Anda di halaman 1dari 3

Demam Tifoid

No.Dokumen : SOP/UKP/DK/083
No. Revisi :00
SOP
TanggalTerbit : 04/01/2016
Halaman : 1/3
Puskesmas dr. Hidayatsyah
Dumai Kota NIP. 196310111999031002
1. Pengertian Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis demam tifoid dan melakukan
pengobatan demam tifoid.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 52/SK/DK/2016 tentang Layanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Dokter Layanan Primer tahun 2014
5. Prosedur 1. Alat :
a. Termometer
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Senter
e. Spatula lidah
f. Perangkat tablet
g. Alat tulis
2. Bahan :
a. Kassa steril
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan demam terutama malam hari, nyeri kepala, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare
3. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
4. Petugas melakukan pemeriksaan nadi dan pernapasan
5. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat lidah kotor,
pembesaran hati, pembesaran limpa.
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan darah
rutin atau Widal ke laboratorium.
8. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
9. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
10. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
11. Petugas membaca hasil laboratorium
12. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik dan laboratorium, hasil uji Widal tunggal dengan
titer antibodi O 1 : 320 atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong
diagnosis demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis khas.
13. Petugas memberikan resep untuk pengobatan demam Tifoid:
a) Antibiotik : -. Kloramfenikol dosis 4 x 500 mg
-. Thiampenicol dosis 4 x 500 mg
b) Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
c) Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan vitamin B 6
14. Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total minimal 7 hari
bebas demam,
15. Petugas mengedukasi pasien untuk diet makanan halus dimulai
dari bubur saring, bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat
kesembuhan.
16. Petugas mengedukasi Pasien untuk menghindari makanan yang
asam dan pedas serta rendah serat.
17. Petugas merujuk pasien ke RSUD bila ditemukan tanda-tanda
kegawatan seperti ileus obstruktif atau perforasi usus.
18. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa, dan
terapi kedalam rekam medis elektronik.
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose, dan terapi ke
buku register.
7. Bagan Alir Melakukan Melakukan
Memanggil anamnesa dan pemeriksaan fisik
pasien sesuai tanda vital Pada pasien
nomor
antrian

Rujuk ke lab bila


Menegakkan diagnosa Menerima hasil
diperlukan untuk
berdasarkan hasil laboratorium pemeriksaan widal
anamnesa, daripasien dan darah rutin
pemeriksaan dan
laboratorium

Menulis hasil anamnesa, Menulis hasil


pemeriksaan fisik, pemeriksaan,
laboratorium, diagnosa dan diagnose, dan terapi
terapi kedalam rekam kebuku register
medis elektronik

2/3
8. Hal-hal yang Observasi tanda-tanda kegawatan komplikasi demam tifoid
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Usila
3. Poli Anak
4. Laboratorium
5. Apotek
10. Dokumen 1. Rekam Medis Elektronik
terkait 2. Buku Register
3. Blangko Rujukan
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai