Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN 3

PERSAMAAN DIFERENSIAL LANJUTAN

DOMINIKUS DJAGO DJOA, ST., M.Pd.


OUTLINE

PEMBENTUKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

PENYELESAIAN PDB ORDE SATU DENGAN


INTEGRASI LANGSUNG

PENYELESAIAN PDB ORDE SATU DENGAN


PEMISAHAN VARIABEL
PEMBENTUKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

Secara matematis, PD muncul jika ada konstanta sembarang dieliminasikan dari suatu fungsi tertentu yang diberikan.
𝐴
Contoh : Bentuklah PD dari fungsi berikut : y = x +
𝑥
PEMBENTUKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

Contoh lain : Bentuklah PD dari fungsi


berikut : y = Ax2 + Bx
PEMBENTUKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

Hasil akhir penyelesaian di atas adalah persamaan diferensial orde dua.


Jadi fungsi dengan satu konstanta sembarang menghasilkan persamaan
diferensial orde satu, sedangkan fungsi dengan dua konstanta sembarang
menghasilkan persamaan diferensial orde dua. Sehingga berlaku kaidah:

Fungsi yang mempunyai n buah konstanta sembarang akan menghasilkan Persamaan Diferensial
orde ke-n
PENYELESAIAN PDB ORDE SATU DENGAN INTEGRASI LANGSUNG

𝑑𝑦
Jika PDB dapat disusun dalam bentuk 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥), maka persamaan
tersebut dapat diselesaikan dengan integrasi langsung.

Nilai c tidak dapat ditentukan


kecuali jika dalam persamaan di
atas diberi
keterangan syarat (sebuah nilai y
untuk x tertentu). Solusi dengan
nilai
konstanta sembarang atau c
disebut solusi umum/primitif,
sedangkan solusi
disebut khusus jika nilai c dapat
dihitung.
PENYELESAIAN PDB ORDE SATU DENGAN INTEGRASI LANGSUNG
PENYELESAIAN PDB ORDE SATU DENGAN PEMISAHAN VARIABEL

𝑑𝑦
Jika persamaan diferensial berbentuk 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥, 𝑦), yaitu persamaan yang ruas kanannya dapat dinyatakan
sebagai perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y, maka penyelesaian PD dengan cara memisahkan
variabelnya sehingga factor ‘y’ bisa kita kumpulkan dengan ‘dy’ dan factor ‘x’ dengan ‘dx’.
TUGAS KELOMPOK 2
TUGAS KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai