Anda di halaman 1dari 15

kalaya

kalender budaya

Persembahan
kalaya
KALAYA atau Kalender Budaya merupakan terobosan terbaru dari Mentari Group untuk menghadirkan e-kalender
di era digital 4.0 saat ini.

KALAYA hadir untuk memberikan wajah baru kalender tahunan yang lebih informatif. KALAYA bukan e-kalender
biasa, melainkan e-kalender yang menghadirkan informasi-informasi seputar permainan tradisional Indonesia di
setiap halaman, melalui gambar dan deskripsi permainan. KALAYA bertujuan untuk mengingatkan kembali jenis
permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak Indonesia saat ini.

KALAYA dilengkapi dengan informasi hari besar nasional, serta update kegiatan pelatihan Mentari Group sepanjang
tahun 2023 yang dapat dilihat melalui BLOG MENTARI.

KALAYA dikemas khusus untuk mempermudah Sahabat Mentari dalam mengakses e-kalender kapan pun dan di
mana pun, dengan cara mengunduh dan menyimpan KALAYA di telepon pintar Sahabat Mentari.

Mari kita hidupkan kembali permainan tradisional yang hampir dilupakan untuk melestarikan budaya Indonesia.
Permainan Egrang
JANUARI
merupakan salah satu permainan
tradisional yang dimiliki Indonesia dan
tercatat dalam buku Javanesse Kinder MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Spellen yang disusun oleh seorang
pemerhati anak-anak pada zaman
kolonial Belanda. 1 2 3 4 5 6 7
Permainan Egrang

Beberapa sumber menyebut bahwa


permainan ini berasal dari Lampung
8 9 10 11 12 13 14
dengan nama Terompang Pancung, yang
artinya bambu bulat panjang. Namun, 15 16 17 18 19 20 21
Egrang tidak hanya dapat ditemukan di
Lampung, melainkan juga di beberapa
daerah lain di Indonesia.
22 23 24 25 26 27 28
Keterampilan: keseimbangan, 29 30 31 1 2 3 4
kehati-hatian, ketekunan, kesabaran, dan
ketangkasan.

1 Januari: Tahun Baru 2023 Masehi


8 Januari: HUT Mentari Group ke-22
22 Januari: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili

Rumah Adat Lampung


Sumber ilustrasi rumah adat Lampung: www.orami.co.id

Sumber informasi & ilustrasi permainan Egrang: www.indonesia.go.id


Permainan Patok Lele
FEBRUARI
adalah sebuah permainan tradisional dari Jawa Timur yang dimainkan
oleh anak-anak dengan menggunakan tongkat kayu. Dibutuhkan dua buah
tongkat dalam permainan ini. Tongkat pertama berfungsi sebagai tongkat
pemukul dan tongkat kedua sebagai tongkat yang dipukul.
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Permainan Patok Lele

Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Sebelum bermain, anak-


anak akan membentuk dua kelompok dan biasanya akan melakukan 29 30 31 1 2 3 4
"hompimpa" untuk menentukan kelompok mana yang akan memukul
tongkat lebih dulu. 5 6 7 8 9 10 11
Keterampilan: ketangkasan, kerja sama tim, komunikasi, berpikir kritis,
dan berpikir strategis. 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28

18 Februari: Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Rumah Joglo Situbondo


Sumber ilustrasi rumah adat Joglo Situbondo: www.rumah.com

Sumber informasi: www.warisanbudaya.kemdikbud.go.id | Sumber ilustrasi permainan Patok Lele: www.wirapro.com


MARET
Permainan Cenge-Cenge

MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

26 27 28 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
Permainan Cenge-Cenge
adalah salah satu permainan anak yang cukup diminati di daerah Minahasa 12 13 14 15 16 17 18
dan sekitarnya. Permainan ini mulai populer di tahun 1950 hingga 1990-an.
19 20 21 22 23 24 25
Di Sulawesi Utara, permainan ini dikenal dengan sebutan Cenge-Cenge,
sedangkan di pulau Jawa dikenal dengan nama Engklek, Sunda Manda, atau
Sura Manda. Di daerah lain ada pula yang menyebutnya Teklek, Jlong-jling, 26 27 28 29 30 31
Dampu, atau Lempeng.

Cara bermainnya yaitu dengan melompat menggunakan satu kaki dan 22 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
tidak boleh menginjak garis. Garis digambar seperti petak-petak di atas
tanah. Jika garisnya terinjak oleh pemain yang sedang melakukannya, 23 Maret: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
pemain tersebut dianggap gugur atau kalah.

Keterampilan: kecermatan, ketangkasan, berpikir kritis, dan berpikir


strategis.
Rumah Adat Minahasa
Sumber ilustrasi rumah adat Minahasa: www.celebes.co

Sumber informasi: www.warisanbudaya.kemdikbud.go.id | Sumber ilustrasi permainan Cenge-Cenge: www.happyplayindonesia.com


APRIL
Permainan Lenggang Rotan

MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

26 27 28 29 30 31 1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
Permainan Lenggang Rotan
permainan asal Aceh ini dimainkan dengan menggunakan alat 16 17 18 19 20 21 22
yang terbuat dari rotan dan dibentuk melingkar seperti gelang
besar. Rotan yang digunakan biasanya seukuran jempol tangan 23 24 25 26 27 28 29
atau bisa juga lebih kecil.

Rotan yang berbentuk lingkaran seperti gelang besar ini


30
dimainkan di pinggang dengan cara menggoyangkan pinggang. 7 April: Peringatan Wafat Isa Almasih
Rotan tersebut akan ikut berputar saat pemain menggoyangkan 21 April: Cuti Bersama Hari Idulfitri 1444 Hijriah
pinggangnya. Permainan ini juga umum ditemukan di dataran
tinggi Gayo karena di sana memang terdapat banyak rotan.
22-23 April: Hari Idulfitri 1444 Hijriah
24-26 April: Cuti Bersama Hari Idulfitri 1444 Hijriah
Keterampilan: kecermatan, ketekunan, dan ketangkasan.
Rumah Adat Aceh
Sumber ilustrasi rumah adat Aceh: www. archify.com

Sumber informasi: www.jkma.aceh.org | Sumber ilustrasi permainan Lenggang Rotan: www.permainan-tradisional-nusantara.blogspot.com


MEI
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

30 1 2 3 4 5 6
Permainan Bentengan

7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
Permainan Bentengan
adalah salah satu permainan tradisional berkelompok yang berasal dari
28 29 30 31
daerah Betawi. Tujuan utama dari permainan Bentengan ini adalah
menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan.
1 Mei: Hari Buruh Sedunia
Meskipun tampak mudah, permainan Bentengan ini harus menggunakan
strategi agar berhasil. Pada prinsipnya tujuan permainan ini adalah 18 Mei: Kenaikan Isa Almasih
mempertahankan wilayah atau benteng kekuasaan dari serangan lawan.
Keterampilan: kecepatan berlari, ketangkasan, kerja sama tim,
komunikasi, berpikir kritis, dan berpikir strategis.
Rumah Adat Betawi
Sumber ilustrasi rumah adat Betawi: www.ruparupa.com

Sumber informasi: www.dinaskebudayaan.Jakarta.go.id | Sumber ilustrasi permainan Bentengan: www.budayajawa.id


Permainan Tengkuyung Berambih
JUNI
Permainan Tengkuyung Berambih

adalah permainan tradisional masyarakat


Dayak di Sekadau, Kalimantan Barat.
Hingga kini, Tengkuyung Berambih masih
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
dimainkan oleh anak-anak maupun orang
tua. Pandangan para pemainnya akan
terfokus pada tali dan tengkuyung. Mereka 28 29 30 31 1 2 3
begitu cekatan memindahkan tengkuyung
dari satu sisi ke sisi yang lain. Kayu kecil
4 5 6 7 8 9 10
yang sudah dimodifikasi, diberi tali untuk
menggantung empat cangkang tengkuyung. 11 12 13 14 15 16 17
Tali pada bagian tengah kayu disekat oleh
potongan bambu ukuran kecil serta kancing. 18 19 20 21 22 23 24
Tali tersebut berfungsi untuk memindahkan
tengkuyung-tengkuyung dari satu sisi ke sisi
yang lain. 25 26 27 28 29 30
Keterampilan: kecermatan, daya ingat,
1 Juni: Hari Lahir Pancasila
kecepatan, ketekunan, dan kesabaran.
2 Juni: Cuti Bersama Hari Waisak 2567 BE
4 Juni: Hari Waisak 2567 BE
29 Juni: Hari Iduladha 1444 Hijriah

Rumah Adat Kalimantan Barat


Sumber ilustrasi rumah adat Kalimantan Barat: www.rumah.com

Sumber informasi & ilustrasi permainan Tengkuyung Berambih: www.kumparan.com


Permainan Cing Keluing
JULI
Permainan Cing Keluing
adalah salah satu permainan dari Sumatera Selatan, yaitu
daerah Lahat, yang kebanyakan tanahnya berbukit-bukit.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
tanpa menggunakan peralatan. Cara bermainnya mirip
dengan permainan Petak Umpet. 25 26 27 28 29 30 1
Keterampilan: kecermatan, ketangkasan, komunikasi,
berpikir kritis, dan berpikir strategis. 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
19 Juli: Tahun Baru Islam 1445 Hijriah
23 Juli: Hari Anak Nasional

Rumah Adat Sumatera Selatan


Sumber ilustrasi rumah adat Sumatera Selatan: www.lamudi.co.id

Sumber informasi: www.aturanpermainan.blogspot.com | Sumber ilustrasi permainan Cing Keluing:


www.lombafotoastra.satu-indonesia.com
Permainan Adu Buah Para
AGUSTUS
Permainan Adu Buah Para
adalah salah satu permainan anak yang menggunakan buah para atau buah
(biji) karet sebagai alat permainannya. Permainan ini dapat dijumpai
hampir di seluruh wilayah Kepulauan Riau.
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Inti permainan ini adalah mengadu buah karet. Permainan diawali dengan
melakukan undian (sud) untuk menentukan siapa yang akan memulai
permainan. Yang kalah harus merelakan biji karet miliknya diletakkan di
30 31 1 2 3 4 5
bawah biji karet pemenang sud. Kemudian, biji karet yang telah disusun dua
tingkat ditumbuk oleh pemenang sud dengan menggunakan ujung tangan 6 7 8 9 10 11 12
bagian bawahnya hingga biji karet pecah. Jika belum ada yang pecah, secara
bergantian pemain akan menumbuk biji karet sampai salah satu biji karet 13 14 15 16 17 18 19
ada yang pecah. Biji karet yang tidak pecah adalah pemenangnya.
Keterampilan: ketangkasan, kecermatan, komunikasi, dan keuletan. 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31

17 Agustus: Hari Kemerdekaan RI ke-78

Rumah Adat Sumatera Selatan


Sumber ilustrasi rumah adat Sumatera Selatan: www.popbela.com

Sumber informasi: www.aturanpermainan.blogspot.com | Sumber ilustrasi permainan Adu Buah Para: www.infopublik.id
SEPTEMBER
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Permainan Rangku Alu

27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
Permainan Rangku Alu 10 11 12 13 14 15 16
adalah permainan tradisional asal Nusa Tenggara Timur yang biasa
dilakukan saat musim panen. Tak hanya oleh anak-anak, permainan 17 18 19 20 21 22 23
Rangku Alu dapat dimainkan oleh semua kalangan, dan biasanya
dimainkan di tanah lapang yang keras dan tidak berumput. Alat yang
digunakan adalah empat bambu dengan ukuran panjang sekitar dua meter. 24 25 26 27 28 29 30
Pemain Rangku Alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang
bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga bertugas 28 September: Maulid Nabi Muhammad SAW
menggerakkan keempat bambu. Mereka berjongkok atau duduk dan
masing-masing memegang dua bilah bambu. Kelompok yang bermain
akan masuk ke dalam bidang persegi yang terbentuk dari bambu yang
digerakkan oleh kelompok yang berjaga. Mereka akan melompat-lompat
sesuai irama buka-tutup bambu.
Keterampilan: ketangkasan, konsentrasi, kerja sama tim, dan berpikir
Rumah Adat Nusa Tenggara Timur
strategis. Sumber ilustrasi rumah adat Nusa Tenggara Timur: www.cerdika.com

Sumber informasi: www.indonesia.go.id | Sumber ilustrasi permainan Rangku Alu: www.goodnewsfromindonesia.id


OKTOBER
Permainan Margala Pastap

MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21

Permainan Margala Pastap 22 23 24 25 26 27 28


merupakan permainan tradisional dari daerah Medan yang umumnya
dimainkan oleh anak-anak suku Batak di daerah Kawasan Danau
29 30 31 1 2 3 4
Toba. Permainan yang hingga kini masih dilestarikan keberadaannya
ini sangat mudah dimainkan dan tidak memerlukan peralatan.
Para pemain hanya perlu menggambar area permainan di tanah, 18 Oktober: HUT ASTA Ilmu Sukses ke-12
berbentuk empat garis horizontal dan satu garis vertikal yang 28 Oktober: Hari Sumpah Pemuda
membentuk enam kotak; dan kotak itulah yang menjadi batas arena
permainan. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yang terdiri atas
masing-masing 6 pemain.
Keterampilan: kecepatan, ketangkasan, komunikasi, kerja sama tim, Rumah Adat Medan
berpikir kritis, dan berpikir strategis.
Sumber ilustrasi rumah adat Medan: www.pariwisatasumut.net

Sumber informasi & ilustrasi permainan Margala Pastap: www.tobaria.com


NOVEMBER
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Permainan Bambu Gila

29 30 31 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11

Permainan Bambu Gila 12 13 14 15 16 17 18


memiliki nama asli Baramasewel dan konon sudah ada di tanah Maluku
sebelum tersebarnya agama Islam dan Kristen di daerah tersebut.
19 20 21 22 23 24 25
Masyarakat Maluku mengenal permainan ini sebagai kesenian tradisi
unik yang erat hubungannya dengan nuansa mistis. 26 27 28 29 30
Cara memainkan Bambu Gila sangat sederhana, yaitu para pemain
memeluk dan menahan laju bambu yang bergerak melonjak sesuai 10 November: Hari Pahlawan
kemauan sang pawang. Sebelum permainan dimulai, sang pawang 17 November: Hari Pelajar Internasional
bertugas membakar kemenyan yang dibawanya menggunakan wadah
20 November: Hari Anak Internasional
dari tempurung kelapa. Asap dari pembakaran kemenyan kemudian
“dimasukkan” ke dalam bilah bambu, yang akan membuat bambu 25 November: Hari Guru Nasional
bergerak dengan sendirinya.
Keterampilan: ketangkasan, keuletan, komunikasi, dan kerja sama tim. Rumah Adat Maluku
Sumber ilustrasi rumah adat Maluku: www.pewartanusantara.com

Sumber informasi: www.indonesiakaya.com | Sumber ilustrasi permainan Bambu Gila: www.blue.kumparan.com


Permainan Cing Ciripit
DESEMBER
adalah permainan dari Jawa Barat dan biasanya dilakukan oleh anak-
anak sebelum mereka memulai sebuah permainan untuk menentukan
urutan dalam bermain atau menentukan siapa yang menjadi emang MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB
Permainan Cing Ciripit

(kucing).
Cara melakukan Cing Ciripit yaitu anak-anak berkumpul membentuk 26 27 28 29 30 1 2
lingkaran. Kemudian, salah seorang di antara mereka (biasanya orang
yang ‘dituakan’ dalam kelompok) membuka telapak tangannya. Setelah 3 4 5 6 7 8 9
itu, anak-anak yang lain satu persatu meletakkan telunjuknya di atas
telapak tangan tersebut dan mereka akan ngawih (bernyanyi) bersama 10 11 12 13 14 15 16
dengan syair Cing Ciripit.
Keterampilan: kecermatan, kecepatan, komunikasi, dan kerja sama tim. 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
25 Desember: Hari Raya Natal
26 Desember: Cuti Bersama Hari Raya Natal

Rumah Adat Parahu Kumureb


Sumber ilustrasi rumah adat Parahu Kumureb: www.yuksinau.id

Sumber informasi: www.salamadian.com | Sumber ilustrasi permainan Cing Ciripit: www.nyenang.com


Mari hidupkan kembali
permainan tradisional Indonesia!
kalaya

www.mentarigroups.com @mentarigroups Mentari Group

Anda mungkin juga menyukai