Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

PEMANFAATAN AIR CUCIAN BERAS UNTUK


PERTUMBUHAN TANAMAN KUNYIT HITAM
(Curcuma caesia Roxb)

Disusun Oleh :

IMAD ALI AL FATHAN


MOH. AHAL MURSYAD

Bidang Penelitian:
ILMU MATEMATIKA, SAINS & PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1


KOTA PALU
TAHUN 2022

BAB 1
LATAR BELAKANG MASALAH

Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan. Kegiatan manusia juga dapat berpengaruh terhadap perubahan

lingkungan serta dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan.

Limbah sangat banyak jenisnya antara lain limbah industri, limbah

pertanian dan limbah rumah tangga. Limbah industri yaitu limbah yang berasal

dari pabrik-pabrik industri, limbah ini dapat berupa sampah atau buangan industri

lainnya. Limbah pertanian yaitu limbah berasal dari kegiatan pertanian misalnya,

pemupukan dan penggunaan pestisida. Limbah rumah tangga yaitu limbah yang

berasal dari kegiatan rumah tangga, contoh : sampah dapur (plastik, kertas,

minyak, sisa-sisa makanan, sisa bungkus jajn/detergen), detergen, dan zat kimia

lainnya.

Sebenarnya limbah dapat dikelolah dan dimanfaatkan. Misalnya limbah

rumah tangga yang berupa sisa bungkus detergen dapat diolah menjadi

kerajinan tangan berupa tas. Bahkan air bekas cucian beras juga dapat

dimanfaatkan. Pemanfaatannya misalnya untuk menyiram tanaman.

Pemanfaatan air bekas cucian beras dapat diterapkan pada berbagai

tanaman. Cara ini lebih mudah dan lebih murah dari pada menggunakan

bioteknologi.

Selain pupuk padat, proses pemupukan untuk pertumbuhan dan

pemeliharaan berbagai tanaman juga bisa menggunakan pupuk organik cair

alias POC. POC sendiri banyak dijual di pasaran dengan berbagai merek.

Sayangnya, harga POC mungkin bisa menguras kantong apabila harus rutin

dibeli. Meski begitu, pupuk organik juga bisa dibuat dari berbagai campuran

Tanaman Kunyit/Kunir Hitam ini merupakan tanaman yang sangat

langka, namun banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Kunyit hitam


merupakan salah satu kelompok tanaman Zingiberaceae, yang memiliki nama

latin Curcuma caesia. Bentuk kunyit hitam sama seperti kunyit biasa namun

rimpangnya berwarna hitam gelap jika sudah matang. Kunyit hitam berasal dari

Negara India, disana dijadikan sebagai tanaman obat tradisional. Namun sayang

sekali, tanaman ini jarang sekali ditemukan. Di Indonesia budidaya tanaman

kunyit hitam sangatlah sedikit, padahal tanaman ini sangat dicari terutama dalam

industri obat-obatan.

Al-Qur,an menjelaskan bahwa Allah SWT telah menurunkan air hujan

dan menumbuhkan bermacam-macam jenis tumbuh-tumbuhan yang beraneka

warna, rasa, bau, dan keistimewaanya Seperti yang terkandung di dalam Al-

Qur’an Surat Al-An'am ayat 99 sebagai berikut :

‫ِي اَ ْن َز َل م َِن ال َّس َم ۤا ِء َم ۤا ۚ ًء َفا َ ْخ َرجْ َنا ِبهٖ َن َباتَ ُك ِّل َشيْ ٍء َفا َ ْخ َرجْ َنا ِم ْن ُه َخضِ رً ا ُّن ْخ ِر ُج ِم ْن ُه َح ًّبا ُّم َت َرا ِكب ًۚا َوم َِن ال َّن ْخ ِل‬ ْٓ ‫َوه َُو الَّذ‬
َّ‫ظر ُْٓوا ا ِٰلى َث َم ِرهٖ ٓ ا َِٓذا َا ْث َم َر َو َي ْنعِهٖ ۗاِن‬
ُ ‫َّان ُم ْش َت ِبهًا َّوغَ ي َْر ُم َت َش ِاب ۗ ٍه ا ُ ْن‬
َ ‫الز ْي ُت ْو َن َوالرُّ م‬
َّ َّ‫ب و‬ ٍ ‫مِنْ َط ْل ِع َها قِ ْن َوانٌ دَ ا ِن َي ٌة وَّ َج ٰ ّن‬
ٍ ‫ت مِّنْ اَعْ َنا‬
ٍ ‫فِيْ ٰذلِ ُك ْم اَل ٰ ٰي‬
‫ت لِّ َق ْو ٍم يُّْؤ ِم ُن ْو َن‬
Artinya :
Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan
itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu
butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang
menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah,
dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS:Al An’am:99)

Tanaman kunyit hitam ini sangatlah banyak dan beragam


kandungan kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin. Kunyit hitam
juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen,
borneol dan sineil. Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah,
protein, pati, vitamin C dan mineral. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk
kesehatan terutama dalam masa
penyembuhan. (https://hobinya.wordpress.com/2014/)
Dari hasil pemaparan di atas, hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini
antara lain:
1.     Limbah rumah tangga dapat juga dikelola dan dimanfaatkan.
2.     Cara ini lebih mudah diterapkan dibandingkan dengan teknik bioteknologi.
3.     Dalam praktiknya tidak menggunakan alat-alat yang mahal serta mudah
didapat.
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah manfaat hasil
fermentasi dari air cucian beras dapat meningkatkan pertumbuhan pada
tanaman kunyit hitam
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.     Untuk mengetahui manfaat air bekas cucian beras terhadap tanaman
kunyit hitam.
2.     Untuk membandingkan kecepatan pertumbuhan antara tumbuhan yang
disiram air bekas cucian beras dengan air biasa.
3.     Untuk memanfaatkan air bekas cucian beras dalam proses pertumbuhan
tanaman kunyit hitam.
Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu


1.    Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan
pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang manfaat air
bekas cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman.
2.   Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manfaat
fermentasi air cucian beras terhadap tanaman, sehingga pembaca
mungkin bisa mencobanya dengan mudah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Air Bekas Cucian Beras

Sebelum menanak nasi, beras wajib di cuci terlebih dahulu dengan air
bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras dari kulit
yang terbawa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang
terlihat atau kotoran lainnya. Akibatnya air cucian beras terlihat putih keruh dan
membawa partikel halus yang menempel di butiran beras. Setelah selesai
mencuci beras, biasanya air hasil pencucian beras dibuang begitu saja karena
air tersebut dianggap kotor. Padahal air sisa cucian beras bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk dan digunakan untuk menyiram tanaman, yang ternyata memiliki
manfaat menyuburkan dan merangsang pertumbuhan tanaman.
Selain pupuk padat, proses pemupukan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan berbagai tanaman juga bisa menggunakan pupuk organik cair
alias POC. POC sendiri banyak dijual di pasaran dengan berbagai merek.
Sayangnya, harga POC mungkin bisa menguras kantong apabila harus rutin
dibeli. Meski begitu, pupuk organik juga bisa dibuat dari berbagai campuran
bahan yang difermentasi.
2.2 Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah kelompok Zingiberaceae.
Asnia (2019) menyatakan bahwa kunyit merupakan golongan rempah- rempah
sebagai bahan perawatan secara alami dan sedikit menimbulkan efek alergi.
Selanjutnya Anshori (2014) menyatakan bahwa kunyit merupakan tanaman
rempah yang berpotensi sebagai bahan pangan fungsional. Penggunaan kunyit
sebagai tanaman rempah menyebabkan tanaman ini banyak dibudidayakan
hampir di seluruh indonesia.
Kunyit merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat selain
digunakan sebagai obat tradisional, Bansal (2002) menyatakan bahwa kunyit
salah satu tanaman tradisional terpenting yang juga digunakan sebagai
suplemen makanan. Selanjutnya Bursatriannyo (2014) menyatakan bahwa
rimpang kunyit untuk dapat digunakan sebagai tanaman obat antara lain
mengobati gusi bengkak, luka, sesak nafas, sakit perut, bisul, sakit limpa, usus,
buntu, encok, gangguan pencernaan, perut kembung dan menurunkan tekanan
darah. Selain itu Kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna, bahan
campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan stimulan. Hal ini menunjukkan
bahwa kunyit memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA / PENELITIAN TERDAHULU
3.1 BERAS

Beras merupakan salah satu makanan yang kaya akan karbohidrat yang
sebagian besar terdiri dari pati yang berjumlah 85- 90% lemak, protein gluten,
selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi. Zat pati tertinggi terdapat
pada bagian endosperm, makin ke tengah kandungan patinya makin menipis
sehingga beras merupakan makanan pokok bagi manusia serta pakan ternak
dan industri yang mempergunakan karbohidrat sebagai bahan bakunya (Agustri,
2012).
Air cucian beras merupakan air yang diperoleh dalam proses pencucian
beras yang banyak terdapat dihampir seluruh rumah tangga penduduk Indonesia
memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, (Astuti, 2013) mengemukakan Air
cucian beras mengandung vitamin seperti niacin, riboflavin, piridoksin dan
thiamin, serta mineral seperti Ca, Mg dan Fe yang diperlukan untuk pertumbuhan
jamur. Selama ini air cucian beras belum banyak dimanfaatkan dan biasanya
hanya dibuang begitu saja. Sebenarnya didalam air cucian beras masih
mengandung senyawa organik seperti karbohidrat dan vitamin seperti thiamin
yang masih bisa dimanfaatkan serta air cucian beras mengandung beberapa
unsur kimia seperti vitamin B1, Nitrogen, Fosfor, dan unsur hara lainnya banyak
terdapat pada pericarpus dan aleuron yang ikut terkikis (Hidayatullah, 2012 dan
Moeksin, 2015).
Beberapa hasil penelitian mengenai limbah air cucian beras telah
dilaporkan bahwa air cucian tersebut memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
pada berbagai jenis tanaman, antara lain hasil penelitian dari (Cairns, 2004)
bahwa, air cucian beras berpengaruh nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman
cabai rawit (Capsicum frustescens L.).Bahkan, air cucian beras berpengaruh
secara nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman adenium (Lalla, 2018). Pada
tanaman kunyit hitam pun telah dilakukan, hasilnya bahwa pada cucian beras
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Jadi, hasil penelitian telah
menggambarkan bahwa air cucian beras bermanfaat untuk pertumbuhan
berbagai jenis tanaman termasuk tanaman kunyit hitam.
3.2 Kunyit Hitam (Curcuma caesia Roxb)

Tanaman Kunyit/Kunir Hitam ini merupakan tanaman yang sangat


langka, namun banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Kunyit hitam
merupakan salah satu kelompok tanaman Zingiberaceae, yang memiliki nama
latin Curcuma caesia. Bentuk kunyit hitam sama seperti kunyit biasa namun
rimpangnya berwarna hitam gelap jika sudah matang. Kunyit hitam berasal dari
Negara India, disana dijadikan sebagai tanaman obat tradisional. Namun sayang
sekali, tanaman ini jarang sekali ditemukan.
Di Indonesia budidaya tanaman kunyit hitam sangatlah sedikit, padahal
tanaman ini sangat dicari terutama dalam industri obat-obatan. Kandungan yang
dimiliki tanaman kunyit hitam ini sangatlah beragam seperti memiliki
kandungan kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin. Kunyit hitam
juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen,
borneol dan sineil. Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah,
protein, pati, vitamin C dan mineral. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk
kesehatan terutama dalam masa penyembuhan (Dinas Kesehatan, 2021)

Kunyit hitam memiliki permukaan kulit berwarna cokelat dengan daging


berwarna ungu kehitaman. Kunyit, termasuk kunyit hitam, masih termasuk ke
dalam keluarga jahe-jahean sehingga bentuknya terlihat mirip dengan jahe.
Kendati kunyit hitam tidak sepopuler kunyit kuning atau putih, manfaat kunyit
hitam untuk kesehatan sangat banyak. Selain mencegah infeksi, kunyit hitam
juga bermanfaat untuk mengurangi risiko terkena kanker. Tanaman jenis
rimpang dengan nama latin Curcuma caesia Roxb ini digunakan sebagai obat
tradisional di beberapa negara, termasuk Asia Tenggara.

3.3 Kandungan Nutrisi Air cucian Beras


Kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah
karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa,
gula dan vitamin yang tinggi. Selain itu, formulasi air cucian beras merupakan
media alternatif pembawa P. fluorescens yang berperan dalam pengendalian
patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman.
Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh.
Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut
terkikis.Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari
masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat tersebut. Misalnya fosfor
(P) yang merupakan salah satu unsur utama yang dibutuhkan tanaman dan
selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor berperan dalam
memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari
benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting bagi
pembentukan hijau daun (klorofil) dan berperan penting dalam pembentukan
karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu kulit ari juga mengandung vitamin,
mineral, dan fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat berperan dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein
untuk mengaktifkan enzim).

Hipotesis

1. Ada pengaruh air bekas cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kunyit
hitam.
2. Jika tanaman kunyit hitam diberi air yang jenisnya berbeda (air bekas cucian
beras dan air biasa), maka pertumbuhannya akan berbeda.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Metode yang digunakan


Penelitian ini menggunakan metode teknik kuantitatif untuk
menggambarkan variasi fenotipe dari data pengamatan morfologi dari hasil
tanaman kunyit Hitam. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi
tanaman (cm), jumlah daun, diameter batang (cm), Panjang daun (cm), lebar
daun (cm). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen
pengamatan, penggaris, alat tulis, kamera.
4.2 subyek Penelitian (populasi dan sampel)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi tanaman kunyit


(Curcuma Sp)
Sampel dalam penelitian ini yaitu tanaman kunyit hitam yang diberi limbah
air cucian beras dengan air biasa dengan jumlah 4 tanaman kunyit hitam yang
ditanam pada media koker.
4.3 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik Pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti


untuk mendapatkan dan mengumpulkan data atau informasi dan cara yang
paling relevan dengan masalah yang diangkat serta bisa dipertanggung
jawabkan atas data tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Observasi secara langsung dengan mengamati objek yang diteliti. Parameter
yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman tanaman kunyit hitam (Curcuma
caesia Robx.) meliputi tinggi tanaman dalam satuan centimeter (cm) dan
banyaknya helai daun.

b. Dokumentasi pada penelitian ini berupa catatan tulisan dan foto yaitu suatu
teknik pengumpulan data yang berupa dokumen catatan bisa berbentuk tulisan,
seperti karya tulis ilmiah dan berbentuk gambar seperti foto.
4.4 Rencana Analisis data

Beradasarkan rencana analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini


terhadap sampel kunyit hitam dengan beberapa pengamatan yaitu :
1. Pertambahan Tinggi Tanaman
2. Pertambahan jumlah helai daun
3. Diameter batang serta
4. Panjang daun dan lebar daun

4.5 Pelaksanaan Perlakuan

Penelitian ini dilakukan terhadap karakter dari morfologi tanaman kunyit


hitam yaitu pertama menyiapkan tunas kunyit hitam, nampan, tanah campur
sekam, air, dan koker hitam kemudian menaburkan campuran tanah sekam
ke dalam koker plastik hitam secara merata dengan perbandingan 2:2.
Menambahkan limbah air cucian beras pada tunas tanaman kunyit hitam
yang berbeda yaitu dilakukan dengan cara memasukkan hasil fermentasi
limbah air cucian beras dan air tanpa fermentasi air cucian beras ke dalam
masing-masing 4 perangkat koker yang telah ditentukan. Setiap 2 hari sekali
air cucian beras dan air tanpa air cucian beras disemprot ke dalam perangkat
koker dengan perlakuan yang sama. Kemudian melakukan pengambilan data
yaitu mengukur tinggi tanaman, jumlah helai daun, diameter daun serta
panjang dan lebar daun Setelah 7 hari.

Jadwal penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di alamat Jl. Jalur
Ghaza blok C 18 RT 02 RW 06 di Kelurahan Kabonena Kota Palu. Penelitian
ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan dimulai pada tanggal 11 Juni
2022 sampai dengan tanggal 2 Juli 2022.

Daftar Pustaka
Agustri, A. A. 2012. Preparasi dan Karakterisasi Bioplastik dari Air Cucian
Beras dengan Penambahan Kitosan. Universitas Negeri Yogyakarta.
http://repository.unimus.ac.id/1221/4/13%20Bab%20II.pdf. (Diakses
pada 09.00 WIB, 29 Desember 2018)

Anshori, S. R., Aisyah, S. I., & Darusman, L. K. (2014). Induksi Mutasi Fisik
dengan Iradiasi Sinar Gamma pada Kunyit ( Curcuma domestica Val .).
J. Hort. Indonesia, 5(03), 84– 94.

Asnia, M., Ambarwati, N. S., & Siregar, J. S. (2019). Pemanfaatan rimpang


kunyit ( Curcuma domestica Val. ) sebagai perawatan kecantikan kulit
(pp. 978–979).
Astuti, P. 2013. Pemanfaatan Limbah Air Leri Beras IR 64 sebagai Bahan
Baku Pembuatan Sirup Hasil Fermentasi Ragi Tempe Dengan
Penambahan Kelopak Bunga Rosella Sebagai Pewarna Alami.
Universitas MuhammadiyahSurakarta.
http://repository.unimus.ac.id/1221/4/13%20Bab%20II.pdf. (Diakses
pada 19.15 WIB, 31 Desember 2019)

Bansal, R. P., Bahl, J. R., Garg, S. N., Naqvi, A. A., & Kumar, S. (2002).
Differential Chemical compositions of the essential oils of the shoot
organs , rhizomes and rhizoids in the tumeric curcuma longa grown in
indo-gangetic plains differential chemical compositions of the essential
oils of the shoot organs , rhizomes and rhi. Pharmaceutical Biology,
40(5), 384–389.

Bursatriannyo, Syukur, C., & Mushthofa. (2014). Identifikasi varietas


tanaman kunyit menggunakan sistem pakar. Informatika Pertanian,
23(1), 95–106.
Cairns, D. (2004). Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Jakarta: EGC. Conte, J. E.,
& Barriere, S. L. (1984). Manual Antibiotics and Infectious Diseases.4
halaman

Dinas Kesehatan, Artikel BUDIDAYA KUNYIT HITAM (Curcuma


caesia).Daerah istimewa Jogjakarta.Tahun 2021

Hidayatullah, R. (2012). Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras Sebagai


Substrat. Pembuatan Nata De Leri Dengan Penambahan Kadar Gula
Pasir dan Starter. Berbeda.

Lalla, M. (2018). POTENSI AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI PUPUK


ORGANIK PADA TANAMAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.)

Moeksin, R. (2015). Pembuatan Bioetanol Dari Air Cucian Beras.


Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi.
Ganapathy, C. (1997).

Anda mungkin juga menyukai