Anda di halaman 1dari 23

NUTRIEN

Unsur atau senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan


laut (fitoplankton) melalui proses fotosintesis dan dalam
bentuk material an organik

Dibutuhkan dalam jumlah banyak Dibutuhkan dalam jumlah sedikit

C, H, O, N, P, Si, mg, Fe, Zn, V, Cu, Mn, Co


K, Na

N dan P Si
• Tabel berikut mengggambarkan distribusi
sebuah elemen dalam organisme (N) dan
dalam air laut (A)------ perbandingan antara
ketersediaan terhadap kebutuhan
• (sumber : Millero and Sohn, 1991. Chemical
Oceanography)
Element N (g/100g) A(g/m3) A/N
H 7g
Na 3 10.75 kg 3600
K 1 390 g 390
Mg 0.4 1.3 kg 300
Ca 0.5 416 g 830
C 30 28 g 1
Si (a) 0.5 500 mg 1
Si (b) 10 500 mg 0.05
N 5 300 mg 0.06
P 0.6 30 mg 0.05
O (O2 dan CO2) 47 90 g 2
S 1 900 g 900
Cu 5 mg 10 mg 2
Zn 20 mg 5 mg 4
Mn 2 mg 5 mg 2.5
F 1 1.4 g 1400
Br 2.5 mg 66 g 26000
Fe (a), 1 mg 50 mg 0.05
Fe (b) 2.5 mg 50 mg 1.3
Co 0.05 mg 0.1 mg 2
Al 1 120 mg 120
NUTRIEN - N
• Bentuk : Organik dan an- organik

1) NO3- (Nitrat)
2) NO2- (Nitrit)
3) gas N2 terlarut
4) NH3 (Ammonia) – gas terlarut
5) NH4+ (ion Ammonium), dan
6) N organik kompleks – dlm jumlah besar (org N)

NO3, NO2 , dan NH4, adalah biasa disebut


nitrogen anorganik terlarut
1. N2 (g) + O2 (g) --- 2 NO (g)

2. 2 NO (g)
+ O2 (g) ----> 2 NO2 (g)

3. 3 NO2 + H2O ----> 2 H+ + 2 NO3- + NO


Reaksi kesetimbangan amonia dan amonium:
Perbedaan antara nitrogen sebagai gas N2 dan
nitrogen tetap (nitrat, NO3)

Gas nitrogen terlarut (N2) jarang digunakan dalam proses-proses biologi


(beberapa fitopl, cyanobacteria/alga hijau biru yang mampu
menggunakannya, yaitu mengubahnya menjadi senyawa nitrogen
organik.

Air laut mengandung N2 ± 9 ml/l,


Konsentrasi total nitogen : 11,5 ml/l
Sisanya (bag kecil) : termasuk, NO2, NH3 , NO3-, NH4
NH4+

NO3

• bakteri tertentu N2
• blue-green algae
Ammonia (NH3)
• Terbentuk pada saat penguraian bahan organik oleh
bakteri
• Hasil ekresi zooplankton
Ammonia dalam air laut terionisasi menjadi NH4+, yang
kemudian teroksidasi menjadi nitrat.
Ionisasi NH3-N, dipengaruhi oleh T, pH, salinitas
↑ pH, dan T, makin kurang NH3-N yang mengalami
ionisasi membentuk NH4-N dan OH.
Sedangkan salinitas tinggi, terjadi sebaliknya.
NH4+ ini juga dapat digunakan sebagai nutrien
oleh fitoplankton
Ammonia / Ammonium
• Jika di perairan konsentrasinya tinggi akan
dioksidasi menjadi nitrit dan nitrat.
• Ammonium dalam air akan digunakan oleh
tanaman secara langsung untuk menghasilkan
protein tanaman. (Glutamat, alanin, dan
aspartat)
Ion amonia terdapat dalam dua bentuk, tergantung
dari PH
NH4+  H+ + NH3
Pada PH = 8.1, 95 % pada total amonia adalah NH4+
dan 5 % adalah NH3
 nitrogen also plays important roles in other water quality
processes and may constitute a problem:

1. The oxidation of NH4 to NO3 during the nitrification process


consumes oxygen and may contribute significantly to the oxygen
depletion of a waterbody.
2. High concentrations of un-ionized NH3 can be toxic to aquatic life.
3. The common form of nitrogen in water is NO3, which itself is not
toxic.

nitrogen is not as often limiting to plant growth as phosphorus in many


natural waters, especially in freshwaters. Thus, most of the eutrophica-
tion management efforts are focused on phosphorus control.
Sumber N

Nitrogen dalam air bersumber dari limbah


pertanian, peternakan, pupuk, industri, dan
limbah domestik
•Sumber :
a. Allotochnous (external sources)
–Aktivitas vulkanik/gunung berapi
–Aktivitas manusia
– Atmosfer
b. Autotochnous (internal sources)
– aktivitas gunung berapi bawah laut
– Pergeseran kerak bumi
– Aktivitas biologi
Mekanisme transport elemen :
• Sungai
• Udara
• Pencairan es

Proses-proses yang dialami :


Fisika : advection, mixing, adsorpsi, deposition
Kimia : redox, komplexation, dissolution, solidification
Biologi : absorpsi, decomposition
Analisis NO3
Beberapa metode :
a. Metoda spektrofotometri pada panjang gelombang
220 nm (sinar ultraviolet) baik untuk air yang
mengandung sedikit bahan organik dan mampu
mengukur 0,1 – 11 mg/l
b. Metode elektode khusus (dan pH meter) untuk air
bersih dan buangan dengan kisaran 0,2 – 1400
mg/l
c. Metode pereaksi brusin mampu mengukur 0.1
mg/l
d. Metode pereaksi asam kromotrofik (0.1 – 5 mg/l)
e. Metode kolorimetri dg sistem reduksi nitrat
menjadi nitrit dengan Cd (0.01-1 mg/l)
f. Metode elektrokimia (0.01-1 ug/l)
Metode reduksi

Nitrat Reduktor yang dipakai berupa butiran cadmium


yang dilapisi tembaga. Cadmium tersebut di
tempatkan dalam satu kolom.

R
E
D Proses Reduksi dilakukan dengan mengalirkan
U air contoh pada kolom dan air tersebut
K ditampung untuk kemudian ditentukan kadar
S nitritnya
I

diukur absorbansinya dg panjang gelombang 543 nm


Nitrit
Spektrofotometer
Bahan dan alat :
- Larutan sulfanilamid
- Larutan NED (N-1- Naphtyl)-etylen diaminedehidrochloride
- Larutan standar
- Larutan buffer NH4Cl +NH4OH
- Larutan asam klorida
- Perangkat pereduksi
- Contoh air laut
- 7 gelas erlemeyer ukuran 100 ml
- Pipet ukuran 5 ml
Penentuan NO2
Nitrit ditentukan dengan menambahkan larutan sulfanilamid
ke dalam contoh air, sehingga terbentuk ion diazonium. Ion
ini kemudian bereaksi dengan N-(1-napthyl)-ethylenediamine
dan membentuk kompleks “azo dye”merah muda

Reaksi yang terjadi

NH2-C6H4-SO2NH2 + NO2- + 2H+ → N=N-C6H4-SO2NH2 + H2O


Sulfanilamide Ion diazonium
N=N-C6H4-SO2NH2 + NH2CH2CH2NH-C10O7 →
Ion diazonium Napthyl-ethylenediamine NH2CH2CH2NH-C10O6N=N-C6H4-SO2NH2 +H+
(azo-dye, merah muda)
Jumlah kompleks azo dye merah muda yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi nitrit
yang ada dalam air contoh. Intensitas yang
terbentuk kemudian dilakukan dengan
mengukur absorbansi spektro (540 nm)
Prosedur
1. Sediakan 5 gelas erlemeyer ukuran 100 ml
2. Pada gelas pertama didisikan air contoh air laut
3. Tambahkan 1 ml lar. Sulfanilamide
4. Tambah 1 ml NED, aduk, tunggu 20 -30 menit
5. Sisa air laut diinkubasi selama 2 detik
6. Ambil 50 ml, taruh pada gelas kedua, lalu ikuti prosedur 3-4
7. Lalu aerasi selama 5 menit
8. Ambil 50 ml air contoh dan masukkan ke gelas ketiga, ulangi
prosedur 3-4
9. Isi 50 ml aquades ke gelas ke empat, dan tambahkan lar
standar ke gelas ke lima
10. Ikuti prosedur 3-4
11. Ukur absorbansi semua sample dg panjang gelombang 543
nm
Cara perhitungan konsentrasinya

Menghitung nilai F faktor Membuat Kurva kalibrasi standart

F = C/(Ast-Ab)

C=konsentrasi standar; Ast = •Nilai absorbansi beberapa larutan standart


absorbansi standar; Ab = Absorbansi •Membuat persamaan regresinya
blanko •Dengan excel, sumbu x sebagai konsentrasi
dan y sebagai absorbansi
•Y= mx + c

Memasukkan sampel nilai absorbansi ke


Rumus diatas
Ammonia - N
 metoda Indophenol (=metoda phenate)
( Utk sampel air dgn kesadahan < 400 mg/L dan berkadar NO2-N < 5 mg/L)
Phenol dan hypochlorite (chlorox) bereaksi dalam kondisi larutan basa
membentuk phenylquinone-monoimine yang selanjutnya akan bereaksi
dengan ammonia membentuk indophenol yang berwarna biru. Kepekatan
warna biru sebanding dengan kadar ammonia yang ada.

Phenol + Hypochlorite ⇨ phenylquinone-monoimine + NH3 ⇨Indophenol

Semua amonia (biru)


kondisi alkalin/basa NH3
(NH3 & NH4+)

Phenol + NH3 + 3ClO- ‑‑‑‑> Indophenol + 2H2O + OH- + 3Cl-


(Hypochlorite) (biru)
 setiap set penentuan ammonia, harus selalu disertai dengan penentuan standar ammonia
dan blanko
Sigid Hariyadi

Kadar ammonia yang terukur pada metoda ini adalah ammonia total
yaitu terdiri dari NH3 dan NH4-, karena pada larutan bersuasana basa
kuat semua ammonia berada dlm bentuk NH3  TAN
Baca JEE…..(Journal of ecological Engineering

Klorofil dan keterkaitannya dengan unsur P

Baca Jurnal Kelautan Tropis

Kaitan Nutrien dengan klorofil a

Anda mungkin juga menyukai