Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


018/YANMED/SPO/II/2019 00 1/2
Direktur
STANDAR
PROSEDUR RSU Menteng Mitra Afia
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
29 Februari 2019
dr. Barlian Rahmat P.S., Sp.OG
1. Tahap terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal
sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
2. Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa
disembuhkan lagi.
PENGERTIAN 3. Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan
pada seseorang yang mengalami sakit atau penyakit yang tidak
mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada proses
kematian dalam 6 bulan atau kurang.
4. Kematian adalah tahap akhir kehidupan.
1. Terlaksananya perawatan pasien terminal yang bermutu sesuai
standar yang berlaku di rumah sakit.
2. Meringankan pasien dari penderitaannya, baik fisik maupun
psikis yang berhubungan dengan penyakitnya sehingga tercapai
kenyamanan fisik dan psikis.
3. Memberikan dukungan moril, spiritual maupun pelatihan praktis
TUJUAN
dalam hal perawatan pasien bagi keluarga pasien dan perawat.
4. Menghindarkan atau mengurangi rasa kesepian, takut, depresi dan
isolasi.
5. Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien tahap terminal.
6. Memberikan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pasien tahap terminal dengan segala kebutuhan uniknya.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia Nomor :
53/PER/DIRUT/RSUMMA/II/2019 Tentang Tentang Panduan
KEBIJAKAN Pelayanan Pasien Tahap Terminal Rumah Sakit Umum Menteng
Mitra Afia.
1. Tetapkan bahwa pasien dalam kondisi terminal sesuai dengan
definisi.
2. Mintakan pendapat dari dokter jaga ruangan dan Perawat
Penanggung Jawab Pelayanan. Bila sudah terdapat persesuaian,
keputusan tersebut dapat berlaku.
3. Konsultasikan kepada dokter sejawat lainnya, bila tidak terdapat
persesuaian. Keputusan terakhir tetap pada DPJP.
4. Beritahukan tentang kondisi atau berita buruk kepada pasien /
keluarga dengan sangat hati-hati dan bijaksana tentang kondisi
sakit pasien, sesuai dengan SPO penyampaian berita / kabar
buruk terhadap pasien oleh DPJP atau yang didelegasikan.
5. Beritahukan / konsultasikan dengan komite medik, bila terdapat
PROSEDUR kesulitan dalam penyampaian berita kepada pasien / keluarga.
6. Tanyakan kepada pasien apakah ada usul, saran atau
keinginannya tentang keadaannya, keinginan pasien harus
dihormati (misal : berpesan untuk tidak diberitahukan kepada
keluarganya).
7. Tanyakan kepada keluarga pasien apakah ada usul, saran atau
keinginan tentang kondisi pasien. Apabila terdapat perbedaan
keinginan antara pasien dan keluarga pasien, keputusan terakhir
di putuskan oleh pasien dan keluarga. Keinginan pasien lebih
tinggi nilainya dibandingkan dengan keinginan keluarga sesuai
dengan prinsip rahasia jabatan.
8. Laksanakan secara profesional keinginan pasien dan keluarga
pasien oleh staff rumah sakit, dokter dan perawat.
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap
Kabid Pelayanan Medik

DISIAPKAN
OLEH
dr. Nilam Tantri Ardhana Reswari, MBBS

Anda mungkin juga menyukai