Anda di halaman 1dari 22

PENGAMUH KEADILAN PROSEDURAL DAN

DI$TRIBUTIF TERHADAP KEPUASAN KERJA


DAN KOMITMEN AFEKTIF

Dwi Penny Hasmarini


Ahyar Yuniawan
F akultas E konom i U nive rs itas D ipon e g oro

Abstrak

Penelitian mengenai keadilan organisasionatyang metiputi keaditan prosedural dan keaditan distributif
di lndonesia dapat dikatakan nasih minim. Maka penetitian ini membahas mengenai pengaruh langsung
dan
pengaruh tidak langsung dari keadilan proseduraldan keaditan distributif terhadap komitnen
afektif, dimana
untuk pengaruh tidak langsung dimediasi oleh kepuasan kerja. Wataupun peneliti-peneliti sebetunnya telah
menielaskan mengenai hubungan keadilan organisasionalterhadap komitmen organisasionat, akan tetapi
sebagian besar dari mereka tidak menjelaskan secara spesifik jenis komitmen organisasionat yang manakah
yang sebenarnya nerekateliti. Untuk itulah perlu adanya penggunaan konstrukyang muttidinensional
untuk
dapat memahamifenomena komitmen organisasionaldengan tebih baik. Karenanya penetitian ini menggunakan
salah satu jenis dari komitmen organisasionalyaitu komitmen afektif .
Penelitian ini menggunakan metoda analisis jatur (path analysis), dengan data sebanyak 86 responden
yang berasal dari para karyawan salah satu perusahaan swasta asing di tndonesiayang telah bekerja minimal
selama satu tahun pada perusahaan tersebut. Dengan menggunakan analisis jalur melatui dua tahapan regresi,
penelitian ini menghasilkan variabel yang memiliki pengaruh totalterbesar terhadap komitmen ya1u afektif,
keadilan distributif dengan nilai sebesar 0.651 yang dihitung melatui penjumtahan standardized coefficient beta
dari keadilan distributif ke komitnen alektif secara langsung dan tidak tangsung melalui kepuasan kerja. Setain
itu, koefisien determinasi tatal menunjukkan bahwa 84.tr/" perubahan variabel komitnen afektif mampu dijetaskan
oleh variabel keadilan prosedural, keadilan distributif , dan kepuasan kerja sesuai model. Sedangkan sisanya
sebesar 15.4o/o dijelaskan oleh variabel-variabet lain diluar modet penelitian ini.
Hasil yang didapat secara parsial dari masing-masing jalur yaitu keaditan prosedural dan keaditan
distributif memiliki pengaruh positif dan signitikan terhadap kepuasan kerja, yang kemudian kepuasan kerja
mempengaruhi komitmen afektil secara positif dan signifikan. lniberarti baik keadilan prosedural maupun
keadilan distributif memiliki pengaruh tidak langsung terhadap komitmen afektif melalui kepuasan kerja. IJntuk
pengaruh langsung hanya keadilan distributif yang mempengaruhikomitmen afektif secara positif dan signifikan,
sedangkan keadilan prosedural hanya memberi pengaruh positif ke komitmen alektif akan tetapitidak signifikan.

Kata kunci : keadilan prosedural, keadilan distributif, kepuasan kerja, komitmen


afektif , analisis jal ur

JURNAL BtSNtS STRATEG| o Vot. 17 No. 1 Juti ZOoa : gg-,


:r.
:
q+'11.
'
- {rtlr.ititL

PEITIDAHUTUA}I
'i

Mempelajari oerilaku karyawan dalam 1


u

organisasi merupakan hal yang sangatpentng


karena
Perry, 1983; Wiiliams dan Hazer, 198C : " .- Tn'lilllllll
{

organisasional mempengaruhi ke:


membina dan mempertahankan karyawan
terutama (Bateman dan Strasser, l gB4; price
-.. ,r ill

karyawan-karyawan yang potensial bukaniah dan ',,_.


hal yang Vandenberg dan Lance, I g92); 3) kepuas.- +:
mudah. Seperti halnya - ihllL

komitmen organisasional saling me-: - : r'-"fll


den gan studi rnen genai komitrnen organisasional
(Farkas dan Tetrick, lg8g; Lance, lg:.
dan kepuasan kerja karyawan yang dapat
berdampak kepuasan kerja dan komitmen organisa. :
pada kesetiaan karyawan untuk
tetap bertahan pada
saling mempengaruhi (Curry
perusahaan. Studi men genai komitnen
organisasional etal", 1 986; Anis etal., 2003). Namun, ke:- : :- - .
ini telah banyak dilakukan sebelumnya. Akan
pada sebagian besar dari studi tersebut
tetapi dari komitmen organisasional ini mas - ::
"illllll
,"r
;
hanya unidimensional dan beium jelas bentu,< ._ -
membahas komitmen organisasional secara ;- :-
seperti apa yang diteliti terhadap kepuasa:,:-i --,
keseluruhan (unidimensional). padahal komitmen
sebabnya penelitian ini meneliti hubungan .::-i.r:-
organisasional itu sendiri terdiri dari tiga
bentuk; kerja dengan komitrnen afektif sebagai be-:_. :
komitmen normatif, komitmen kontinuan, dan ,"
komitmen organlsasional,
komitmen afeKif sehingga perlu adanya
studi secara
multdimensional. l/e nurut Du nham et al. (1gg4,
dalam
Keluaran positif seperti kepuasan r.:- :: .

komitmen organisasional juga cukup sering : .: .


Pareke, 2003) psnggunaan konstruk yang .. .
dengan keadiian organisasional (organizational
multidimensional pada komitrnen organisasional perlu _5. .i
dilakukan dalam rangka membangun delinisi
Keadilan organisasionai itu sendiri terdiri
", a:,.
bagian, yaitu keadilan proseduralyang menga.
komiimen organisasionalyang lebih bersifat _:.::
integratif , pr0ses yang digunakan dalam pembuatan
Sedangkan, pengujian yang dilakukan oleh Bozernan kepL:_: i"
keadilan distributif yang mengacu pada imbala: ,.-:
dan Perrewe (2001 dalam pareke, 2003) terhadap
dralokasikan di antara karyawan, dan keac :'
kuesioner komitmen organisasional yang bersifat
interaksional yang mengacu pada hubungan an:.
unidimensionai 0rganizational Commitment
pribadi dalam penentuan keluaran organisa.
Q uestionnai re (0C0) menghasilkan kesimpulan
bahr,va (Greenberg dan Baron, 2003), Namun, pen;liilan
terdapat tumpang tindih (ouer tapping) antara i:
item_ hanya membahas dua aspek dalam keaditai
itemnya dan item-item pertanyaan yang mengukur
organisasional, yaitu keadilan prosedural dan
konstruk iainnya, Komitmen afeKif banyik keaditar
mendapat distributjf. Menurut Adams (1 g65 dalam Ramamoorh,
perhatian pada penelitian mengenai perilaku
organisasi dan Flood, 2004), yang didukung oleh beberapa
(Allen dan Meyer, '1990 datam Rifai, stuo
2005). Karena mengenai keadilan distributif
bentuk komitmen ini berdasar pada pendekatan , seseorang yan g
berpersepsi bahwa mereka diperlakukan tida[
psikologi dan emosional, komitmen adi]
afeKif lebih tepat rnaka akan menunjukkan perilaku yang negatif
dihubungkan dengan keadilan, kepuasan, dan terhadap
organisasi dalam bentuk komitmen yang rendah
arganlzatianal citizenship behavior (0CB) (Rifai, dan
2005). keinginan untuk keluar dari organisasi, Lee
Untuk itulah penelitian ini mengambil konstruk dan Farh
(1999 dalam Pareke, 2003) menemukan bahwa
komitmen afektif sebagai salah satu bentuk
dari kenaikan gaji atau bonus yang lebih tinggi
komitmen organisasional yang ber.sifat
cenderung
dipersepsikan dengan adanya kenaikan irasil yang
multidimensional. Kepuasan kerja sering dihubungkan lebih
adil dan lebih memuaskan. Sedangkan Cohen_Charash
dengan komitmen organisasional. Namun, hasil
dari dan Spector (200'l dalam Ramamoorthy dan
bentuk hubungan ini terdapat banyak perbedaan, Flood,
Dalam 2004) menunjukkan bahwa persepsi yang lebih
Martin dan Bennet (1996), terdapat empat model yang baik
mengenai keadilan prosedural akan menghasilkan
menyatakan hubungan kepuasan kerja dengan
keluaran organisasi yang lebih baik seperti peningkatan
komitmen organisasional, yaitu : 1) kepuasan kerja
komitrnen crganisasional, keinginan untuk
mempengaruhi komitmen organisasional (Angle tetap tinggal
dan dalam organisasi, kinerja dalam pekerjaan, Oin

,,.tlrqq,, ,untol- slSNts STRATEGT e Vol. 1Z tjo, j Juli200B


:"iil*
.*,'-
KEADTLAN pBosEoURAL oAN DtSTFtEUllF
lll.GAluH TERHA0AP
KEPUASAN KERJA OAN KOMITl4EN
AFEiNi

kepuasan kerja. Roberson et a/. (1 ggg dalam pareke,


oleh keadilan distributif, namun tidak untuk
2003) mengatakan bahwa kesempatan untuk keaditan
prosedural. Sedangkan, komitmen
berpartisipasi dalam proses pengambilan afeKif dipengaruhi
keputusan secara tidak langsung oleh keadilan proseduril
dapat meningkatkan persepsi karyawan dan
terhadap keadilan distributif yang dimoderasi oleh kepuasan
keadilan prosedural.
kerja (Rifai, 2005). Sehingga untuk meningkatkan
Menurut Rifai (2005), keadilan prosedural
dan komitmen afektif karyawan harus meninjkatkan
keadilan distributif memberi pengaruh positif
terhadap keadilan prosedural dan keadilan distributif
Oan diit<uti
kepuasan kerja, Sistem atau proseduryang
adil dapat dengan upaya peningkatan kepuasan kerja karyawan.
mengindikasikan bahwa seorang penilai
cukup Menurut Ramamoorfty dan Flood (2004),baik
menghargai [eadilan
martabat orang yang dinilainya dalam prosedural maupun keadilan distibutif
pembuatan keputusan (Folger mempengaruhi
dan Konovsky, 19Bg), komit'nen afektif. perbedaan hasil penelitian inilah yang
Mossholdere/a/. (j g9B dalam pareke, 2003)
melakukan menarik untuk diteliti dalam penelitian ini. Dengan
analisis terhadap konteks keadilan prosedural pada
melihat latar belakang permasalahan tersebut
tingkat individual dan tingkat unit kerja. di atas,
Mereka maka penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
menemukan bahwa individu_individu yang
menjadi mengenai pengaruh dari keadilan prosedural dan
bagian unit-unit kerja dengan persjpsi-keaOilan
keadilan distributif terhadap kepuasan kerja
prosedural yang lebih tinggi cenderung dan
memiliki tingkat hubungannya terhadap komitmen afektif baik
kepuasan kerja yang lebih tinggi pula. secara
Sedangkan langsung mau pun tidak langsung.
pendistribusian imbalan dalam organisasl
yang
mencakup pembayaran, promosi, status, evaluasi
kinerja, masa kerja, memiliki pengaruh
signifikan pada KONSTRUK-KONSTRUK PENELTTIAN
beb,erapa keluaran (outcome) seperti
kefuasan kerja,
kualitas kerja, dan efekivitas organisasi (Lawler;
1971 a. Keadilan Prosedural
dalam Rifai, 2005). Namun, menurut hasil
analisis Menurut Greenberg dan Baron (2003) keadilan
Martin dan Bennet ('lgg6), keadilan prosedural
memiliki prosedural didefinisikan sebagai persepsi
pengaruh yang lebih rendah terhadap keadilan atas
kepuasan kerja pembuatan keputusan d alam organ isasi
jika dibandingkan keadilan dibuat. 0 ran g_
distributif, 0leh karena itu, orang di dalam organisasi sangat memperhatikan
penelitian Ini mencoba menganalisis
perbedaan hasil dalam pembuatan keputusan secara adil, dan
penelitian tersebut. mereka
merasa bahwa organisasi dan karyawan akan
sama_
Mengenai hubungan keadilan prosedural
dan sama merasa diuntungkan jika organisasi
distributif dengan komitmen organisasional pada
melaksanakan prosedur secara adil. Sedangkin
penelitian-penelitian sebelumnya definisi
secara rmr* iiduk keadilan prosedural menurut Kreitner dan Kinicki (2003)
menjelaskan secara spesifik bentuk komitmen
apa adalah keadilan yang dirasakan dari proses
dipengaruhi oleh keadilan proseduraldan dan
1;ang keadilan prosedur yang digunakan untuk mengalokasikan
distributif, karena masih bersifat unidimensional
keputusan. Definisi yang sama juga diungkapkan
oleh
lMartin dan Bennet, 1g96; Tang dan Sarsfield_baldwin, Thibaut dan Walker (1g75 dalam Ramamoorthy
1 996; Begiey et at.,2002', piilai
dan
ef a/., 200.1 ; Rahim er Flood,2004).
:l 2001 ; serh Folger dan Kononsky, .l g8g),
Sedangkan,
:enggunaan konstruk yang multidimensional
dianggap b. Keadilan
Distributil
:erlu untuk membangun definisi komitm-en Keadilan distributif yang didefinisikan oleh
:rganisasional yang lebih bersifat integratif (Dunham
Homans (1961 dalam Dunham, 1gB4) adalah
r:a/., 1994 dalam pareke, 2003). Dalam beberapatahun tentang
bagaimana seseorang membandingkan antara
::rakhir, penelitian mengenai komitmen organisasi
masukan (rnpuf) dengan hasil (outcome). Sedangkan
,ang bersifat multidimensional telah dilakukan
oleh menurut Greenberg dan Baron (2003) keadilan
:eberapa peneliti, Mlsalnya, pareke (2003) distributif
menyatakan adalah persepsi seseorang mengenai keadilan atas
::rwa komitmen afeKif secara signi{ikan dipengaruhi pendistribusian sumber-sumber diantara para

JURNAL BISNIS $TMTEGI . VOI, 17 NO. 1 JUIi 2OOB


i101' ,
PENGARUH KEAOILAN PROSEOURAL
DAN DIsTn .-F
:;ifl;,|lm]
KEPUASAN KERJA DAN Kcr,,-1{{ +,I]Iil".IF
karyawan. Atau dengan kata lain yaitu persepsi
keadilan tetap bekerja pada suatu organisasi karena
atas bagaimana imbalan didistribusikan -*r-lqa
diantara para sepaham dengan nilai dan tujuan pokok 0r!a- r:l;:i
karyawan. Kreitner dan Kinicki (2003)
mendefinisikan Seseorang merasa tingkat komitmen afeKifn, -;p
keadilan distributif adalah suatu keadilan ::
sumberdaya untuk tetap berada dalam organisasi
dan imbaian penghargaan, ka.=-: I
mencerminkan keadiian menyokong atas berdirinya organisasi tersel-:
yang dirasakan mengenai bagaimana :a:
sumberdaya dan mempunyai keinginan unilk membantu misi
penghargaan didistribusikan dan orca- :.Lt
dialokasikan. tersebut, Definisi komitmen afektif menurri _,.,,u

c. Kepuasan Kerja
('1998 dalam Ramamoorthy dan Flood,
200_i ,n
kondisi dimana seorang karyawan mengidentfi^.= .ar
Menurut Mathis dan Jackson (2001) kepuasan
diri dengan organisasi dan tujuan dari organisas
kerja adalah keadaan emosi yang posiiit Oari :rr
berharap untuk tetap menjadi anggota dari
mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. orga: . i i
tersebut.
(etidakpuasan kerja
muncul saat harapan_harapan ini Berikut ini adalah ringkasan sejumlah
tidak terpenuhi. Greenberg dan naron hip::: :
liOOe; yang diajukan dalam studi ini:
mende{inisikan kepuasan kerja sebagai
sikap positif
atau negatif seseorang terhadap pekerjaannya,
Hipotesis 1: Keadilanproseduralberpengaruh;:":r:
terhadap kepuasan kerja
Kepuasan kerja menurut Howell dan Dipboye
(dalam
A.S. Munandat 200j) adatah hasil kesetuiuhin
Oari
Hipotesis 2: Keadilan distributif berpengaruh p :. :
terhadap kepuasan kerja
derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga
terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya.
Sedangkan
kerja Hipotesis 3: Keadilan prosedural berpengaruh pc : :
terhadap komitmen afektif
kepuasan kerja menurut Locke (dalam
adalah perasaan senang seseorang dan
Cetin, Z6OO; Hipotesis 4: Keadilan distributif berpengaruh pc s:
hasil dari terhadap komitnren afeKif
perasaan ini adalah perasaan
emosional yang positif Hipotesis5: Kepuasan kerja berpengaruh pos:-
yang berasal dari pekerjaan atau pengalamannya,
terhadap komitrnen afeKif

d. Komitmen Atektil

.. .-MenurutGreenberg
dan Baron (2003)komitmen M0DEL
afeKif adalah kekuatan dari hasr'"1 seseorang
untuk 'ENELTTTAN
Dari hipotesis yang dikembangkan di atas, marc
modelpenelitan yang diajukan adalah sebagai
berikr-:

Gambar 1. Model penelitian yang Diajukan

Keadiian
Prosedural (X1)

Kepuasan Komitmen
Kerla (Y1) Afektif (Y2)
Keadilan
Distributif (X2)

;1#.#t ,rtto, BlsNrs sTnATEcl c vot. 17 No. 1 Juli2008


'WEM
,*Jlji-;:
PENGARUH KEAOILAN PROSEDURAL OAN DISTRIEUIIF
IEBHADAP
KEPUASAN KERJA DAN K0MtTlvtEN AfEKT|F

Sumber:
H1 : Rifai, 2005; piltai et al,, 2001; Folger dan
-i9..
I+ 500(0,1)'
=83,33=84
Konovsky, lg8g
H2: Rifai,2005; Begley etal., 2002; pillaietal,, 2001 Maka jumlah responden minimum yang akan
H3 : Ramamoorfiy dan Flood, 2004; pareke, 2000 diambil dalam penelitian ini berdasar rumus Slovin
H4: Ramamoort'ry dan Flood, 2004; pareke, 2003 adalah sebanyak 84 orang. Jumlah minimum ini harus
H5 : Rifai, 2005;Cetin, 2006 representatif sehingga layak untuk dilakukan analisis.

METODA PENELITIAN b. Pengumpulan Data


Metoda yang digunakan dalam studi ini yaitu Data diperoleh dari para karyawan yang bekerja
dengan memberikan satu set kuesioner kepada para pada salah satu perusahaan swash asing di
Jakarh yaitt
responden yang dijadikan sampel, Kemudian data yang British Petoleum West Java, Ltd, Serafus set kuesioner
diperoleh dari responden diolah dengan menggunakan diberikan kepada pimpinan bagian sumberdaya manusia
bantuan software SpSS 11.5 berdasar metoda analisis (lR Leader) yang kemudian diberikan kepada karyawan
ialur (path anatysis). di bebagai divisi yang telah bekerja pada perusahaan
tersebut minimal selama satu tahun. Dari 100 buah
a, Metoda Pengambilan Sampel kuesioneryang diberikan, jumlah kuesioneryang kembali
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 86 buah (espon nte g6 %) dengan waktu
menggunakan metode sampel berdasarkan tujuan atau pengembalian selama kurang lebih 14 hari, jumlah
ini
pertimbangan (purposive or judgemental sampling), masih lebih besar dari jumlah sampel minimum yang
yaitu penentuan sampel yang ditentukan atas dasar telah dihitung sebelumnya dan kesemuanya memenuhi
pertimbangan-pertimbangan dari peneliti untuk kriteria dan asumsi-asumsi analisis jalur yang telah
mencapaitujan tertentu (Black dan Champion, l ggg). ditetapkan sebelumnya, sehingga tetap representatif dan
Elemen yang dipilih sebagai sampel dibatasi pada layak untuk dilakukan analisis lebih tanjut.
elemen y6.,rg dapat memberikan inlormasi berdasarkan
pertimbangan (lndriantoro dan Supomo, 2002). c. Pengukuran
Dalam
penelitian ini pertimbangan yang digunakan Pengukuran dari keadilan prosedural, keadilan
adalah
responden harus bekerja pada perusahaan tersebut distributif, kepuasan kerja dan komitmen afektif
minimalsatu tahun karena dianggap cukup mengetahui diadopsi dari studi-studi sebelumnya yang
kondisi dan sistem manajemen pada perusahaan menggunakan variabel-variabel yang sama dengan
mereka, Selanjutrya, berdasar perlimbangan yang ada studi ini. Kesemua variabel diukur dengan b-poin skala
maka responden akan dipilih secara acak sederhana. Likert.
Jumlah sampel minimum yang akan diambil, dihitung Keadilan prosedural menggunakan empat item
dengan menggunakan rumus Slovin (1gg3 dalam Umar; pertanyaan yang dikembangkan oleh McFarlin dan
2005): Sweeney ('1993 dalam Begley etal., 2002). ltem-item
fl= (1)
tersebut melipuil : keadilan dalam penentuan kenaikan
gaji, evaluasi kinerja, umpan balik mengenai kinerja,
penentuan karyawan yang mendapatkan promosi.
Keadilan distributif menggunakan lima item
n = Sampel pertanyaan yang dikembangkan oleh Curry etal. (.1986
N = Jumlah populasi dalam Tang dan Sarsfield-Baldwin, 19g6). ltem-item
e = Nilai kesatahan (tingkat pengganggu) tersebut mengukur bagaimana responden mengevaluasi
diambitl0% keadilan atas imbalan (eward) yang mereka dapatkan
sehubungan dengan : tanggung jawab yang dipikul,
Berdasarkan rumus di atas, maka pengambilan pendidikan dan pelatihan, usaha yang telah dilakukan,
sampel dalam penelitian ini adalah : tingkat stress dan ketegangan dari pekerjaan, dan
pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik,

JURNAL BISNIS STRATEGI . VOI. 17 NO, 1 JUIi 2OO8


PENGARUH KEAO|LAN PR0SEDURAL DAN 0tS;.a-T T:tuUilr,
KEPUASAN KERJA DAIi (:,I.i'1€N ,Sq||]{lM

Kepuasan kerja menggunakan enam item secara emosional pada perusahaan, rasa :e.ftSr
pertanyaan yang dikembangkan oleh Weiss elal. (.1967 dalam menghabiskan sisa karir pada perusa:-: tr{Jff
dalam Mas'ud, 2004) dari Minnesota Satislaction merasakan permasalahan yang dihadapi pei--: a-,&rr.
Questionnaire. ltem-item tersebut mengukur
bagaimana kepuasan responden terhadap
tidak mudah terikat dengan perusahaan lain -n w
: gaji, menjadi bagian keluarga dalam perusa-;.ar
penyelia, kondisi kerja, rekan sekerja, pengakuan dan perusahaan memiiiki arti yang sangat besar
pujian, serta keleluasaan dalam melakukan pekerjaan.
Komitmen afektif menggunakan lima item d. Prolil Perusahaan
pertanyaan yang dikembangkan oleh porter's ef a/. British Petroleum adalah perusahaan 3n?.EG
(1979 dalam Ramamoorthy dan Flood, 2004), ltem- asing yang bergerak di bidang penambangan -ri-tilr
item tersebut adalah : perasaan bangga karyawan dan gas bumiyang telah beroperasi selama ie: - rflr
terhadap perusahaan tempat ia bekerja, rasa memiliki 35 tahun. Perusahaan ini memiliki 500 karyav, a: ,.img
yan g kuat terhadap perusahaan, rasa terikat karyawan terbagi atas 9 divisi seperti padatabel I di ba,,,a- nl

Tabel 1. Jumlah Karyawan British Petroleum West Java, Ltd.

Baqian Jumlah
Eksekutif (
0perasi 318
Pemasaran 7
Sumberdaya Manusia 20
Legal 7
Keuangan 74
DCT 25
SCM 28
GPA dan Keamanan (Securitv) to
Total 500

Sumber : data primer, 2006

Dari data pribadi responden di atas dapat dilihat tingkat pendidikan yang tinggi pada rah+ata karyavra.
bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan tentu dapat berpengaruh pada pemahaman karyartr
lebih banyak dari laki-laki dengan prosentase sebesar dalam mengisi kuesioner dengan baik. Dari lama
59,3%. Mayoritas responden berusia 25 35 tahun - bekerja karyawan dapat terlihat bahwa responde:r
dengan prosentase 47,67%, dan tingkat pendidikan yang bekerja di atas rentang waKu I* 5 tahun cukup
te:'banyak adalah jenjang Sl sebesar 45,35%, Dengan banyak, hal ini dapat mendukung ketepatan responden
dalam menilai perusahaan tempat mereka bekerja.

JURNAL BISNIS STRAIEcI o Vot. 17 No, 1 Juti 2008


KEADTLAN pROsEDURAL DAN
l!!9$uH
KEPUASAN
DtsrBlEullF TERHA0AP
KERJA OAN KOMIruEN Af EKTIF

Sumber:
H1 : Rifai, 2005; piilai et al., 200.t; Folger dan .----
500
=83,33=84
Konovsky, lg8g 1+ 500(0,1),
H.?, Rifai, 2005; Begtey et at,, 2002; piilai et
at., 2001 Maka jumlah responden minimum yang
akan
H3 : Ramamoorhy dan Flood, 2004; pareke, 2008 diambil dalam penelitian ini berdasar rumus-Stovin

11
, Ramamoort.ry dan Flood, 2004; pareke,
2003
adalah sebanyak g4 orang. Jumlah minimum
ini harus
H5 : Rifai, 2005;Cetin, 2006 representatif sehingga layak untuk dilakukan
analisis.

METODA PENELITIAN b. Pengumpulan Data


Metoda yang digunakan dalam studi ini yaitu
.
dengan memberikan satu set kuesioner
Dah diperoleh dari para karyawan yang bekerja
pada salah satu perusahaan
kepaOaiara swash asing diJat<arA yaitt
responden yang dijadikan sampel, Kemudian British Petoleum West Java, Ltd, Serafus
data yang set kuesioner
diperoleh dari responden diolah dengan,rnggrnrkrn diberikan kepada pimpinan bagian sumberdaya
manusia
bantuan sottware SpSS 1 1 .5 berdasar metoda-analisis (lR Leader) yang kemudian diberikan kepada karyawan
jalur (path analysis). di beftagai divisi yang telah bekerja pada perusahaan
tersebut minimal selama satu tahun. Oari tO0
buafr
a. Metoda Pengambilan Sampel kuesioneryang diberikan, jumlah kuesioneryang
kembali
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 86 buah (espon nte g6U,; Oengan waldr
menggunakan metode sampel berdasarkan pengembalian selama kurang lebih j4
tujuan atau hari. Jumlah ini
pertimbangan (purposive or judgementat masih lebih besar dari jumlah sampel minimum yang
sampling),
yaitu penentuan sampel yang ditentukan telah dihitung sebelumnya dan kesemuanya
atas dasar memenuhi
pertimbangan-pertimbangan dari peneliti untuk kriteria dan asumsi-asumsi analisis jalur yang
telah
mencapaitujan tertentu (Black dan Champion, ditetapkan sebelumnya, sehingga tetap ruprriundtr
199g). oan
Eiemen yang dipilih sebagai sampel layak untrk dilakukan analisis lebih lanjut
di'batasi pada
elemen y6,,lg dapat memberikan informasi
berdasarkan
pertimbangan (lndriantoro dan c. Pengukuran
Supomo, 2002). Dalam
penelitian ini pertimbangan yang Pengukuran dari keadilan prosedural, keadilan
digunakan adalah
responden harus bekerja pada perusahaan distributif, kepuasan kerja dan komitmen afeKif
tersebut
minimalsatu tahun karena dianggap cukup
mengetahui diadopsi dari studi-studi sebelumnya yang
kondisi dan sistem manajemen pada'perusahaan menggunakan variabel-variabel yang sama
dangan
mereka, Selanjuhya, berdasar pertimbangan yang studi ini. Kesemua variabel diukur dengan S_poin
ada skala
maka responden akan dipilih secara acak Likert,
sederliana,
Jumlah sampel minimum yang akan diambil, Keadilan prosedural menggunakan empat
dihitung item
dengan menggunakan rumus Slovin (1gg3 pertanyaan yang dikembangkan
dalam Umar; oleh McFarlin dan
2005): Sweeney (1993 dalam Begley etal., 2002).
tt t/
= l.NGf tersebut meliputi : keadilan dalam penentuan
ltem-item
(1) kenaikan
gaji, evaluasi kinerja, umpan balik
mengenai kinerja,
Dimana: penentuan karyawan yang mendapatkan promosi.
Keadiian distributif menggunakan lima item
n = Sampel pertanyaan yang dikembangkan
oleh Curry etal. (1986
N = Jumlah populasi dalam Tang dan Sarsfield-Baldwin, 1996).
ltem_item
e = Nilai kesalahan (tingkat pengganggu) tersebut mengukur bagaimana responden
mengevaluasi
diambitl0% keadilan atas imbalan (reward) yang mereka
dapatkan
sehubungan dengan : tanggung jawab yang
dipikrt,
Berdasarkan rumus di atas, maka pengambilan pendidikan dan pelatihan, usaha yang
telah dilakukan,
sampel dalam penelitian ini adalah : tingkat stress dan ketegangan dari pekerjaan,
dan
pekerjaan yang telah diselesaikan
Oengan bjik.

JURNAT BtsNts STRATEG| . vot. 17 No. 1 Juti 2008


PENGARUH KEA0|LAN pR0SEDURAL DAN OiS;,:.--F -Fr.,,r@f,i'
KEPUASAN KERJA oAri K:M.lle[ ,hry,ilnn

Kepuasan kerja menggunakan enam item secara emosional pada perusahaan, rasa :iL-,flS.a
pertanyaan yang dikembangkan oleh Weiss etal, (1967 dalam menghabiskan sisa karir pada perusa: ia- iltr
dalam Mas'ud, 2004) dari Minnesota Satisfaction merasakan permasalahan yang dihadapi pe:: i.-;i,fr:r"
Questionnaire. ltem-item tersebut mengukur tidak mudah terikat dengan perusahaan laln -r*ms
bagaimana kepuasan responden terhadap : gaji, menjadi bagian keluarga dalam perusa-iar
penyelia, kondisi kerja, rekan sekerja, pengakuan dan perusahaan memiliki arti yang sangat besar,
pujian, serta keleluasaan dalam melakukan pekerjaan.
Komitmen afektif menggunakan lima item d. Prolil Perusahaan
pertanyaan yang dikembangkan oleh Porter's et a/. British Petroleum adalah perusahaan s*isxi.
(1979 dalam Ramamoorthy dan Flood, 2004). ltem- asing yang bergerak di bidang penambangan :- -,n*
item tersebut adalah : perasaan bangga
karyawan dan gas bumi yang telah beroperasi selama ie: - :m
terhadap perusahaan tempat ia bekerja, rasa memiliki 35 tahun. Perusahaan ini memiliki 500 karyau, a- , a:r;
yan g kuat terhadap perusahaan, rasa terikat karyawan terbagi atas 9 divisi seperti padatabel i di ba,r.: -

Tabel 1. Jumlah Karyawan British Petroleum West Java, Ltd.

Bagian Jumlah
Eksekutif tr

0perasi 318
Pemasaran 7
Sumberdaya Manusia 20
Leqal 7
Keuanoan 74
DCT 25
SCM 28
GPA dan Keamanan (Securitv) 16
Total 500

Sumber : data primer, 2006

Dari data pribadi responden di atas dapat dilihat tingkat pendidikan yang tinggi pada rata-rata karyavrar
bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan tentu dapat berpengaruh pada pemahaman karyawar
lebih banyak dari laki-laki dengan prosentase sebesar dalam mengisi kuesioner dengan baik. Dari lama
59,3%. Mayoritas responden berusia 25 35 tahun - bekerja karyawan dapat terlihat bahwa responden
dengan prosentase 47 ,67%, dan tingkat pendidikan yang bekerja di atas rentang waKu 'l - 5 tahun cukup
terbanyak adalah ]enjang S1 sebesar 45,35%. Dengan banyak, hal ini dapat mendukung ketepatan responden
daiam menilai perusahaan tempat mereka bekerja.

[t#up.}$]+ LunrulL BrsNrs $TRATEGI a Vol. 17 No. i Juti2008


iniliiffi:,
SHtl.'lx'tH
PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL OAN DISIRIEUTIF IERHAOAP
KEPUASAN KERJA DAN KOMtll,tEN AFEK'tlF

Tabel 2. Prolil Responden

Frekuensi Persen
Jumlah Responden 86 100
Kelamin Lakilaki 35 40.7
Perempuan 51 59.3
Usia < 25 tahun 8 9.3
25 - 35 tahun 41 47.67
36 - 45 tahun 27 31.4
46 - 55 tahun 10 11.63
> 55 tahun 0 0
Tingkat Pendidikan SMU 0 0
Sekolah Kejuruan 3 3,49
Sarjana Muda / Diploma 35 40.7
Sarjana Strata (S1) 39 45.35
Lain-lain I 10.47
Lama Bekerja 1 - 5 tahun 22 25.58
6-10tahun 30 34.88
Sumber: data primer, 2006 11 *15tahun 21 24.42
15-20tahun 13 15.12
> 20 tahun 0 0

HASILANALISIS
adalah konsep yang berbeda tetapi memiliki interelasi
a.UiiReliabilitasdanValiditas agar instrumen yang digunakan dapat dianggap
Reliabilitas dari setiap skala perlu diuji untuk memadai dengan tujuan untuk mengurangi kesalahan
melihat konsistensi internalnya. Validitas dan reliabilitas pengukuran (Hair ef a/., l ggB).

Tabel3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel NilaiA/pha Keterangan

Keadilan Prosedural 0,8900 Reliabel

Keadilan Distributif 0,9393 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,8587 Reliabel

Komitmen AfeKif 0,9012 Reliabel

Sumber: outpuf SPSS 1 1.5, 2006

Dari output SPSS menunjukkan bahwa nilai


variabeldapattetap digunakan (Nunnaly, 1967 dalam
Cronbach's Alpha padatiap variabel >0,60, lni berarti Ghozali, 2005)'
semua variabel reliabel atau handal, dan semua
Hasil uji validitas dapat dilihat padatabel berikut
tnt:

JURNAL BISNIS STBATEGI O VOI. 17 NO. 1 JUII 2OO8


PENGARUH KEAOITAN PROSEDURAL OAN DISTBIEUTIT IERf|AOTP
KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN AFEKIf

Tabel 4. Hasil Uii Validitas

Butir r hitunq Keteranoan


Keadilan Prosedural
Q1 0,7822 Valid
Q2 0,8292 Valid
03 0,7795 Valid
04 0,6489 Valid
Keadilan Distributif
Q5 0,8851 Valid
06 0,8415 Valid
07 0,8619 Valid
08 0,832'l Valid
Q9 0,77 49 Valid
Kepuasan Kerja
010 0,7981 Valid
Q11 0,5970 Valid
Q12 0,7686 Valid
Q13 0,7204 Valid
014 0,3017 Valid
015 0,7089 Valid
Komitmen Afektif
Q16 0,6411 Valid
Q17 0,8205 Valid
018 0,8367 Valid
Ql9 0,8135 Valid
020 0,6700 Valid

Sumber: output SPSS I 1. S, 2006 dan r-tabel : 0,1 g0

Berdasarkan hasil uji validitas dari 20 butir b. UjiNormalitas


pertanyaan dalam kuesioneradalah valid, karena nilai Uji normalitas bertujuan untuk menguji
r hitung > r tabel sebesar 0,1 80 dan bernilai positif , apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjaditidak vatid (Ghozali,
2005),

,urror BrsNrs srRATEcr . Vot. 17 No. 1 iuri2008


ffi$;
ffi#ffi
ffirHthJl
PENGARUH KEAOILAN PBOSEOUBAL OAN DIS1RIEUI1F TERHADAP
KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN AFEKTIF

Gambar 2' Hasil Uii Normalitas dengan NormalP'Plot untuk Variabel Dependen Kepuasan
Keria
Normal P-p plot of Regression Standardizec

Dependent Variable : job satisfaction


1.00

!
0-
E
l
O
!
o
o
"]
E.
ul ,*l .25 .50 .75 .t.00

Observed Cum prob

Sumber: output SPSS 11.5,2006

Gambar 3' Hasil Uji Normalitas dengan Atorm al P-Ptot untuk Variabet Dependen Komitmen Aleklil

Normal P-P Plot of Regression Standardizer


Dependent Variab le : affective commitment
1.00

#
@
f
.dF
d
f .so
-&
0_ d
E
o". E9
&
F
D'"
g F
o
o
d
a
,i o.oo
0 00 .25 .50 .75 1.00

Observed Cum Prob

Sumber: output SpSS 1 1.5, 2006

Kedua grafik nlrmal probability plol di atas


sehingga model regresi kedua layak dipakai untuk
menunjukkan bahwatitik-titikmenyebardisekitargaris memprediksi variabel kriterium komitmen afektif
diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis berdasarkan masukan variabel prediktor keadilan
diagonal. Dengan demikian, sebaran data pada grafik prosedural, keadilan distributif, dan kepuasan kerja
pertama dapat dikatakan berdistribusi normal sehingga (Ghozali, 2005).
model regresi pertama layak dipakai untuk
memprediksi variabel kriterium kepuasan kerja c. UjiLinearitas
berdasarkan masukan variabel prediktor keadilan Uji linearitas adalah suatu prosedur yang
prosedural dan keadilan distributif, begitu juga dengan digunakan untuk mengetahuistatus linear atau tidaknya
grafik kedua dapat dikatakan berdistribusi normal suatu distribusi data penelitian di mana hubungan

JURNAL BtsNts sTRATEct o Vot. 17 No. 1 Jutir*r

ffi
PENGARUH KEADILAN PROSEOURAT DAN
DISTBIsIJTU',F}{tr
$37
KEPUASAN KERJA DA}I KOMIITTEh

dikatakan linear jika peningkatan variasi pada


kiterium garis regresi. 0leh karena diagram pencar
diikuti secara konsisten oleh peningkatan prediKor; har-r?
menampilkan hubungan dua variabel saja, ma,*a
demikian sebatiknya (Winarsunu, 2004). pengujian pengujian dilakukan dengan secara
berpasangan se04
linearitas dalam riset ini dilakukan Oengan dua variabel (Santoso, 2004).
menggunakan scatter plot diagram dengantambahan

Gambar 4. Hasil uji Linearitas variabel Keadilan prosedurat


dan Kepuasan Kerja

ujl linearitas proceduraljusflce & job sailsfacilon

oJ
UEa R€grcsbn
I
f
fft
,ob dbtdlon.Stt+ 03!t t1/( I
c R€qr$.lOJA , ,z(
o _/
E
C
I I I t,-.' t
I
.9, rr,.-(t
6 a t-4 t I
o ,..-I t I I
3o ttl
r,.zf fft
.i ,-ir
r

I I

a
--- 'l-.-
12t6a
- ----''- - -'

procedural Jusfice

Sumber: output SPSS 11,S, 2006

Gambar 5. Hasil Uji Linearitas Variabel Keadilan


Distributil dan Kepuasan Kerja

uji linearitas distribu0vo justice & afrecflve cormitment

LiB* Ro!rcsid

E
E
o
o
o
u
o
d

Sumber: output SpSS 1 1.5, 2006

JURNAL BISNIS STRATEGI r VOI. 17 NO. 1 JUIi 2OO8


PENGARUH KEADILN PROSEOURAL DAN OISIRIEU1IF TEBHADAP
KEPUASAN KERJA DAN KOMIIilIEN AFEK]IF

Gambar 6. Hasil uji Linearitas variabel Keadilan proseduraldan Komitmen Alektil


ujl linearitas proceduraljustico & aftuciivo comritrent

Lines RegrEsion

procsdural I ustice
Sumber: output SPSS 1 1.5, 2006

Gambar 7. Hasil uji Linearitas variabel Keadilan Distributil dan Komitmen Alektil

uji linoaritas distributlve Justice & affective corffnitmen{

ol ,] Lireil R€gaesbn
I

dte cttue commrmmt, s.g r'o.se "ui ,.


'
: R€au.'052r I I I t ,

b al I I I

Et
i
I
E r t ttt
Ei';l
c I t 4-t
I

8
ol
,,..1 ' . I

I
I

.:l ,l
Ol rl
tsr
ol
G
I

'o! I
I

L: 10t5625 -- - ---l
I

rlbutlvo Justico

Sumber: output SPSS 1 1.5, 2006

Gambar 8. HasilUji Linearitas Variabel Kepuasan Kerja dan Komitmen Alektil

--
r-l
-1
I

__.r
rot546$
job satisfaction

Sumber: output SPSS 1 1 .5, 2006

JURNAL ElSNlS STRATEGI o Vol.'17 No. 1 Juli 2008


PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL DAN DISTRIEUTIF
TERHAO;F
KEPUASAN KERJA OAN KOMIl},{EN A'EX:F

Dari semua grafik di atas terlihat bahwa semua d. Uji Homoskedastisitas


grafik dari hubungan dua variabel membetuk garis
Uji homoskedastisitas adalah uji yang dilakukan
diagonal condong ke kanan (linear) yang berarti untuk melihat apakah varian residual dari masing-
pertambahan nilai dari variabel yang satu diikuti
oleh masing variabel memiliki kesamaan dari satu
pertambahan nilai dari variabel lainnya, Hal ini pengamatan ke pengamatan lain. pengujian
mengindikasikan bahwa hubungan antara variabel satu homoskedastisitas dilakukan dengan mengamati
dengan variabel lainnya pada model penelitian diagram pencar (scaffer plot) dimana jika titik-titik pada
berbentuk linear. diagram pencar tidak menunjukkan pola tertentu
seperti meningkat atau menurun, maka keadaan
homoskedastisitas terpen u hi (S u laiman, 2002).

Gambar 9. HasilujiHomoskedastisitas dengan variabelDependen Kepuasan


Kerja
Scatterplot
Dependent Variable: job satisfaction
3

6 o
pl 2
o
a oo
o
t o
Eq) "oo os o\
- -o
,N o o "
c _ftooE
o o -o_
c) o oo^o o ""
E
f o o E o
%ooo
o oo b-
c
.o oDo
o
d B
o o
0)
o
d
-1

Regression Standardized predicted Value

Sumber: output SPSS 1 1.5, 2006

Gambar 10' Hasil Uii Homoskedastisitas dengan Variabel Dependen


Komitmen Alektil

Scatterplot

Dependent Variable: affective com mitment


4

(sJ
f
rc
'62 o oo
0)
E oo
!1
o L ooo
oo
o
.N
- o
- -o oo""oo
EO - o _-ooo" o o oQ_oo
o
C) d- E o
o Q --ft oo^
=.
U)
ooE'bo
"
ooo
^
o b

Oo
3-z
'6 o

E-3
o
o
E-4
-1

Regression Slandardized predicted Value

Sumber: output SPSS 11.S,2006

JURNAL BISNIS STRATECI r VOI. 17 NO, 1 JUI| 2OO8


PENGMUH KEAO!LAN PROSEDURAL OAN OISTRIBUTIF TERHAOAP
KEPUASN KERJA OAN KOMlIt'lEN AfEKlf

distri butif te rhadap variabel d epend en kepuasan ke


r1a,
Kedua gratik scatter p/of memperlihatkan
dan regresi tahap kedua adalah regresi dengan variabel
penyebaran titik-titik yang secara acak tersebar dengan
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y
independen keadilan prosedural, keadilan distributif,

sehingga dapat disimpulkan pada dua grafik scaffer


dan kepuasan keria terhadap variabel dependen
p/of tidak teriadi heteroskedestisitas pada dua tahap komitrnen afeKi{.

model regresi dan layak dipakai untuk memprediksi


L Pendugaan Parameter atau Perhitungan Koelisien
variabel dependen berdasarkan masukan variabel
independen pada masing-masing tahapan'
Jalur
Perhitungan koefisien tiap ialur pada analisis ialur

e. Penguiian HiPotesis
menggunakan koefisien regresi yang telah
Setelah semua asumsi pada analisis ialur distandarisasi (standardized coefficients)' Hal ini
terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah dengan dimaksudkan untuk mengukur variabel independen
mana yang paling dominan atau paling berpengaruh
melakukan penguiian hipotesis melalui dua tahapan
regresi. Regresi tahap pertama adalah regresi dengan terhadap variabel dependen (Haireta/., 1998)'

variaebl independen keadilan prosedural dan keadilan

Hasil Regresi TahaP Pertama


Vatiabel Dependen: KePuasan Keria

b
Model Summary

a. pt"O;ttt' (Con sbnt)' distributive justice, procedu ral


justice
b. Dependent Variable: job satisfaction

a
Coeficients

procedu ral justice


distributive justice
a. Dependent Variable: job satisfaction

Sumber: output SPSS 11.5, 2006

Persamaan dari regresitahap pertama adalah


Y=0,405\ +0.447Y,

JURNAL BISNIS STRATEGI O VOI. 17 NO. 1 JUI| 2OO8


PENGARUH KEAOILAN PBOSEOURAL DAN DISIR|BUI]F TEFr"r;*r
KEPUASAN XERJA DAN

Hasil Regresi Tahap Kedua


Variabel Dependen : Komitmen Aleklil

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of


Model R R Souare R Souare the Estimate
1 .7 44 .553 .537 2.*5
a. Predictors: (Constant), job satisfaction, procedural
justice, distributive justice
b' Dependent Variable : affective commiknent

Goefficients a

Standardized
Coefficients
Model Beta Siq.
(uonstiant) J.Z't3 .002
poceduraljustice .028 .208 .835
distributive justice .497 3.653 .000
job satishction .2& 2.101 .039
a. Dependent Variable: affedive commitment

Sumber: output SPSS 1 1.5, 2006

Persamaan dari regresi tahap kedua adalah


Y = 0.02BXr + 0.4974 + 0.264Y1

HasilAnalisis Jalur dengan SPSS


Gambar 11 . Nilai Koelisien pada Setiap Jalur

Keadilan
Prosedural
(xl)
Komitmen
Afekrif
(Y2)
Keadilan
Distributif
(x2)

Error yang terjadi untuk variabel endogen 2005). Hasilperhitungan menun,ukkan bahwa diperoleh
(dependen) kepuasan kerja dan komit'nen afeKif dapat Er = 0,587 dan Ez = 0,669,
dihitung dengan rumusan p", = rfi- nl (Solimun,

JURNAL EISNIS STRATEGI O VoI. 17 No. 1 JuIi 2OOB


PENGARUH KEAOILAN PROSEDURAL OAN DIS1RIBUllT TERHAOAP
KEPUASAN KERJA DAN K0MlllvlEN AFEKTIf

g. Pemeriksaan Validitas Model

Koefisien determinasi total : R'^ = t - P:P:, P;


R',=t- (0.58D'? Q.66r'z
Rl =t- 0.154 = 0.846

Nilai koefisien determinasi sebesar 84,6% PEMBAHASAN


menunjukkan bahwa 84,6% informasi yan g terkandung
dalam data dapat dijelaskan oleh model, sedangkan Dalam penelitian ini dibuKikan bahwa keadilan
sisanya sebesar 15,6% dijelaskan oleh variabel lain di p rosedural berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
luar model dan error. Angka koefisien determinasi total (H1), dimana keadilan prosedural memberi pengaruh
pada model ini cukup besar, sehingga layak untuk p=0.000),
signifikan terhadap kepuasan kerja (l=0.405,
dilakukan interpretasi lebih lanjut, Selain itu, hasil yang berarti bahwa semakin karyawan merasakan
validasi koefisien jalur secara parsial untuk pengaruh adanya keadilan pada prosedur yang digunakan
langsung menunjukkan bahwa terdapat empat jalur perusahaan maka akan semakin puas perasaan
-
yang signifikan perhatikan jalur dengan garis lebih karyawan atas pekerjaan mereka, begitu juga
tebal - yaitu jalur variabel keadilan prosedural ke sebaliknya jika karyawan merasakan kurangnya
variabel kepuasan kerja dengan koefisien sebesar 0.405 keadilan pada prosedur yang digunakan perusahaan
(o= 0.000) dan nilait hitung > ttabel (3.742> 1.663), maka akan berkurang perasaan puas mereka pada
jalur variabel keadilan distributif ke variabel kepuasan pekerjaan mereka. Hasil ini konsisten den gan penelitian
kerja dengan koefisien sebesar 0.447 (p= 0.000) dan sebelumnya yang telah dilakukan oleh Rifai (2005),
nilai t hitung > t tabel (4.123>.1.663), jalur variabel Pillai ef a/, (2001 ), Folger dan Konovsky (1 989) yang
keadilan distibutif ke variabel komifnen afekif dengan menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh
koefisien sebesar 0.497 (p= 0.000) dan nilait hitung positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
> ttabel (3.653>1.663), dan jalurvariabel kepuasan Pernyataan pada H2 yang menyatakan bahwa
kerja ke variabel komitmen afeKil dengan koefisien keadilan distributif berpengaruh positii terhadap
sebesar 0.264 (p= 0.039) dan nilai t hitung > t tabel kepuasan kerja terbukti (l=0.447, p=0.000) dan
(2.101 > 1 .663), Sedangkan jalur variabel keadilan keadilan distributif memberi pengaruh signifikan. lni
prosedural ke variabel komitrnen afeKif tidak signifikan berarti bahwa semakin karyawan merasakan keadilan
(o=0,835) karena nilait hitung < ttabel (0.208 < 1,663). atas pengalokasian imbalan di perusahaan kepada para
Nilai t tabel didapat dari tabel
df = 83 (86-4-1) pada karyawannya maka akan semakin puas mereka atas
tingkat signifikansi alpha 0.05 (one tail) yaitu sebesar pekerjaan mereka, begitu juga sebaliknya. Hasil ini
1.663. Dari hasil ditersebut, maka pengaruh total (fofal konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
eff e c t) u ariab el ke ad i I an p ro se d u ral, ke ad i I an d i sti butif ,
dilakukan oleh Rifai (2005), Begley ef a/. (2002), dan
dan kepuasan kerja ke variabel komitmen afektil Pillai et a/, (2001) yang menyatakan bahwa keadilan
masing-masing adalah : distributif berpengaruh positit dan signifikan terhadap
1. Pengaruh totalkeadilan prosedural ke komitmen kepuasan kerja.
afektif = (0.405)(0.264) = 0,107 Pengaruh positif keadilan prosedural terhadap
2. Pengaruh total keadilan distributif ke komitmen komitnen afeKif (H3)terbukti akan tetapi pengaruhnya
afektif = (0.497)+(0,44i)(0.264) = 0.615 tidak signifikan (l=0.028, p=0.835). lni berarti bahwa
3. Pengaruh total kepuasan kerja ke komitmen persepsi keadilan karyawan atas prosedur yang
alektif = 0.264 digunakan di perusahaan dapat mempengaruhi
keterikatan emosional karyawan terhadap perusahaan
Dari hasil perhiilngan pengaruh totaldi atas, maka karena merasa ikut dilibatkan dan cukup mendapatkan
variabel yan g berpengaruh dominan terhadap komitnen informasi mengenai prosedur dalam pembuatan
afektif adalah variabel keadilan distributif sebesar 0,615. keputusan pada perusahaan, akan tetapi pengaruhnya

JURNAL BTSNTS STRATEGI . Vol. 17 No. 1 Juti2008 ;lj3':"


,:t€i.,:.
1i:-. '.
PENGARUH KEADILAN PffO^SEO.UML
DAN DISTBIBUTIF IEBHADTP
xepunsmt xeR.rn onru xotttrue
tidak kuatatau tidak signifikan. Hasil racrr
N

ini tidak konsisten m.enunjukkan hasil yang cukup


dengan penelitian yang dilakukan baik, dimana dari S
oleh Ramamoorthy jalur yang dibangun pada
model terdapat 4
dan Flood (2004) yang menyatakan bahwa keadilan signifikan. Keempat jaturtersebut
iufriy.g
prosedural memberikan pengaruh jatui
adalan t-#inn
positif dan signifikan prosedural ke kepuasan kerja (H1)
terhadap komihnen afeKjf, akan tetapi Oenjan koefisien
hasilini kJnsisten sebesar 0.405 (p=0.000), jatur
dengan penelitian yang dilakukan keadilan distributjf ke
oleh pareke (2003) kepuasan kerja (H2) dengan koefisien
yang memberikan hasii bahwa ,uOrruiO.++z
keadilan prosedural (o=0.000), jalur keadilan distibutjf
berpengaruh positif terhadap komitmen ke t<omitrnen atetctit
ubf.tif uf,un (H4) dengan koefisien sebesar
tetapi tidak signif ikan. 0.497 fp=O.OOOj, Oan
jalur kepuasan kerja ke
komitmen afefrtit
Keadilan distributif yang berpengaruh positif fiSl Oengan
koefisien sebesar 0.264 (o=6,60g).
terhadap komitmen afektrf (H4) SeOangkan jafur
terbukti dan keadilan yang tidak signifikan adalah jalur
distibutif memb eri pen garuh yan g keadilan piosejurat
si gnif ikan ( U+SZ, ke komitrnen afektif (H3) dengan
p=0.000). lni berarti bahwa jika
karyawan merasa adil
=
0.028 (p=9.635;.
koefisien ;;l;r.,
terhadap pengalokasian imbalan pada perusahaan,
Hasil tersebut di atas menjelaskan
maka mereka akan cenderung setia padaperusahaan bahwa
keaditan prosedural dan keaditan
karena telah memitiki keterikatan Jirtiioutir
perusahaan dan merasa bahwa
emosional ;;;;rn berpengaruh kuat terhadap kepuasan
ter;a. f emu Jian
perusahaan tersebut k9q13san kerla berp en garuh kuat
sesuai dengan nilai dan tujuan mereka. terhadap f<omitrnen
Hasil ini afekif, lni berarti keadilan prosedural
konsisten dengan penelitian seOetumnya dan keadilan
dilakukan oleh Ramamoorthy
lang distributif memitiki pengaruh tidak tangsung
t inrlup
dan ffooO (ZO'O+), Oan komitmen afektif metatui kepuasan
(2003) yang menyatakan bahwa k;rja. Setai;-itu
Lutgfr keidilan keadilan distributif juga dapat berpengaiuh
distributif berpengaruh positif dan frngrrng
signifikan turnulup terhadap komifnen afeKif. Dari nasitanitisis
komitmen afeKif. Oitemuf<an
variabel yan g memiliki pen garuh
Pada pernyataan HS yang menyatakan total terbesar terhadap
bahwa
k9q13san kerja berpengaruh posititterhuOrp lgmitmen afektif pada model adalah keadiian
f,orit rn , yaitu sebesar 0.6 1 S. Hasil terseOut
distributif
afeKif terbukti (l = 0. 264, p [. 039) Oiprrof Ln
= dan kepuasan kerja dari penjumlahan pengaruh langsung
memberi pengaruh yang signifikan. dan tiOat< tang;ng
lni ariinya bahwa dari keadilan distributif ke komitmen
karyawan yang merasa puas pada pekerjaan afektif.
mereka
lebih memilih untuk tetap tinggal pada'purrr.hrun
b. lmplikasi penelitian
karena merasa nilai dan tujuan
mereka ,rrrrilrng* Hubungan keadilan prosedural dengan
perusahaan. Hasil ini konsisten kepuasan
dengan penelitian kerja yang kemudian berdampak pada
sebelumnya yang dilakukan oleh
Rifai (ZOOS), OanCetin
ko;ifne;;;kuf
sesuai dengan H1 ke H5 dapat digunakan
{2006) yang menyatakan bahwa lupuusun f,rriu untuk
mengidentifikasi apakah sistem dan proseOur
berpengaruh positif dan signifikan yang
terhadap f,oritn,un digunakan dalam perusahaan terhadap para
afektif, karyawan
sudah adilatau belum. Karyawan yang
merasa bahwa
prosedur yang digunakan perusahaan sudah adil,
KESIMPULAN DAhI IMPLIKASI
mereka akan memberi respon positif
atau puas atas
pekerjaan mereka yang kemudian
a. Kesimpulan membuat,rirf,,
enggan untuk berpindah ke perusahaan
Berdasar hasil analisis yang dilakukan lain karena
dalam telah merasa terikat secara emosional
studiini, diperoteh hasil yang cukup dengan
baik yaitu koefisien perusahaan mereka saat ini
determinasi totai sebesar 84.6% dikarenakan aOaiya
dimananasit terseOut kesamaan nilai dan tujuan dengan purrrun.rn
menjelaskan bahwa 84.6% perubahan
uuriaOuf (Ramamoorthy dan Ftood, 200a).
komitmen afeKif dipengaruhi oleh
model, Oan sisanyu
fd tuisunut Orput
diaplikasikan melalui komunikasi
sebesar 15.4% dijelaskan oleh variabel Oua aran antara
lain Oifuar penyelia dengan bawahannya yang
model. Mengenai hubunqan antar akan membuat
variabel pada model karyawan merasa dihargai oan ltuioitioatt<an;;;*
JURNAT BISNIS STRATFGI O VOI. 17 NO. 1 JUII 2OOB
PENGARUH KEAOILAN PROSEDURAL OAN OISIRIEUTIF TERHADAP
KEPUASAN KERJA OAN KOMITMEN AFEKNF

proses pengambilan keputusan, sehingga karyawan Peningkatan komitmen afektif juga dapat
dapat mengekspresikan pendapat mereka dan dilakukan melalui peningkatan kepuasan kerja
memberikan masukan kepada perusahaan (Folger dan karyawan sebagai variabel independen (H5). Jika
Konovsky, 1989), Sebagai contoh yaitu dengan adanya kepuasan kerja karyawan tidak terwujud pada akhimya
umpan balik dalam penilaian kinerja karyawan, dapat berdampak pada tingkat absensi yang tinggi dan
keterbukaan mengenai prosedur kenaikan gaji keluarnya karyawan dari perusahaan atau resign
karyawan, transparansi dalam penentuan karyawan (Greenberg dan Baron, 2003). Hal ini berarti jika
yang akan dipromosikan, maupun pengkomunikasian karyawan tidak merasakan adanya kepuasan atas
evaluasi kinerja karyawan oleh penyelia (Begley etal., pekerjaan mereka maka mereka tidak akan memiliki
2002). Untuk hubungan langsung dari keadilan keterikatan secara emosional dengan perusahaan.
prosedural ke komitmen afeKif (H3), walaupun tidak Peningkatan kepuasan kerja dapat diaplikasikan
memberi dampak yang signifikan akan tetapi melalui kesesuaian gaji, penghargaan atas prestasi
perusahaan harus tetap memperhatikan aspek-aspek karyawan, pemilihan supervisor yang bijak dan
yang dapat menuniang persepsi keadilan prosedural komunikatif, serta penciptaan kondisi kerja yang
seperti yang telah disebutkan di atas, karena secara kondusi{ dan nyaman.
teoritis keadilan prosedural dapat memberikan
pengaruh terhadap komitrnen afeKif (Ramamoorthy c. lmplikasi Penelilian Mendatang
dan Flood, 2004). Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat tiga
Keterkaitan antara keadilan distributif dengan implikasi yang dapat diberikan untuk penelitian
kepuasan kerja yang juga dapat berdampak pada mendatang. Pertama, penelitan mendatang sebaiknya
komitmen afeKif karyawan seperti pada jalur H2 ke dapat menggunakan metoda SEM (Sfructura I Equation
H5, dan H4 dapat mengidentifikasi apakah sistem Modet) agar pengukuran hasil penelitian menjadi lebih
pengalokasian imbalan pada perusahaan sudah adil akurat. Kedua, penelitian mendatang diharapkan dapat
atau belum, Hal ini dapat ditinjau dari keseimbangan meneliti pengaruh keadilan prosedural, keadilan
antara masukan atau kontribusi yang diberikan distributif dan kepuasan kerja terhadap bentuk-bentuk
karyawan dengan keluaran yang mereka terima seperti komitmen organisasi lainnya seperti komitmen
yan g d ib ah as p ad a te ori ke ry) y ang
adilan (e q u ity the o normatif dan komitmen kontinuan. Ketiga, penelitian
dipopulerkan oleh Adam (1965, dalam Dunham, 1984). mendatan g seb aiknya d apat melakukan penelitian pada

Keadilan distributi{ ini dapat teruruiud jika perusahaan obyek penelitian lain diluar perusahaan swasta asing,
selalu memberikan imbalan kepada karyawan sesuai seperti pada institusi-instiilsi pemerintahan atau seKor
dengan tanggung jawab yang mereka pikul, tingkat publik (sekolah, rumah sakit, atau kantor-kantor
pelatihan dan pendidikan yang telah ditempuh, usaha lembaga pemerintahan) yang sistem manajemennya
yang telah mereka lakukan dengan baik, dan juga tingkat lebih sederhana sehingga dapat memberi perbandingan
stress yang mereka hadapi {Tang dan Sarsfield- hasil dari obyek penelitian yang berbeda dengan
Baldwin,1996). penelitian ini.

JURNAL BISNIS $TRATEG! C VOI,


'17 NO. '1 JUIi2OOS
PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL DAN OIS]RIBUTIF TERHAOAP
KEPUASAN KERJA OAN KOMIN,|EN AFEKTIF

DAFTAN PUSTAKA

Anis, lndah K, M. Ardiansyah, Noor, Sutapa, 2003. "Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen 0rganisasional
)erhadap\dtng)nanBerp)ndahXerjaAuditoi', JurnalEkonomidan Bisnis,Volume 4, N0.2, Juli, .141-152

Arikunto, suharsimi, 200J. Manajemen penelitian pT. Rineka cipta, Jakarta

Begley, Thomas M., Lee, Cynthia, Fang, Yongqing, dan Li, Jianfeng, 2002. "Power
Distance as a Moderator of the
Relationship Between Justice and Employee Outcomes in a Sample of Chinese Employees",
Journalof
Manag e ri al P syc ho lo gy,Volume 1 7, No. g, 692-7 1 j

Beugre, D Constant, 2002. "Understanding 0rganizational Justice and lts lmpact


on managing Employees: an
African Perspective", Journal of Human Resource Management,Volume 13, No. i,
November, t og1-
11M

Black, James A', Champion, Dean J., 1999. Metode dan Masalah PenelitianSosia/. EdisiTerjemahan, pT
Refika
Aditama, Bandung

Cetin, Munever, 0lcum, 2006. "The Relationship Between Job Satisfaction, 0ccupational
and 0rganizational
Commitment of Academics", Journal of Anerican Academyof Eusness, Volume g, 'l
No. , Mirch, 7g-gg

Dunham, Randall 8., 1984. )rganizational Behavior People and Processes in Management,
Richard D. lnrvin lnc.,
lllinois

Folger, Robert, dan Konovsky, Mary A., 1 9Bg. "Effects of Procedural and Disfibutive
Justice on Reactions to pay
Raise Decision s" , Acadeny of Management Journal,Volume 32, No. 1, March,
I 15-1g0

Ghozali, lmam, 2005, Aplikasi Anatisis Muttivariate Dengan Program SPSS Edrsi
Ketiga,Badan penerbit Univer-
sitas Diponegoro, Semarang

Greenberg, J., dan Baron, RA., 2003. Behavior in }rganizations. Eightr Edition, prentice Hall, New Delhi

Hair, Joseph F., Anderson, Rolph E,, Tatham, Ronald 1., dan Black, william c,, 1gg8, Muttivariate Data Anatysis.
Fifth Edition, Prentice Hall, New Jersey

Hartman, Sandra J., Yrle, Augusta C,, dan Galle, William P, 1999. "ProcedLlral and
Disfibutive Justice: Examining
Equity in a University Setting", Journal of Business Elhics, Volume 20, N0.4, July,
337-351

lndriantoro, Nur, dan supomo, Bambang, 2002. MetodotogiPenelitian Bisnis untuk


Akuntansi dan Manajemen.
BPFE, Yogyakarta

Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo, 2003, perilaku }rganisasi,Edisi l, salemba


Empat, Jakarta

LunrrrnL ilsNts STRATEGI . Vot. 17 No. 1 Juti2008


ffi
W
rylcAnuH KEADTLAN PR0SEDURAI oAN DISTRIBUTIF TERHADAP

Martin, christopher 1., dan Bennet, Nahan, 1996. "The


Role of Justice Judgments in Explaining the Relationship
Between Job satisfaction and Organizational Commitment",
Group and lrganization Studr'es, Volume
21, N0.1, March, 84_i04

Mas'ud, Fuad, 2004. Survai Diagnosls 0rganr'sas


ional, BadanPenerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Mathis, L', Robert, dan Jackson, H., John, 2001,


Manajemen sumber Daya Manusia.Edisi Bahasa lndonesia,
Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Miles, Edward W, Hatfield, John D, dan Huseman, Richard


c, 1gg4. "Equity Sensitvity and 0utcome lmportance,,,
Journar of )rganizationar Behavlbr, vorume 1b, N0.7,
December; 5g5-596

Munanda; A'S,, 2001' Psikologi tndustri dan )rganisasi,


Badan Penerbit Universitas lndonesia, Jakarta

Nugroho, Bhuono Agung, 2005. strategi Jitu


Memilih Metode statistik penelitian denganspss. penerbit
ANDI,
Yogyakarta

Pareke, Fahrudin J's., 2003. "Pengaruh Keadilan Disfibutif dan ProseduralTerhadap


Komitrnen 0rganisasional,,,
Media Ekonomi dan Bisnis,Volume 1 5, No. 1 , Juni, 40_53

Pillai, Rajnandini, williams, Eric s., dan Tan,


J, Justin, 2001. 'Are the scales Tipped in Favor of procedural
or
Disfibutive Justfce? An lnvestigation of the U,S., lndia,
Germany, and Hong Kong (China),, ,lnterna1onal
Journal of Conflict Managenenf, Volume 12, N0.4, g12-SS2

Rahim, M' Afzalur, Magner, Nace R., Antonioni,


David, dan Rahman, Sahidur,2001. ,,DoJustice Relationships
with 0rganization-Directed Reactions DifferAcross
U.s. and Bangladesh Employees?,,, lnterna1onat
Journal of Conflict Managenenf, Volume 12, N0.4,
333_349

Ramamoorthy, N', dan Flood, PC., 2004. 'Gender


and Employee Attitudes: The Role of 0rganizational Justice
Perceptions", British Journar of Managemenr, vorume
15, 24r-zsg

Rifai, Harif Amali' 2005. 'A Test of the Relationships


Among Perceptions of Justice, Job satisfaction, Affective
'Gadjah
Commitment, and 0rganizational Citizenship Behivior",
Mada lnternationalJournat of Busi-
ness, Volume Z, N0.2, May_August, 131_154

Robbins, stephen P, 1996. Perilaku }rganlsasi, j, pT. prenhallindo,


Edisi Bahasa lndonesia, Jilid Jakarta

Santoso, S' (2004). Buku LatihanSPSS Sta/istrk


Multivariat.Elex Media Komputindo, Jakarta

Solimun, 2005. Analisis Jalur.\Aaleri Kuliah Statistik,


PPS-Universitas Brawijaya, Malang

sulaiman, wahid, 2002. Jatan pintas Menguasai


spss /0, penerbitAndi, yogyakarta

Linda, J., 'lgg6. "Distributive and proceduralJustice as


Tang, Thomas, Li-Ping dan sarsfield-Baldwin,
Related to
Satjsfactjon and Commitn enl" , Advanced Management
Journal,volume6l , N0.3, Summer, 25-31

JURNAI BISNIS STMTEGI . VOI. 17 NO. 1 JUIi A*'.W


PENGMUH KEADILAN PROSEDURAL DAN OISTRIBUTIF IERHIDAP
KEPUASAN KERJA OAN KOMIII{EN AFEKTE

Umar, Husein, 2005. r?lsetSumber Daya Manusia Dalam ?rganisasi. Cetakan Ketujuh, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Wahana Komputer, 2005. Pengembangan Analisis Multivariate SPSS 72. Salemba lnfotek, Jakarta

Wahyudi, Amin, 2004. 'Pengaruh Komitmen 0rganisasionaldan Etika Kerja lslamiTerhadap Performansi Kerja
Para Staf Pengajar Pada Perguruan Tinggi di Surakarta", Perspektif , Volume 9, N0.2, Desember, 1 1 7-
128

Winarsunu, T., 2004. Statistik dalam Penelitian Psikologidan Pendidikan. UUM Press, Malang

JURNAL BISNIS STBATEGI O VOI. 17 NO. 'I JUI|2OOS

Anda mungkin juga menyukai