d. Batavia Air
Maskapai yang tidak pernah mengalami kecelakaan namun akhirnya harus gulung
tikar. Batavia Air yang merupakan sebuah maskapai penerbangan dibawah naungan PT.
Metro Batavia Indonesia yang awal mula beroperasi pada tanggal 5 Juni 2002 dan pusat
operasinya berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Maskapai ini pula merupakan
salah satu dari beberapa maskapai dengan biaya tiket yang relatif murah dan memiliki
keunggulan fasilitas yang tidak dimiliki oleh maskapai berbiaya murah lainnya. Maskapai ini
memang tidak pernah sama sekali mengalami kecelakaan pada saat mengudara, namun sangat
disayangkan lilitan hutang dan tunggakan pajak pemerintahan membuat maskapai ini harus
gulung tikar pada tanggal 31 Januari 2013.
Pengadilan niaga Jakarta Pusat menyatakan perusahaan Batavia Air pailid. Diketahui
hutang dari maskapai penerbangan ini mencapai Rp2.5 triliun, serta pembengkakan pajak
mencapai ke angka Rp 359 milyar. Batavia Air tetap melakukan tanggung jawab kepada para
calon pnumpang yang telah membeli tiket dengan berkoordinasi kepada maskapai Mandala
Air apabila terdapat seat yang kosong di Mandala Air denga rute tujuan yang sama. Batavia
Air pula meminta petugasnya memberi penjelasan kepada calon penumpangnya dengan
memberikan informasi terkait kondisi yang sedang dialami oleh Batavia Air sendiri dan
beberapa maskapai serta operator bandara yang terus berkoordinasi menangani penumpang.
Dalam keadaan tersebut Mandala Air pun menyatakan kesanggupannya untuk membantu
Batavia Air menampung dan mengisi beberapa rute yang sudah dipesan oleh calon
penumpang yang telah membeli tiket.
Pada awalnya hutang ini bermula dari keinginan Batavia Air mengikuti tader
pelayanan Haji dengan cara menyewa dua pesawat Airbus A330 dari ILFC. Batavia Air kalah
tander 3 tahun berturut – turut dari total kontrak selama 9 tahun. Masalah ini diperparah juga
dengan ketidakpedulian pihak maskapai Batavia Air dalam menggunakan kedua pesawat
A330 untuk melayani rute lain ketika menganggur. Di Januari 2013 pendapatan Batavia Air
mulai menurun drastis terutama akbibat tuntutan pailit oleh ILFC. Seiring berhembusnya
kabar tersebut, kepercayaan calon penumpang mulai berkurang. Sempat pula terjadi
pengejuan pencabutan gugatan pailit, tetapi pembatalan ini ditolak sendiri oleh Batavia Air
karena penurunan kepercayaan publik yang sangat drastis.
e. Marvel Entertaiment
Marvel Entertaiment sempat berhasil dikenal sebagai salah satu produsen komik
terkenal dan terbesar di dunia dengan karakter superhero Spider-Man, The Avangers, Iron
Man yang sangat populer. Perusahaan yang didirikan oleh Martin Goodman ini awalnya
hanya fokus pada penerbitan komik seiring perkembangannya menjadi produser film, acara
televisi, dan merchandise. Pengembangan dan inovasi industri dari mulai komik ke film yang
dilalkukan Marvel Entertaiment sejak didirikan pada tahun 1939 ini sukses dalam
mengadaptasi karakter – karakter dalam film layar lebar dan berhasil diterima bahkan
mendapatkan sambutan positif dari penonton dan penggemarnya walau tidak semua film dari
Marvel mendapat sambutan baik seperti Avengers : Age of Ultron dan Thor : The Dark Word
yang dianggap tidak sesuai dengan ekspektasi penonton yang tinggi.
Pada tahun 2018 Marvel berhasil meraup pendapatan sebesar 1,5 miliar dolar AS
walaupun juga menghadapi kompetisi dari perusahaan yang juga mengeluarkan karakter
superhero seperti DC Comics dan Fox, namun Marvel tetap masih memimpin menjadi
perusahaan terbesar pada industri komik dan film superhero. Marvel Entertaiment dianggap
sangat sukses dalam hal mengembangkan karakter superheronya dalam film layar lebar.
Marvel memiliki kolaborasi dan strategi bisnis yang cerdas hingga mampu mendapatkan
pendapatan yang lebih tinggi.
Marvel melakukan kolaborasi dengan perusahaan terkemuka yaitu Disney dan Sony
Pictures untuk kegitan produksi lalu distribusi filmnya. Hal ini semakin membuat perusahaan
menjangkau pasar dalam skala yang lebih besar. Demikian strategi Marvel yang cerdas
mampu membangun cerita antar filmnya terhubung kedalam sebuah universe disebut sebagai
Marvel Cinematic Universe (MCU). Perusahaan yang berkantor di New York City ini pula
membentuk beberapa divisi utamanya untuk mengelola produksi komik, novel grafis, dan
mengelola produksi film dan animasi, yaitu :
- Marvel Comics
- Marvel Television
- Marvel Studios
Namun pada tahun 2009 perusahaan ini dibeli oleh Disney seharga 4,24 miliar dolar AS. Saat
ini Disney menjadi pemilik utama dari Marvel Entartaiment serta karakter – karakter dari
Marvel dibawa dalam produk Disney.
f. PT Sariwangi AEA
Sebagaimana yang sudah sering kita dengar sangat familiar PT Sariwangi ini
perusahaan yang bergerak pada bidang perkebunan dan pengolahan teh. Sebelum dinyatakan
pailid perusahaan yang berdiri sejak tahun 1980 ini awalnya bernama PT Astra Agro Lestari,
namun sejak 2007 perusahaan diganti nama menjadi PT Sariwangi AEA. Perusahaan teh
yang sudah dikennal sejak lama dengan dukungan teknologinya ini pun menjadi
keunggulannya dimulai dari proses pemeliharaan kebun hingga pengolahan produk teh.
Proses dengan teknologi terbaik itulah menjadikan produk teh dari PT Sarwangi menjadi
pilihan dan digemari serta citarasa yang enak dan khas.
Berbagai penghargaan telah dimenangkan oleh PT Sariwangi seperti, Indonesia
Sustainability Reporting Awards, dan The Best of The Best dalam ajang Indonesian
Corporate Governance Awards. Penghargaan tersebut diperolah karena keunggulan PT
Sariwangi dalam mempertahankan kualitas tehnya serta peduli terhadap lingkungan
perusahaan. Aspek kelestarian lingkungan diutamakan dalam perusahaan ini yaitu
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan limbahnya pun dikelola dengan baik dan
tidak sembarang dibuang saja.
Tetap saja sebaik dan sebagus apapun perusahaan berbagai tantangan dan
permasalahan akan selalu ada pada tiap perusahaan. Sering sekali menjadi tantangan yaitu
adanya persaingan pada produk sejenis. Pada perusahaan perkebunan juga iklim menjadi
sebuah risiko yang harus ditangani karna iklim sangat perpengaruh pada produktivitas
perusahaan khusunya dibidang perkebunan dan pengolahan ini. Berbagai inovasi terus
dikembangkan demi meningkatkan kualitas produknya dengan melewati serangkaian uji
mutu agar teh yang diproduksi berkualitas. Pada 1989 dengan berbagai perjalanan yang telah
dilewati perusahaan ini memutuskan malakukan akuisisi PT Sariwangi kemudian menjual
produk tehnya dengan merk yang baru yaitu Sariwangi Teh Asli serta melanjutkan bisnis
perusahaan dibidang trading.
Pada 2015 PT Sariwangi AEA dan afiliasinya yaitu PT Maskapai Perkebunan Indorub
Sumber Wadung mendapat permasalah dibidang keuangan. Hutang sebesar Rp 1,05 triliun
kepada beberapa kreditur menjerat perusahaan. Dikabarkan ada sejumlah investasi yang
menyebabkan kegagalan dalam hal pembayaran hutang, rupanya perusahaan telah
mengeluarkan uang besar untuk pengembangan sistem drainase sebagai teknologi
penyiraman air di area kebunnya menyebabkan macetnya pelunasan hutang. Hingga 2018
parusahaan masih tetap belum bisa nemepati janji untuk membayar. Pada akhirnya kedua
perusahaan pun digugat oleh PT Bank ICBC yang dalam gugatannya meminta kedua
perusahaan membatalkan perjanjian damai dan hakim pun mengabulkannya hingga
menyatakan PT Sariwangi AEA dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung
pailit.
g. Lehman Brothers
Salah satu perusahaan investasi multinasional yang berdiri pada 1850 tepatnya di
Montgomery, Albama, Amerika Serikat. Lehman Brothers terkenal dengan kegiatan
usahanya dibidang perdagangan saham, obligasi, derivatif, dan mengelola dana investasi.
Namun, pada tahun 2008 Lehman Brothers dikabarkan mengalami kebangkrutan setelah
adanya krisis keuangan global yang akhirnya membuat perusahaan ini tidak lagi mampu
memenuhi kewajiban keuangannya. Ini menjadi salah satu penyebab Lehman Brothers
dilikuidasi dan akibatnya menibulkan kerugian yang sangat besar bagi investor dan kreditur.
Kegiatan usaha yang tidak sehat menjadi penyebab utama kebangkrutan Lehman
Brothers. Perushaan ini terlalu bergantung pada investasi subprime mortgage dimana
investasi pada rumah dengan menggunakan tingkat bunga tinggi yang ditujukan kepada
konsumen dengan kredit yang buruk. Maka ketika terjadi krisis keuanga global, harga rumah
pun anjlok dan Lehman Brothers tidak mampu melunasi hutangnya. Sebenarnya ada banyak
faktor yang menyebabkan kebangkrutan Lehman Brothers. Lehman Brothers juga melakukan
praktik perdagangan berisiko tinggi yaitu repuchase agreements biasa disebut repo transaksi.
Transaksi ini dimana pihak Lehman Brothers melakukan penjualan obligasi pada investor
dengan perjanjian untuk membeli kembali obligasi tersebut diharga tinggi pada kemudian
hari.
Tidak hanya itu, Lehman Brothers juga terllibat dalam praktik keuangan yang tidak etis
seperti menggunakan teknik penyembunyian utang dan mengelola dana investasi secara tidak
transparan. Hal tersebut juga menjadi salah satu sebab Lehman Brothers mengalami likuiditas
yang rendah juga tidak mampu menghadapi lonjakan pasar uang.
Dari akibat kebangkrutan Lehman Brothers, kreditur dan investor mengalami kerugian
yang sangat besar. Kebangkrutan ini berdampak negatif pada perekonomian global karena
timbul ketidakstabilan pada pasar keuangan dan risiko krisis keuangan meningkat lebih besar.
Dalalm upaya pencegahan terjadi kejadian yang sama dimasa yang akan datang, perlu
tindakan preventif misalnya pengawasan yang ketat pada setiap perusahaan investasi lalu
perlu transparan dalam kegiatan perusahaan. Kebangkrutan yang dialami Lehman Brthers
dapat ditangani dan dihindari dengan upaya tersebut.
Kebangkrutan Lehman Brothers dijadikan salah satu contoh buruk dari kegiatan praktik
keuangan yang tidak etis dan berisiko terlalu tinggi. Dalam kasus ini menjadikan contoh
betapa pentingnya memngatur serta mengawasi kegiatan keuangan seperti investasi agar tidak
mengalami kebangkrutan sampai merugikan investor dan perekonomian.
h. Kodak
Sebuah perusahaan yang bernama Kodak yang didirkan pada tahun 1892 oleh George
Eastman adalah perusahaan teknologi raksasa yang selama bertahun – tahun terkemuka
dibidang industri fotografi, imaging, produksi kamera, film, teknologi percetakan, dan
dokumen bisnis. Perkembangan yang signifikan dalam sejarahnya, mulai dari
mengembangkan film fotografik hitam putih hingga memperkenalkan produk-produk digital
seperti kamera digital, printer, dan aplikasi editing foto. Pada tahun 2000-an, perusahaan ini
mengalami masalah besar ketika munculnya teknologi digital yang semakin popular.
Terlambatnya perusahaan ini dalam mengadopsi teknologi digital dan tidak dapat bersaing
dengan perusahaan lain yang menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan, serta
meningkatnya utang perusahaan. Pendatang baru sekaligus pesaing dari perusahaan teknologi
seperti Google dan Apple telah membuat turunnya permintaan akan produk tradisional
Kodak, seperti film dan kamera.
Pada tahun 2012, Kodak mengalami guncangan finansial dan mengambil keputusan
untuk menjual sebagian besar bisnisnya dan berpindah fokus dari produk fotografis
tradisional ke produk teknologi digital dengan tujuan untuk membantu perusahaan dalam
mengurangi utang dan meningkatkan keuntungan, namun tetap saja Kodak masih
menghadapi kesulitan dalam meningkatkan pasar dan mengalahkan pesaing. Walaupun sudah
melakukan perubahan haluan strategi bisnis, Kodak masih saja harus menghadapi tantangan
karena pesaing dari perusahaan teknologi lainnya masih tinggi dan Kodak harus terus –
menerus berinovasi untuk bertahan di pasar, serta Kodak juga harus mempertahankan citra
positifnya sebagai pemimpin pasar dalam industry fotografi dan teknologi percetakan. Kodak
juga melakukan pengembangan produk - produk baru berbentuk perangkat lunak untuk
mengelola foto digital dan printer 3D.
Pada 2016, Kodak meluncurkan sebuah platform Blockchain yang menyediakan
layanan kepemilikan hak cipta untuk fotografer dan konten kreator yang bernama KodakOne.
Perubahan strategi ini merupakan sebuah usaha Kodak untuk menghadapi persaingan dari
perusahaan teknologi lain agar bisnisnya berkembang dan menjadi pemimpin di industri
fotografi dan imaging. Namun sangat disayangkan, Kodak sudah menguasai pasar fotografi
dan teknologi dimasa lampau tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga
dikalahkan oleh pesaing. Pada 2020 Kodak terpaksa bangkrut walaupun sudah berbekal
teknologi digital perihal sulit untuk bersaing dan argumen masyarakat mengira bahwa Kodak
sudah tertinggal zaman menyebabkan turunnya laba perusahaan.