambilan Bahan Kimia
1 Pembakuan Larutan Titer
Jumlah AC
C
Nama Bahan Kimia Nama D
massa volum Praktika OS
(gram) e (ml) n EN
a (Permanganometri) KmnO4
b Na. Oksalat 100 mg
c H2SO4 7 ml
d Aquadest 50ml
e (Nitrimetri) As. sulfanilat 100 mg
f NaBr 0,2
g HCl P 10 ml
100
h
Aquadest ml
VII. KESIMPULAN
1. Penetapan kadar H2O2 menghasilkan Volume titrasi 5,5 ml dan 6,2 ml
2. Pembakuan Nitrimetri menghasilkan volume 11,9 ml dan 10,8 ml
3. Penetapan kadar Sulfaniazid menghasilkan Volume titrasi 13,2 ml dan
14,0 ml
DAFTAR PUSTAKA
Gholib, Ibnu dan Rohman, Abdul, 2007, Kimia Farmasi Analisis Pustaka Pelajar,
Jogjakarta.
Harjadi, W, 2003, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Gramedia, Jakarta.
Marzuki, A, 2013, Kimia Analisis Farmasi, Dua Satu Press, Makassar.
JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Jakarta: Erlangga.
file:///C:/Users/win7/Downloads/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ANALITI
K_II_Perm.pdf