Anda di halaman 1dari 4

MATERI KELAS XII – KEWIRAUSAHAAN

KD 3.20 Menentukan standard laporan keuangan

“LAPORAN KEUANGAN”

1. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan atau dalam bahasa inggris disebut financial statement  adalah struktur yang
menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas/ perusahaan. Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak (pemilik dan kreditor )
Menurut Para Ahli, diantaranya yaitu:
a. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang diharapkan mampu untuk memberikan informasi
perusahaan
b. Ikatan Akuntan Indonesia
Financial statement merupakan rangkaian yang menunjukan posisi keuangan serta kinerja keuangan
dalam suatu entitas.
c. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Financial statement merupakan bagian dari suatu proses pelaporan keuangan yang lengkap. Hal itu
termasuk di dalamnya: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (arus kas, atau
arus dana, catatan, serta laporan lain) dan juga materi penjelasan yang di mana juga merupakan
bagian integral darinya.

2. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut PSAK No 1. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002)  
Tujuan Umum Laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi Sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban atas penggunaan
sumber daya.
Sementara untuk tujuan kualitatif terdapat syarat yang harus di penuhi agar mampu meraih tujuan
laporan keuangan itu sendiri. Diantaranya yaitu:
1. Relevan 3. Daya uji 5. Tepat waktu 7. Lengkap
2. Dapat dimengerti 4. Netral 6. Daya Banding

3. Fungsi Laporan Keuangan


Pada umumnya, fungsi dari laporan keuangan ini adalah sebagai alat untuk membantu perusahaan
dalam menilai keadaan keuangan perusahaan.
Beberapa fungsi lainnya dari laporan keuangan adalah :
a. Sebagai Media Review
Financial statement bisa menyajikan informasi atau data yang komprehensif mengenai kedudukan
keuangan perusahaan secara menyeluruh, terutama keadaan keuangan (aset, utang, biaya
operasional, dan yang lainnya).
b. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan
Salah satu fungsi paling penting dalam pembuatan laporan tentang keuangan perusahaan yaitu
sebagai media pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting untuk perusahaan.
c. Membantu Menciptakan Strategi Baru
Financial statement digunakan dalam membuat strategi baru oleh perusahaan yaitu menaikan
performa usahanya.
d. Meningkatan Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang membuat LK akan menunjukkan bahwa perusahaan itu sudah menerapkan sistem
perekapan data yang terpercaya, akurat, serta tidak sembarangan dalam pengambilan keputusan.
4. Sifat Laporan Keuangan
Dalam pembuatan laporan keuangan ini harus disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku serta
harus didasari dengan  sifat laporan keuangan itu sendiri.
Menurut gagasan dari Kasmir (2014:11), dalam penerapannya sifat laporan keuangan yaitu:
1. Bersifat historis
2. Menyeluruh
Bersifat Histori : Laporan keuangan dibikin dan disusun dari data masa lalu.
Contohnya financial statement yang dirancang berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke
belakang (tahun atau periode sebelumnya). Bersifat menyeluruh: laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan serta dibuat  selengkap mungkin

5. Jenis-jenis perusahaan
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang
bersifat bukan barang berwujud fisik kepada pelanggan. Jenis jasa tersebut, antara lain jasa konsultasi
dan profesi, jasa hiburan, jasa keahlian pribadi atau perorangan, jasa angkutan, jasa penginapan, jasa
komunikasi, serta jasa pertanggungan dan keuangan.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangan nya dari pemasok dan
menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya. Contoh
perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, toko buku, dan pedagang hasil
bumi.

6. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Untuk dapat menciptkan informasi laporan yang berkualitas, para pengguna laporan diharuskan
dapat memahami karakteristik kualitatif laporan keuangan tersebut. Berikut 4 karakteristiknya:
a. Relevan
Laporan keuangan dapat dikatakan releven apabila isi dari laporan tersebut mampu
mempengaruhi penggunanya dalam membantu mereka untuk mengevaluasi kegiatan masa lalu atau
masa kini. Serta dapat memprediksi masa yang akan datang dan juga menegaskan hasil dari evaluasi
masa lalu.
Adapun syarat dari laporan keuangan yang relevan, diantaranya yaitu:
1) Memiliki manfaat untuk umpan balik.
Laporan keuangan memungkinkan pemakainnya untuk mengoreksi kebijakan mereka pada masa
lalu.
2) Memiliki manfaat prediktif.
Laporan keuangan dapat membantu pengguna dalam meramalkan masa depan dengan dilandasi
data di masa lalu.
3) Tepat waktu.
Informasi yang disajikan secara tepat waktu sehingga akan dapat mempengaruhi dan juga
bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
4) Lengkap
Informasi keuangan harus disajikan dengan selengkap mungkin meliputi semua hal yang
dapatmempengaruhi pengambilan keputusan 
b. Andal  
Informasi yang ada di dalam laporan keuangan juga harus bebas dari pengertian yang
menyesatkan serta kesalahan material. Dan juga menyajikan data secara terbuka atau jujur serta dapat
diverifikasi.
Adapaun karakteristik informasi yang andal, diantaranya yaitu:
1. Penyajian jujur dan terbuka
Informasi yang disajikan secara jujur baik dalam kegiatan transaksi atau kegiatan lainnya.
2. Dapat diverifikasi atau dipertanggungjawabkan
Laporan keuangan harus dapat diuji dan apabila pengujian dilaksanakan oleh pihak berbeda maka
hasilnya tidak akan jauh berbeda.
3. Netralis
Laporan keuangan tidak memihak pihak tertentu.
c. Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode guna meneliti
kecenderungan kedudukan serta kinerja keuangan dan perubahannya secara relatif. Perbandingan
bisa dilaksanakan secara internal ataupun eksternal. Secara internal dapat dilaksanakan apabila
sebuah entitas menggunakan kebijakan akuntansi yang sama setiap tahunnya. Agar informasi yang
diberikan dapat dibandingkan, maka penyajian laporan keuangan minimal harus dilaksanakan dua
periode atau dua tahun anggaran.
d. Dapat dipahami  
Pelaporan keuangan harus dapat dipahami serta diinterpresentasikan oleh pihak penerima. Oleh
sebab itu, segala informasi di dalamnya harus dapat disajikan sejelas mungkin. Tak hanya jelas, dalam
pennyajiannya juga harus memakai bentuka tau format serta istilah yang bisa dimengerti oleh pihak
penerima.

7. Perbedaan antara FIFO, LIFO, dan Average

Perbedaan FIFO LIFO Average


(First in First out) (Last in first out)

Artinya Metode biaya persediaan Metode biaya persediaan yang Metode persediaan
yang mengasumsikan bahwa mengasumsikan bahwa biaya average
biaya barang paling awal unit terbaru yang dibeli adalah mengasumsikan nilai
yang dibeli adalah yang yang pertama dialokasikan rata rata untuk
pertama diakui sebagai biaya untuk biaya barang yang membantu untuk
barang yang dijual. dijual. mencapai nilai yang
tidak mewakili unit
terlama atau terbaru

Pengukuran FIFO bagus ketika tingkat LIFO bagus ketika tingkat Ketika harga
keuntungan harga tinggi. harga rendah atau tinggi. persediaan berfluktuasi.

Efek dalam Efek metode FIFO LIFO adalah metode yang Efek dari pendapatan
Laporan dalam neraca laporan mempengaruhi laporan laba dan neraca.
Keuangan keuangan . rugi laporan keuangan .

Pencocokan Tidak mungkin untuk Hal ini dimungkinkan untuk Pencocokan biaya dan
dengan biaya mencocokkan biaya dan mencocokkan biaya dan pendapatan tidak
dan pendapatan dalam metode pendapatan dalam metode mungkin.
pendapatan FIFO. LIFO.

Pembatasan Tidak ada batasan IFRS IFRS tidak mengizinkan Hanya perusahaan
atau PSAK untuk penggunaan akuntansi LIFO. besar yang
menggunakan FIFO, dan menggunakan metode
keduanya memungkinkan inventaris.
metode akuntansi ini
digunakan.

Inventori Persediaan yang tidak terjual Persediaan yang tidak terjual Baik persediaan baru-
yang tidak terdiri dari barang yang terdiri dari barang-barang baru ini maupun yang
terjual diperoleh baru-baru ini. yang paling awal diperoleh. paling awal tidak
terjual.

Pengaruh Jika biaya meningkat, Jika biaya meningkat, maka Ada efek dalam inflasi
Inflasi barang-barang yang barang yang baru-baru ini
diperoleh pertama lebih diperoleh lebih mahal. Hal ini
murah. Ini mengurangi biaya meningkatkan biaya pokok
barang (HPP) di bawah penjualan (HPP) di bawah
FIFO dan meningkatkan LIFO dan menurunkan laba
laba. Pajak penghasilan lebih bersih. Pajak penghasilan
besar. Nilai persediaan yang lebih kecil. Nilai persediaan
tidak terjual lebih tinggi. yang tidak terjual lebih
rendah.

Pengaruh Berbicara dengan inflasi, Menggunakan LIFO untuk Metode average tidak
deflasi skenario, keuntungan periode deflasi menghasilkan cocok.
akuntansi (dan karena itu keuntungan akuntansi dan
pajak) lebih rendah nilai persediaan yang tidak
menggunakan FIFO dalam terjual lebih tinggi.
periode deflasi; Nilai
persediaan yang tidak terjual
lebih rendah.

Pencatatan Karena barang-barang tertua Karena barang-barang terbaru Semua jenis inventori.
dijual terlebih dahulu, dijual terlebih dahulu, barang-
jumlah catatan dibuat untuk barang tertua mungkin tetap
mempertahankan penurunan. ada dalam inventaris selama
bertahun-tahun. Hal ini
meningkatkan jumlah catatan
yang harus dipertahankan.

Fluktuasi Hanya item terbaru yang Barang dari tahun lalu Hal ini sesuai dengan
harga tersisa dalam inventaris, dan mungkin tetap dalam fluktuasi harga.
biayanya lebih baru. Oleh persediaan. Menjualnya dapat
karena itu, tidak ada mengakibatkan pelaporan
kenaikan atau penurunan kenaikan atau penurunan yang
yang tidak biasa dalam biaya tidak biasa dalam biaya
barang yang dijual. barang.

Anda mungkin juga menyukai