Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN dan KESEHATAN


KERJA
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah
“SMK3”
Disusun Oleh

NABILLAH RONAA SUWANDI


NIM.12050223268

DOSEN PEMBIMBING
(MUHAMMAD NUR, S.T., M.SI)

UIN SUSKA RIAU

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. I-1
1.2 Rumus Masalah ................................................................ I-2
1.3 Tujuan ............................................................................. I-2
1.4 Manfaat ........................................................................... I-2
1.5 Batasan Masalah .............................................................. I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Keselamatan Kerja ........................................................... II-1
2.1.1 Tujuan Keselamatan Kerja ....................................... II-1
2.1.2 Syarat Keselamatan Kerja ........................................ II-1
2.2 Kecelakaan Kerja .............................................................. II-2
2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ........................... II-3
2.3.1 Ruanglingkup K3 ..................................................... II-3
2.4 Cidera Akibat Kecelkaan Kerja ........................................ II-3
2.4.1 Tingkat Keparahan Cedera………………………... II-3

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Profil IKM ........................................................................ III-1
3.2 Menghitung Statistik Kecelkaan Kerja ............................ III-1

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................... IV-1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Semenjak awal kemerdekaan Indonesia, perkembangan keselamatan kerja
melaju pesat seiring dengan pergerakan Bangsa Indonesia. Undang-undang kerja
dan kecelakaan diundangkan, kemudian diposisikan pada departemen perburuhan
yaitu pada posisi keselamatan kerja. Keselamatan kerja ialah aspek perlindungan
kepada tenaga kerja serta diatur oleh Undang-Undang diharapkan penerapan
teknologi pengendalian dalam keselamatan kerja pekerja mampu memperoleh
ketahanan fisik dan meningkatkan derajat kesehatan.
Perlindungan terhadap tenaga kerja yang meliputi aspek keselamatan
pekerja, kesehatan pekerja, memelihara moral kerja serta perilaku yang sesuai
harkat serta martabat kemanusiaan serta moral beragama. UU 14 Tahun 1969
menyatakan ketentuan wajib tenaga kerja ditegaskan setiap pekerja memiliki hak
mendapatkan perlindungan untuk keselamatannya serta pemerintah melakukan
pembinaan norma keselamatan kerja. Di Indonesia angka kecelakaan kerja terus
meningkat. Tahun 2017 tercatat sebanyak 123.041 kecelakaan kerja, sedangkan
pada tahun 2018 mencapai 173.105 kasus dan nominal ganti rugi sebesar 1,2 triliun.
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus
dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara
parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.
Urusan K3 bukan hanya urusan EHS Officer saja, mandor saja atau direktur saja,
tetapi harus menjadi bagian dan urusan semua orang yang ada di lingkungan
pekerjaan.
Pada industri pengelasan yang terdapat di jalan Paus, para pekerja masih
belum memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat proses
pengelasan berlangsung. Minimnya perhatian para pekerja dan juga pemilik
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dapat mengakibatkan resiko yang tidak
diinginkan dapat terjadi. Hal ini perlu di perhatikan lebih lanjut oleh pemilik, agar
keselamatan para pekerja lebih terjamin.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang, yaitu
“Bagaimana penerapan K3 pada Toko Fadhil Kaca dan Aluminium?”.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengetahuan tentang statistik kecelakaan kerja pada Toko Fadil
Kaca dan Aluminium.
2. Membuat worksheet JSA pada T.oko Fadhil Kaca dan Aluminium

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengetahuan tentang K3.
2. Mengetahui statistik kecelakaan kerja pada Toko Fadhil Kaca dan Aluminium.
3. Dapat Membuat worksheet JSA pada Toko Fadhil Kaca dan Aluminium.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Stasiun kerja yang diteliti hanya satu stasiun kerja.
2. Statistik kecelakaan kerja yang dicari yaitu berdasarkan FR (Kekerapan Kecil)
dan SR (Keparahan Kecil).

I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Kerja


Kesehatan kerja adalah meningkatan derajat kesehatan pekerja secara fisik
maupun mental, serta bertambahnya kesejahteraan sosial semua pekerjaan, dapat
mencegah gangguan kesehatan akibat pekerjaan, dapat melindungi tenaga kerja dari
risiko dan faktor lainnya yang dapat menurunkan kesehatan, menempatkan dan
menjaga tenaga kerja sesuai kondisi fisik serta psikis pekerja, dan juga terciptanya
kesesuaian pekerjaan dan pekerja (Aprilliani, dkk., 2022).
Keselamatan kerja sangat erat hubungannya dengan bagaimana
menjalankan pekerjaan yang menggunakan mesin dan alat kerjaserta proses
pengolahannya, lingkungan yang memiliki sifat teknik juga sasarannya ialah
lingkungan kerja. Keselamatan kerja adalah sarana yang sangat penting dalam
pencegahan kecelakaan, mencegah terjadinya kecacatan serta kematian yang
diakibatkan kecelakaan. Keselamatan kerja yang diterapkan secara benar adalah
pintu awal dari keamanan pekerja (Aprilliani, dkk., 2022).

2.1.1 Tujuan Keselamat Kerja


Adapun Penyelengaraan keselamatan kerja bertujuan untuk (Aprilliani,
dkk., 2022) :
1. Melindungi pekerja saat bekerja
2. Memberi jaminan keselamatan pekerja
3. Menjaga dan mempergunakan sumber produksi dengan aman serta
efisien

2.1.2 Syarat Keselamatan Kerja


Adapun syarat yang harus ada pada keselamata kerja adalah sebagai berikut
(Aprilliani, dkk., 2022) :
Perundangan mengatur syarat mengenai keselamatan kerja yang meliputi
perencanaan, selanjutnya pembuatan, kemudian pengangkutan dan peredaran,
sampai di perdangangan hingga pemasangan, kemudian pemakaian dan
penggunaan serta pemeliharaan dan penyimpanan barang atau produk serta yang
berpotensi kecelakaan.
Syarat tersebut berisi prinsip yang disusun dengan teratur dan jelas serta
praktis mencakup bagian konstruksi, bidan pengolahan dan bidang pembuatan,
bagian pengujian serta produk teknis untuk menjamin keselamatan barang tersebut
dan juga pekerja.
Syarat keselamatan kerja diatur dalam Undang-undang Keselamatan kerja,
yaitu sebagai berikut :
1. Mampu mengurangi tingkat kecelakaan
2. Memadamkan kebakaran
3. Mencegah serta mengurangi peledakan
4. Menyelamatkan diri saat terjadi bencana
5. Memberikan pertolongan saat terjadi kecelakaan
6. Menyediakan APD bagi pekerja
7. Mencegah penyakit akibat kerja
8. Pencahayaan yang cukup

2.2 Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang
menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cedera, kesakitan, kerusakan atau
kerugian lainnya. Pada definisi ini, kecelakaan kerja bukan hanya berorientasi pada
akibat dari suatu kejadian yang dialami langsung oleh pekerja tetapi juga dampak
yang dirasakan oleh pengelola atau perusahaan sebagai akibat dari kecelakaan
tersebut (Sultan, 2019).
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang dialami oleh salah satu atau semua
komponen di tempat kerja dan mengakibatkan kerugian baik secara langsung
maupun tidak langsung. Komponen di tempat kerja terdiri dari tenaga kerja,
pengelola/manajemen, dan organisasi/perusahaan. Kejadian kecelakaan di tempat
kerja dapat dialami oleh tenaga kerja saja, manajemen saja, perusahaan saja sebagai
tempat bekerja, dan atau semua komponen tersebut dapat mengalaminya saat terjadi

II-2
satu kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi akan mengakibatkan kerugian langsung
dan tidak langsung yang dialami oleh tenaga kerja atau manajemen seperti luka
ringan, kehilangan anggota tubuh tertentu, kehilangan waktu kerja, kesedihan,
stress, berkurangnya atau kehilangan penghasilan, dan bahkan kematian. Begitu
pula kerugian akan dialami oleh perusahaan seperti menurunnya produksi,
kekacauan organisasi, peningkatan pengeluaran, dan bahkan kehilangan karyawan
(Sultan, 2019).

2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut International Labour
Organization (ILO) kesehatan keselamatan kerja atau Occupational Safety and
Health adalah meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik
secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan, mencegah
terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan, melindungi
pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat
mengganggu kesmenempatkan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang
sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan
kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

2.3.1 Ruanglingkup K3
Adapun ruang lingkup K3 adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan disemua tempat kerja yang
didalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja , bahaya akibat
kerja dan usaha yang dikerjakan.
2. Aspek perlindungan dalam K3 adalah :
- Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
- Peralatan dan bahan yang digunakan
- Faktor-faktor lingkungan kerja
- Proses produksi
- Karakteristik dan sifat pekerjaan

II-3
2.4 Cedera Akibat Kecelakaan Kerja
Cedera adalah kerusakaan fisik akibat kontak traumatis antara tubuh korban
dan agen eksternal atau paparan faktor lingkungan yang berhubungan dengan
pekerjaan. Setiap perusahaan mempunyai kebijakan masing-masing untuk
menentukan klasifikasi cedera akibat kecelakaan kerja, tergantung dari mana
perusahaan tersebut mengambi refernsinya. Klasifikasi cedera di putuskan hanya
setelah berkonsultasi dengan dokter atau penasihat medis.

2.4.1 Tingkat Keparahan Cedera


Tingkat keparahan cedera dari korban dapat di kategorikan sebagai berikut
(Rahayu, dkk., 2022)
1. Sangat Ringan
Tidak terdapat cidera / penyakit, tenaga kerja dapat langsung bekerja kembali
2. Ringan
Tenaga kerja dapat langsung bekerja kembali tanpa memerlukan perawatan.
3. Sedang
Mendapatkan P3K atau tindakan medis, tetapi tidak ada kehilangan jam kerja
4. Parah
Memerlukan tindakan medis lebih lanjut / rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih besar.
5. Sangat Parah
Cacat permanen, kematian terdapat kehilangan jam kerja lebih dari 1 x 24 jam.

II-2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil TOKO


Toko Fadhil Kaca dan Aluminum merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang penerimaan jasa, untuk membuat alat-alat kebutuhan seperti Lemari kaca,
jemuran besi, dan lain-lain. Toko ini bertempat di Jl. Paus No.34, Tengkerang
Tengah, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau. Pemilik Toko Fadhil Kaca
dan Alumium adalah bapak Fadhil. Toko tersebut melakukan proses kegiatan dari
jam 09-00 - 17.00 WIB, dimana proses penjualan di lakukan setiap hari senin
sampai minggu . Toko tersebut memiliki 4 karyawan yang bernama Andi, Jon, Febri
dan Agus. Berikut adalah struktur organisasi pada Toko Fadhil Kaca dan Alumium:

3.2 Menghitung Statistik Kecelakaan Kerja


Pada observasi yang telah dilakukan di IKM Barokah Las, jenis kecelakakan
kerja yang biasa terjadi adalah tangan tergores karena potongan besi yang
berserakan, tersandung akibat barang atau benda yang berserakan, mata memerah
karena terkena sinar las, kejatuhan barang, tersengat aliran listrik, dan luka bakar.
Dimana pada saat bekerja para pekerja jarang menggunakan alat untuk pelindung
tangan seperti sarung tangan dan kacamata las, oleh karena itu pada saat bekerja
alat pelindung seperti itu sangatlah berguna. Karena untuk melindungi diri dari alat
dan bahan-bahan pada saat bekerja. Kecelakaan yang terjadi di IKM Barokah Las
yaitu :
1. Paparan gas dan asap dari pengelasan.
2. Terkena sengatan listrik.
3. Mata memerah karena terkena sinar UV berlebihan dari percikan las
4. Kejatuhan barang logam pada saat di letakkan di atas meja pengelasan.
5. Luka bakar
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan, statistic kecelakaan kerja pada
stasiun kerja Laris Bangunan bedasarkan FR (kekerapan kecil) adalah;

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓


FR = x 1.000.000
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

5
FR = x 1.000.000
8

FR = 0,625 x 1.000.000

FR = 625.000

Bedasarkan SR (keparahan kecil) pada stasiun Laris Bangunan adalah


sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔


SR = x 1.000.000
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

1
SR = x 1.000.000
8

SR = 125.000

III-2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian pengelasan ini adalah
sebagai berikut:
1. Statistik kecelakaan kerja bedasarkan FR pada stasiun pada pengelasan adalah
sebesar 625.000 sedangkan SR adalah sebesar 125.000.
2. Pada worksheet JSA dapat dilihat di lingkungan kerja banyak hal yang
menyebabkan kecelakaan kerja dan bagaimana upaya pencegahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilliani, d. (2022). Keselamatan dan Kesehatan (K3). Padang: PT. Global


Eksekutif Teknologi.

Rahayu, d. (2022). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Sukoharjo: Penerbit


Pradina Pustaka.

Sultan, M. (2019). Kecelakaan Kerja Mengapa Masih Terjadi Di Tempat Kerja?


Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.
LAMPIRAN

II-2

Anda mungkin juga menyukai