Anda di halaman 1dari 11

Perspektif

Teori Keadilan John Rawls


Kritik Terhadap Demokrasi Liberal

Abstract

7KLV DUWLFOH UHH[DPLQHV -RKQ 5DZOV·V WKRXJKW LQ IRUPDWWLng social order based
on political liberalism. The discussion is significant in tracing the origins of thought on
justice in the modern Western socio-ethical system. By bibliographical study of 5DZOV·V
ZRUNV WKLV study describes and analyzes the formats of 5DZOV·V WKRXJKW which places
individuals as his fundamental reference of political thought. This article FRQWH[WXDOL]HV
5DZOV·V WKRXJKW with what being happened in contemporary Indonesian cases.

Artikel ini menguji ulang pemikiran John Rawl terkait tatanan sosial
berbasis liberalisme politik. Diskusi ini hendak menggambarkan asal muasal
pandangan tentang keadilan pada sistem etika sosial masyarakat Barat modern.
Melalui studi bibliografi Rawl, studi ini menjelaskan dan menganalisis format
pemikiran Rawl yang menempatkan individu sebagai pijakan dasar pemikiran
politik. Artikel ini mengkontekstualisasikan pemikiran Rawl dengan apa yang
terjadi dalam kasus Indonesia saat ini.

Key words
John Rawl, liberalism, justice

A. Introduction
Sahya Anggara Jonathan Wolff mengulas tentang
a theory of justice John Rawls,1 terutama
Dosen Administrasi Negara FISIP UIN tentang bagaimana keseimbangan yang
SGD Bandung adil antara mayoritas dan minoritas. Satu
problem yang menetap di dalam debat
tentang keadilan sosial adalah soal
bagaimana distribusi sumber-sumber
daya dilakukan, sedemikian rupa,
sehingga kemerataan dapat dicapai tetapi
sekaligus hak individual tidak
dilanggar. Dalam
2

1 Jonathan Wolff, Liberal Democracy and its Critics


Persfektives in Contemporary Political Thought.
Edited By April Carter and Geoffrey Stokes. Polity
Press. Dalam bahasan "John Rawls: Liberal
Democracy Restated".
2 Orang kini semakin menyadari bahwa
keadilan
merupakan masalah penting dan mendesak untuk
ditangani dalam kehidupan bersama. Sentimen ini
telah lama disuarakan, John Rawls, misalnya,
menyatakan bahwa keadilan merupakan
kebajikan utama institusi-institusi sosial. .DWD
5DZOV ·VHEXDK

1
JISPO VOL. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2013
terminologi filsafat politik, problem itu "justice as fairness". Rawls berargumen
adalah bagaimana mendamaikan liberty bahwa liberty dan equality dapat
dan equality, dan mengangkatnya ke dipadukan dalam satu prinsip keadilan.
suatu konsepsi keadilan yang utuh. Yaitu: "setiap orang memiliki hak yang
Kemerataan dan kebebasan, sama terhadap kebebasan asasi, dan bila
dalam spektrum ideologi sosial, memang terjadi ketidakadilan maka kaum yang
menempati ekstrim-ekstrim yang tak tertinggallah yang harus diuntungkan
terdamaikan. Maksimalisasi kebebasan olehnya". Inilah prinsip yang harus
akan menghasilkan akumulasi sumber- tertanam di dalam institusi-institusi sosial
sumber di tangan sedikit orang, dan itu bila keadilan sosial hendak sungguh-
berarti menghalangi peluang yang sama sungguh diwujudkan. "Justice is the first
bagi semua orang untuk mencapai virtue of social institutions, as truth is of
kemerataan. Liberty, niscaya systems of thought", kata Rawls.
menghasilkan inequality. Sebaliknya, Latar teori Rawls adalah suatu
kemerataan yang menuntut ditotalkan, masyarakat demokrasi konstitusional.
membutuhkan kebijakan politik yang Konsep manusia di dalam teori itu adalah
keras, yang harus mengurangi, bahkan sosok warga negara rasional. Di dalam
menghilangkan kebebasan individual. konstruksi politik semacam ini, pluralitas
Egalitarianisme membutuhkan politik nilai dan kedudukan sosial tidak
otoritarianisme. menghalangi masyarakat untuk tiba pada
Salah satu upaya akademis yang kesepakatan tentang keadilan, karena
ditujukan untuk mengatasi masalah ini, setiap orang diandaikan didorong oleh
diusahakan oleh John Rawls melalui keinginan etis untuk menghindar dari
teori kemungkinan dirugikan oleh suatu
aransemen sosial. Itulah sebabnya setiap
orang ingin dilindungi oleh prinsip
teori, betapapun elegan dan ekonomis, harus
ditolak atau diperbarui jika tidak benar; demikian
keadilan yang sama. Karena itu,
juga, hukum dan institusi betapapun efisien dan seseorang yang ikut di dalam perjanjian
tersusun dengan baik, harus dihapus atau sosial itu tetap bertumpu pada
diperbarui jika WLGDN DGLO· Seluruh nilai politik kedudukan primernya sebagai pemilik
dan tatanan sosial kita karena itu perlu diukur
hak-hak dasariah. Justru karena
menurut dan berlandaskan pada keadilan. Teori
perdamaian demokrasi (democratic peace theory), kedudukan primer dari hak- hak dasariah
misalnya, menyebutkan bahwa perdamaian yang individual itulah maka suatu
hanya mungkin terjadi jika setiap negara atau prinsip keadilan sosial yang menjamin
masyarakat menjadi demokratis. Tetapi teori ini kemerataan dan keuntungan bagi mereka
nampaknya akan tetap menjadi perdebatan, karena
yang tertinggal, menjadi keutamaan suatu
demokrasi terbukti bisa menjadi sangat ambisius.
Kelompok atau negara dapat, atas nama masyarakat demokratis.
demokrasi, memaksakan nilai- nilainya kepada Kontroversi tentu mengikuti
kelompok atau negara lain justru atas nama proposisi Rawls itu. Kalangan kiri
demokrasi. Karena itu, bukan demokrasi yang menganggap bahwa prinsip ini memberi
harus jadi prioritas, tetapi keadilan. Para pemikir
keadilan seperti John Locke, Thomas Paine, John
pembenaran pada ketidakadilan. Artinya,
Rawls, Ronald Dworkin, Robert Nozick, Michael dapat terjadi manipulasi ketidakadilan
Walzer, Karl Marx, Amartya Sen, Susan Okin, dengan mengatasnamakan kepentingan
Thomas Pogge dengan caranya masing- masing golongan yang kurang beruntung.
telah merubah dan memperbaharui berbagai
Sedangkan kalangan kanan beranggapan
ragam tradisi ideologis yang mereka wakili. Kita
perlu memperhatikan pandangan mereka tentang bahwa prinsip ini memberi peluang pada
nilai-nilai (values) yang mendasari kehidupan negara untuk memperalat si miskin guna
politik, YLVL PHUHND WHQWDQJ ´PDV\DUDNDW \DQJ memeras si kaya. Artinya, baik si miskin
EDLNµ good society) dan pertanyaan tentang apa maupun si kaya diperlakukan
prinsip-prinsip keadilan (principles of justice) dan
bagaimana mengembangkaan distribusi kekayaan
sebagai
(resources) yang adil.

2
Teori Keadilan John Rawl
obyek saja dan sekedar kekuatan, kesehatan dan hal-hal
instrumental fungsinya. sejenisnya. Karena, apabila mereka tahu
John Rawls memberikan alternatif bagaimana nantinya status dan peranan
jalan keluar dengan menggunakan mind mereka dalam kehidupan
game. Adalah rasional misalnya, bagi kemasyarakatan, maka dalam membuat
seorang yang kaya-raya untuk klausul konstitusi mereka akan
menentang usulan menaikkan pajak cenderung berpihak pada
untuk kesejahteraan umum. Namun kepentingannya. Yang nantinya menjadi
demikian sebaliknya, untuk seorang yang industrialis ingin agar upah buruh
miskin, adalah rasional bagi dirinya murah, yang nantinya ditakdirkan
mendukung usulan menaikkan pajak menjadi buruh ingin gaji yang paling
untuk kesejahteraan umum. Keduanya tinggi dan banyak libur. Dengan Veil of
memiliki kepentingan yang berbeda dan ignorance, masyarakat tidak tahu posisi
akan berpendapat sesuai dengan mereka dalam kenyataan. Veil of ignorance
kepentingannya masing-masing. ini penting supaya konstitusi, hukum
Pertanyaannya, kebijakan manakah yang atau kebijakan publik lainnya yang
akan diambil oleh pemerintah? Kebijakan dihasilkan nantinya berlaku adil bagi
manakah yang paling adil? Sebagai setiap anggota masyarakat
jawaban atas pertanyaan seperti ini, Karena mereka semua dalam
Rawls menyuguhkan jawaban dengan Original Position memiliki kesetaraan dan
menggunakan dua kondisi imajiner yang tidak bisa melihat kepada kenyataan
menghasilkan satu rule; Original karena dihalangi oleh Veil of Ignorance
Position, Veil of Ignorance dan Maximin maka pengambilan keputusan yang
Rule. paling rasional bagi para pihak adalah
Original Position atau posisi awal keputusan Maximin (Maximum
adalah sebuah kondisi imajiner di mana Minimorum), mengambil keputusan yang
setiap orang berada dalam keadaan awal paling maksimal dari pilihan minimal.
yang sifatnya setara. Diasumsikan bahwa Rawls membatasi keadilan sebagai
dalam keadaan awal ini semua orang "fairness", dengan mengemukakan bahwa
memiliki hak dan akses yang sama untuk pemerintah bertanggung jawab untuk
memilih prinsip yang akan mereka memelihara anggota masyarakat yang
terapkan apabila mereka dikembalikan kurang beruntung. Pandangannya
kepada kenyataan nantinya. Original memicu perdebatan yang sedemikian
Position ini berguna dalam membuat sengit sehingga kita pun tak bisa mulai
kebijakan publik, atau misalnya mempertimbangkan seluk-beluknya,
konstitusi. Dalam membuat konstitusi kecuali mengatakan bahwa penentang
hams diumpamakan bahwa masyarakat utama pandangan semacam itu ialah para
pada saat konstitusi itu belum dibuat, libertarian yang menyatakan bahwa
berada dalam keadaan in natura, dalam intervensi pemerintah itu mencabut
kondisi setara, tanpa kelas dan tanpa rakyat dari kebebasan asasi mereka, dan
hierarki. para komunitarian yang mengetengahkan
Orang-orang yang berada dalam bahwa prinsip keadilan yang berlainan
Original Position ini kemudian timbul dari ko komunitas yang berlainan
diasumsikan berada di belakang veil of dan karenanya tak bisa digeneralisasikan
ignorance. Dalam hal pembuatan begitu saja.
konstitusi misalnya, mereka diasumsikan Diskursus mengenai keadilan sebagai
tidak tahu, bahwa setelah dikembalikan hasil konsensus yang bebas, rasional, dan
kepada kenyataan mereka akan menjadi demokratis dari seluruh elemen
turunan ningrat, orang berkulit putih, masyarakat yang dibahas secara luas dan
anggota suku terpencil, industrialis kaya, mendalam oleh John Rawls,. Inti
buruh atau orang kulit hitam. Mereka pemikiran Rawls terletak
tidak tahu tingkat intelektualitas pada
mereka nantinya,

3
JISPO VOL. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2013
pemahamannya mengenai keadilan bersifat kontraktual, maka ia harus
sebagai fairness.. dicapai dalam diskursus yang sifatnya
Tiga hal utama bisa menjadi rasional, bebas, dan demokratis. Melalui
bahan diskursus inilah masyarakat bisa sampai
pemeikiran Rawls. Pertama, berbicara pada pemahaman dan implementasi
secara sangat kritis mengenai keadilan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
menurut John Rawls. Kalau Socrates Dari pemikiran Rawls ini bahwa
dalam dialog Plato menolak pemahaman untuk bisa mencapai pemahaman
Trasymachos tentang keadilan sebagai mengenai keadilan, maka harus melalui
yang sesuai dengan kehendak penguasa, DSD \DQJ GLVHEXW VHEDJDL ´SRVLVL DVDOLµ
maka John Rawls menolak keadilan yang Meskipun para peserta diskursus boleh
bersifat utilitaris. Keadilan utilitaris memiliki pengetahuan umum mengenai
bersifat sangat instrumentalistis karena sosiologi, politik, ekonomi, dasar-dasar
memposisikan keadilan sebagai keadaan organisasi dan psikologi, dalam posisi
di mana semua masyarakat menikmati asali ini semua peserta diskursus
kebaikan dan kebahagiaan secara sama memasuki arena dialog dengan tidak
dalam kehidupan berbangsa dan membawa pengetahuan mengenai apa itu
bernegara. Dengan kata lain, masyarakat keadilan. Pemahaman mengenai apa itu
tidak akan mempersoalkan apa itu keadilan akan diperoleh secara niscaya
keadilan atau siapa yang menentukan GDODP GLVNXUVXV VHPDFDP LWX
bahwa suatu keadaan sudah disebut adil ´6HPXD pihak yang berada dalam posisi
atau belum sejauh kebaikan dan asali harus juga beUDGD GDODP NHDGDDQ
kebahagiaan semakin dialami sebagai ¶WDQSD SHQJHWDKXDQ·« OHSDV GDUL
pengalaman kehidupan yang real. NHSHQWLQJDQ- kepentingan yang sifatnya
Kesejahteraan umum atau kemakmuran pribadi dan unik. Yang menjadi tujuan
nasional dijadikan oleh kaum utilitaris mereka ialah bahwa prinsip-prinsip
sebagai penentu keadilan. keadilan yang dihasilkan haruslah
Namun dari pemikiran Rawls merupakan prinsip- prinsip yang paling
terhadap pemahaman utilitaris ini. Rawls, baik yang sungguh- sungguh berarti bagi
penulis, memahami keadilan sebagai segenap warga PDV\DUDNDWµ
urusan segenap warga Bahwa masyarakat yang terlibat
masyarakat. secara aktif dan demokratis di dalam
´6HEXDK WHRUL NHDGLODQ \DQJ EDLN diskursus mengenai keadilan akan
DGDODK teori keadilan yang bersifat kontrak menerima prinsip-prinsip keadilan
yang menjamin kepentingan semua sebagai bagian dari hidupnya.
pihak secara fair. Dengan keadilan Masyarakat juga berkewajiban menaati
kontraktual Rawls mau mengatakan undang-undang bila prinsip-prinsip
bahwa segenap anggota masyarakat keadilan yang telah disepakati
berhak menentukan pemahaman, dituangkan ke dalam undang- undang.
keadaan, dan kondisi keadilan serta Selain itu, masyarakat juga berkewajiban
upaya-upaya apa yang seharusnya mengevaluasi undang- undang dan
dilakukan untuk mewujudkan dan berhak menolak menaati undang-undang
mempertahankan keadilan yang adil. jika undang-undang tersebut tidak sesuai
Dengan pemahaman ini, Rawls mau atau bertentangan dengan prinsip-
menempatkan setiap anggota masyarakat prinsip keadilan yang telah disepakati.
sebagai individu (person) yang bebas dan Ketiga, konsep ketidaksamaan
memiliki akal budi. Kedua kemampuan sosial dan ekonomi menarik untuk
inilah yang memungkinkan terjadinya disimak. Manusia yang bebas dan
dialog yang fair dan demokratis mengenai rasional ternyata memiliki kemampuan
keadilan. berusaha
Kedua, mengenai keadilan
sebagai
fairness. Karena keadilan sebagai
fairness

4
Teori Keadilan John Rawl
yang berbeda-beda. Hal inilah yang mengawasi orang-orang yang
menyebabkan adanya perbedaan sosial menggunakan akal budi untuk
dan ekonomi dalam masyarakat. Apakah kepentingan pribadinya untuk mencapai
keadaan seperti ini merupakan suatu konsep keadilan atau kebaikan
ketidakadilan? Tidak, karena manusia yang universal. Disini terlihat ada suatu
memiliki talenta yang berbeda-beda. Kita prosedur yang menjamin tercapainya
hanya bisa dikatakan berlaku tidak adil kebaikan yang universal, dengan
kalau kita merampas hal dan kekayaan prosedur yang mengawasi orang per
orang kaya demi menolong orang miskin. orang ini akan menghasilkan public
Perbedaan sosial dan ekonomi ini conception of justice.
merupakan hal yang wajar dalam Untuk itu Rawls mengemukakan
kehidupan sosial sejauh kesempatan teori bagaimana mencapai public
berusaha disediakan secara adil. Dengan conception, yaitu harus ada well ordered
demikian yang tidak adil bukan berlaku society (roles by public conception of justice)
adil terhadap pihak yang lemah dengan dan person moral yang kedunya
mengorbankan pihak yang kaya, atau dijembatani oleh the original position. Bagi
sebaliknya, tetapi membatasi kesempatan Rawls setiap orang itu moral subjek,
berusaha hanya demi golongan tertentu bebas menggagas prinsip kebaikan, tetapi
saja dalam masyarakat, entah apa bisa bertolak belakang kalau dibiarkan
nama golongan itu. masyarakat tidak tertata dengan
Rawls mengemukakan suatu ide baik. Agar masyarakat tertata dengan
dalam bukunya A Theory of Justice baik maka harus melihat the original
bahwa teori keadilan merupakan suatu position. Bagi Rawls public conception of
metode untuk mempelajari dan justice bisa diperoleh dengan original
menghasilkan keadilan. Ada prosedur- position. Namun bagi Habermas prosedur
prosedur berfikir untuk menghasilkan yang diciptakan bukan untuk melahirkan
keadilan. prinsip publik tentang keadilan tetapi
Teori Rawls didasarkan atas dua tentang etika komunikasi, sehingga
prinsip yaitu Ia melihat tentang Equal muncul prinsip publik tentang keadilan
Right dan juga Economic Equality. Dalam dengan cara consensus melalui
Equal Right dikatakannya harus diatur percakapan diruang public atau
dalam tataran leksikal, yaitu different diskursus.
principles bekerja jika prinsip pertama Ada beberapa basic assumption
bekerja atau dengan kata lain prinsip 3agar dalam masyarakat bekerja sama
perbedaan akan bekerja jika basic right dalam kondisi Fair, pertama, anggota
tidak ada yang dicabut (tidak ada masyarakat tidak memandang tatanan
pelanggaran HAM) dan meningkatkan sosial masyarakat tidak berubah.
ekspektasi mereka yang kurang Masyarakat harus menuju keadilan,
beruntung. Dalam prinsip Rawls ini sehingga masyarakat terbuka pada
ditekankan harus ada pemenuhan hak perubahan, terutama perubahan struktur
dasar sehingga prinsip ketidaksetaraan sosial. Kedua, kerjasama dibedakan
dapat dijalankan dengan kata lain dengan aktifitas yang terkoordinasi hal
ketidaksetaraan secara ekonomi akan ini dapat dilihat dari :
valid jik tidak merampas hak dasar 1. Bentuk kerjasama selalu berpijak
manusia. pada keadilan sedangkan
Bagi Rawls rasionalitas ada 2 coordinated activity berpijak pada
bentuk yaitu Instrumental Rationality efektifitas/ efisiensi
dimana akal budi yang menjadi 2. Kerjasama (organizing principle)
instrument untuk memenuhi aturan dibuat untuk mengatur
kepentingan- kepentingan pribadi dan
kedua yaitu Reasonable, yaitu bukan
fungsi dari akal budi praktis dari orang
3 - 5DZOV ¶-XVWLFH DV IDLUQHVV: political
not
per orang. Hal kedua ini melekat pada PHWDSK\VLFDO· Philosophy and Public Affairs 14
prosedur yang (1985)

5
JISPO VOL. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2013
anggota-anggotanya (mengikat, liberalisme yang dilihat sebagai ideology
mengatur kepentingan- yang melihat tidak ada kerjasama tapi
kepentingan anggota) sedangkan interaksi (ada equilibrium). Resiprositas
dalam coordinated activity aturan bukan doktrin melainkan sebuah gagasan
dibuat untuk kepentingan yang tentang prosedur untuk memperoleh
membuat aturan. keadilan yang resiprokal. Manusia dapat
3. Dalam kerjasama menerima keadilan dengan menganut
(organizing principle) harus sah system kerjasama atau keadilan yang fair.
secara publik (harus disepakati Rawls percaya bahwa ada
oleh partisipan) sedangkan kemampuan orang untuk revising. Person
dalam coordinated activity tidak moral adalah warga negara yang sama
ada organisasi, aturan tidak harus dalam 2 daya moral. Pertama,
sah secara publik. Ketiga, membentuk, merevisi, menjalankan
gagasan kerjasama yang gagasan keuntungan atau keadilan yang
fair mengandaikan kebaikan rasional untuk kebaikan atau tujuan final.
akan Kedua, daya untuk memahami,
keuntungan partisipan (partisipan punya menerapkan dan bertindak pada
gagasan sendiri dan bertemu dengan kesepakatan yang telah dicapai yang
gagasan lainnya dengan cara rasionalitas) mencerminkan keikhlasan untuk
bukan masing-masing pihak melepaskan mencapai kepentingan atau keuntungan
kepentingan tapi masing-masing ingin bersama.
punya keuntungan yang rasional (karena Dalam suatu masyarakat tentunya
ingin mendapatkan untung maka ada tidak akan pernah lepas dari banyak
kerjasama, kalau saling mengalah tidak ukuran keadilan yang diturunkan dari
akan tercapai kerjasama) doktrin komprehensif yang berbeda-beda
Resiprositas dalam kerjasama baik dari institusi agama, politik,
yang Fair mempunyai arti bukan pendidikan dan lain sebagainya.
meninggalkan kepentingan pribadi untuk Bagi Rawls hal ini mungkin terjadi
kepentingan bersama dan juga bukan karena ia percaya kepelbagaian
merumuskan aturan berdasarkan komprehensif itu merupakan corak dari
kekinian dan ekspektasinya. rezim demokratis. Rezim demokrasi itu
Untuk mencapai Keadilan sangat dimungkinkan adanya banyak
mengukur keuntungan atau hasil doktrin-doktrin komprehensif yang saling
pengukuran keuntungan bukan bertolak berkompetisi dan berkontesasi satu
dari orang per porang (particular) tetapi dengan yang lainnya. Hal ini ditunjukkan
bertolak dari pure procedural of justice. Ide oleh beberapa fakta umum, yaitu
dari resiprositas adalah ada pada different  Fakta umum tentang kemajemukan
principles yang mempunyai fungsi untuk doktrin kemprehensif yang
mengjawantahkan ide resiprositas. merupakan fakta adanya satu
Prinsip perbedaan merupakan budaya rezim demokratis.
peningkatan kekinian dan ekspektasi  Fakta umum kedua yaitu kesetiaan
orang yang beruntung harus sama pada satu atau singular
dengan kekinian dan ekspektasi orang doktrin komprehensif hanya
yang kurang beruntung (resiprositas)4 bisa dipertahankan oleh kekuasaan
Resiprositas bukan merupakan koersif Negara. Ketinggalan doktrin
imparsilaitas atau pun win win solution, hanya bias dipertahankan oleh
juga bukan marxisme yang menekankan kekuatan koersif Negara yang
pada sama rasa sama rata, atau nantinya dapat memancing
pun munculnya kekuatan- kekuatan anti
doktrin tunggal.
4 , J. Wolff, An Introduction to Practical
Philosophy
(Oxford, Oxford University Press, 1996), hal. 168-
94

6
Teori Keadilan John Rawl
 Fakta umum ketiga adalah rezim sejarah, pengalaman yang berbeda-
demokratis yang relative stabil beda. Kedua, masing-masing
mesti didukung secara sukarela dan kelompok punya ruang nilai yang
bebas oleh warga Negara yang secara berbeda-beda.
politik aktif. Konsepsi public tentang Reasonable disagreement sifatnya
keadilan harus didukung dari dalam permanent dalam masyarakat
bangunan doktrik komprehensif demokratis, sehingga Rawls menawarkan
yang berbeda- beda. ada 2 penyelesaian, yaitu: Pertama,
 Fakta umum keempat, sebuah kultur koersif dimana yang dominant
masyarakat demokratis yang baik diberlakukan (terdapat doktrin tunggal).
yang secara lama dengan kultur Kedua, secara procedural kelompok-
yang semakin mengakar dan kelompok yang ada masuk dalam
mengurat, bisa dieksplisitkan original position lalu memilih konsep
gagasan yang fundamental tentang keadilan dengan kata lain disini
seperti kesepakatan yang tidak ada hal mmbatasi sekaligus memfasilitasi
reasonable dimana semakin doktrin-doktrin keadilan yang berbeda
matang demokrasi suatu itu bias beririsan sehingga dapat tercapai
Negara makan semakin konsep public tentang keadilan.
reasonable ketidaksepakatan yang (procedural of justice yang mengusung
terjadi. Atau bisa terjadi resistensi fairness)
terhadap doktrin tunggal dan social Situasi yang ingin dicapai oleh
cooperation muncul. Rawls adalah kondisi highest
Karena itu Overlapping consensus ordered interest yang akan tercapai apabila
dapat terjadi yang mengisyaratkan tercipta pula public conception of justice,
adanya reasonable disagreement, sehingga dimana ada keinginan bahwa interest
tercapai kesepakatan secara minimal masyarakat tidak diatur oleh interest
tentang konsep public tentang keadilan kelompok maka ada langkah-langkah
dan konsep publik tentang keadilan dapat yang Rawls sebut sebagai the Reasonable.
dicapai jika ada banyak doktrin keadilan Maka dapat dikatakan bahwa the highest
yang sifatnya reasonable (reasonable ordered interest mempunyai hubungan erat
disagreement) dengan public conception of justice.
Menurut Rawls mengapa Rawls mempunyai hipotesa
reasonable disagreement sampai terjadi atau bahwa kalau semua orang diletakkan
tidak bisa dihindari, karena : pada original position, ditutup dari klaim-
 Antara dua klaim yang bertentangan, klaim yang mereka anut (termasuk
bukti empiris yang ilmiah doktrin tentang kebaikan, moral, agama
bisa bertentangan dan kompleks dan lain- lain) mereka akan memilih the
sehingga sulit untuk di evaluasi. highest ordered interest, mereka tidak
 Meskipun ada kesepakatan tentang hal mungkin memilih higher ordered interest
yang dipertimbangkan bisa karena mereka tidak tahu tentang interest
ada perbedaan tentang bobotnya mereka.
sehingga bisa tidak dicapai Setiap manusia menurut Rawls
kesepakatan. selalu mengejar kepentingan mereka
1. Konsep-konsep yang dimiliki yang beragam (multy purpose goods).
ambigu sehingga masih bersandar Mereka bisa mengejar kepentingan
pada keputusan terhadap apapun karena mereka memilih primery
intepretasi bukan pada fakta keras goods. Bagi Rawls primary goods tidak
(hard facts). Fakta-fakta keras belum akan terlepas dari beberapa konsep di
bisa menunjang satu keputusan bawah ini yaitu:
yang truly scientific (setiap orang 1. Kebebasan dasar, memungkinkan
memiliki interpretasi masing- perkembangan dan pelaksanaan
masing). Pertama, cara orang prinsip keadilan di dalam kondisi
menimbang dan evaluasi putusan sosial yang bebas.
dibentuk oleh

7
JISPO VOL. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2013
2. Kebebasan bergerak dan pilihan Ketidaktahuan adalah kondisi
bebas akan pekerjaan berlatarkan dimana semua pihak tidak punya
pelbagai peluang yang ada. pengetahuan tentang posisi sosial dan
3. Kekuasaan dan prerogatif pada doktrin tertentu (tidak tahu tentang
jabatan publik yang akuntabel ras, etnis, seks dan kekuatan alamiah
diperlukan untuk memberi ruang lainnya, termasuk talenta, intelegensia).
bagi kapasitas swa-regulasi dan Setiap orang dalam ketidaktahuan
kapasitas sosial dari diri. manusia berusaha menciptakan suatu
4. Income, untuk mencapai tujuan kondisi yang memungkinkan untuk
apapun pasti membutuhkan biaya menciptakan atau melahirkan public
5. The social basis of self-respect, setiap conception of justice sehingga ada jaminan
orang pasti mempunyai rasa untuk mendapatkan hak dan melakukan
kelayakan. kewajiban.
Pada original position otonomi Dalam prinsip posisi asali ini
individu berdasarkan pada pilihan orang selalu mempersiapkan diri
rasional manusia tidak dibimbing dari mereka pada posisi yang tidak
prinsip-prinsip kebikan dan keadilan beruntung (2 kekuatan moral). Untuk
yang independen dari prosedur serta memaksimalkan pilihan- pilihan dari
berdasarkan pada dorongan kepentingan kondisi terburuk ini ada beberapa syarat
tertinggi (the highest ordered interest) dan diantaranya:
didorong oleh tujuan final yang tidak  Pihak-pihak tidak memiliki dasar
pasti (belum tahu apa) sehingga yang kuat (nirprobabiliti) untuk
mereka memilih primary goods untuk memperkirakan kemungkinan
mencapai tujuan final. situasi sosial yang mempengaruhi
Posisi asali merupakan posisi fundamental seseorang.
instrument of representatio5n yaiu suatu  Pihak-pihak hanya dimungkinkan
representasi dari pihak-pihak yang mengevaluasi berbagai posisi asali
sepakat untuk mencapai keadilan. Untuk dari hasil yang terburuk, pihak-
menjamin kemurnian dari prosedur dan pihak tersebut tidak terfokus lebih
fair-nya kesepakatan maka dalam dari hasil yang terburuk,
prosedurnya harus tidak ada pengaruh mengadopsi hasil terbaik dari
individu atau kelompok. Posisi asali lebih hasil terburuk lainnya, tidak
pada posisi hipotetis dan non histories mempunyai harapan lebih.
yang menempatkan semua pihak pada  Alternatif-alternatif lain harus
the veil of ignorance (tabir ketidaktahuan) berada secara signifikan
Posisi asali disebut hipotetis dibawah
karena apa yang akan disepakati bukan level of
apa yang sudah disepakati. Tidak seperti guarantee.
Kaum utilitarian berpendapat yang adil
adalah yang memaksimalkan keuntungan Rawls dan
sosial. Dalam posisi asali yang disepakati Demokrasi
adalah kesepakatan. Posisi asali disebut Dalam Tulisan Jonathan Wolff
non histories karena tidak pernah tentang Rawls dan Demokrasi. Dalam
ditemukan dalam periode sejarah pemikiran Rawls tentang apakah
tertentu, bukan kondisi riil dari sejarah. demokrasi liberal itu? Ada dua gagasan
terpisah yang dihubungan dengan
istilah
5Untuk contoh, baca, C. Kukathas dan P. Pettit, ¶GHPRNUDVL· SHUWDPD PD\RULWDV
Rawls: A Theory of Justice and its Critics (Oxford,
SURVHGXU pemilihan; dan kedua,
Polity, 1990).
perlindungan terhadap hak-hak
individual tertentu. Gagasan ini adalah
pandangan bahwa gagasan-gagasan ini
dengan memberikan terlalu banyak
kekuasaan kepada mayoritas dapat
mendorong terjadinya sebuah negara
yang menindas di mana

8
Teori Keadilan John Rawl
hak-hak minoritas diacuhkan atau liberal³sangat terbukti dalam A Theory of
dijatuhkan, sementara memberikan Justice. Di mana setengah lagi? Kritik
terlalu banyak hak-hak yang terlindungi terhadap Rawls terkadang memberikan
secara konstitusional dapat mendorong gambaran bahwa yang setengah lagi
terjadinya pengecilan lingkar hampir tidak dapat ditemukan,7 jadi
pengambilan keputusan yang demokratis. sebuah masyarakat yang murni Rawlsian
Tentu saja, ancaman pertama adalah akan mengalami, apa yang penulis telah
tirani dari mayoritas. Kedua, ancaman istilahkan, pelemahan politik. Dan, tentu
yang sangat penting tapi kurang begitu VDMD ¶GHPRNUDVL· ¶SHPLOLKDQ· GDQ ¶SDUWDL
dibicarakan, SROLWLN· WLGDN DGD GDODP LQGHNVQ\D
:ROII PHQ\HEXWQ\D ¶SHOHPDKDQ SROLWLN· $NDQ tetapi, hal ini lebih merupakan
Wollf memahami gagasan kecacatan GHQJDQ VHEDOLN\D NHSDGD
demokrasi liberal sebagai sistem di mana ¶DWXUDQ PD\RULWDV· GDSDW PHQ\HOHVDLNDQ
sesuatu seperti keseimbangan yang benar PDVDODK
ditempatkan diantara dua gagasan Kemudian bahwa Rawls
tentang peraturan mayoritas dan mempertahankan demokrasi
perlindungan minoritas. Jadi seseorang konstitusional yang cukup konvensinal di
dapat secara tipikal menemukan mana pilihan individual kepada
sebuah konstitusi, tertulis atau tidak representatif di konstitensi lokal;
tertulis, bersamaan dengan perdebatan perwakilan tersebut diasumsi milik partai
yang sedang terjadi dan pengambilan politik. Yang ada sedikit keterkaitan
keputusan di area politik yang luas secara teoritis dan praktis.
yang tidak ditetapkan oleh konstitusi. Rawls melakukan pengistilahkan
Hak-hak yang dilindungi oleh konstitusi prinsip partisipasi yang sederajat. Semua
menjaga kemerdekaan dasar penduduk, penduduk memiliki hak yang sama untuk
tapi masyarakat dapat mengambil terlibat dalam, dan untuk menetukan hasil
keputusan sendiri tentang masalah- dari, proses konstitusional yang
masalah yang kurang begitu membangun hukum di mana mereka
fundamental. akan turut padanya. Semua orang
Apakah Rawls seorang demokrat dewasa yang waras, dengan pengecualian
liberal? Tidak ada yang dapat menyangkal tertentu yang GLNHQDOL VHFDUD XPXP·
komitmen beliau terhadap liberalisme. VHKDUXVQ\D memiliki hak untuk memilih
Keinginan untuk melindungi hak-hak dalam pemilihan umum yang adil, bebas,
individual merupakan salah satu umum. Orang seharusnya bebas dari
kekuatan untuk memotivasi A Theory bentuk SDUWDL SROLWLN GDQ JDJDVDQ WHQWDQJ
of Justice. Tentu saja, dalam iklan awal ¶RSRVLVL OR\DO·³partai yang berlawanan
untuk bukunya, Harvard University terhadap siapapun yang sedang
Press memilih untuk merepresentasikan berkuasa, akan tetapi yang menerima
dalam tulisannya tersebut dengan dan menghargai proses konstitusi dan
mengutip NDOLPDW ¶GDODP VHEXDK PDV\ politik³adalah vital terhadap politik
DUDNDW \DQJ adil hak-hak dilindungi oleh yang masuk akal.
keadilan tapi tidak menjadi subjek Hak setara untuk berpartisipasi
terhadap politik WDZDU PHQDZDU· 6 Hak- berarti bahwa setiap penduduk yang
hak ini diberikan oleh dua prinsip memilih harus memiliki bobot yang
keadilan Rawls, dengan penekanan setara, yang hasilnya mengharuskan
tertentu diberikan kepada kemerdekaan penghalang para pemilih akan secara
mendasar yang muncul dalam prinsip konstan dijaga di bawah tinjauan
pertama. sebuah badan yang
Dengan demikian, satu setengah
gagasan demokrasi
liberal³konstitusi 7 Contoh, baca, Benjamin Barber, The Conquest of
Politic Liberal Philosophy in Democratic
Times(Princeton, NJ, Princeton University
6 Contoh, dalam sampul belakang Philosophy Press,
and 1988).
Public Affairs, 1:2
(1972).

9
JISPO VOL. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2013
independen.8 (Jika para pemilih menjadi Kedua, kasus Indonesia korupsi,
semakin besar, maka pilihan anda kolusi dan nepotisme telah merajalela
dicairkan dan dengan demikian anda bertahun-tahun lamanya. Meskipun
mulai memiliki sesuatu yang kurang perasaan keadilan mengatakan bahwa
begitu setara.) Sebagai tambahan, praktik-praktik semacam itu tidak adil,
semuanya harus memiliki akses yang kita semakin memahami ketidakadilan
VDPD ¶VHWLGDNQ\D GDODP SHQJHUWLDQ tersebut berkat teori keadilan John Rawls.
LQIRUPDO· WHUKDGDS NDQWRU-kantor publik. Selain menciptakan segolongan kecil
Dalam demokrasi liberal masyarakat yang elitis dan kaya, kolusi,
kontemporer, Rawls benar-benar pergi korupsi dan nepotisme juga menutup
semakin dalam, dan khususnya ada tiga kemungkinan bagi tersedianya
hal yang Rawls akan coba berikan kesempatan berusaha yang fair.
SHUKDWLDQ ¶QLODL DGLO· GDUL NHPHUGHNDDQ Lowongan pekerjaan atau jabatan
politik; memilih dan motivasi; dan tertentu diisi oleh orang-orang yang
justifikasi intrinsik lawan justifikasi memiliki koneksi dengan penguasa.
instrumental demokrasi. Sementara mayoritas masyarakat
umumnya mengalami kesulitan untuk
Kasus mengakses kesempatan- kesempatan itu.
Indonesia Negara memiliki kewajiban moral
Apa yang bisa kita tarik untuk menyediankan kesempatan
manfaatnya dari permasalahan ini pada berusaha ini dan memastikan bahwa
masalah Indonesia. Pertama, pluralisme segenap warga negara yang memiliki
masyarakat Indonesia menafikan kemampuan yang kurang lebih sama bisa
terbentuknya sebuah posisi asali selaku mengakses kesempatan tersebut. Prinsip
prasyarat terbentuknya prinsip-prinsip keadilan sebagai kesamaan dalam
keadilan. Meskipun demikian, kita bisa mengakses kesempatan berusaha yang
belajar dari Rawls bahwa konsepsi disediakan negara seharusnya juga diatur
mengenai keadilan tidak bisa ditentukan oleh undang-undang yang jujur dan adil.
oleh satu golongan masyarakat saja, entah Ketiga, bila kita sepakat bahwa
itu penguasa, badan penegak hukum, DPR mewakili secara sungguh-sungguh
wakil rakyat, mayoritas suku dan agama aspirasi masyarakat, maka sebetulnya
tertentu, dan sebagainya. Diskursus yang diskursus mengenai keadilan
terbuka, fair, dan demokratis dalam sebagaimana dimaksud John Rawls bisa
masyarakat yang plural diharapkan dipraktikan di lembaga ini. Persoalannya,
mampu memperkuat nilai-nilai primer apakah para anggota parlemen sanggup
mengenai keadilan yang kemudian bisa menanggalkan segala kepentingan
diterima secara luas sebagai acuan bagi pribadi, golongan, partai, dan daerahnya,
kehidupan berbangsa dan dan sungguh- sungguh mengusahakan
bernegara. sebuah masyarakat Indonesia yang adil
´$JDU NHSHQWLQJDQ \DQJ EHUEHGD GDUL sebagaimana dimaksud Pancasila dan
masing-masing kelompok komunitas UUD 1945?
dapat terakomodasi dengan baik, maka
semua pihak yang berkepentingan Kesimpulan
GLWXQWXW XQWXN ¶PHOXSDNDQ· Gagasan dasar dibelakang
NHSHQWLQJDQQ\D VHQGLUL«EHUVDPD-sama penggunaan metodologi ini adalah
secara terbuka mengusahakan pemikiran bahwa orang sering tidak
terbentuknya kebijakan publik yang setuju tentang isu-isu keadilan karena
mampu menjamin kepentingan semua isu-isu tersebut dibiaskan oleh sudut
SLKDN VHFDUD DGLOµ pandangnya sendiri. Jika anda
mengharapkan sebuah
8 Rawls, A Theory of Justice, hal.
223.

1
Teori Keadilan John Rawl
keputusan untuk mempengaruhi anda
dengan cara tertentu, penilaian anda
terhadap keadilannya dapat diwarnai
oleh pengaharapan-pengharapan ini.
Sesuai dengannya, kita seharusnya
mengharapkan sedikitnya perselisihan
tentang persyaratan keadilan jika
kepentingan mereka yang membuat
keputusan tidak dilibatkan. Serupa, jika
kepentingan anda sendiri dilibatkan, tapi
anda tidak tahu bagaimana
mempengaruhi mereka, maka anda perlu
untuk mengatasi banyak masalah-
masalah biasnya. Dengan demikian,
bersikap acuh pada kepentingan anda
dapat menghasilkan pemikiran yang
tidak memihak. Untuk alasan ini Rawls
berpendapat bahwa jika orang
ditempatkan di belakang
sebuah
¶VHOXEXQJ NHERGRKDQ· GHQJDQ
WLGDN mengetahui kekuatan, kemampuan,
bakat, status sosial, jenis kelamin, ras, dan
nilai personalnya, maka mereka akan
menemukan rasionalitas untuk setuju
dengan prinsip keadilan ini. Hal ini, aku
beliau, menunjukkan bahwa prinsip-
prinsip beliau adalah prinsip keadilan
yang benar. Metode beliau hanya
mengharuskan kita untuk mengiktisarkan
faktor-faktor tersebut yang membiaskan
kita dari kepentingan kita sendiri.

Daftar
Bacaan

Barber, Benjamin, The Conquest of Politic


Liberal Philosophy in Democratic
Times(Princeton, NJ, Princeton
University Press, 1988).
Kukathas, C. dan Pettit, P., Rawls: A
Theory of Justice and its Critics
(Oxford, Polity, 1990).
5DZOV -RKQ ¶-XVWLFH DV IDLUQHVV SROLWLFDO
QRW PHWDSK\VLFDO· Philosophy and
Public Affairs 14 (1985).
Wolff, Jonathan, An Introduction to
Practical Philosophy (Oxford,
Oxford University Press, 1996).

Anda mungkin juga menyukai