Anda di halaman 1dari 7

H.

Masa Inkubasi Intrinsik


Masa inkubasi intrinsik ( waktu mulai masuknya sporosoit ke dalam darah
sampai timbulnya gejala klinis/demam yaitu sampai pecahnya sison sel darah
merah yang matang dan masuknya merosoit darah ke aliran darah, waktu ini
meliputi waktu yang dibutuhkan oleh fase eksoeritrositer ditambah dengan siklus
sisogoni).

P. 12 Hari
falciparum

P.vivax 13 – 17 Hari

P.malariae 28 – 30 Hari

P.ovale 13 - 17 Hari

Masa Inkubasi Ekstrinsik


Masa inkubasi ekstrinsik ( waktu mulai saat masuknya gametosit ke dalam tubuh
nyamuk sampai terjadinya stadium sporogoni dalam tubuh nyamuk, yaitu dengan
terbentuknya sporosoit yang kemudian masuk ke dalam kelenjar liur nyamuk )
Suhu optimal 26,7 º c
Pada suhu 16º c P. vivax 55 hari dan 7 hari pada suhu 28º c, pada 32º c parasit
dalam tubuh nyamuk mati

P. falciparum 10 - 12 Hari

P.vivax 8 – 11 Hari

P.malariae 14 Hari

P.ovale 15 Hari
I. Tatalaksana Malaria

Malaria berat adalah : ditemukannva Plasmodium falciDarum stadium aseksual


dengan minimal satu dari manifestasi klinis alau didapatkan temuan hasil
laboratorium (WHO, 2010) :
1. Perubanan kesadaran
2. Kelemanan otot (tak bisa duduk/ berjalan)
3. Tidak bisa makan dan minum
4. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24 jam
5. Distress pernafasan
6. Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik <70 mm Hg (pada anak: <50
mmHig)
7. Icterus disertai disfungsi organ vital
8. Hemoglobinuria
9. Perdarahan spontan abnormal
10. Edema paru (radiologi)

Gambaran laboratorium :

1. Hipoglikemi (gula darah <40 mg%)


2. Asidosis metabolik (bikarbonat plasma <15 mmol/L).
3. Anemia berat (Hb <5 gr% atau hematokrit <15%)
4. Hiperparasitemia (parasit >2 % per 100.000/ pL di daerah endemis rendah
atau > 5% per 100.0000/pl di daerah endemis tinggi)
5. Hiperlaktemia (asam laktat >5› mmot/L)
6. Hemoglobinuria
7. Gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum >3 mg%)

Malaria berat juga dilaporkan pada penderita malaria yang disebabkan


Plasmodium lainnya.

Penderita malaria berat sebaiknya ditangani di RS Kabupaten. Bila fasilitas


maupun tenaga di RS Kabupaten kurang memadai segera rujuk kepada RS
Provinsi. Setiap meruiuk penderita harus disertakan surat ruiukan vang berisi
tentang diagnosis. Riwayat penyakit, pemeriksaan dan tindakan/pengobatan
yang sudah diberikan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana
terlampir. Apabila pemeriksaan sediaan darah malaria telah dilakukan maka
harus dibawa ke tempat rujukan. Prognosis malaria berat tergantung
Kecepatan dan Ketepatan diagnosis serta pengobatan.
J. Pengendalian kasus malaria
Penanggulangan penyakit malaria indicator : Annual Parasite Incidence (API) 1%
/ 1000 penduduk upaya menekan angka kesakitan dan kematian sebagai berikut:
 Diagnosis dini
 Pengobatan cepat dan tepat
 Surveilans
 Pengendalian vektor
 Penyuluhan kesehatan lingkungan

Upaya Pemerintah Pencegahan Malaria

 Pemakaian Kelambu

Membagikan kelambu adalah salah satu upaya pemerintah untuk pencegahan


penularan malaria.
 Pengendalian Vektor

Beberapa upaya pengendalian vektor yang dilakukan misalnya jentik dilakukan


larvaciding (pengendalian larva menggunakan insektisida), biological control
(menggunakan ikan pemakan jentik) dan manajemen lingkungan.

 Diagnosis dan Pengobatan

Pencegahan di Lingkungan Rumah

 Tidur memakai kelambu


 Membatasi aktivitas di luar pada pagi dan sore hari sekitar pukul 06.00-
10.00 dan 16.30 keatas
 Untuk didaerah endemic seperti Kalimantan sebaiknya setiap keluar
rumah menggunakan lotion anti nyamuk atau menggunakan baju Panjang
 Fogging
 Untuk daerah endemic (Kalimantan, Lebak) disekitar rawa-rawa dan
dikelilingi hutan sebaiknya memelihara hewan ternak mamalia (sapi) yang
di letakan di sekeliling rumah
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual didalam darah.
Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan
splenomegali.
Terdapat beberapa parasit yang dapat menyebaban penyakit malaria, yaitu
plasmodium falciparum, vivax, malaria dan ovale. Parasit ini menggunakan
nyamuk sebagai hopes definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis
penyakit in terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, periode panas dan
periode berkeringat.
Penanggulangan penyakit menular adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk
menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan Kematian.
membatasi penularan. serta penyebaran penyakit agar tidak meluas
antardaerah serta berpotensial menimbulkan kejadian luar biasa/ wabah.

B. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dinas Kesehatan perlu mengintensifkan edukasi berupa penyuluhan
kepada masyarakat tentang bahaya, pencegahan dan pengobatan
malaria.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang salah
satunya adalah memperhatikan kondisi rumah dan lingkungan sebagai
upaya pencegahan penyakit yang paling mudah dilakukan.
3. Bagi instansi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan pustaka di
perpustakan di Universitas Respati Indonesia, sehingga penelitian
selanjutnya diharapkan lebih efisien dengan tingkat
pembuktian yang lebih tinggi dan akurat serta meminimalkan kekurangan-
kekurangan dalam penelitian tentang faktor risiko kejadian penyakit
malaria
4. Bagi pihak-pihak yang terkait (Dinas Kesehatan, Puskesmas, tokoh
masyarakat)
Melakukan advokasi dengan cara lobbying atau pendekatan dengan para
pembuat keputusan, sehingga timbul kebijakan, atau keputusan-
keputusan yang membantu dan mendukung program pemberantasan
vektor penyakit malaria.

Anda mungkin juga menyukai