Anda di halaman 1dari 7

INSTRUMEN STANDARISASI SEKOLAH RAMAH ANAK

NO PERSYARATAN KETERANGAN KLIK


PILIHAN

A KOMITMEN TERTULIS/KEBIJAKAN 1 2 3 4
1 Adanya SK Tim SRA di satuan pendidikan yang SK Tim SRA harus selalu ter-
melibatkan peserta didik dan orang tua update dan ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang
2 Memiliki tata tertib dengan bahasa positif dan tidak Contoh tata tertib yang
mengandung unsur pelanggaran hak anak yang di buat berbahasa positif dapat dilihat
dengan melibatkan peserta didik dan orang tua peserta pada Lampiran 4 Pedoman ini.
didik;
3 Memiliki kebijakan penghapusan kekerasan terhadap a.    Prinsip-prinsip disilpin
peserta didik, yang tercantum dalam tata tertib satuan positif dapat mengacu kepada
pendidikan, meliputi mekanisme pengaduan untuk pedoman disiplin positif yang
penanganan kasus di satuan pendidikan dan adanya diterbitkan Kemen PPPA tahun
pelarangan a.  terhadap tindak kekerasan dan 2018 b.    Kebijakan
diskriminasi antar peserta didik (perundungan); b.  penghapusan kekerasan melalui
terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi yang larangan hukuman ini harus
dilakukan pendidik dan tenaga kependidikan (tata usaha, diselaraskan dengan Ayat 2
satpam, penjaga sekolah, dan pegawai kebersihan)
Pasal 39 Peraturan Pemerintah
dengan peserta didik; c.  hukuman badan (memukul,
No. 74 Tahun 2008 tentang
menampar anak dengan tangan, atau dengan penggaris,
Guru: “Sanksi berupa teguran
sapu, alat pel, tongkat, ikat pinggang, sepatu, balok kayu,
dan/atau peringatan, baik lisan
menendang, melempar anak dengan penghapus, kapur,
maupun tulisan, serta hukuman
spidol dan sebagainya, mencubit, menggigit, menjambak
rambut, menarik telinga, memaksa anak untuk tinggal di yang bersifat mendidik sesuai
posisi yang tidak nyaman dan panas) dan d.  bentuk dengan kaedah pendidikan, kode
hukuman lain yang merendahkan martabat peserta didik etik Guru, dan peraturan
(menghina, meremehkan, mengejek, memisahkan dalam perundang-undangan”. c. Contoh
barisan atau mengelompokan anak dalam kelas menisme pengaduan dapat
tertentu, memberikan julukan, menyakiti perasaan dan dilihat pada Lampiran 7
harga diri peserta didik) oleh pendidik dan tenaga Pedoman ini.
kependidikan terhadap peserta didik. e.  penegakan
disiplin dengan merendahkan martabat anak dan
kekerasan

4 Melakukan berbagai upaya untuk pencegahan dan Contoh pencegahan:


penanganan semua bentuk kekerasan dan diskriminasi Kampanye/Komitmen Bersama
terhadap peserta didik termasuk peningkatan kesadaran Anti Bullying ""Contoh
dan kampanye pendidikan kepada seluruh warga satuan Penanganan: Adanya
pendidikan mekanisme pengaduan yang
diketahui oleh seluruh warga
sekolah (Referensi: butir-butir
yang relevan dalam
Permendikbud 82 tahun 2015
tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Kekerasan di
Lingkungan Satuan
Pendidikan)""
5 Memiliki mekanisme untuk tindak lanjut bagi pendidik Contoh jejaring khusus:
dan tenaga kependidikan yang melakukan kekerasan PUSPAGA, P2TP2A
6 Melakukan pemantauan, pengawasan, dan tindakan atas (1) Kepentingan terbaik bagi
pelaksanaan kebijakan pencegahan dan penanganan anak; (2) Non-Diskriminasi (3)
kekerasan terhadap peserta didik Partisipasi Anak (4) Hidup,
Kelangsungan Hidup, dan
Perkembangan (5) Pengelolaan
yang baik b. Contoh Inovasi:
Mengundang pangkas rambut ke
sekolah untuk mendisiplinkan
rambut siswa

7 Melakukan upaya untuk mencegah peserta didik putus Contoh jejaring khusus:
sekolah PUSPAGA, P2TP2A
8 Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip (1) Kepentingan terbaik bagi
SRA dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), anak; (2) Non-Diskriminasi (3)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Rencana Partisipasi Anak (4) Hidup,
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) setiap tahun Kelangsungan Hidup, dan
dan pengembangan program diluar RKAS Perkembangan (5) Pengelolaan
yang baik b. Contoh Inovasi:
Mengundang pangkas rambut ke
sekolah untuk mendisiplinkan
rambut siswa
9 Terdapat proses penyadaran dan dukungan bagi warga Struktural : Pengurangan resiko
satuan pendidikan untuk memahami Konvensi Hak Anak bencana, Kultural : Manajemen
bagaimana anak-anak dilatih.
Merujuk Permendikbud Nomor
33 Tahun 2019
10 Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa Referensi : butir-butir yang
rokok relevan dalam Permendikbud no
64 tahun 2015 tentang kawasan
tanpa rokok di lingkungan
satuan pendidikan
11 Memiliki komitmen untuk menerapkan Program UKS dan Ada komitmen untuk
mewujudkan kawasan bersih NAPZA menerapkan Program UKS dan
komitmen secara sistematis
untuk mewujudkan kawasan
bersih NAPZA (tertulis, ada
program yang konkrit,
tersosialisasi, penerapan dan
pemantauan secara periodik)
12 Memiliki komitmen untuk menerapkan Satuan Struktural : Pengurangan resiko
Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara struktural dan bencana, Kultural : Manajemen
kultura bagaimana anak-anak dilatih.
Merujuk Permendikbud Nomor
33 Tahun 2019
13 Menjamin, melindungi, menghormati dan memenuhi hak
peserta didik untuk menjalankan ibadah dan pendidikan
agama sesuai dengan agama masing-masing
14 Memastikan pengarusutamaan Pengurangan Resiko Sistem manjemen K3 dan
Bencana (PRB) di dalam proses pembelajaran pencantuman Tim Anti Bencana
15 Mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi dalam Materi pembelajaran antara lain :
materi pembelajaran terkait Biologi, Agama, PPKn, dsb
16 Mengintegrasikan penerapan Perilaku Ramah Permen LHK No. 53 tahun 2019
Lingkungan Hidup (PRLH) di dalam proses pembelajaran tentang Gerakan Peduli dan
Berbudaya Lingkungan Hidup di
Sekolah (PBLHS)
17 Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan
anak, dengan memfungsikan guru piket, piket anak, dan
Komite satuan pendidikan
18 Menjadi satuan pendidikan rujukan untuk SRA
19 Melakukan pengawasan dalam kegiatan ekstrakurikuler
20 Kebijakan pembatasan dan pengawasan penggunaan Hanya digunakan ketika mata
gawai dan internet hanya untuk waktu dan tempat yang pelajaran tertentu. Surat Edaran
disepakati Menteri No.27 tahun 2019
tentang Pemenuhan Hak Anak
atas Informasi yang layak
melalui pembatasan
penggunaan gawai di keluarga
dan satuan Pendidikan
21 Memiliki tim untuk melakukan pengawasan terhadap Pengawasan terhadap Informasi
buku di perpustakaan sekolah dan bahan literasi Layak Anak
22 Memiliki pernyataan komitmen tertulis tentang Narasi komitmen diambil dari 8
Perlindungan Anak poinDeklarasi Media : Banner,
Pigura
23 Satuan pendidikan memiliki mekanisme pengaduan, Peserta didik diharapkan berani
meliputi alur proses, tim yang menangani, dan jejaring. dan bisa melakukan pengaduan
tanpa ada intimidasi dari pihak
manapun Contoh jejaring
khusus: PUSPAGA, P2TP2A
B PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERLATIH HAK 1 2 3 4
KONVENSI HAK ANAK DAN SRA
1 Pelatihan Konvensi Hak Anak dan SRA bagi seluruh Pelatihan harus dilakukan oleh
warga satuan pendidikan, terutama pendidik, tenaga pemerintah daerah. Pelatihan
kependidikan, peserta didik, dan orang tua wajib dilakukan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan modul
KHA Klaster 4. Namun sekolah
dimungkinkan juga untuk
melaksanakan pelatihan dengan
atau tanpa bantuan stakeholders
2 Tersedia minimum 2 orang pendidik dan/atau tenaga Dilakukan Sharing data terpilah
kependidikan yang terlatih Konvensi Hak Anak dan SRA SDM terlatih
3 Sosialisasi dan/atau Pelatihan Konvensi Hak Anak dan a. Dilakukan oleh sekolah b.
SRA bagi seluruh warga satuan pendidikan, terutama Pelatihan sesuai dengan modul
pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang KHA klaster 4
tua
4 Satuan pendidikan menjalankan program-program a. Dilakukan oleh pemilik
sosialisasi dan/atau pelatihan/bimtek terkait Usaha program b. Pelatihan/bimtek
Kesehatan Sekolah (UKS/M), khususnya: 1.  Perilaku sesuai dengan modul masing-
Hidup Bersih Sehat (PHBS) 2.  Pemberdayaan masing program c. Penerapan
Komunitas Pangan atau Praktik-praktik keamanan Pemberdayaan Komunitas
Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) 3.  Bahaya Pangan atau Praktik-praktik
NAPZA 4.  Integrasi materi kesehatan reproduksi dalam keamanan PJAS merupakan
materi pembelajaran Program Piagam Bintang
Keamanan Pangan Kantin
Sekolah d. Standard Stratifikasi
UKS
5 Satuan pendidikan mendapatkan sosialisasi, pelatihan Pengertian dari masing-masing
dan/atau pendampingan dari program-program: 1)     program merujuk kepada
Internet Sehat dan Aman (INSAN) 2)     Sekolah pedoman /standard yang
Adiwiyata 3)     Sekolah Aman 4)     Sekolah Hijau 5)     dikeluarkan oleh K/L yang
Cara Aman dan Selamat Bersekolah 6)     Pengurangan berwenang
Risiko Bencana (PRB) dan Simulasi Aman Bencana 7)    
Polisi Sahabat Anak 8)     Madrasah Insan Cendikia 9)    
Peksos Goes To School 10)  Kantin Kejujuran 11) 
Penguatan Pendidikan Karakter 12)  Sekolah Sahabat
Keluarga 13)  Sekolah sebagai Taman 14)  Gerakan
Literasi Sekolah 15)  Sekolah/Madrasah Inklusif 16) 
Sekolah Tanpa Kekerasan 17)  Generasi Berencana -
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) 18) 
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

C PROSES PEMBELAJARAN RAMAH ANAK 1 2 3 4

1 Pelaksanaan pembelajaran baik pada kegiatan a.   Contoh: mengapresiasi


pendahuluan, kegiatan inti maupun kegiatan penutup, pekerjaan anak proses
memperhatikan hak anak termasuk inklusif dan pembelajaran untuk disabilitas
nondiskriminasi serta dilakukan dengan cara yang b.    Peserta didik yang disurvei
menyenangkan, penuh kasih sayang dan bebas dari menggunakan Pedoman Survei
perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik di dalam Peserta Didik SRA c.    Penilaian
dan di luar kelas, termasuk proses pendisiplinan tanpa pendidik dan tenaga pendidikan
merendahkan martabat anak dan tanpa kekerasan melalui survey atau angket yang
sesuai dengan kebijakan yang tercantum dalam RPP, diisi oleh peserta didik. d.    Ada
RKAS, dan MBS pemberlakuan khusus untuk
siswa SLB
2 Pelaksanaan integrasi kesehatan di satuan pendidikan: Stratifikasi UKS/M: minimal,
1. Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M): a)  optimal, sempurna Menurut
Peralatan, perlengkapan dan obat obatan di Ruang Peraturan Bersama terkait
UKS/Mberfungsi dengan baik dan terpantau b)  ada UKS/M Tahun 2014 Sesuai
partisipasi pendidik dan peserta didik dalam dengan Program Badan POM
pelaksanaannya c)  Ada kerjasama dengan puskesmas tentang Piagam Bintang
dan/atau dinas kesehatan d)  Kantin sehat atau praktik- Keamanan Pangan Kantin
praktik keamanan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah Sekolah.
(PJAS) 2. Pembelajaran, pembiasaan dan peneladanan
untuk: a)  Tidak merokok b)  Tidak Menggunakan NAPZA
3 Pelaksanaan integrasi perlindungan dan pengelolaan Nilai tambah jika sudah menjadi
lingkungan hidup di sekolah 1.  Penghijauan dengan Sekolah Adiwiyata 1. Kebersihan,
tanaman yang tidak membahayakan 2.  Pembelajaran, sanitasi, dan drainase berfungsi
pembiasaan dan peneladanan untuk: a)  Kebersihan 2. Pengelolaan sampah melalui
lingkungan b)  Membuang sampah tepat pada 3R (Reduce, Reuse, Recycle) 3.
tempatnya c)  Menghemat air dan energi 3.  Inovasi Penghijauan 4. Penghematan
pengelolaan lingkungan di sekolah air/konservasi air 5. Hemat
Energi/Konsevasi Energi 6.
Inovasi yang terkait dengan
lingkungan
4 Pelaksanaan integrasi mitigasi bencana melalui Komponen 3 pilar SPAB seperti
penerapan program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang ada pada PerKa BNPB
(SPAB) dengan memasukan hal-hal yang relevan di Nomor 4 Tahun 2012 atau
masing-masing pilar SPAB yaitu: 1.  Fasilitas satuan sesuai dengan arahan presiden
pendidikan aman 2.  Manajemen penanggulangan tentang sekolah aman
bencana di satuan pendidikan 3.  Pendidikan,
pencegahan, dan pengurangan resiko bencana
5 Pembelajaran, pembiasaan dan peneladanan untuk ""a. Pembelajaran, pembiasaan,
pembentukan perilaku positif seperti: 1.     Empati/Peduli dan peneladanan sebagai bagian
2.     Sosial 3.     Berbagi 4.     Menghargai kebaikan orang dari upaya pelaksanaan
lain 5.     Menghormati orang tua 6.     Bahasa 7.     Penguatan Pendidikan Karakter
Pelestarian budaya 8.     Menghargai perbedaan budaya (PPK) sesuai dengan Peraturan
9.     Mencintai tanah air 10.  Anti-radikalisme Presiden Nomor 87 tahun 2017 :
Penguatan nilai-nilai religius,
jujur, toleran, disiplin, bekerja
keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggung
jawab."" b.  Penilaian pendidik
dan tenaga pendidikan yang
memberikan peneladanan
melalui survey atau angket yang
diisi oleh peserta didik
D SARANA DAN PRASARANA YANG RAMAH ANAK 1 2 3 4

1 Sarana lain yang inovatif seperti: 1. Fasilitas untuk anak


kurang sehat agar tetap mengikuti pembelajaran 2.
Ruang sekretariat khusus untuk alumni 3. Ruang belajar
dalam konteks keagaaman 4. dan lain-lain
2 Papan nama SRA yang sesuai standar atau desain yang Papan nama berisi informasi
disepakati mengenai komitmen sekolah
untuk menerapkan persyaratan-
persyaratan pada 6 Komponen
SRA ditempatkan menghadap ke
jalan di halaman depan sekolah,
dapat terlihat dan terbaca oleh
masyarakat.
3 Satuan pendidikan memiliki simbol/tanda/rambu terkait ""1. Perlu rujukan standar 2.
dengan SRA khususnya dilarang merokok/NAPZA, Rambu ditempatkan ditempat
kebersihan toilet laki-laki dan perempuan, serta yang strategis dan terlihat oleh
tambahan: 1. denah satuan pendidikan, jalur evakuasi, seluruh warga sekolah"" 3.
tanda titik berkumpul; 2. anti perundungan; 3. daerah Kondisi ideal yaitu : ruang dan
berbahaya (licin, tangga curam, bangunan retak, dsb); 4. sarana kelas bersih, tempat
dan lain-lain. pembuangan sampah tertutup
dan terpisah
4 Persyaratan kesehatan seperti Lingkungan, ruang dan
sarana kelas yang bersih, tempat pembuangan sampah
tertutup dan terpilah
5 Persyaratan kenyamanan melalui penataan ruangan
yang nyaman bagi peserta didik dilakukan melalui: 1)
toilet bersih serta terpisah dan berjarak antara toilet laki-
laki dan perempuan 2) kondisi toilet bersih, lantai tidak
licin, memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara yang
baik, sarana pelengkap yang lain seperti hygiene kit, dan
dikelola oleh petugas khusus 3) bak/penampungan air
harus bebas jentik 4) perlengkapan toilet pada
KB/TK/RA/PAUD menggunakan ukuran yang sesuai
dengan pengguna 5) tersedia tempat cuci tangan yang
layak untuk anak dengan air bersih yang mengalir dan
sabun cuci tangan 6) tersedia ruang ibadah 7)
Mengakomodasi/menyiapkan kebutuhan toilet bagi
penyandang disabilitas (bagi satuan pendidikan yang
mempunyai ABK) 8) tersedianya ruang ganti 9)
tersedianya loker penyimpanan
6 Persyaratan Keamanan/keselamatan dilakukan melalui:
1) struktur bangunan dan sarana tidak memiliki sudut
yang tajam, kasar, membahayakan peserta didik disertai
adanya rambu-rambu peringatan 2) bangunan satuan
pendidikan meminimalkan ruang-ruang kosong dan
gelap 3) tersedia sarana untuk pengurangan bahaya
maupun rambu-rambu di tempat yang membahayakan.
Contoh: Tangga yang curam, dinding retak, daerah atau
tempat yang berbahaya lainnya 4) tersedia sistem
pengawasan lingkungan di satuan pendidikan, misalnya:
CCTV 5) pintu mudah dibuka dan membuka ke arah luar
7 Peralatan, perlengkapan, dan obat obatan di Ruang
UKS/M berfungsi dengan baik dan terpantau
8 Satuan pendidikan memiliki area/ruang bermain ramah Ruang bermain ramah anak
anak (lokasi dan desain dengan perlindungan yang sesuai dengan persyaratan
memadai, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua standar Ruang Bermain Ramah
peserta didik, termasuk anak penyandang disabilitas). Anak (RBRA) tahun 2019
9 Ruang perpustakaan/Pojok Baca/Taman Baca harus Nyaman dalam hal ini adalah
aman, nyaman, tenang dan memiliki buku/sumber kondisi yang menyebabkan
informasi yang sudah memenuhi kaidah informasi layak badan sehat dan segar, serta
anak (antara lain tidak mengandung pornografi, suasana sejuk
kekerasan, radikalisme, SARA, perilaku seksual
menyimpang)
10 Fasilitas kantin dan makanan di kantin yang terpantau Catatan: ""1. penyajian makanan
dengan baik sesuai dengan prinsip dan standar kantin
sehat, diantaranya: 1. Tempat sampah tertutup; 2. yang tertutup 2. Persediaan air
Wastafel/tempat cuci tangan beserta air yang mengalir minum""
dan sabun; 3. Display pangan yang bersih dan tertutup;
4. Tempat cuci peralatan makan/ masak; 5. Peralatan
makan yang bersih dan aman; 6. Meja yang mudah
dibersihkan; 7. Makanan yang aman, bermutu, dan
bergizi.
11 Satuan pendidikan menyediakan media Komunikasi,
Informasi, Edukasi (KIE) yang terkait dengan SRA (misal:
langkah-langkah cuci tangan pakai sabun, buanglah
sampah pada tempatnya, slogan yang bermakna
himbauan untuk perilaku hidup bersih dan sehat)

E PARTISIPASI ANAK 1 2 3 4
1 Peserta didik diberi kesempatan untuk dapat Contoh Komunitas Sebaya: 1.
membentuk komunitas sebaya Komunitas Dukungan Psikologi
Awal (DPA) Sebaya 2. Pusat
Informasi dan Konseling Remaja
(PIK-R) 3. Generasi Berencana
(GenRe) 4. Duta Satuan
Pendidikan Ramah Anak (SRA)
5. komunitas pelajar
penghapusan kekerasan 6.
Forum Anak

2 Peserta didik dapat memilih kegiatan ekstra kurikuler Satuan pendidikan dapat
sesuai dengan minat menyampaikan angket kepada
orang tua Kemampuan satuan
pendidikan: 1. Berdasarkan
kapasitas ekstrakurikuler, alat
atau kondisi satuan pendidikan
2. Berdasarkan kapasitas
placement test 3. Kesanggupan
satuan pendidikan dalam
mewadahi/mengakomodir minat
bakat peserta didik
3 Melibatkan peserta didik dalam menyusun kebijakan dan
tata tertib satuan pendidikan dan memetakan potensi
satuan pendidikan (mengisi instrumen daftar periksa
potensi)
4 Melibatkan peserta didik dalam mewujudkan kelas dan
lingkungan satuan pendidikan yang menyenangkan
5 Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai Proses bagaimana mentukan
anggota Tim Pelaksana SRA keterlibatan anak atau
perwakilan peserta didik,
kuncinya adalah pelibatan
peserta didik
6 Pendidik, tenaga kependidikan, dan Komite Satuan
Pendidikan mendengarkan dan mempertimbangkan
usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan hak
dan perlindungan khusus anak, serta
mengintegrasikannya dalam penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Sekolah (RKAS) guna mewujudkan SRA
7 Peserta didik dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan
SRA
8 Peserta didik berani dan bisa melakukan pengaduan
tanpa ada intimidasi dari pihak manapun antara lain
melalui kelompok PIK-R atau Forum Anak atau
Mekanisme pengaduan yang ada di satuan pendidikan
9 Satuan Pendidikan memberikan kesempatan dalam
pengembangan bakat, peningkatan kreativitas dan
pelestarian budaya yang diusulkan oleh anak
F PARTISIPASI ORANG TUA/WALI/ALUMNI,
ORGANISASI KEMASYARAKATAN DAN DUNIA
USAHA
1 Orang tua: 1)     Terlibat dalam menyusun tata tertib di
satuan pendidikan dan memetakan potensi satuan
pendidikan (mengisi daftar periksa potensi) 2)    
Bersikap proaktif untuk memastikan SRA masuk dalam
penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
RKAS
2 Komite Satuan Pendidikan: Memastikan bahwa satuan
pendidikan menggunakan internet sehat dan media
sosial yang ramah anak
3 Orang tua/wali/ Komite Satuan Pendidikan: 1)  Aktif Contoh Komunikasi yang
mengikuti pertemuan dalam rangka penyelenggaraan Intensif dalam hal: 1)   
SRA (misal: Kelas Parenting, Kelas Inspiratif, Koordinasi pengawasan, keamanan,
Program SRA, gelar acara akhir tahun dan lain-lain 2)  keselamatan, dan kenyamanan
Komunikasi yang aktif antara orang tua dengan wali peserta didik termasuk
kelas misalnya melalui grup di media sosial memastikan penggunaan
(whatsapp/facebook/twitter/instagram, dll) 3)  Aktif internet sehat dan media sosial
bekerjasama dengan satuan pendidikan dan/atau yang ramah anak 2)    Penguatan
terlibat langsung dalam mewujudkan SRA
pendidikan karakter (Perpres No
87 tahun 2017)
4 Alumni: berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan
SRA melalui: 1)  Usulan terkait program SRA 2)  Fasilitasi
pertemuan dalam rangka program SRA 3)  Bantuan
sarana prasarana SRA
5 Organisasi Kemasyarakatan: 1)  Memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan SRA 2) 
Memberi akses kepada peserta didik dan pendidik untuk
kegiatan seni dan budaya
6 Dunia usaha: dalam bentuk Program Tanggung Jawab Bantuan dari CSR tidak boleh
Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility mengikat yang dapat merugikan
(CSR) 1)  Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang terkait kepentingan sekolah maupun
dengan penyelenggaraan SRA 2)  Memberi akses ana
fasilitas perusahaan kepada peserta didik dan pendidik
dalam menunjang kegiatan belajar mengajar 3)  Bantuan
sarana prasarana SRA

Anda mungkin juga menyukai