Abstrak
Penelitian mengenai keadilan organisasionatyang metiputi keaditan prosedural dan keaditan distributif
di lndonesia dapat dikatakan nasih minim. Maka penetitian ini membahas mengenai pengaruh langsung
dan
pengaruh tidak langsung dari keadilan proseduraldan keaditan distributif terhadap komitnen
afektif, dimana
untuk pengaruh tidak langsung dimediasi oleh kepuasan kerja. Wataupun peneliti-peneliti sebetunnya telah
menielaskan mengenai hubungan keadilan organisasionalterhadap komitmen organisasionat, akan tetapi
sebagian besar dari mereka tidak menjelaskan secara spesifik jenis komitmen organisasionat yang manakah
yang sebenarnya nerekateliti. Untuk itulah perlu adanya penggunaan konstrukyang muttidinensional
untuk
dapat memahamifenomena komitmen organisasionaldengan tebih baik. Karenanya penetitian ini menggunakan
salah satu jenis dari komitmen organisasionalyaitu komitmen afektif .
Penelitian ini menggunakan metoda analisis jatur (path analysis), dengan data sebanyak 86 responden
yang berasal dari para karyawan salah satu perusahaan swasta asing di tndonesiayang telah bekerja minimal
selama satu tahun pada perusahaan tersebut. Dengan menggunakan analisis jalur melatui dua tahapan regresi,
penelitian ini menghasilkan variabel yang memiliki pengaruh totalterbesar terhadap komitmen ya1u afektif,
keadilan distributif dengan nilai sebesar 0.651 yang dihitung melatui penjumtahan standardized coefficient beta
dari keadilan distributif ke komitnen alektif secara langsung dan tidak tangsung melalui kepuasan kerja. Setain
itu, koefisien determinasi tatal menunjukkan bahwa 84.tr/" perubahan variabel komitnen afektif mampu dijetaskan
oleh variabel keadilan prosedural, keadilan distributif , dan kepuasan kerja sesuai model. Sedangkan sisanya
sebesar 15.4o/o dijelaskan oleh variabel-variabet lain diluar modet penelitian ini.
Hasil yang didapat secara parsial dari masing-masing jalur yaitu keaditan prosedural dan keaditan
distributif memiliki pengaruh positif dan signitikan terhadap kepuasan kerja, yang kemudian kepuasan kerja
mempengaruhi komitmen afektil secara positif dan signifikan. lniberarti baik keadilan prosedural maupun
keadilan distributif memiliki pengaruh tidak langsung terhadap komitmen afektif melalui kepuasan kerja. IJntuk
pengaruh langsung hanya keadilan distributif yang mempengaruhikomitmen afektif secara positif dan signifikan,
sedangkan keadilan prosedural hanya memberi pengaruh positif ke komitmen alektif akan tetapitidak signifikan.
PEITIDAHUTUA}I
'i
c. Kepuasan Kerja
('1998 dalam Ramamoorthy dan Flood,
200_i ,n
kondisi dimana seorang karyawan mengidentfi^.= .ar
Menurut Mathis dan Jackson (2001) kepuasan
diri dengan organisasi dan tujuan dari organisas
kerja adalah keadaan emosi yang posiiit Oari :rr
berharap untuk tetap menjadi anggota dari
mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. orga: . i i
tersebut.
(etidakpuasan kerja
muncul saat harapan_harapan ini Berikut ini adalah ringkasan sejumlah
tidak terpenuhi. Greenberg dan naron hip::: :
liOOe; yang diajukan dalam studi ini:
mende{inisikan kepuasan kerja sebagai
sikap positif
atau negatif seseorang terhadap pekerjaannya,
Hipotesis 1: Keadilanproseduralberpengaruh;:":r:
terhadap kepuasan kerja
Kepuasan kerja menurut Howell dan Dipboye
(dalam
A.S. Munandat 200j) adatah hasil kesetuiuhin
Oari
Hipotesis 2: Keadilan distributif berpengaruh p :. :
terhadap kepuasan kerja
derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga
terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya.
Sedangkan
kerja Hipotesis 3: Keadilan prosedural berpengaruh pc : :
terhadap komitmen afektif
kepuasan kerja menurut Locke (dalam
adalah perasaan senang seseorang dan
Cetin, Z6OO; Hipotesis 4: Keadilan distributif berpengaruh pc s:
hasil dari terhadap komitnren afeKif
perasaan ini adalah perasaan
emosional yang positif Hipotesis5: Kepuasan kerja berpengaruh pos:-
yang berasal dari pekerjaan atau pengalamannya,
terhadap komitrnen afeKif
d. Komitmen Atektil
.. .-MenurutGreenberg
dan Baron (2003)komitmen M0DEL
afeKif adalah kekuatan dari hasr'"1 seseorang
untuk 'ENELTTTAN
Dari hipotesis yang dikembangkan di atas, marc
modelpenelitan yang diajukan adalah sebagai
berikr-:
Keadiian
Prosedural (X1)
Kepuasan Komitmen
Kerla (Y1) Afektif (Y2)
Keadilan
Distributif (X2)
Sumber:
H1 : Rifai, 2005; piltai et al,, 2001; Folger dan
-i9..
I+ 500(0,1)'
=83,33=84
Konovsky, lg8g
H2: Rifai,2005; Begley etal., 2002; pillaietal,, 2001 Maka jumlah responden minimum yang akan
H3 : Ramamoorfiy dan Flood, 2004; pareke, 2000 diambil dalam penelitian ini berdasar rumus Slovin
H4: Ramamoort'ry dan Flood, 2004; pareke, 2003 adalah sebanyak 84 orang. Jumlah minimum ini harus
H5 : Rifai, 2005;Cetin, 2006 representatif sehingga layak untuk dilakukan analisis.
Kepuasan kerja menggunakan enam item secara emosional pada perusahaan, rasa :e.ftSr
pertanyaan yang dikembangkan oleh Weiss elal. (.1967 dalam menghabiskan sisa karir pada perusa:-: tr{Jff
dalam Mas'ud, 2004) dari Minnesota Satislaction merasakan permasalahan yang dihadapi pei--: a-,&rr.
Questionnaire. ltem-item tersebut mengukur
bagaimana kepuasan responden terhadap
tidak mudah terikat dengan perusahaan lain -n w
: gaji, menjadi bagian keluarga dalam perusa-;.ar
penyelia, kondisi kerja, rekan sekerja, pengakuan dan perusahaan memiiiki arti yang sangat besar
pujian, serta keleluasaan dalam melakukan pekerjaan.
Komitmen afektif menggunakan lima item d. Prolil Perusahaan
pertanyaan yang dikembangkan oleh porter's ef a/. British Petroleum adalah perusahaan 3n?.EG
(1979 dalam Ramamoorthy dan Flood, 2004), ltem- asing yang bergerak di bidang penambangan -ri-tilr
item tersebut adalah : perasaan bangga karyawan dan gas bumiyang telah beroperasi selama ie: - rflr
terhadap perusahaan tempat ia bekerja, rasa memiliki 35 tahun. Perusahaan ini memiliki 500 karyav, a: ,.img
yan g kuat terhadap perusahaan, rasa terikat karyawan terbagi atas 9 divisi seperti padatabel I di ba,,,a- nl
Baqian Jumlah
Eksekutif (
0perasi 318
Pemasaran 7
Sumberdaya Manusia 20
Legal 7
Keuangan 74
DCT 25
SCM 28
GPA dan Keamanan (Securitv) to
Total 500
Dari data pribadi responden di atas dapat dilihat tingkat pendidikan yang tinggi pada rah+ata karyavra.
bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan tentu dapat berpengaruh pada pemahaman karyartr
lebih banyak dari laki-laki dengan prosentase sebesar dalam mengisi kuesioner dengan baik. Dari lama
59,3%. Mayoritas responden berusia 25 35 tahun - bekerja karyawan dapat terlihat bahwa responde:r
dengan prosentase 47,67%, dan tingkat pendidikan yang bekerja di atas rentang waKu I* 5 tahun cukup
te:'banyak adalah jenjang Sl sebesar 45,35%, Dengan banyak, hal ini dapat mendukung ketepatan responden
dalam menilai perusahaan tempat mereka bekerja.
Sumber:
H1 : Rifai, 2005; piilai et al., 200.t; Folger dan .----
500
=83,33=84
Konovsky, lg8g 1+ 500(0,1),
H.?, Rifai, 2005; Begtey et at,, 2002; piilai et
at., 2001 Maka jumlah responden minimum yang
akan
H3 : Ramamoorhy dan Flood, 2004; pareke, 2008 diambil dalam penelitian ini berdasar rumus-Stovin
11
, Ramamoort.ry dan Flood, 2004; pareke,
2003
adalah sebanyak g4 orang. Jumlah minimum
ini harus
H5 : Rifai, 2005;Cetin, 2006 representatif sehingga layak untuk dilakukan
analisis.
Kepuasan kerja menggunakan enam item secara emosional pada perusahaan, rasa :iL-,flS.a
pertanyaan yang dikembangkan oleh Weiss etal, (1967 dalam menghabiskan sisa karir pada perusa: ia- iltr
dalam Mas'ud, 2004) dari Minnesota Satisfaction merasakan permasalahan yang dihadapi pe:: i.-;i,fr:r"
Questionnaire. ltem-item tersebut mengukur tidak mudah terikat dengan perusahaan laln -r*ms
bagaimana kepuasan responden terhadap : gaji, menjadi bagian keluarga dalam perusa-iar
penyelia, kondisi kerja, rekan sekerja, pengakuan dan perusahaan memiliki arti yang sangat besar,
pujian, serta keleluasaan dalam melakukan pekerjaan.
Komitmen afektif menggunakan lima item d. Prolil Perusahaan
pertanyaan yang dikembangkan oleh Porter's et a/. British Petroleum adalah perusahaan s*isxi.
(1979 dalam Ramamoorthy dan Flood, 2004). ltem- asing yang bergerak di bidang penambangan :- -,n*
item tersebut adalah : perasaan bangga
karyawan dan gas bumi yang telah beroperasi selama ie: - :m
terhadap perusahaan tempat ia bekerja, rasa memiliki 35 tahun. Perusahaan ini memiliki 500 karyau, a- , a:r;
yan g kuat terhadap perusahaan, rasa terikat karyawan terbagi atas 9 divisi seperti padatabel i di ba,r.: -
Bagian Jumlah
Eksekutif tr
0perasi 318
Pemasaran 7
Sumberdaya Manusia 20
Leqal 7
Keuanoan 74
DCT 25
SCM 28
GPA dan Keamanan (Securitv) 16
Total 500
Dari data pribadi responden di atas dapat dilihat tingkat pendidikan yang tinggi pada rata-rata karyavrar
bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan tentu dapat berpengaruh pada pemahaman karyawar
lebih banyak dari laki-laki dengan prosentase sebesar dalam mengisi kuesioner dengan baik. Dari lama
59,3%. Mayoritas responden berusia 25 35 tahun - bekerja karyawan dapat terlihat bahwa responden
dengan prosentase 47 ,67%, dan tingkat pendidikan yang bekerja di atas rentang waKu 'l - 5 tahun cukup
terbanyak adalah ]enjang S1 sebesar 45,35%. Dengan banyak, hal ini dapat mendukung ketepatan responden
daiam menilai perusahaan tempat mereka bekerja.
Frekuensi Persen
Jumlah Responden 86 100
Kelamin Lakilaki 35 40.7
Perempuan 51 59.3
Usia < 25 tahun 8 9.3
25 - 35 tahun 41 47.67
36 - 45 tahun 27 31.4
46 - 55 tahun 10 11.63
> 55 tahun 0 0
Tingkat Pendidikan SMU 0 0
Sekolah Kejuruan 3 3,49
Sarjana Muda / Diploma 35 40.7
Sarjana Strata (S1) 39 45.35
Lain-lain I 10.47
Lama Bekerja 1 - 5 tahun 22 25.58
6-10tahun 30 34.88
Sumber: data primer, 2006 11 *15tahun 21 24.42
15-20tahun 13 15.12
> 20 tahun 0 0
HASILANALISIS
adalah konsep yang berbeda tetapi memiliki interelasi
a.UiiReliabilitasdanValiditas agar instrumen yang digunakan dapat dianggap
Reliabilitas dari setiap skala perlu diuji untuk memadai dengan tujuan untuk mengurangi kesalahan
melihat konsistensi internalnya. Validitas dan reliabilitas pengukuran (Hair ef a/., l ggB).
Gambar 2' Hasil Uii Normalitas dengan NormalP'Plot untuk Variabel Dependen Kepuasan
Keria
Normal P-p plot of Regression Standardizec
!
0-
E
l
O
!
o
o
"]
E.
ul ,*l .25 .50 .75 .t.00
Gambar 3' Hasil Uji Normalitas dengan Atorm al P-Ptot untuk Variabet Dependen Komitmen Aleklil
#
@
f
.dF
d
f .so
-&
0_ d
E
o". E9
&
F
D'"
g F
o
o
d
a
,i o.oo
0 00 .25 .50 .75 1.00
ffi
PENGARUH KEADILAN PROSEOURAT DAN
DISTBIsIJTU',F}{tr
$37
KEPUASAN KERJA DA}I KOMIITTEh
oJ
UEa R€grcsbn
I
f
fft
,ob dbtdlon.Stt+ 03!t t1/( I
c R€qr$.lOJA , ,z(
o _/
E
C
I I I t,-.' t
I
.9, rr,.-(t
6 a t-4 t I
o ,..-I t I I
3o ttl
r,.zf fft
.i ,-ir
r
I I
a
--- 'l-.-
12t6a
- ----''- - -'
procedural Jusfice
LiB* Ro!rcsid
E
E
o
o
o
u
o
d
Lines RegrEsion
procsdural I ustice
Sumber: output SPSS 1 1.5, 2006
Gambar 7. Hasil uji Linearitas variabel Keadilan Distributil dan Komitmen Alektil
ol ,] Lireil R€gaesbn
I
b al I I I
Et
i
I
E r t ttt
Ei';l
c I t 4-t
I
8
ol
,,..1 ' . I
I
I
.:l ,l
Ol rl
tsr
ol
G
I
'o! I
I
L: 10t5625 -- - ---l
I
rlbutlvo Justico
--
r-l
-1
I
__.r
rot546$
job satisfaction
6 o
pl 2
o
a oo
o
t o
Eq) "oo os o\
- -o
,N o o "
c _ftooE
o o -o_
c) o oo^o o ""
E
f o o E o
%ooo
o oo b-
c
.o oDo
o
d B
o o
0)
o
d
-1
Scatterplot
(sJ
f
rc
'62 o oo
0)
E oo
!1
o L ooo
oo
o
.N
- o
- -o oo""oo
EO - o _-ooo" o o oQ_oo
o
C) d- E o
o Q --ft oo^
=.
U)
ooE'bo
"
ooo
^
o b
Oo
3-z
'6 o
E-3
o
o
E-4
-1
e. Penguiian HiPotesis
menggunakan koefisien regresi yang telah
Setelah semua asumsi pada analisis ialur distandarisasi (standardized coefficients)' Hal ini
terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah dengan dimaksudkan untuk mengukur variabel independen
mana yang paling dominan atau paling berpengaruh
melakukan penguiian hipotesis melalui dua tahapan
regresi. Regresi tahap pertama adalah regresi dengan terhadap variabel dependen (Haireta/., 1998)'
b
Model Summary
a
Coeficients
Model Summaryb
Goefficients a
Standardized
Coefficients
Model Beta Siq.
(uonstiant) J.Z't3 .002
poceduraljustice .028 .208 .835
distributive justice .497 3.653 .000
job satishction .2& 2.101 .039
a. Dependent Variable: affedive commitment
Keadilan
Prosedural
(xl)
Komitmen
Afekrif
(Y2)
Keadilan
Distributif
(x2)
Error yang terjadi untuk variabel endogen 2005). Hasilperhitungan menun,ukkan bahwa diperoleh
(dependen) kepuasan kerja dan komit'nen afeKif dapat Er = 0,587 dan Ez = 0,669,
dihitung dengan rumusan p", = rfi- nl (Solimun,
proses pengambilan keputusan, sehingga karyawan Peningkatan komitmen afektif juga dapat
dapat mengekspresikan pendapat mereka dan dilakukan melalui peningkatan kepuasan kerja
memberikan masukan kepada perusahaan (Folger dan karyawan sebagai variabel independen (H5). Jika
Konovsky, 1989), Sebagai contoh yaitu dengan adanya kepuasan kerja karyawan tidak terwujud pada akhimya
umpan balik dalam penilaian kinerja karyawan, dapat berdampak pada tingkat absensi yang tinggi dan
keterbukaan mengenai prosedur kenaikan gaji keluarnya karyawan dari perusahaan atau resign
karyawan, transparansi dalam penentuan karyawan (Greenberg dan Baron, 2003). Hal ini berarti jika
yang akan dipromosikan, maupun pengkomunikasian karyawan tidak merasakan adanya kepuasan atas
evaluasi kinerja karyawan oleh penyelia (Begley etal., pekerjaan mereka maka mereka tidak akan memiliki
2002). Untuk hubungan langsung dari keadilan keterikatan secara emosional dengan perusahaan.
prosedural ke komitmen afeKif (H3), walaupun tidak Peningkatan kepuasan kerja dapat diaplikasikan
memberi dampak yang signifikan akan tetapi melalui kesesuaian gaji, penghargaan atas prestasi
perusahaan harus tetap memperhatikan aspek-aspek karyawan, pemilihan supervisor yang bijak dan
yang dapat menuniang persepsi keadilan prosedural komunikatif, serta penciptaan kondisi kerja yang
seperti yang telah disebutkan di atas, karena secara kondusi{ dan nyaman.
teoritis keadilan prosedural dapat memberikan
pengaruh terhadap komitrnen afeKif (Ramamoorthy c. lmplikasi Penelilian Mendatang
dan Flood, 2004). Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat tiga
Keterkaitan antara keadilan distributif dengan implikasi yang dapat diberikan untuk penelitian
kepuasan kerja yang juga dapat berdampak pada mendatang. Pertama, penelitan mendatang sebaiknya
komitmen afeKif karyawan seperti pada jalur H2 ke dapat menggunakan metoda SEM (Sfructura I Equation
H5, dan H4 dapat mengidentifikasi apakah sistem Modet) agar pengukuran hasil penelitian menjadi lebih
pengalokasian imbalan pada perusahaan sudah adil akurat. Kedua, penelitian mendatang diharapkan dapat
atau belum, Hal ini dapat ditinjau dari keseimbangan meneliti pengaruh keadilan prosedural, keadilan
antara masukan atau kontribusi yang diberikan distributif dan kepuasan kerja terhadap bentuk-bentuk
karyawan dengan keluaran yang mereka terima seperti komitmen organisasi lainnya seperti komitmen
yan g d ib ah as p ad a te ori ke ry) y ang
adilan (e q u ity the o normatif dan komitmen kontinuan. Ketiga, penelitian
dipopulerkan oleh Adam (1965, dalam Dunham, 1984). mendatan g seb aiknya d apat melakukan penelitian pada
Keadilan distributi{ ini dapat teruruiud jika perusahaan obyek penelitian lain diluar perusahaan swasta asing,
selalu memberikan imbalan kepada karyawan sesuai seperti pada institusi-instiilsi pemerintahan atau seKor
dengan tanggung jawab yang mereka pikul, tingkat publik (sekolah, rumah sakit, atau kantor-kantor
pelatihan dan pendidikan yang telah ditempuh, usaha lembaga pemerintahan) yang sistem manajemennya
yang telah mereka lakukan dengan baik, dan juga tingkat lebih sederhana sehingga dapat memberi perbandingan
stress yang mereka hadapi {Tang dan Sarsfield- hasil dari obyek penelitian yang berbeda dengan
Baldwin,1996). penelitian ini.
DAFTAN PUSTAKA
Anis, lndah K, M. Ardiansyah, Noor, Sutapa, 2003. "Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen 0rganisasional
)erhadap\dtng)nanBerp)ndahXerjaAuditoi', JurnalEkonomidan Bisnis,Volume 4, N0.2, Juli, .141-152
Begley, Thomas M., Lee, Cynthia, Fang, Yongqing, dan Li, Jianfeng, 2002. "Power
Distance as a Moderator of the
Relationship Between Justice and Employee Outcomes in a Sample of Chinese Employees",
Journalof
Manag e ri al P syc ho lo gy,Volume 1 7, No. g, 692-7 1 j
Black, James A', Champion, Dean J., 1999. Metode dan Masalah PenelitianSosia/. EdisiTerjemahan, pT
Refika
Aditama, Bandung
Cetin, Munever, 0lcum, 2006. "The Relationship Between Job Satisfaction, 0ccupational
and 0rganizational
Commitment of Academics", Journal of Anerican Academyof Eusness, Volume g, 'l
No. , Mirch, 7g-gg
Dunham, Randall 8., 1984. )rganizational Behavior People and Processes in Management,
Richard D. lnrvin lnc.,
lllinois
Folger, Robert, dan Konovsky, Mary A., 1 9Bg. "Effects of Procedural and Disfibutive
Justice on Reactions to pay
Raise Decision s" , Acadeny of Management Journal,Volume 32, No. 1, March,
I 15-1g0
Ghozali, lmam, 2005, Aplikasi Anatisis Muttivariate Dengan Program SPSS Edrsi
Ketiga,Badan penerbit Univer-
sitas Diponegoro, Semarang
Greenberg, J., dan Baron, RA., 2003. Behavior in }rganizations. Eightr Edition, prentice Hall, New Delhi
Hair, Joseph F., Anderson, Rolph E,, Tatham, Ronald 1., dan Black, william c,, 1gg8, Muttivariate Data Anatysis.
Fifth Edition, Prentice Hall, New Jersey
Hartman, Sandra J., Yrle, Augusta C,, dan Galle, William P, 1999. "ProcedLlral and
Disfibutive Justice: Examining
Equity in a University Setting", Journal of Business Elhics, Volume 20, N0.4, July,
337-351
Umar, Husein, 2005. r?lsetSumber Daya Manusia Dalam ?rganisasi. Cetakan Ketujuh, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Wahana Komputer, 2005. Pengembangan Analisis Multivariate SPSS 72. Salemba lnfotek, Jakarta
Wahyudi, Amin, 2004. 'Pengaruh Komitmen 0rganisasionaldan Etika Kerja lslamiTerhadap Performansi Kerja
Para Staf Pengajar Pada Perguruan Tinggi di Surakarta", Perspektif , Volume 9, N0.2, Desember, 1 1 7-
128
Winarsunu, T., 2004. Statistik dalam Penelitian Psikologidan Pendidikan. UUM Press, Malang