Disusun oleh
Romalum Purba 2211131013
Maria Norma Yunita Br. Sitanggang 2211131009
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar
Pendekatan , Metode, Teknik Dan Model Pembelajaran” dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Hakikat pendekatan , metode dan teknik dan
model pembelajaran bahasa
2.2 Pendekatan , metode dan teknik pembelajaran
bahasa
2.3 Produk inovatif pembelajaran bahasa
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembelajaran bahasa setidaknya melibatkan tiga disiplin ilmu, yaitu: (a)
linguistik, (b) psikologi, dan (c) ilmu pendidikan. Linguistik memberi informasi kepada
kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bahasa tertentu. Psikologi
menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan Ilmu Pendidikan atau Pedagogi
memungkinkan kita untuk meramu semua keterangan dari (a) dan (b) menjadi satu
pendekatan, metode, dan teknik yang sesuai dan dipakai dalam rangka memudahkan
proses belajar bahasa, khususnya dalam pembelajaran bahasa kedua dan bahasa asing.
Selain itu, dalam pembelajaran bahasa juga dikenal 4 aspek keterampilan, yaitu:
menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Teori pembelajaran (mengajar dan belajar)
bahasa pada umumnya didasarkan kepada empat konsep kunci: bahasa, belajar, mengajar
bahasa, dan konteks. 1) Pembelajaran bahasa membutuhkan suatu konsep tentang hakikat
bahasa. 2) Pembelajaran bahasa membutuhkan pandangan dan wawasan tentang pelajar
dan hakikat belajar bahasa. 3) Pembelajaran bahasa mengimplikasikan pandangan tentang
pengajar bahasa dan pengajaran bahasa. 4) Pembelajaran bahasa terjadi pada konteks
tertentu. Penafsiran konteks amat penting dalam teori ini. Bahasa, belajar, dan mengajar
pasti selalu dipandang dari satu konteks, latar, dan latar belakang. Pembelajaran bahasa
dapat dikaitkan istilah pendekatan, metode, dan teknik. Anthony (1963)1 yang melahirkan
istilah approach (pendekatan), method (metode) dan technique (teknik). Pendekatan,
Metode, dan Teknik Pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique)
merupakan tiga istilah yang sering digunakan dalam bidang pengajaran bahasa.
Mengingat kentalnya hubungan ketiga istilah tersebut karena Merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan maka semua istilah tersebut sering dianggap sama
sehingga sering dipakai secara bergantian. Padahal tiap istilah tersebut memiliki makna
tertentu yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Sejalan dengan
perkembangan ilmu linguistik dan ilmu psikologi ini, pendekatan-metode-teknik tersebut
juga turut berubah. Hal itu terangkat sampai sekarang bahwa metode pengajaran bahasa
kedua/asing tidak ada yang dianggap paling baik, apalagi sempurna. Terjadinya perubahan
dalam metode pengajaran bahasa dari masa ke masa ditandai dengan adanya perubahan
pandangan tentang hakikat bahasa dan hakikat pengajaran bahasa. Misalnya, metode
audiolingual melihat bahasa sebagai serangkai struktur bahasa dan belajar sebagai proses
pembiasaan (habitat formation). Sementara itu, metode Communicative Language teaching
melihat bahasa sebagai suatu sistem yang digunakan dalam mengekspresikan makna
tertentu, dan belajar bahasa melibatkan pembelajar dalam situasi di mana kita
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. ada banyak metode-metode yang
berkembang dalam pengajaran bahasa, dimulai dari metode yang paling awal
dikembangkan, yaitu metode terjemahan sampai metode komunikatif sekarang ini.
2. Richard dan Rodger menyinggung kita yang pada akhirnya mengeluarkan gagasan
yang terpisah, terdefinisi, metode deskrit yang pada dasarnya merupakan unsur
penting dari metodologi. Dengan membantu kita untuk berpikir terstruktur dari
pendekatan yang menjadi dasar bagi desain pembelajaran bahasa kita, yang
direalisasikan pada berbagai prosedur, kita bisa melihat bahwa metode, karena kita
masih menggunakan dan memahami istilah dan terlalu membatasi, terlalu diprogram
dan terlalu dikemas.
Seluruh konsep metode yang terpisah tidak lebih lama menjadi isu sentral dalam
pembelajaran bahasa secara praktis. Sebagai gantinya kita saat ini membuat referensi yang
cukup mengenai metodologi sebagai payung pemahaman, pemesanan jangka panjang
sebuah metode untuk sesuatu yang lebih khusus, teridentifikasi secara berkelompok dari
teori yang cocok sebagai teknik dalam kelas.
Untuk memperjelas pengertian ketiga hal tersebut, Brown (2001) kemudian
menegaskan bahwa, yang. Maksud pendekatan adalah teori tentang hakikat bahasa, hakikat
pembelajaran bahasa, dan penerapannya dalam setinggi pendidikan. Metode adalah
serangkaian perangkat pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan metode
cenderung terkait dengan peran dan perilaku guru dan siswa dan terkait dengan aspek-
aspek linguistik, tujuan pengajaran, urutan, dan materi. Teknik adalah berbagai latihan
kegiatan atau tugas yang digunakan dalam kelas bahasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pandangan antara Anthony dengan Richards dan Rodgers tersebut, jika diperhatikan
sekilas tampak berbeda, namun setelah diperjelas Brown diatas dari kedua pandangan
tersebut rupanya perbedaan itu hanya terletak pada peristilahannya saja. Oleh karena, pada
prinsipnya sebuah kegiatan pembelajaran itu .selalu mengaitkan pendekatan, metode/
desain, dan teknik prosedur, sedangkan metode yang dikemukakan Richards dan Rodgers
merupakan payung yang membawahi pendekatan, desain, dan prosedur. Metode tersebut
seolah-olah tampak sebuah penguasaan/ kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
kegiatan pembelajaran. Tiga istilah ini pun sering digunakan oleh Richards dan Rogers
(1986). Menurut kedua ahli ini, pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu kepada
teori-teori, asumsi, dan keyakinan tentang kealamiahan bahasa dan pembelajaran bahasa.
Metode adalah payung yang menghubungkan secara spesifik antara teori dan praktik.
2. Suggestopedia
Metode ini agak sukar untuk diterjemahkan dengan hanya menggunakan satu atau dua
kata, tetapi harus diuraikan dengan menggunakan beberapa paragraf. Suggestopedia adalah
suatu metode yang dikembangkan oleh seorang ahli psikiatri dan pendidikan dari Bulgaria
bernama Georgi Lozanov (1979). Seperti diuraikan oleh Lozanov sendiri, dalam artikelnya
yang berjudul Suggestology and Suggestopedy yang dimuat (Blair,1982), dan yang
diambil intinya dalam buku Innovative Approaches to Language Teaching, Suggestopedia
berdasarkan tiga asumsi, yakni bahwa:
a. Belajar itu melibatkan fungsi-fungsi sadar dan di bawah sadar manusia,
b. Pelajar mampu belajar lebih cepat daripada dengan metode-metode lainnya,
c. Proses belajar-mengajar dapat terhambat oleh beberapa faktor, yakni;
1) norma-norma umum dan kendala-kendala yang lazim berlaku dalam
masyarakat,
2) suasana yang kurang serasi dan santai tidak ada atau kurang dalam
pengajaran bahasa, dan
3) kekuatan-kekuatan atau potensi-potensi dalam diri pelajar yang tidak/kurang
dimanfaatkan guru.
Georgi Losanov percaya bahwa dalam proses pembelajaran ada kendala psikologi.
Suggestopedia merupakan aplikasi sugesti dalam pedagogi dimana perasaan pembelajar
mengalami kegagalan dapat dihilangkan. Dalam model pembelajaran Suggestopedia,
kendala psikologi pembelajar dapat diatasi.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian
dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA