Anda di halaman 1dari 4

KONSENTRASI TRANSNATIONAL CRIME PROGRAM STUDI SARJANA REGULER/EKSTENSI KRIMINOLOGI DEPARTEMEN KRIMINOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA

Satuan Acara Perkuliahan


Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : Semester : Bobot : Hari : Ruang Pengajar : Intelijen dan Investigasi Kejahatan 3 (tiga) SKS Jumat, 13-15 : Prof. Adrianus Meliala, Ph.D Prof. dr. Budi Sampurna, Sp.F(K), SH. Yogo Tri Hendiarto

(AM) (BS) (YTH)

Deskripsi : Mata kuliah ini bertujuan mendeskripsikan secara umum apa yang dimaksud dengan kegiatan intelijen maupun kegiatan investigasi, berikut dengan kewenangan, tujuan, pelaku, teknik-teknik khas, dukungan kerja, dinamika serta ukuran keberhasilannya. Termasuk juga dibicarakan secara ekstensif mengenai pola pembagian kerja serta pola pertanggungjawaban kinerjanya.

Tujuan : Membahas berbagai hal yang terkait dengan kegiatan intelijen serta kaitannya dengan kriminologi Membahas berbagai hal yang terkait dengan kegiatan investigasi kejahatan serta kaitannya dengan kriminologi

Klasifikasi Kompetensi : Level S-1 : mahasiswa dituntut untuk mengetahui dan kemudian mengemukakan secara runtun dan sistematik berbagai hal diseputar kegiatan intelijen dan kegiatan investigasi kejahatan. Level S-2 : mahasiswa dituntut untuk memberikan komentar berupa kritik ataupun dukungan teoritik terkait praktek intelijen dan investigasi kejahatan maupun hal-hal lain yang dianggap perlu untuk ditingkatkan terkait dua kegiatan tersebut.

Garis-garis besar proses belajar : Pert emu an


1. AM 2. AM

Topik

Bacaan

Pendahuluan : AFP Presentation for the Perkenalan, analisis SAP, kontrak kuliah, Jakarta Center for Law intelijen sebagai kegiatan, apa dan Enforcement Cooperation bagaimana, sejarah dan kegunaan Intelijen sebagai kegiatan apa dan bagaimana, beberapa prinsip azas AFP Presentation for the dan Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (lanjutan)

3. AM

Informasi intelijen Administrasi Intelijen, Data collection, data gathering, data collation Bab V buku Intelijen sebagai kegiatan utama intelijen dan proses karya Y. Wajyu Saronto pengembangan serta lanjutannya dan Jasir Karwita, Jakarta: Ekalaya Saputra, 2001, h. 189-219 Intelijen sebagai profesi dan organisasi intelijen Intelijen negara dan organisasi yang menjalankan kegiatan intelijen, individu dengan profesi intelijen dan karakteristik kerjanya Tugas Intelpol, bab 4 dalam buku Intelijen Polri: Sejarah-PerspektifAspek-Prospek oleh Koenarto (penyadur), Jakarta: Cipta Manunggal, 1999, h. 335-433

4. AM

5. AM

Surveilans sebagai kegiatan utama intelijen Surveillance by Trevor Pelaku, kebutuhan, teknik, kendala, Jones dalam Criminology, keterbatasan surveillance / surveilans Chris Hale (eds.), New York: Oxford Univ. Press, 2005, h. 471-492 Spionase dan kontra-spionase Spionase dan KontraPerbedaan intelijen dan spionase dan kontra- Spionase, bab 8 dan bab

6.

AM

spionase; Kekhasan spionase dan kontra- 9 buku Intelijen: spionase, kaitan dengan kekerasan dan Pengertian dan penggunaan teknologi Pemahamannya, saduran Koenarto, Jakarta: Cipta Manunggal, 1999, h. 233280 dan 33-390 Intelijen bisnis Penggunaan intelijen dalam aktivitas nonkonvensional, keterbatasan dan kendala, keuntungan dan kerugian Pengawasan dan akuntabilitas intelijen Intelijen dalam negara demokrasi, intelijen dan pengawasan negara, lembaga oversight terhadap kegiatan intelijen Intelijen Bisnis karya Emon Rivai Arganata Kebutuhan akan Pengawasan Badan Keamanan Intelijen dan Mencari Standar Hukum & Praktik Pengawasan yang Terbaik: Tujuan, Lingkup & Metodologi, bab 2 dan bab 3 dalam buku Dasar Hukum dan Praktik Terbaik dari Pengawasan Intelijen, karya Hans Born dan Ian Leigh, Bob Sugeng Hadiwinata (ed. edisi Indonesia), DCAF-FES SSR, vol. 1, 2005, h. 3351 Methodology of Investigation dala The Investigative Methods, Art Buckwalter, Butterworths Publishers, 1984, h. 51-74 The Scope of Professional Investigation dalam The Investigative Methods, Art Buckwalter, Butterworths Publishers, 1984, h. 3-34

7. AM 8. AM

9. AM

Dasar, prinsip, bentuk, legalitas investigasi kejahatan Pengertian, perkembangan, pelaku, pembagian tugas, keterbatasan, beda lidik dan sidik, investigasi oleh non-polisi atau detektif swasta Investigasi non-kejahatan Bidang atau hal yang membutuhkan investigasi diluar masalah kriminalitas, pelaku atau profesi yang menjalankan, mengapa perlu disebut investigasi, keterbatasan dan keunggulannya

10. AM

11. BS 12.

Investigasi menurut KUHAP Bab V, Bab XIV, Bab XV Isi pasal-pasal yang mengatur tentang KUHAP No. 8 tahun 1981 penyidikan dan pemahamannya; perbandingannya dengan negara lain, keterbatasannya, keunggulannya Sarana teknik bagi investigasi kejahatan Sarana Teknik dalam 3

BS

Membahas berbagai alat bantu dalam rangka Andi Hamzah, investigasi, apa saja, kegunaannya, Pengusutan Perkara perkembangannya, Kriminal Melalaui Sarana Teknik dan Sarana Hukum, Ghalia Indonesia, hal. 9-53 Scientific Criminal Investigation Peran ilmu-ilmu forensik dalam pengungkapan kejahatan, apa saja, seberapa besar kontribusinya, keuntungannya, hambatannya dll. The Scene of the Crime, bab 1 dalam The Forensic Casebook: the Science of Crime Scene Investigation, N.E. Genge, New York: Ballantine Books, 2004, h. 1-17 Hubungan Penyidikan dan Penuntutan, Amir Hamzah, makalah FISIP UI, 2008

13. BS

14. BS

Perlindungan hak asasi manusia, akuntabilitas dan pengawasan atas investigasi kejahatan Oversight terhadap kegiatan investigasi kejahatan, lembaga pengawas penyidikan Polri, penganiayaan dalam penyidikan

Catatan: Tidak ada ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Nilai dikumpulkan melalui penugasan quiz, laporan bacaan dan response paper. Masing-masing tugas berkontribusi 10%. Olehkarena itu, hampir pada setiap perkuliahan terdapat penugasan. BACAAN LAIN Negara, Intel & Ketakutan, Andi Widjajanto (ed.), Jakarta: Pacivis, 2006 Cyber Crime & Technology, dalam Criminology: Theories, Patterns & Typologies, hal. 466-499 Bacaan-bacaan lain yang akan diberikan oleh pengajar

EVALUASI Level S-1 Quiz Laporan Bacaan Response Paper 2x a 10% 4x a 10% 4x a 10% 50% 25% 25%

Level S-2 Tutorial : Kasus-kasus Aktifitas diskusi Paper

DILARANG PLAGIAT. APABILA KETAHUAN, AKAN MEMPEROLEH SANKSI BERAT

Anda mungkin juga menyukai