Kalender Kalaya
Kalender Kalaya
kalender budaya
Persembahan
kalaya
KALAYA atau Kalender Budaya merupakan terobosan terbaru dari Mentari Group untuk menghadirkan e-kalender
di era digital 4.0 saat ini.
KALAYA hadir untuk memberikan wajah baru kalender tahunan yang lebih informatif. KALAYA bukan e-kalender
biasa, melainkan e-kalender yang menghadirkan informasi-informasi seputar permainan tradisional Indonesia di
setiap halaman, melalui gambar dan deskripsi permainan. KALAYA bertujuan untuk mengingatkan kembali jenis
permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak Indonesia saat ini.
KALAYA dilengkapi dengan informasi hari besar nasional, serta update kegiatan pelatihan Mentari Group sepanjang
tahun 2023 yang dapat dilihat melalui BLOG MENTARI.
KALAYA dikemas khusus untuk mempermudah Sahabat Mentari dalam mengakses e-kalender kapan pun dan di
mana pun, dengan cara mengunduh dan menyimpan KALAYA di telepon pintar Sahabat Mentari.
Mari kita hidupkan kembali permainan tradisional yang hampir dilupakan untuk melestarikan budaya Indonesia.
Permainan Egrang
JANUARI
merupakan salah satu permainan
tradisional yang dimiliki Indonesia dan
tercatat dalam buku Javanesse Kinder MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Spellen yang disusun oleh seorang
pemerhati anak-anak pada zaman
kolonial Belanda. 1 2 3 4 5 6 7
Permainan Egrang
26 27 28 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
Permainan Cenge-Cenge
adalah salah satu permainan anak yang cukup diminati di daerah Minahasa 12 13 14 15 16 17 18
dan sekitarnya. Permainan ini mulai populer di tahun 1950 hingga 1990-an.
19 20 21 22 23 24 25
Di Sulawesi Utara, permainan ini dikenal dengan sebutan Cenge-Cenge,
sedangkan di pulau Jawa dikenal dengan nama Engklek, Sunda Manda, atau
Sura Manda. Di daerah lain ada pula yang menyebutnya Teklek, Jlong-jling, 26 27 28 29 30 31
Dampu, atau Lempeng.
Cara bermainnya yaitu dengan melompat menggunakan satu kaki dan 22 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
tidak boleh menginjak garis. Garis digambar seperti petak-petak di atas
tanah. Jika garisnya terinjak oleh pemain yang sedang melakukannya, 23 Maret: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
pemain tersebut dianggap gugur atau kalah.
26 27 28 29 30 31 1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
Permainan Lenggang Rotan
permainan asal Aceh ini dimainkan dengan menggunakan alat 16 17 18 19 20 21 22
yang terbuat dari rotan dan dibentuk melingkar seperti gelang
besar. Rotan yang digunakan biasanya seukuran jempol tangan 23 24 25 26 27 28 29
atau bisa juga lebih kecil.
30 1 2 3 4 5 6
Permainan Bentengan
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
Permainan Bentengan
adalah salah satu permainan tradisional berkelompok yang berasal dari
28 29 30 31
daerah Betawi. Tujuan utama dari permainan Bentengan ini adalah
menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan.
1 Mei: Hari Buruh Sedunia
Meskipun tampak mudah, permainan Bentengan ini harus menggunakan
strategi agar berhasil. Pada prinsipnya tujuan permainan ini adalah 18 Mei: Kenaikan Isa Almasih
mempertahankan wilayah atau benteng kekuasaan dari serangan lawan.
Keterampilan: kecepatan berlari, ketangkasan, kerja sama tim,
komunikasi, berpikir kritis, dan berpikir strategis.
Rumah Adat Betawi
Sumber ilustrasi rumah adat Betawi: www.ruparupa.com
Sumber informasi: www.aturanpermainan.blogspot.com | Sumber ilustrasi permainan Adu Buah Para: www.infopublik.id
SEPTEMBER
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Permainan Rangku Alu
27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
Permainan Rangku Alu 10 11 12 13 14 15 16
adalah permainan tradisional asal Nusa Tenggara Timur yang biasa
dilakukan saat musim panen. Tak hanya oleh anak-anak, permainan 17 18 19 20 21 22 23
Rangku Alu dapat dimainkan oleh semua kalangan, dan biasanya
dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput. Alat yang
digunakan adalah empat bambu dengan ukuran panjang sekitar dua meter. 24 25 26 27 28 29 30
Pemain Rangku Alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang
bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga bertugas 28 September: Maulid Nabi Muhammad SAW
menggerakkan keempat bambu. Mereka berjongkok atau duduk dan
masing-masing memegang dua bilah bambu. Kelompok yang bermain
akan masuk ke dalam bidang persegi yang terbentuk dari bambu yang
digerakkan oleh kelompok yang berjaga. Mereka akan melompat-lompat
sesuai irama buka-tutup bambu.
Keterampilan: ketangkasan, konsentrasi, kerja sama tim, dan berpikir
Rumah Adat Nusa Tenggara Timur
strategis. Sumber ilustrasi rumah adat Nusa Tenggara Timur: www.cerdika.com
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
29 30 31 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
(kucing).
Cara melakukan Cing Ciripit yaitu anak-anak berkumpul membentuk 26 27 28 29 30 1 2
lingkaran. Kemudian, salah seorang di antara mereka (biasanya orang
yang ‘dituakan’ dalam kelompok) membuka telapak tangannya. Setelah 3 4 5 6 7 8 9
itu, anak-anak yang lain satu persatu meletakkan telunjuknya di atas
telapak tangan tersebut dan mereka akan ngawih (bernyanyi) bersama 10 11 12 13 14 15 16
dengan syair Cing Ciripit.
Keterampilan: kecermatan, kecepatan, komunikasi, dan kerja sama tim. 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
25 Desember: Hari Raya Natal
26 Desember: Cuti Bersama Hari Raya Natal