Anda di halaman 1dari 19

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DOSEN PEMBIMBING : Epti Yorita, SST. MPH

NAMA KELOMPOK : 1

1. Yeni Efrilia I.Tanjung 8. Andra Yulandari


2. Tri Eka Andryani 9. Siska Ramadhania
3. Helena Elizabet Br.Doloksaribu 10. Caecillia Utami
4. Sherly Dwi safitri 11. Anggi Arif
5. Sheni Ratna Amelia 12. Riati Arnela
6. Noni Permata Putri 13. Putri Sari Wahyuni
7. Tio Alen Septian 14. Siska Ramadhania

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
STUDI KASUS PERENCANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kasus Kota B. Masalah kesehatan diarahkan pada upaya meningkatkan status kesehatan anak, dengan alasan jumlah
anak balita adalah 95.651 anak balita, sedangkan usila 38.105 jiwa. Kesehatan balita sangat penting dalam
meningkatkan kualitas generasi muda di masa mendatang. Sehubungan dengan itu, maka identifikasi masalah difokuskan
pada permasalahan kesehatan balita.
A. Tingginya kasus baru ISPA pada balita. Jumlah kasus baru ISPA pada balita di Kota pada tahun 2011 yaitu :
1607 + 11.922+32.083 = 45.612 kasus
B. Tingginya kasus diare pada balita. Jumlah kasus baru Diare pada balita di Kota B pada tahun 2011 yaitu:
111+1.826+4.255= 6.192 kasus
C. Tingginya kasus pneomonia pada balita. Jumlah kasus baru pneumonia pada balita di
Kota B pada tahun 2011 yaitu: 83+2.320+1.433 = 3.836 kasus
D. Tingginya kasus dermatitis pada balita. Jumlah kasus baru dermatitis pada balita di Kota B pada tahun 2011
yaitu: 104+761+2.862 = 3.727 kasus.
E. Tingginya kasus DBD pada musim hujan yaitu Tahun 2011 sebanyak 3912 kasus.

Pemberian skoring atau nilai untuk memprioritaskan masalah adalah pemberian nilai 1-5, nilai 1 apabila masalah
tersebut tidak gawat, dan nilai 5 apabila masalah tersebut sangat gawat. Langkah selanjutnya, adalah menetapkan beberapa
isu yang terkait dengan penyebab serta upaya mengatasi masalah tersebut.
Contoh ISPA pada anak Balita. Dari data Kasus Kota B, dapat diangkat beberapa isu yang terkait dengan masalah ISPA
pada anak balita yaitu :
A. Rendahnya pemberian ASI Eksklusif di Kota B pada tahun 2011, hanya 14, 32%
B. Masalah gizi pada balita di Kota B, setiap tahun kasus gizi buruk cenderung meningkat, tahun 2010
sebanyak 296 kasus dan tahun 2011 sebanyak 555 balita.
C. Jumlah rumah tangga yang ber-PHBS masih belum mencapai target yaitu 55% pada tahun 2011 . Capaian PHBS di
RT Kota B pada tahun 2011 adalah 50,52%

Dari Kasus di atas buatlah :


a. Analisis Publik
b. Analisis Isu
c. Analisis kebijakan
d. Buatlah alasan secara deskriptif /naratif mengapa kelompok memberikan skor penilaian kasus tersebut
e. Buatlah perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat berdasarkan prioritas masalah
f. Tuangkan hasil kerja kelompok saudara pada instrument yang telah disediakan
g. Sajikan secara lengkap pada makalah dan buat power point yang dapat mendukung hasil kerja kelompok saudara
h. Selamat berdiskusi dan mempresentasikaan hasil kerja kelompok
Lembar kerja identifikasi jenis Masalah Perencanaan Pemberdayaan Masyarakat di tingkat
Kabupaten/Kota, Kecamatan/Puskesmas serta Desa/Kelurahan
No Jenis kegiatan Tujuan Sasaran
1 Pembentukan kader Kesmas Mengurangi Kasus ISPA Masyarakat kota B
khusus ISPA

2 Pembentukan kader Kesmas Memberi pengetahun Masyarakat kota B


khusus Diare mengenai Diare dan
mencegah diare
3 Pembentukan kader Kesmas Mencegah masyarakat Masyarakat kota B
khusus DBD terhindar dari penyakit
DBD
4 Pembentukan kader Kesmas Mencegah masyarakat dari Masyarakat kota B
khusus Pneumonia penyakit Penomonia
5 Pembentukan kader Kesmas Mencegah masyarakat dari Masyarakat kota B
khusus Dermatitis penyakit Dermatitis
Lembar kerja Langkah-langkan penyusunan rencana kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan/Puskesmas serta
Desa/Kelurahan

Mas Rancangan Tujuan Sa Strategi Pelaksana Penanggung Sumber Waktu Monitoring Ket
alah Kegiatan/ sa Jawab Dana pelaksan Evaluasi
Program ra aan
n
ISPA Pencarian Kader Memberika Masyarakat Pembuatan Promotor Kepala Mengajukan Pada minggu Mengunjungi Kami
sebagai n informasi kota B organisasi Puskesmas Puskesmas proposal ke ke-1 Masyarakat melak
stuckholder . dan pemberdayaan setempat Dinas kota B setelah kegiat
pelatihan masyarakat. Kesehatan pelatihan propo
mengenai Kota . Kaderisasi . setuju
cara melihat apakah dihara
mencegah kader Setela
dan menjalankan pembe
penangana tugas dengan ini ter
n ISPA baik . penur
agar dapat untuk
disebarluas pende
kan kepada
masyarakat
DIARE Pencarian Kader Memberi Masyarakat Meningkatkan Promotor Kepala Mengajukan Pada minggu Mengunjungi Kami
untuk organisasi pengetahun kota B kebersihan Puskesmas Puskesmas proposal ke ke-2 Masyarakat melak
kesehatan mengenai makanan dan Setempat Dinas kota B setelah penyu
masyarakat Diare dan kebersihan diri Kesehatan pelatihan setela
khusus mencegah terutama cuci Kaderisasi . propo
lingkungan dan Diare, tangan sebelum melihat apakah setuju
kesehatan Memampu makan Kader
masyarakat kan menjalankan
khusus diare Masyarakat tugas dengan
untuk baik .
mencegah
masalah
kesehatan
seperti
DIARE
DBD Pembuatan Pelatihan Masyarakat Meningkatkan Promotor Kepala Mengajukan Minggu ke-3 Mengunjungi Kami
organisasi cegah Kader dan kota B kebersihan bersama bagian Puskesmas proposal ke Masyarakat melak
DBD pemberian lingkungan Kesling Dinas kota B setelah penyu
materi Puskesmas Kesehatan pelatihan setela
mengenai setempat Kaderisasi . propo
DBD melihat apakah setuju
kepada Kader
Kader. menjalankan
Mencegah tugas dengan
masyarakat baik .
terhindar
dari
penyakit
DBD,
Memampu
kan
Masyarakat
untuk
mencegah
masalah
kesehatan
seperti
DBD
PNEUMONI Menarik Kader Mencegah Masyarakat pemberian ASI Promotor dari Kepala Mengajukan Minggu ke-4 Mengunjungi Kami
A sebagai masyarakat kota B eksklusif selama Puskesmas Puskesmas proposal ke Masyarakat melak
stakeholder dari enam bulan dan Setempat Dinas kota B setelah penyu
penyakit memberikan Kesehatan pelatihan setela
Penomonia tambahan Kaderisasi . propo
, makanan bergizi melihat apakah setuju
Memampu untuk Kader dihara
kan meningkatkan menjalankan Setela
Masyarakat daya tahan tubuh tugas dengan dilaku
untuk anak itu sangat baik . kegiat
mencegah penting, serta masya
masalah menjaga kota B
kesehatan kebersihan penur
seperti lingkungan serta pende
PNEUMO lingkungan Pneum
NIA bebas rokok
DERMATITI Penarikan Kader Mencegah Masyarakat Menjaga kulit Promotor Kepala Mengajukan Minggu ke-5 Mengunjungi Kami
S sebagai masyarakat kota B agar tetap Puskesmas Puskesmas proposal ke Masyarakat melak
stakeholder dari lembab yang Setempat Dinas kota B setelah penyu
penyakit cocok pada kulit Kesehatan dilakukan setela
Dermatitis, anak, penyuluhan propo
Memampu memastikan secara berkala setuju
kan kebersihan perbulan
Masyarakat sumber air yang
untuk sesuai standar .
mencegah
masalah
kesehatan
seperti
DERMATI
TIS
Lembar kerja Monitoring Evaluasi kegiatan Pemberdayaan di tingkat Kabupaten/Kota,
Kecamatan/Puskesmas serta Desa/Kelurahan

Jenis Tujuan Kriteria Sasaran Alat Pelaksana Penanggung Sumber Wak


Evaluasi Penilaian Ukur/Instrumen Jawab Dana pelaksa
yang digunakan

Mendatangi dan Membantu masyarakat Pembagian Masyarakat Perbandingan laporan Promotor Kepala Pengajuan Pada min
mendata masyarakat untuk meningkatkan angka Kuesioner ke kota B. baru dan laporan lama Puskesmas Puskesmas Proposal 1 setelah
yang masih terkena kesehatan khususnya dalam mayarakan Setempat ke Dinas dilakuka
ISPA dan apakah kasus ISPA dengan cara diwilayah yang Kesehatan. Pelatihan
terjadi peningkatkan melihat angka kasus ISPA terkena
kebersihan apakah terjadi penurunan masalah
pernapasan dan etika atau malah terjadi kesehatan
batuk peningkatan sehingga kita
dapat mengetahui kegiatan
yang kita lakukan dengan
tujuan mengurangi kasus
ISPA di lingkungan
masyarakat tersebut.
Mendatangi dan Membantu masyarakat Pembagian Masyarakat Perbandingan laporan Promotor Kepala Pengajuan Pada min
mendata masyarakat untuk meningkatkan angka Kuesioner ke kota B . baru dan laporan lama Puskesmas Puskesmas Proposal 1 setelah
yang masih terkena kesehatan khususnya dalam mayarakan Setempat. ke Dinas dilakuka
DIARE, Apakah kasus DIARE dengan cara diwilayah yang Kesehatan. Pelatihan
Meningkatkan melihat angka kasus terkena
kebersihan, mulai DIARE apakah terjadi masalah
dari mejaga penurunan atau malah kesehatan
kebersihan diri dan terjadi peningkatan
makanan,serta sehingga kita dapat
menghindari mengetahui kegiatan yang
mengkonsumsi kita lakukan dengan tujuan
makanan dan mengurangi kasus DIARE
meminum air yang di lingkungan masyarakat
tidak masak. tersebut.
Mendatangi dan Membantu masyarakat Pembagian Masyarakat Perbandingan laporan Promotor Kepala Pengajuan Pada min
mendata masyarakat untuk meningkatkan angka Kuesioner ke kota B. baru dan laporan lama Puskesmas Puskesmas. Proposal 1 setelah
yang masih terkena kesehatan khususnya dalam mayarakan Setempat ke Dinas dilakuka
DBD, Apakah kasus DBD dengan cara diwilayah yang Kesehatan. Pelatihan
Meningkatkan melihat angka kasus DBD terkena
kebersihan, mulai apakah terjadi penurunan masalah
dari menjaga atau malah terjadi kesehatan
kebersihan dalam peningkatan sehingga kita
rumah serta dapat mengetahui kegiatan
lingkungan rumah. yang kita lakukan dengan
tujuan mengurangi kasus
DBD di lingkungan
masyarakat tersebut.

Mendatangi dan Membantu masyarakat Pembagian Masyarakat Perbandingan laporan Promotor Kepala Pengajuan Pada min
mendata masyarakat untuk meningkatkan angka Kuesioner ke kota B. baru dan laporan lama Puskesmas Puskesmas Proposal 1 setelah
yang masih terkena kesehatan khususnya dalam mayarakan Setempat ke Dinas dilakuka
Pneumonia. kasus Pneumonia dengan diwilayah yang Kesehatan. Pelatihan
Apakah cara melihat angka kasus terkena
meningkatkan Pneumonia apakah terjadi masalah
kebersihan, mulai penurunan atau malah kesehatan
dari menjaga terjadi peningkatan
kebersihan dalam sehingga kita dapat
rumah serta mengetahui kegiatan yang
lingkungan rumah. kita lakukan dengan tujuan
mengurangi kasus
Pneumonia di lingkungan
masyarakat tersebut.

Mendatangi dan Membantu masyarakat Pembagian Masyarakat Perbandingan laporan Promotor Kepala Pengajuan Pada min
mendata masyarakat untuk meningkatkan angka Kuesioner ke kota B. baru dan laporan lama Puskesmas Puskesmas Proposal 1 setelah
yang masih terkena kesehatan khususnya dalam mayarakan Setempat ke Dinas dilakuka
Dermatitis, Apakah kasus Dermatitis dengan diwilayah yang Kesehatan. Pelatihan
Meningkatkan cara melihat angka kasus terkena
kebersihan, mulai Dermatitis apakah terjadi masalah
dari menjaga penurunan atau malah kesehatan
kebersihan dalam terjadi peningkatan
rumah serta sehingga kita dapat
lingkungan rumah. mengetahui kegiatan yang
kita lakukan dengan tujuan
mengurangi kasus
Dermatitis di lingkungan
masyarakat tersebut.
Lembar kerja analisis prioritas masalah kesehatan yang ada di Kab/Kota. A/ Puskesmas B/ Kelurahan C.

No. Parameter Skoring Masalah Kesehatan


A B C D E
ISPA DIARE PNEUMONIA DERMATITIS DBD

1. Kegawatannya 4 3 4 3 5
2. Mendesaknya 5 4 2 1 3
3. Penyebarannya 5 3 4 1 2
4. Kemudahan mengatasi masalah 4 3 2 5 1
5. Keinginan masyarakat 5 2 3 1 4
6. Keharusan dukungan kebijakan 5 3 2 1 4
dalam mengatasi masalah
Jumlah nilai 28 20 15 10 19

Alasan:
Alasan kami memprioritaskan ISPA sebagai masalah kesehatan pertama yaitu penyebarannya melalui udara dan
jumlah penderita paling tinggi di kota B. Serta dari keinginan dan dibutuhkan masyarakat untuk mencegah dari masalah
kesehatan ISPA Tinggi. Banyak masyarakat yang tidak Tahu, tidak Mau dan tidak Mampu untuk menangani penyakit ini
sehingga peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk membantu masyarakat keluar dari masalah kesehatan ISPA baik
untuk mencegah maupun untuk mengobati penyakit ISPA dan membantu masyarakat menjadi Tahu, Mau dan Mampu
untuk mencegah dan mengobati peyakit tersebut.

Lembar kerja: analisis publik di Kab/Kota A/ Puskesmas B/ Kelurahan C.

No. Analisis Hasil


Publik Analisis
1. Unsur/instansi pemerintah mana yang berwewenang Kementrian kesehatan dan dilanjutkan ke isntansi bawah selanjutnya
membuat kebijakan publik terkait dengan upaya
pemecahan masalah kesehatan tersebut ?
2. Bentuk kebijakan apa yang bisa dibuat/dilaksanakan oleh Kementrian kesehatan melalui dinas pendidikan membuat kebijakan setiap
masing- masing unsur/instansi pemerintah itu ? sekolah dimulai dari tingkatan dini hingga perguruan tinggi untuk
memperkenalkan dan menerapkan senam etika batuk dan etika cuci tangan.
Selain itu pemerintah kesehatan juga bekerjasama dengan Dinas PU untuk
membuat tempat cuci tangan /wastafel di sekolah-sekolah dan tempat umum

3. Bagaimana nilai kepentingan (value) yang berkembang Instasi yang bersangkutan menganggap masalah kesehatan tersebut sebagai
pada masing-masing unsur/instansi pemerintah tersebut masalah yangg wajib untuk di atasi dengan pencegahan melalui kebijakan yg
terhadap masalah ini ? telah di tetapkan.
4. Sumberdaya (resources) apa yang dimiliki masing- Sumber daya yang dapat mendukung mengatasi masalah ini yaitu sumber da
masing unsur/instansi pemerintah tersebut yang dapat manusia seperti promotor dalam memperkenalkan senam etika batuk dan eti
mendukung upaya mengatasi masalah ini dan seberapa cuci tangan dan masyarakat yang di berdayakaan.
besarkah?

5. Siapa saja/kelompok masyarakat mana yang akan Semua masyarakat mendapat manfaat yang berarti bagi kesehatan mereka.
mendapat manfaat apabila masalah ini ditanggulangi
melalui proses advokasi ?

6. Bagaimana nilai kepentingan (value) yang berkembang Kebijakan ini penting karena jika tidak di tangani akan menambah jumlah
pada masing-masing pihak tersebut terhadap masalah ini? penderita.
7 Sumberdaya ( resources) apa yang dimiliki pihak-pihak tersebut Misalnya tokoh masyarakat yeng berperan dan berpengaruh besar dalam
yang dapat dipergunakan dalam mendukung upaya pemecahan lingkungan masyarakat setempat.
masalah ini dan seberapa besar?

8. Program-program komunikasi potensial apa yang Program komunikasi yang dapat mendukung kebijakan ini yaitu melakukan
dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan advokasi advokasi kepada kepala instansi dan tokoh adat yang memiliki peran penting
kesehatan terkait dengan upaya pemecahan masalah ini?. Serta melakukan komunikasi seperti menjelaskan kebijakan yang akan
dilaksanakan.
9. Adakah jejaring yang mampu melakukan/ mendukung Dinas kesehatanan, tokoh adat desa, serta pejabat instansi pemerintahan yang
kegiatan advokasi kesehatan ini, sehingga tujuan yang terkait.
diharapkan dapat tercapai.

10. Apa saja sumberdaya / dana yang dibutuhkan Dana, sumber daya manusia serta fasilitas yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan advokasi untuk mengatasi
masalah ini?.

Lembar kerja: analisis kebijakan di Kab/Kota A/ Puskesmas B/ Kelurahan C.


Hasil
No. Analisis Analisis
1. Adakah kebijakan publikKebijakan
yang mendukung upaya Kementerian Kesehatan melalui Dinas Pendidikan membuat kebijakan seti
pemecahan masalah kesehatan tersebut ? sekolah dimulai dari tingkatan dini hingga perguruan tinggi untuk
memperkenalkan dan menerapkan senam etika batuk dan etika cuci tangan.
Selain itu pemerintah kesehatan juga bekerjasama dengan dinas PU untuk
membuat tempat cuci tangan /westafel di sekolah-sekolah dan tempat umum

2. Bagaimana pengaruh dan efektifitas penerapan kebijakan Masarakat dan instansi pemerintah telah menjalankan kebijakan yang telah
public yang sudah ada dalam mendukung upaya pemecahan tetapkan, dan pada akhirnya angka penderita ISPA berkurang.
masalah kesehatan tersebut?

3. Kebijakan apa yang perlu dikembangkan untuk mendukung Memperkenalkan senam etika batuk dan etika cuci tangan, serta melakukan
upaya pemecahan masalah kesehatan tersebut, agar lomba senam etika batuk di kalangan sekolah.
tujuan yang ditetapkan dapat tercapai?

4. Apa bentuk kebijakan yang perlu dikembangkan tersebut? Bagi penderita ISPA wajib Mnggunakan Masker terutama di tempat umum
5. Stakeholder (mitra kerja) terkait yang potensial Tokoh masyarakat dan masyarakat yang terkait dalam penurunan masalah
dalam pengembangan kebijakan publik tersebut agar masalah ISPA
kesehatan tersebut dapat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai