Anda di halaman 1dari 28

Kata Pengantar

Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah dalam hal


ini Departemen Pendidikan Nasional R.I terus mengusahakan pelayanan
pendidikan bagi warga masyarakat Indonesia secara merata, bermutu, dan
relevan dengan kebutuhan pembangunan.
Pendidikan Nonformal dan Informal sebagai salah satu jalur Sistem
Pendidikan Nasional, memusatkan perhatian pada pelayanan bagi warga
masyarakat yang tergolong kurang beruntung dalam hal pendidikan atau
melayani yang tidak terlayani dimana salah satu programnya adalah
Pendidikan Kesetaraan yang diperuntukkan bagi anak usia wajib belajar
yang tidak tertampung di sekolah karena berbagai hal dan orang dewasa
yang kebutuhan pendidikan dasar dan menengahnya tidak dapat terpenuhi
melalui jalur pendidikan formal atau memang mereka memilih Paket A, Paket
B dan Paket C untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.
Untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan kesetaraan Program Paket
A, Paket B dan Paket C, Direktorat Pendidikan Kesetaraan membuat suatu
tes yang disebut tes penempatan yang berfungsi untuk menentukan dan
menetapkan status/posisi kesetaraan akademik calon peserta didik pada
tahap mana akan mengikuti program pendidikan kesetaraan. Direktorat
Pendidikan Kesetaraan telah membuat panduan pelaksanaan tes penempatan
serta bank soal yang telah di validasi dan kalibrasi.
Akhirnya, semoga usaha yang mulia ini mendapat ridho dari Tuhan Yang
Maha Esa dalam upaya kita membantu saudara-saudara kita yang tergolong
tidak mampu dan kurang beruntung. Saran dan masukan serta pemanfaatan
dengan baik terhadap pedoman ini akan sangat kami hargai.

Jakarta, November 2008


Direktur,,

DR. Triyadi
NIP 130788336

ii iii
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................ iii


Daftar Isi...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Landasan Hukum ............................................................ 3
C. Penggunaan dan Manfaat Tes Penempatan ................... 4
D. Tujuan Penyusunan Acuan Tes Penempatan.................. 5
E. Ruang Lingkup ............................................................... 5
BAB II PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN ......................... 6
A. Pengertian ...................................................................... 6
B. Standar Isi ....................................................................... 7
C. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan .......................... 14
BAB III TES KELAYAKAN AKADEMIK DALAM TES PENEMPATAN ... 16
A. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket A ........... 16
B. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket B ............ 18
C. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket C............ 20
BAB IV TES KELAYAKAN KECAKAPAN HIDUP
DALAM TES PENEMPATAN............................................ 25
A. Penjelasan tentang Isi Formulir Pengakuan
Pengalaman Belajar (PBB) ............................................. 25
B. Pengakuan Pengalaman Belajar (PPB) ........................... 27
Formulir Pengakuan Pengalaman Belajar ...................... 28
BAB V PENGAKUAN KESETARAAN........................................... 31
A. Pengertian ...................................................................... 31
B. Penilaian ......................................................................... 31
C. Penempatan ................................................................... 31

iv v
BAB VI MEKANISME PENYELENGGARAAN TES PENEMPATAN .... 35 BAB I
A. Waktu pelaksanaan ........................................................ 35
PENDAHULUAN
B. Penyelenggaraan ............................................................ 36
C. Alur Penerimaan Calon Peserta ..................................... 37
A. Latar Belakang
BAB VII TIM PENYELENGGARA DAN ALUR KERJA TES PENEMPATAN . 38
A. Tim Penyelenggara Tes Penempatan .............................. 38 Dalam upaya menuntaskan program wajib belajar 9 tahun, pemerintah
B. Alur Kerja Tim Penyelenggara......................................... 42 telah mengeluarkan kebijakan untuk memberi kesempatan belajar seluas-
C. Pendistribusian Naskah Tes Penempatan ke Daerah ..... 43 luasnya bagi warga masyarakat. Salah satu kebijakan yaitu UU Sisdiknas
20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan tentang hak peserta didik
BAB VIII PEMBIAYAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN .. 44 untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan peserta
A. Pembiayaan .................................................................... 44 didik pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal ke jalur
B. Pemantauan dan Evaluasi............................................... 44 pendidikan nonformal atau sebaliknya. Untuk itu Direktorat Pendidikan
C. Pelaporan ....................................................................... 45 Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal,
BAB IX PENUTUP ........................................................................................ 46 Departemen Pendidikan Nasional merintis pendekatan untuk melakukan
peralihan program multientry-multiexit.
Peralihan program multientry-multiexit adalah suatu “cara/pendekatan”
untuk menempatkan calon peserta didik pada posisi/level pendidikan yang
sesuai dengan pencapaian pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimilikinya. Hal ini penting agar calon peserta didik yang ingin beralih
program pendidikan (dari pendidikan formal ke nonformal, informal ke
nonformal; atau antar program pendidikan nonformal) tidak dirugikan
karena harus mengulang-ulang materi ajar yang sudah dikuasainya, atau
justru terpaksa harus mempelajari suatu materi ajar baru (lanjutan) yang
jauh diluar pengetahuan dasar yang dimilikinya untuk mempelajari materi
ajar baru tersebut.
Sebagaimana diketahui, mutu pelaksanaan program pendidikan dari
satu satuan penyelenggara pendidikan baik pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal misalnya PKBM, Pondok Pesantren, sekolahrumah
(homeschooling) ke satuan penyelenggara pendidikan lain di berbagai
tempat di Indonesia masih sangat bervariasi. Oleh karenanya, kriteria dan
penilaian hasil belajar yang digunakan pada satu satuan penyelenggara
pendidikan dapat berbeda dengan kriteria dan penilaian hasil belajar
pada satuan penyelenggara pendidikan lainnya. Dengan demikian kiranya
kurang adil untuk menggunakan nilai hasil belajar yang diperoleh seorang

vi 1
peserta didik di satuan penyelenggara pendidikan “asal” sebagai patokan B. Landasan Hukum
untuk menempatkannya ke dalam kelas/tingkatan tertentu di tempat belajar
Landasan hukum yang digunakan untuk menyusun dan menyelengga-
yang “baru”, (yang akan dimasukinya). Untuk itu diperlukan suatu prosedur
rakan tes penempatan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C adalah:
penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan yang adil dan tepat,
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
yaitu tes penempatan (Placement test). Sistem Pendidikan Nasional, Bab III Prinsip Penyelenggaraan
Pendidikan, Pasal 4 (2) yang menyatakan: ”Pendidikan diselenggarakan
Apakah Tes Penempatan itu? sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan
multimakna.”
Tes penempatan adalah suatu perangkat pengukuran yang mengukur
2. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4301
efek belajar, yaitu pengalaman yang diperoleh seseorang melalui kegiatan PENDIDIKAN, Sistem Pendidikan Nasional, Warga negara, Masyarakat,
terstruktur (misalnya kegiatan pembelajaran di satuan penyelenggara Pemerintah, Pemerintah Daerah (Penjelasan atas Lembaran Negara
pendidikan) sebagaimana ditentukan dalam stándar kompetensi, untuk Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78) yang menyatakan:
kemudian digunakan sebagai acuan dalam menempatkannya pada posisi ”Pendidikan dengan sistem terbuka adalah pendidikan yang
yang sesuai dengan pencapaian pengetahuan dan keterampilan yang diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian
program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry – multi exit
dimilikinya. system). Peserta didik dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil
Tes penempatan berisi soal-soal yang mengukur hal-hal yang seharusnya program-program pendidikan pada jenis dan jalur pendidikan yang
diajarkan pada satuan penyelenggara pendidikan sesuai dengan kurikulum berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap
muka atau jarak jauh. Pendidikan multi makna adalah proses pendidikan
yang berlaku untuk kelas/tingkatan tertentu. Oleh karenanya hasil dari tes
yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan,
penempatan dapat merefleksikan penguasaan calon peserta didik akan pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai
materi yang telah dipelajari sebelumnya. kecakapan hidup.”
Untuk program kesetaraan yang menekankan pada pentingnya 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab V, Pasal 12, No. (1e) menyatakan:
kecakapan hidup, maka tes penempatan tidak dilakukan hanya berdasarkan
”pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain
penilaian terhadap kemampuan akademik dalam mata pelajaran inti yang setara.”
sebagaimana diujikan dalam Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
(UNPK), tetapi juga menilai kompetensi kecakapan hidup (life skills) yang Sistem Pendidikan Nasional, Bab VI, Bagian Kelima (Pendidikan
diperoleh melalui pengalaman hidup calon peserta didik. Kecakapan hidup Nonformal), Pasal 26 (6) menyatakan ”Hasil pendidikan nonformal dapat
ini dinilai melalui riwayat atau pengalaman dalam pekerjaan, pengalaman dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses
berorganisasi, dan pengakuan tentang keterampilan atau kompetensi yang penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional
dimiliki calon peserta didik.
pendidikan.
Tes Penempatan pada program pendidikan kesetaraan dirancang untuk 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
ketiga jenis program, yaitu Program Paket A Setara SD/MI (selanjutnya Sistem Pendidikan Nasional, Bab XVI, Bagian Ketiga (Sertifikasi) Pasal
disebut Paket A), Program Paket B Setara SMP/MTs (selanjutnya disebut 61 (3) menyatakan ”Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara
Paket B), dan Program Paket C Setara SMA/MA (selanjutnya disebut Paket C). pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga
masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan
pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.

2 3
C. Penggunaan dan Manfaat Tes Penempatan D. Tujuan Penyusunan Acuan Tes Penempatan
Kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang bertanggung jawab Acuan tes penempatan ini disusun dengan tujuan:
membutuhkan suatu tes yang dirancang dengan baik dan akurat untuk menilai 1. Memberi gambaran kepada berbagai pihak yang berkepentingan
kemampuan dan keterampilan yang sudah dicapai seorang peserta didik/ dengan pendidikan kesetaraan tentang pengertian dan manfaat dari
calon peserta didik. Tes penempatan dapat memenuhi kebutuhan tersebut penggunaan tes penempatan.
karena soal-soalnya disusun dengan mengacu pada kompetensi dasar dan 2. Menjadi acuan/rambu-rambu bagi para penyelenggara tes penempatan
standar isi yang telah ditetapkan untuk setiap tingkatan pendidikan. Selain di tingkat pusat maupun tingkat daerah tentang tata cara dan tata tertib
itu, tes penempatan dirancang dengan pendekatan obyektif dan seragam. penggunaan dan pemanfaatan tes penempatan.
Tes dengan ciri obyektif dan seragam memiliki keuntungan yaitu dapat
dilaksanakan dengan mudah, cepat dan adil, baik dalam pelaksanaan
E. Ruang Lingkup
(administrasi) tes maupun dalam penilaian/skoring, dan hasilnya lebih ajeg
(reliable) serta valid.
Acuan tes penempatan ini diawali dengan uraian tentang program
Secara ringkas, hasil dari tes penempatan berguna untuk: pendidikan kesetaraan dan kemudian uraian tentang Tes Penempatan
1. Menggambarkan kompetensi akademik calon peserta didik pada materi secara rinci. Adapun sistematika penulisan Acuan Tes Penempatan ini
ajar tertentu dan kompetensi atau keterampilan kecakapan hidup yang adalah sebagai berikut:
telah dikuasai,
Bab I : Pendahuluan
2. Menentukan kebutuhan pembelajaran selanjutnya pada materi ajar dan
bidang keterampilan tertentu berdasarkan kompetensi akademik dan Bab II : Program Pendidikan Kesetaraan
kompetensi kecakapan hidup yang sudah dimiliki pada materi ajar yang Bab III : Tes Kelayakan Akademik dalam Tes Penempatan
bersangkutan.
Bab IV : Tes Kelayakan Kecakapan Hidup dalam Tes Penempatan
Dengan demikian, pada tahap awal hasil tes penempatan dapat
Bab V : Pengakuan Kesetaraan
dimanfaatkan sebagai patokan untuk menetapkan posisi calon peserta
didik pada kelas/tingkatan atau pencapaian pada materi ajar tertentu, Bab VI : Mekanisme Penyelenggaraan Tes Penempatan
misalnya matematika. Kemudian, hasil tes penempatan tersebut dapat Bab VII : Tim Penyelenggara dan Alur Kerja Tes Penempatan
digunakan pula untuk menentukan materi lanjutan yang perlu dipelajari
Bab VIII : Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
pada mata pelajaran matematika tersebut. Demikian juga untuk mata
pelajaran akademik lainnya dan mata pelajaran kecakapan hidup. Hasil tes Bab IX : Penutup
penempatan dapat digunakan untuk menetapkan materi atau modul–modul
pembelajaran yang perlu diambil oleh peserta didik untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya.

4 5
BAB II dan penguasaan keterampilan berwirausaha (khuus bagi Program Paket
C). Untuk memenuhi standar kompetensi lulusan program pendidikan
PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN kesetaraan maka evaluasi pada program pendidikan kesetaraan meliputi
tes/penilaian kompetensi di bidang akademik dan kompetensi di bidang
kecakapan hidup.
A. Pengertian Pendidikan kesetaraan dapat diselenggarakan oleh organisasi dalam
masyarakat, organisasi keagamaan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diklat,
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pondok pesantren ataupun yayasan badan hukum dan badan usaha, seperti
Nasional Pasal 26 Ayat (3) dinyatakan bahwa ”pendidikan kesetaraan adalah
misalnya: Sanggar Kegiatan Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakt
program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum
(PKBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), UPT Diklat Pertanian, UPT
setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakup program Paket A,
Diklat Perikanan, UPT Diklat Transmigrasi, dan lain sebagainya.
Paket B, dan Paket C.” Program Paket A setara dengan SD/MI, Program
Paket B setara dengan SMP/MTs, dan Program Paket C setara dengan Sasaran pendidikan kesetaraan adalah masyarakat yang tidak dapat
SMA/MA. mengikuti pendidikan formal, misalnya mereka yang mempunyai kesulitan
sosial ekonomi seperti petani, nelayan dan anak jalanan; warga pondok
Apa yang dimaksud dengan setara? Setara adalah sepadan dalam civil
pesantren yang belum menyelenggarakan pendidikan akademik; etnik
effect, ukuran, pengaruh, fungsi, dan kedudukan. Artinya, sebagaimana
minoritas atau terisolasi karena alasan geografis, kelompok masyarakat yang
dinyatakan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem
membentuk komunitas belajar sendiri dengan flexi learning; dan kelompok
Pendidikan Nasional, Pasal 26, Ayat (6), bahwa ”hasil pendidikan nonformal
masyarakat yang menentukan pendidikan kesetaraan atas pilihan sendiri.
dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
B. Standar Isi
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.”
Untuk itu standar kompetensi lulusan pada jalur pendidikan nonformal Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
adalah sama dengan jalur pendidikan formal. minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada Program Paket
A, Paket B, dan Paket C. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19
Kekhasan dari pendidikan kesetaraan dibandingkan dengan pendidikan
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, secara rinci Standar Isi
formal terletak pada konten, konteks, metodologi dan pendekatan yang
pendidikan kesetaraan memuat:
digunakan dalam mencapai standar kompetensi lulusan. Pendidikan
Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam
kesetaraan lebih menekankan konsep-konsep terapan yang terkait dengan
permasalahan lingkungan, pendekatan tematik, kontekstual dan induktif, penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;
serta melatihkan kecakapan hidup berorientasi kerja atau berusaha mandiri. Beban belajar bagi peserta didik pada Program Paket A, Paket B, dan
Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan program pendidikan Paket C;
kesetaraan ditambahkan catatan khusus tentang keterampilan kecakapan Kurikulum Program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan
hidup yang dicapai oleh peserta didik. Catatan khusus yang diberikan dikembangkan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai
meliputi: penguasaan keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan bagian tak terpisahkan dari standar isi; dan
sehari-hari (khusus bagi Program Paket A), penguasaan keterampilan Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada Program
untuk memenuhi tuntutan dunia kerja bagi (khusus Program Paket B), Paket A, Paket B, dan Paket C.

6 7
1 Kerangka Dasar Kurikulum Berikut adalah struktur kurikulum untuk masing-masing program.
Kurikulum Program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk bidang Struktur Kurikulum Paket A
akademik mencakup 5 (lima) kelompok mata ajaran, yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; Tingkatan 1 / Tingkatan 2 /
Mata Pelajaran
d. Kelompok mata pelajaran estetika; Derajat Awal Derajat Dasar
Jumlah
Setara Kelas setara Kelas
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. I – III IV-VI
Kelima kelompok mata ajaran tersebut meliputi 10 mata pelajaran 1. Pendidikan Agama 9 9 18
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik pada satuan pendidikan. Kesepuluh mata pelajaran Pendidikan
2. 9 9 18
Kewarganegaraan
tersebut adalah:
Pendidikan Agama 3. Bahasa Indonesia 15 15 30
Pendidikan Kewarganegaraan 4. Matematika 15 15 30
Bahasa
5. Ilmu Pengetahuan Alam 12 12 24
Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 9 9 18
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya 6 6 12
Seni dan Budaya Pendidikan Jasmani,
8. 6 6 12
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Olahraga dan Kesehatan
Keterampilan/Kejuruan 9. Keterampilan Fungsional *) 9 9 18
Muatan Lokal.
10. Muatan Lokal **) 6**) 6**) 12**)
Selain itu, kurikulum kesetaraan juga mengembangkan kecakapan
Pengembangan
hidup yang terdiri atas dua mata pelajaran yaitu: 11. 6 6 12
Kepribadian Profesional
Kepribadian Profesional, dan Jumlah 102 102 204
Keterampilan Fungsional
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
2. Struktur Kurikulum **)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
Struktur kurikulum Program Paket A, Paket B, dan Paket C pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk
ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).

8 9
Struktur Kurikulum Paket B Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA)

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Tingkatan 3 / Mata Pelajaran Tingkatan 5 / Tingkatan 6 /
Mata Pelajaran Tingkatan 4 /
Derajat Terampil 1 Derajat Mahir 1 Derajat Mahir 2 Jumlah
Derajat Terampil 2 Jumlah
Setara Kelas VII- Setara Kelas X setara Kls XI-XII
Setara Kelas IX
VIII
1. Pendidikan Agama 2 4 6
1. Pendidikan Agama 4 2 6
Pendidikan
2. 2 4 6
Pendidikan Kewarganegaraan
2. 4 2 6
Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4 8 12
3. Bahasa Indonesia 8 4 12 4. Bahasa Inggris 4 8 12

4. Bahasa Inggris 8 4 12 5. Matematika 4 8 12


6. Fisika 2 8 10
5. Matematika 8 4 12
7. Kimia 2 8 10
6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 4 12
8. Biologi 2 8 10
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8 4 12
9. Sejarah 1 2 3
8. Seni Budaya 4 2 6 10. Geografi 1 - 1
Pendidikan Jasmani, 11 Ekonomi 2 - 2
9. 4 2 6
Olahraga dan Kesehatan
12 Sosiologi 2 - 2
10. Keterampilan Fungsional *) 4 2 6 13 Seni Budaya 2 4 6
**) **) **) **) Pendidikan Jasmani,
11. Muatan Lokal 4 2 6
14 2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
Pengembangan Keterampilan
12. 4 2 6 15. 4*) 8*) 12*)
Kepribadian Profesional Fungsional *)
Jumlah 68 34 102 16. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**)
Pengembangan
Keterangan: 17. Kepribadian 2 4 6
*)
Pilihan mata pelajaran Profesional
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
Jumlah 40 82 122
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk
ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati. Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk
ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

10 11
Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS) 3. Beban Belajar

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Beban belajar Program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan
Tingkatan 6 /
dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi
Mata Pelajaran Tingkatan 5 /
Derajat Mahir 2 yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program
Derajat Mahir 1 Jumlah
Setara Kelas XI-
Setara Kelas X pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau
XII
kegiatan mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian
1. Pendidikan Agama 2 4 6
kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu
Pendidikan
2. 2 4 6 mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang
Kewarganegaraan
terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
pertimbangan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
4. Bahasa Inggris 4 8 12 (KD) tiap mata pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL
5. Matematika 4 8 12 Program Paket A, Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester.
6. Fisika 2 - 2 Bagi calon peserta didik yang masih berpartisipasi di program
7. Kimia 2 - 2 pendidikan formal, nonformal, infomal, kursus, keahlian dan kegiatan
mandiri, SKK yang telah diperoleh dapat digunakan untuk alih kredit untuk
8. Biologi 2 - 2
pindah ke program pendidikan formal, nonformal atau informal lainnya.
9. Sejarah 1 3 4 Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit memperhatikan
10. Geografi 1 7 8 tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya yang diperoleh
melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat penghargaan, surat
11. Ekonomi 2 8 10
keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran,
12. Sosiologi 2 8 10 pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi lainnya.
13. Seni Budaya 2 4 6
Pendidikan Jasmani, 4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
14. 2 4 6
Olahraga dan Kesehatan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus
Keterampilan
15. 4 *)
8 *)
12 *) Program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang
Fungsional *)
bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat
16. Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**)
kewenangannya, berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
Pengembangan kompetensi lulusan.
17. 2 4 6
Kepribadian Profesional
Jumlah 40 82 122 5. Kalender Pendidikan

Keterangan: Kalender pendidikan merupakan rambu-rambu bagi penyelenggara


*)
Pilihan mata pelajaran Program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk mengatur kegiatan
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Rambu-
pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk
rambu yang dimaksud adalah:
ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

12 13
1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun. Paket C
No. Mata Pelajaran Paket A Paket B
2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan IPS IPA Bahasa
kesempatan masing-masing, dengan memperhatikan beban belajar IPS X X - - -
dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Fisika - - - X -
3. Minggu efektif belajar merupakan penjadualan layanan tutorial dalam Kimia - - - X -
rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga
Biologi - - - X -
penyelenggara.
Geografi - - X - -
4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu
Ekonomi - - X - -
pencapaian SKK masing-masing kurikulum Program Paket A, Paket
Antropologi - - - - X
B, dan Paket C.
Sosiologi - - X - -
5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.
Sastra Indonesia - - - - X
6. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan dilaksanakan dalam dua
Bahasa Asing - - - - X
periode setiap tahun sesuai dengan prosedur operasional standar
(POS) Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan.

C. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan pada Program Paket A,
Paket B, dan Paket C adalah mereka yang memilki persyaratan administratif
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, Paket B, sebagai berikut:
dan Paket C dimaksudkan untuk menyetarakan lulusan peserta didik dari
1. Terdaftar sebagai peserta didik dan tercatat dalam Buku Induk pada
pendidikan nonformal dengan lulusan peserta didik dari pendidikan formal/
satuan pendidikan nonformal penyelenggara Program Paket A, Paket
sekolah. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan dilaksanakan 2 (dua) kali
B, atau Paket C;
dalam setahun.
2. Memiliki STTB atau Ijazah atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan
Mata pelajaran yang diujikan untuk masing-masing Program Paket Sama (SKYBS) dengan STTB/Ijazah dari satuan pendidikan yang
adalah sebagai berikut:
setingkat lebih rendah;
Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C 3. Duduk di kelas/tingkat terakhir (Kelas VI untuk Paket A, kelas IX untuk
Paket B dan kelas XII untuk Paket C);
Paket C
No. Mata Pelajaran Paket A Paket B 4. Telah menyelesaikan seluruh materi pembelajaran dan memiliki laporan
IPS IPA Bahasa
hasil penilaian/rapor;
Pendidikan
X X X X X
Kewarganegaraan 5. Telah berumur sekurang-kurangnya 12 tahun untuk Paket A, 15 tahun
Bahasa Indonesia X X X X X untuk Paket B, dan 18 tahun untuk Paket C.
Bahasa Inggris - X X X X
Matematika X X X X -
IPA X X - - -

14 15
BAB III 3. Bagi calon peserta didik yang belum pernah mengikuti pendidikan formal
atau pendidikan kesetaraan, diwajibkan untuk duduk di kelas 1. Bagi calon
TES KELAYAKAN AKADEMIK DALAM peserta didik yang pernah mengikuti dan belum tuntas menyelesaikan
TES PENEMPATAN pendidikan di kelas 2 atau kelas 3 dapat ditempatkan sesuai dengan
tingkatan terakhir yang pernah diikuti. Sedangkan bagi calon peserta didik
yang sudah dinyatakan tuntas dari pendidikan kelas 1, kelas 2 atau kelas 3
dapat masuk ke tingkatan yang lebih tinggi.
Penempatan calon peserta didik pada program kesetaraan dilakukan
Berikut adalah rincian dari tes kelayakan akademik untuk Program Paket A.
berdasarkan evaluasi/penilaian terhadap kompetensi akademik dan kompetensi
kecakapan hidup (life skills).
Tes Kelayakan Akademik untuk Program Paket A
A. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket A Kelompok Soal Hari
Mata Uji
Jumlah Alokasi
Menurut Kompetensi Pelaksanaan Soal Waktu
Program Paket A adalah program pendidikan dasar pada pendidikan
Bahasa Indonesia 15
nonformal, yang setara dengan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
I Matematika 15 120 menit
(MI). Artinya, ijazah lulusan Program Paket A diakui setara dengan ijazah Kemampuan Dasar
Pkn 15
lulusan SD/MI. Mata ujian yang diikuti oleh para peserta didik Program (Setara SD kelas 4–6)
Paket A adalah sama dengan mata ujian yang diikuti oleh peserta didik di IPA 15
II 60 menit
SD/MI. Dengan demikian para peserta didik pada Program Paket A perlu IPS 15
dipersiapkan untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang setara
dengan para peserta didik pada SD/MI. Melalui tes penempatan seorang Contoh Soal Kemampuan Dasar:
a. Matematika
calon peserta didik dapat diposisikan pada tingkatan kemampuan yang
Sebuah bilangan apabila dibulatkan dalam puluhan terdekat, hasilnya
sesuai dengan yang ditetapkan dalam standar isi dalam kurikulum untuk
adalah 20. Bilangan tersebut adalah …
pendidikan dasar.
a 22 b. 27 c. 32 d. 14
Materi yang diuji pada tes penempatan untuk program Paket A adalah: b. IPA
Matematika Berikut ini adalah kelompok hewan pemakan tumbuhan (herbivora)
Bahasa Indonesia
kecuali….
IPA
IPS a. Ulat, kelinci, kambing b. Belalang, gajah, kelinci
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) c. Kelinci, elang, kambing d. Sapi, kelinci, jerapah

Tes Penempatan untuk masing-masing materi dirancang hanya untuk c. IPS


Kompetensi Dasar yang soal-soalnya meliputi kompetensi yang terdapat Mengapa kita perlu melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah yang
dalam pendidikan SD kelas 4, 5 dan 6. Tes Penempatan untuk Kompetensi ada di lingkungan sekitar ?
Awal (setara pendidikan SD Kelas 1, 2 dan 3) tidak dirancang dengan a. Untuk mengenang warisan budaya masa lalu.
pertimbangan bahwa calon peserta didik yang tidak memiliki kompetensi b. Dalam upaya menjalankan Peraturan Daerah.
untuk duduk minimal di kelas 4 wajib mengikuti pendidikan di kelas 1, 2 atau
c. Menghargai karya orang yang sudah meninggal.
d. Menjadikannya sebagai benda keramat.

16 17
B. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket B Contoh Soal Kemampuan Terampil 1:
a. Matematika:
Program Paket B adalah program pendidikan dasar pada pendidikan
⎛ 4⎞ ⎛ 1 ⎞
nonformal, yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Hasil penghitungan dari ⎜10 − 8 ⎟ : ⎜1 × 4 ⎟ adalah ………
⎝ 5⎠ ⎝ 2 ⎠
Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sebagaimana pada Program Paket A, ijazah 1
a. b. − 5 c. 6 d. 2
lulusan Program Paket B diakui setara dengan ijazah lulusan SMP/MTs. 5
Para peserta didik Program Paket B mengikuti mata pelajaran dan mata b. Bahasa Indonesia
ujian yang juga diikuti oleh peserta didik di SMP/MTs.
Ide pokok paragraf di atas adalah.....
Materi yang diujikan pada tes penempatan untuk Program Paket B a. Televisi untuk kepentingan umum
adalah: b. Televisi mempunyai dampak positif
Matematika
c. Televisi media yang sangat tepat
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris d. Televisi mempunyai peranan penting
IPS
IPA c. Bahasa Inggris
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) . A: I am John. This is my friend, Dian.
B:…………………………………….
Masing-masing materi dirancang dalam dua kelompok kemampuan,
a. Hi old are you John? b. How are you John
yaitu Terampil 1 yang soal-soalnya meliputi kompetensi yang ada dalam
c. What do you feel Dian? d. Hi Dian, how do you do?
pendidikan SMP kelas 7 dan 8, serta kelompok Terampil 2, yang soal-
soalnya meliputi kompetensi yang ada dalam pendidikan SMP kelas 9.
Contoh Soal Kemampuan Terampil 2:
a. IPA
Berikut adalah rincian dari tes kelayakan akademik untuk Program Paket B. Jika suatu logam besi memiliki massa 8 x lebih besar daripada massa
Tes Kelayakan Akademik untuk Program Paket B air, padahal kedua jenis benda memiliki volume yang sama besar, maka
Kelompok Soal Menurut Hari Jumlah Alokasi massa jenis besi adalah...
Mata Uji
Kompetensi Pelaksanaan Soal Waktu
a. 1000 kg/m3 b. 2000 kg/m3
PKn 15
I 75 menit c. 4000 kg/m3 d. 8000 kg/m3
Bahasa Indonesia 15
Kemampuan Terampil 1 Matematika 15
b. IPS
II 75 menit
(Setara SMP kelas 7 – 8) IPS 15
Berikut ini yang bukan merupakan kebijakan Politik Etis pemerintah
IPA 15
II 60 menit kolonial Belanda adalah …
Bahasa Inggris 15
PKn 15
a. imigrasi b. rehabilitasi
I 75 menit c. irigasi d. edukasi
Bahasa Indonesia 15
Kemampuan Terampil 2 Matematika 15
(Setara SMP kelas 9)
II
IPS 15
75 menit c. PKn
IPA 15 Setiap manusia sejak lahir diberkati ..............
III 60 menit
Bahasa Inggris 15 a. hak mengalah b. hak asasi manusia
c. hak mau menang sendiri d. hak tolong menolong

18 19
C. Tes Kelayakan Akademik Pada Program Paket C Tes Kelayakan Akademik Program Paket C
Program Paket C adalah program pendidikan menengah pada Kelompok Soal Hari Jumlah Alokasi
Mata Uji
Menurut Kompetensi Pelaksanaan Soal Waktu
pendidikan nonformal yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)/
Bahasa Indonesia 15
Madrasah Aliyah (MA). Artinya, ijazah lulusan program Paket C diakui
I Matematika 15 105 menit
setara dengan ijazah lulusan SMA/MA. Para peserta didik program Paket
Kemampuan Mahir 1 PKn 15
C mengikuti mata pelajaran dan mata ujian yang juga diikuti oleh peserta
(Setara SMA Kelas 10) Kimia, Biologi 30 75 menit
didik di SMA/MA. Dengan demikian para peserta didik pada Program Paket II
C perlu dipersiapkan untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang Fisika, Bahasa Inggris 30 75 menit
setara dengan para peserta didik pada SMA/MA. III Sosiologi, Ekonomi, Geografi 45 90 menit
Bahasa Indonesia 15
Materi yang diuji pada tes penempatan untuk Program Paket C adalah: I 75 menit
Matematika PKn 15
Bahasa Indonesia Kemampuan Mahir 2 Sosiologi 15
Bahasa Inggris (Setara SMA Kelas 11-12) II 60 menit
Jurusan IPS Ekonomi 15
IPA
IPS Geografi 15
III 60 menit
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Bahasa Inggris 15
Geografi Bahasa Indonesia 15
Sejarah
Ekonomi I Matematika 15 105 menit
Sosiologi PKn 15
Fisika Biologi 15
Jurusan IPA
Biologi II 75 menit
Kimia 15
Kimia
Fisika 15
Masing-masing materi dirancang dalam dua kelompok kemampuan, III 75 menit
Bahasa Inggris 15
yaitu Mahir 1, yang soal-soalnya meliputi kompetensi yang ada dalam
pendidikan SMA kelas 10 serta kelompok Mahir 2, yang soal-soalnya
meliputi kompetensi yang ada dalam pendidikan SMA kelas 11 dan 12.
Contoh Soal Kemampuan Mahir 1:

a. Bahasa Inggris
Choose the right expression to respond the statement below:
“Great! You got a highest score, congratulation”
a. Oh, no.
b. I’m ashame.
c. Thanks a lot
d. Congratulation
e. Poor you

20 21
b. IPA - Fisika c. Kimia
Konfigurasi elektron yang benar untuk Q dengan nomor atom 33
Apabila Anda ditugaskan untuk mengukur ketebalan kertas, maka alat
ukur yang paling tepat dipakai adalah ... adalah....
a. Neraca a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1
b. Mistar b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p2
c. Jangka sorong c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p3
d. Mikrometer sekrup d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 3d1
e. Gelas Ukur e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 3d3

c. Sosiologi Contoh Soal Kemampuan Mahir 2 IPS:


Kebenaran nilai yang paling abadi bersumber pada kebenaran ....
a. Matematika
a. rasio
b. agama Median tinggi (dalam cm) kumpulan siswa tersebut adalah
c. filsafat a. 165
d. perasaan b. 168,5
e. kepercayaan c. 168,6
d. 169
Contoh Soal Kemampuan Mahir 2 IPA: e. 169,5

a. Matematika b. Bahasa Indonesia


2 3 64 = … Bacalah paragraf analogi berikut dengan saksama!
a. 2 Kehidupan manusia ibarat roda pedati. Suatu kali manusia berada di
b. 4 puncak ketenarannya pasti akan berada di tempat yang paling bawah.
c. 6 Begitulah juga roda pedati yang selalu berputar.
d. 8
e. 12 Simpulan paragraf tersebut yang tepat adalah …
a. Kehidupan manusia tidaklah tetap, tetapi berputar.
b. Bahasa Indonesia b. Manusia pasti berada di puncak ketenarannya.
Air got dialirkan dengan pipa paralon, bahkan ada yang terpaksa bolak- c. Roda pedati yang selalu berputar dari atas ke bawah.
balik karena menggunakan wadah yang harus dipikul. d. Manusia pasti berada di tempat yang paling bawah.
Makna kata ulang bolak-balik yang terdapat pada kalimat tersebut me- e. Kehidupan roda pedati yang selalu berputar.
nyatakan ....
a. banyak
b. berulang-ulang
c. dapat di
d. terlalu
e. melakukan seenaknya

22 23
c. PKn BAB IV
Kelompok atau organisasi yang berusaha untuk mempengaruhi atau
TES KELAYAKAN KECAKAPAN HIDUP
membatalkan kebijaksanaan pemerintah disebut …………
a. Kelompok masyarakat DALAM TES PENEMPATAN
b. Kelompok penekan
c. Kelompok kepentingan
d. Kelompok politik kelompok swadaya Kompetensi kecakapan hidup calon peserta didik dinilai berdasarkan
e. Kelompok sosial 1) lembar pengalaman hidup yang diisikan ke dalam Formulir Pengakuan
Pengalaman Belajar, yang meliputi keterampilan kerja/keterampilan hidup
Karakteristik Tes Kelayakan Akademik Pada Tes Penempatan yang dimiliki, minat, cita-cita dan ciri-ciri kepribadian. 2) portofolio (laporan dan
1. Disusun dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi penilaian terhadap proses dan hasil kerja yang dicapai) dari pihak atasan di
dasar sebagaimana yang tertuang dalam standar isi untuk masing-masing tempat ia bekerja (bagi yang sudah bekerja), atau dari tutor/penyelenggara
tingkatan pendidikan satuan pendidikan kesetaraan (bagi yang mau berpindah tempat belajar).

2. Soal-soal dalam tes penempatan disusun dengan memperhatikan derajat Berikut adalah penjelasan tentang isi Formulir Pengakuan Pengalaman
kesukaran. Untuk setiap mata uji/tes, soal disusun dari tingkatan kompetensi Belajar (PPB) untuk digunakan calon peserta didik dalam mengisi Formulir PPB
yang rendah ke tingkatan kompetensi yang lebih tinggi, atau dari soal-soal (lihat Tabel IV.1) berdasarkan pengalaman hidupnya .
yang mudah ke soal yang lebih sukar.
3. Naskah tes penempatan untuk semua mata uji pada ketiga program A. Penjelasan tentang Isi Formulir Pengakuan Pengalaman Belajar
pendidikan kesetaraan (Paket A, Paket B, dan Paket C) disusun oleh tim (PBB)
penyusun soal tes penempatan di tingkat Pusat, yaitu Direktorat Pendidikan Pada formulir ini, calon peserta didik (CPD) atau tutor mencatat pengalaman
Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, hidup yang telah diperoleh CPD.
Depdiknas, di Jakarta.
Pencatatan dilakukan pada 4 (empat) kelompok informasi, yaitu:
4. Tim penyusun soal di tingkat pusat mengembangkan soal secara berkala 1. Informasi pribadi.
hingga terbentuk “bank” soal dengan tujuan penggunaan soal dapat dipilih
Berisi informasi dan data pribadi tentang CPD dan keluarganya.
oleh tim pengelola di daerah (di tingkat kabupaten) sesuai dengan kondisi
2. Pengalaman.
masing-masing daerah.
Berisi jenis pengalaman berdasarkan klasifikasi berikut :
5. Soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban untuk
- Apa pengalaman yang dimiliki ?
Program Paket A dan Program Paket B. Sedang untuk program paket C
- Kapan pengalaman diperoleh ?
soal dibuat dengan 5 pilihan jawaban.
- Dimana diperoleh pengalaman itu ?
6. Naskah tes penempatan meliputi: a) pedoman acuan Tes Penempatan;
- Bagaimana pengalaman itu diperoleh ?
b) buku soal mata uji untuk masing-masing program, yaitu Program Paket
A, Paket B, dan Paket C; c) lembar jawaban komputer (LJK) untuk setiap Dibawah ini adalah contoh pengalaman menurut beberapa jenis kategori
mata uji, d) kunci jawaban untuk setiap mata uji, dan e) format Berita Acara yang dapat dijadikan acuan oleh calon peserta didik (CPD) untuk menuliskan
pelaksanaan Tes. pengalaman dalam kehidupannya.

24 25
a. Pengalaman dengan peralatan, misalnya: h. Pengalaman dengan informasi, misalnya:
• Mesin Pabrik (seperti : mesin jahit) • Mencari informasi dengan membaca (seperti : koran)
• Perkakas (seperti : gergaji, besi) • Mencari informasi dengan berbicara
• Elektronik (seperti : radio) • Bekerja dengan nomor (seperti : waktu,hitungan)
• Mesin kantor (seperti : mesin fotocopy) • Menulis informasi (seperti : menulis)
• Kendaraan (seperti : mobil)
i. Pengalaman dengan kegiatan masyarakat, misalnya:
b. Pengalaman dengan uang, misalnya: • Mesjid, Gereja
• Penjualan (seperti : toko) • Politik
• Pembelian (seperti : rumah, mobil) • Lingkungan
• Anggaran belanja (seperti : pendapatan) • Sekolah
c. Pengalaman dengan makanan, misalnya: 3. Minat dan Kegemaran.
• Memasak (seperti : bagi keluarga, restoran) CPD menuliskan minat dan kegemarannya, misalnya: saya suka menjahit
• Dekorasi (seperti : kue) atau saya pintar bermain bola, dan sebagainya.
4. Tentang saya.
d. Pengalaman dengan lingkungan, misalnya:
CPD menuliskan ciri-ciri/keistimewaan terbaik yang dimilikinya. Contohnya:
• Binatang (seperti : memberi makanan, memelihara)
• Tanaman (seperti: berkebun) pekerja keras, ramah, atau sopan terhadap orang tua. CPD juga menuliskan
apa cita-cita mereka selesai mengikuti pendidikan Paket.
e. Pengalaman dengan bahan, misalnya:
• Kayu ( seperti : memahat, membangun)
B. Pengakuan Pengalaman Belajar (PPB)
• Rotan (seperti : Furniture)
1. Pengalaman belajar yang dimiliki CPD diisikan ke dalam Formulir Pengakuan
• Besi/metal (seperti : bangunan)
Pengalaman Belajar (PPB). PPB ini merupakan bagian dari Dokumen
• Tekstil (seperti : menjahit)
Pengalaman Hidup yang dimiliki oleh CPD. Pengakuan Pengalaman Belajar
f. Pengalaman dengan seni, misalnya: ini penting untuk melengkapi dokumen tentang informasi minat, apa yang
• Musik (seperti : bernyanyi, gitar) dibutuhkan, apa yang sudah diketahui, dan apa yang bisa dilakukan oleh
• Menari CPD.
• Drama (seperti : berakting) 2. Tutor bisa melengkapi formulir ini jika CPD tidak percaya diri untuk
• Melukis melakukannya.
• Pembuatan perhiasan (seperti : manik-manik) 3. Formulir PPB ini dilengkapi oleh tutor dan CPD pada saat pendaftaran atau
g. Pengalaman dengan orang, misalnya: sesudahnya.
• Berbicara ditelepon 4. Informasi dalam Formulir PPB ini harus digunakan oleh tutor untuk
• Peduli dengan orang lain (seperti : orangtua, sakit membantu CPD mengembangkan pengalamannya sesuai dengan program
• Membantu anak (seperti : pekerjaan rumah) belajar pada Pendidikan Kesetaraan.
5. Formulir PPB berikut harus dimasukkan kedalam berkas (file) yang disebut
portofolio.

26 27
Formulir Pengakuan Pengalaman Belajar Bagaimana cara memperoleh pengalaman tersebut
A
1. Informasi Pribadi
Nama : .......................…………………………………............................. B
Pusat belajar : ......................……………………………….................................. C
Alamat : ................................................................................................... D
………………………………........……………………………………………..………
E
......................................................................................................................……
F
.............................................................................................................................
G
Ceritakan tentang keluargamu dan tempat tinggalmu:
H
……………………………………………………………………………………..……
……………………………………………………………………………………..…… I
……………………………………………………………………………………..……
……………………………………………………………………………………..…… 3. Minat dan kegemaran
……………………………………………………………………………………..……

Saya suka melakukan:


2. Pengalaman
Tuliskanlah pengalaman seperti dicontohkan dalam petunjuk pengisian …………………………………………………………………………………………..
formulir : …………………………………………………………………………………………..
Tabel IV.I Pengakuan pengalaman Belajar
…………………………………………………………………………………………..
No. Jenis Pengalaman Kapan Dimana
A
Saya kira saya pandai melakukan:
B
…………………………………………………………………………………………..
C
D …………………………………………………………………………………………..

E …………………………………………………………………………………………..

F
G
H
I

28 29
4. Tentang Saya BAB V
Hal terbaik tentang saya adalah: PENGAKUAN KESETARAAN
………….………………………………………………….........................................
A. Pengertian
…………………………………………………………………………………………..
Sebagaimana dikemukakan pada bab II bahwa hasil pendidikan
………………………………………………………………………………………….. nonformal yang mencakup Program Paket A, Paket B, dan Paket C dapat
dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal, dan mereka memiliki
hak eligibilitas yang sama dengan pendidikan formal untuk memasuki
Ketika saya lulus program paket A / B / C (lingkari, yang sesuai dengan kondisi
satuan pendidikan yang lebih tinggi maupun lapangan pekerjaan. Untuk
Anda) saya ingin melakukan : itu, kompetensi peserta didik pada pendidikan nonformal seyogyanya juga
………………………………………………………………………………………….. setara dengan yang dicapai oleh peserta didik pada pendidikan formal.

………………………………………………………………………………………….. B. Penilaian
………………………………………………………………………………………….. Dalam melaksanakan tes penempatan sebagai upaya untuk
………………………………………………………………………………………….. memposisikan peserta tes pada tingkatan yang sesuai dengan kompetensi
yang telah dimiliki, maka dilakukan penilaian sebagai berikut:
1. Pemberian nilai untuk semua mata uji bidang akademik: setiap jawaban
Hal yang ingin saya perbaiki tentang saya (uraikan dari pengalaman yang sudah benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Tidak ada
pengurangan nilai atau penalti terhadap jawaban yang salah.
dimiliki): Setelah itu, seluruh skor dari jawaban yang benar dijumlahkan menjadi
skor total.
…………………………………………………………………………………………..
2. Pemberian nilai untuk kecakapan hidup: penilaian dilakukan secara
………………………………………………………………………………………….. kualitatif berdasakan kompetensi calon peserta didik, sejauh mana
mereka sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (level
………………………………………………………………………………………….. Paket A), atau sudah memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan
dunia kerja secara mandiri (Paket B), atau sudah memiliki keterampilan
…………………………………………………………………………………………..
untuk berwiraswasta (level Paket C)

C. Penempatan
Calon Peserta Didik (CPD) : …………………………………………………….. 1. Arti Penilaian Kemampuan Akademik
Secara umum, apabila jawaban benar pada suatu mata uji untuk
Tutor : ………………………………………………………
tingkatan kemampuan tertentu mencapai 85 persen atau lebih, maka
Tanggal : ……………………………………..……………….. berarti peserta tes sudah memiliki kemampuan yang memadai untuk
mengikuti pembelajaran pada tingkatan kemampuan yang paling tinggi
Data : ..........................................……………………....
dari suatu tingkatan kompetensi yang diujikan (kelas 6 untuk Paket A,
kelas 9 untuk Paket B, dan kelas 12 untuk Paket C).

30 31
Secara rinci, penempatan calon peserta didik pada masing-masing c. Untuk Program Paket C
program adalah sebagai berikut: Mahir 1 (Kelas 10):
a. Untuk Program Paket A Jumlah Soal Yang Dikerja- Skor Total Tes
Penempatan
Kompetensi Dasar 1 (Kelas 4 - 6): kan Dengan Benar (%) (Maksimum Skor = 105)
< dari 85% ≤ 89 Kelas 10
Jumlah Soal Yang Dikerja- Skor Total Tes
Penempatan ≥ 85% > 89 Kelas 11
kan Dengan Benar (%) (Maksimum Skor = 75)
< dari 60% < 45 Kelas 4
60 - 84% 45 - 63 Kelas 5 Mahir 2 (Kelas 11 - 12)
85 - 94% 64 - 70 Kelas 6
Dapat Mengikuti Ujian Jumlah Soal Yang Dikerja- Skor Total Tes
Penempatan
≥ 95% ≥ 71 (UNPK) kan Dengan Benar (%) (Maksimum Skor = 105)
< dari 85% ≤ 89 Kelas 11
85 - 94 90 - 99 Kelas 12
Jika jawaban benar yang dicapai peserta tes kurang dari 60%
Siap Mengikuti Ujian
maka peserta tes tersebut belum siap untuk ditempatkan pada posisi ≥ 95% ≥ 100
(UNPK)
untuk mengikuti pembelajaran yang menuntut kemampuan yang lebih
tinggi (tetap mengikuti pendidikan pada level/kelas yang telah diikuti
sebelumnya). 2. Ketentuan Penerimaan
Berdasarkan skor yang diperoleh calon peserta, keputusan dibuat
b. Untuk Program Paket B dengan kategori: diterima penuh pada tingkat tertentu, atau diterima
Terampil 1 (Kelas 7 - 8) di tingkat tertentu dengan matrikulasi (memenuhi kekurangan dengan
modul-modul yang diperlukan).
Jumlah Soal Yang Dikerja- Skor Total Tes
Penempatan
kan Dengan Benar (%) (Maksimum Skor = 90) Penetapan hasil tes Penempatan Program Paket A dan Paket B
< dari 85% ≤ 75 Kelas 7 menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan untuk
≥ 85% > 75 Kelas 8 Program Paket C menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi.
Khusus penempatan bagi Program Paket C

Terampil 2 (Kelas 9) Bagi peserta yang kemampuannya telah mencapai tahap Mahir 2
(setara kelas 12), maka penempatannya ke dalam penjurusan (IPA/IPS)
Jumlah Soal Yang Dikerja- Skor Total Tes
Penempatan dilakukan berdasarkan nilai mata uji bidang yang bersangkutan
kan Dengan Benar (%) (Maksimum Skor = 90)
< dari 95% ≤ 85 Kelas 9
Dapat Mengikuti Ujian
≥ 95% > 85
(UNPK)

32 33
3. Arti Penilaian Kompetensi Kecakapan Hidup BAB VI
Dari isian Formulir Pengakuan Pengalaman Belajar (PPB) dan
MEKANISME PENYELENGGARAAN
kelengkapan portofolio calon peserta didik, dilakukan penilaian dan
analisis tentang keterampilan/kecakapan hidup yang dimilikinya. TES PENEMPATAN
Kecakapan hidup dinilai dan dikategorikan kedalam tahapan keteram-
pilan sebagai berikut:
A. Waktu pelaksanaan
Pemula (Pengenalan)
Terampil (Mampu melakukan dengan bimbingan), dan 1. Berdasarkan kebutuhan
Mahir (mampu melakukan dengan mandiri) Setiap satuan pendidikan kesetaraan dimungkinkan untuk
Pengakuan akan keterampilan yang dimiliki oleh calon peserta menyelenggarakan tes penempatan pada waktu yang ditentukan
dituangkan dalam bentuk sertifikat. sendiri berdasarkan kebutuhan akan permintaan (banyaknya pendaftar)
dan kesanggupan setempat. Waktu penyelenggaraan berdasarkan
kebutuhan ini dapat dilaksanakan jika Pusat dan Daerah sudah benar-
benar siap mendata calon peserta yang jumlahnya cukup besar. Dengan
perkataan lain, diperlukan persiapan berupa:
Data Peserta yang valid
Naskah Tes Penempatan dan sarana/prasarana pendukung
Ketenagaan/personalia pelaksana (di tingkat pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota)
Pembiayaan
2. Terjadwal
Kantor Dinas Kabupaten/Kota dapat menyelenggarakan tes
penempatan secara massal dalam waktu yang dijadwalkan. Untuk tahun
pertama pelaksanaan tes penempatan dilakukan 2 kali dalam satu tahun.
Pelaksanaan Tes Penempatan dapat dilakukan misalnya pada minggu
ketiga bulan Mei atau minggu kesatu bulan Juni (sebelum pelaksanaan
UNPK periode I, dan pada minggu ketiga bulan September atau minggu
kesatu bulan Oktober (sebelum pelaksanaan UNPK periode II).
Dalam beberapa tahun kedepan, jika situasi dan kondisi
memungkinkan dapat dilakukan 3-4 kali dalam setahun sesuai dengan
kebutuhan. Tes dalam bentuk tertulis dapat dilakukan di lokasi satuan
penyelenggara pendidikan kesetaraan yang ditunjuk oleh kantor dinas,
yaitu kantor dinas Kabupaten/Kota untuk program Paket A dan Paket B;

34 35
dan kantor dinas pendidikan provinsi untuk Program Paket C. Jika b. Kantor dinas kabupaten/kota memilih soal dari ”bank” soal dan
kelak dimungkinkan menyelenggarakan tes penempatan dalam bentuk menggandakan buku soal dan LJK sesuai dengan jumlah calon
elektronik, maka pelaksanaan dilakukan di kantor dins kabupaten/kota. peserta terdaftar ditambah 10 persen cadangan.
c. Setelah pelaksanaan tes penempatan selesai, tim pelaksana tes
B. Penyelenggaraan penempatan kabupaten/kota mengumpulkan kembali buku soal
1. Penyelenggaraan Tes Penempatan yang ditetapkan sendiri oleh Satuan maupun LJK sisa dan yang sudah terisi untuk siap diperiksa dan
pendidikan kesetaraan dinilai.

a. Satuan pendidikan kesetaraan yang akan menyelenggarakan tes


C. Alur Penerimaan Calon Peserta
penempatan di tempat sendiri harus mengajukan permohonan
kepada Kantor Dinas Kecamatan (untuk Program Paket A dan
Paket B) atau Kantor Dinas Kabupaten/Kota (untuk Program
Paket C) dengan mencantumkan data calon peserta dan rencana
waktu pelaksanaan. Tes Penempatan dapat dilaksanakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Kantor Dinas yang
bersangkutan.
b. Kantor Dinas Kabupaten/Kota memberikan Bahan Tes Penempatan
berupa: buku soal dan lembar jawaban kepada satuan pendidikan
kesetaraan yang mengajukan permohonan. Bila dalam perkem-
bangan pelaksanaan Tes Penempatan ini sudah mapan, maka soal-
soal tes penempatan dapat secara acak dipilih oleh pengelola di
kantor dinas kabupaten/kota dari ”bank” soal yang diterbitkan oleh
tim Pusat.
c. Setelah tes penempatan selesai dilakukan, satuan penyelenggara
pendidikan kesetaraan sebagai penyelenggara tes penempatan
mengirimkan seluruh berkas (buku soal, lembar jawaban sisa dan
juga LKJ terisi) kepada tim pengelola tes penempatan di kantor
dinas kabupaten untuk dilakukan penilaian/skoring.
2. Penyelenggaraan Tes Penempatan pada tempat dan jadwal yang
ditetapkan oleh kantor dinas kabupaten/kota.
a. Kantor dinas kabupaten/kota mendata jumlah calon peserta yang
telah mendaftar di satuan penyelenggara pendidikan kesetaraan
untuk mengikuti tes penempatan.

36 37
BAB VII 2. Tim Penyelenggara Provinsi

TIM PENYELENGGARA DAN ALUR KERJA a. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi membentuk dan menetapkan
panitia tim Penyelenggara Tes Penempatan yang terdiri atas unsur:
TES PENEMPATAN
1. Penanggung jawab Tim Teknis penyelenggara pada bidang PNFI
A. Tim Penyelenggara Tes Penempatan yang menangani pendidikan kesetaraan

Tim penyelenggara/pengelola Tes Penempatan perlu dibentuk mulai dari 2. Anggota tim penyelenggara Tes Penempatan untuk Program
tingkat pusat, yaitu Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Paket A, Paket B, dan Paket C, berasal dari unsur:
Pendidikan Nonformal dan Informal, Depdiknas hingga ke tingkat daerah, Bidang/Subdin PNFI/PLS
yaitu kantor dinas provinsi, dan kantor dinas kabupaten/kota. BPKBM Provinsi
Bidang Dikdas
Bidang Dikmen
1. Tim Penyelenggara Tingkat Pusat Pamong Belajar
a. Tim penyelenggara Tes penempatan di tingkat pusat terdiri atas Penilik Dikmas
unsur: TLD, dan
1. Tim pengelola di Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat FDI
Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Depdiknas Unsur dan jumlah personilnya dapat disesuaikan dengan
2. Tim pengembang dan penyusun soal kebutuhan dan kondisi setempat
b. Tugas dan tanggung jawab Tim penyelenggara Tes Penempatan di b. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi mendistribusikan biaya
tingkat pusat: penyelenggaraan sesuai dengan prosedur dan kewenangannya.
1. Menyusun Acuan Penyelenggaraan Tes Penempatan,
menggandakan dan mendistribusikannya ke tim penyelenggara c. Tugas dan tanggung jawab Tim penyelenggara Tes Penempatan di
di kantor dinas provinsi provinsi:
2. Mengembangkan dan menyusun ”bank” soal tes berikut kunci 1. Menyimpan dengan baik dan menjaga kerahasiaan soft copy
jawabannya untuk 5 mata uji Program Paket A, 7 mata uji naskah Tes Penempatan untuk Program Paket A, Paket B,
Program Paket B, dan 13 mata uji Program Paket C. dan Paket C, yang terdiri atas buku acuan, buku soal, lembar
3. Mendistribusikan soft copy naskah Tes Penempatan yang jawaban, dan kunci jawaban.
meliputi buku soal, lembar jawaban, dan kunci jawaban ke tim
2. Mensosialisasikan Tes Penempatan ke tingkat kabupaten/kota
penyelenggara di kantor dinas provinsi
4. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan tes penempatan ke 3. Mengirimkan soft copy naskah Tes Penempatan untuk Program
daerah Paket A, Paket B, dan Paket C, yang terdiri atas buku acuan, buku
5. Memantau, mengevaluasi dan mengkompilasi data/laporan soal, lembar jawaban, dan kunci jawaban ke tim penyelenggara
penyelenggaraan tes penempatan dari seluruh provinsi di kantor dinas kabupaten/kota
6. Menyusun laporan tahunan pertanggung jawaban penyelengga- 4. Memantau, mengevaluasi dan mengkompilasi data penyelengga-
raan Tes Penempatan raan tes penempatan dari seluruh kabupaten/kota

38 39
5. Mengkompilasi dan mendata hasil penilaian dan penempatan 5. Mendistribusikan buku soal, lembar jawaban, dan kunci jawaban
yang dikirimkan oleh tim penyelenggara kabupaten/kota Program Paket A, Paket B, dan Paket C ke satuan penyelenggara
6. Menyusun laporan tahunan pertanggung jawaban penyeleng- tes penempatan
garaan Tes Penempatan tingkat provinsi
6. Mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi
7. Mengatur pembiayaan penyelenggaraan Tes Penempatan
penyelenggaraan Tes Penempatan di bawah naungannya
sesuai dengan kewenangannya
7. Mengkompilasi semua naskah Tes Penempatan dari
3. Tim Penyelenggara Kabupaten/Kota penyelenggaraan Tes Penempatan

a. Kepala dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk dan 8. Melakukan penilaian terhadap lembar jawaban berdasarkan
menetapkan Penyelenggara Tes Penempatan yang terdiri atas kunci jawaban
unsur: 9. Menganalisis hasil penilaian dan menetapkan penempatan bagi
1. Penanggung jawab tim penyelenggara di subdinas yang setiap peserta Tes Penempatan pada tingkatan yang sesuai
menangani pendidikan kesetaraan, pendidikan Nonformal dan menurut skor hasil tes yang dicapai
Informal
10. Menyusun laporan hasil dan pertanggung jawaban penyelengga-
2. Anggota tim penyelenggara Tes Penempatan Program Paket A,
raan Tes Penempatan dan mengirimkannya ke tim penyelenggara
Paket B, dan Paket C.
provinsi.
b. Tugas dan tanggung jawab Tim penyelenggara Tes Penempatan di
c. Tugas dan tanggung jawab Unit Pelaksana Tes Penempatan pada
kabupaten/kota:
satuan penyelenggara pendidikan:
1. Menyimpan dengan baik dan menjaga kerahasiaan soft copy
1. Menetapkan petugas pengawas tes penempatan
naskah Tes Penempatan untuk Program Paket A, Paket B,
dan Paket C, yang terdiri atas buku acuan, buku soal, lembar 2. Mensosialisasikan tes Penempatan kepada masyarakat
jawaban, dan kunci jawaban. 3. Mengelola pendaftaran calon peserta (pendaftar)
2. Menetapkan jadwal waktu penyelenggaraan Tes Penempatan 4. Melaksanakan tes penempatan dengan mematuhi tata tertib Tes
untuk masing-masing program (Paket A, Paket B, dan Paket C) Penempatan
3. Mengumumkan biaya penyelenggaraan tes penempatan untuk 5. Mengelola dan menjaga kerahasiaan naskah Tes Penempatan
Program Paket A, Paket B dan paket C. (buku soal dan lembar jawaban)
4. Memilih soal dari ”bank” soal, menggandakan buku soal, lembar 6. Mengkompilasi buku soal dan lembar jawaban
jawaban, dan kunci jawaban Program Paket A, Paket B, dan
Paket C sesuai dengan jumlah calon peserta untuk masing- 7. Menyusun laporan pelaksanaan Tes Penempatan dan
masing program (ditambah 10 persen dari jumlah calon peserta menyerahkan kepada tim panitia penyelenggara dari kantor
untuk cadangan) dinas kabupaten/kota.

40 41
B. Alur Kerja Tim Penyelenggara C. Pendistribusian Naskah Tes Penempatan ke Daerah
Secara ringkas, alur penyelenggaraan Tes Penempatan mulai dari 1. Pendistribusian Dari Pusat ke Kantor Dinas Pendidikan Provinsi
tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga unit pelaksana adalah sebagai
Naskah Tes Penempatan untuk semua mata uji pada program
berikut:
pendidikan kesetaraan (Paket A, Paket B, dan Paket C) dikirimkan oleh
Alur Kerja Penyelenggaraan Tes Penempatan tim pengelola Tes Penempatan di Direktorat Pendidikan Kesetaraan,
Pendidikan Nonformal dan Informal, Depdiknas, Jakarta kepada Kantor
- Menyusun Acuan Tes Pe- - M
Mengompilasi hasil Tes Pe- Dinas Pendidikan tingkat provinsi di seluruh wilayah tanah air dalam
nempatan Direktorat nempatan
ne bentuk soft copy.
- Melakukan sosialisasi Kesetaraan, - Mengevaluasi
M penyelengga-
- Mengembangkan dan Direktorat raan
ra Tes Penempatan 2. Pendistribusian Dari Kantor Dinas Pendidikan Provinsi ke Kantor
menyusun naskah tes Jenderal PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten
penempatan dan “bank”
soal Pengelola Tes Penempatan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi (Kasubdin
- Menyimpan software - M
Menerima data pendaftar tes PLS, Kasi pembinaan program dan kurikulum, Kasi evaluasi, kasi warga
naskah tes penempatan penempatan
pe dari kabupaten belajar, kasi tenaga pendidikan nonformal dan informal) bertugas untuk
Kantor
K t DiDinas - Membuat
M rekapitulasi data
- Menyampaikan informasi pendaftar
pe dari seluruh kabupa- menyimpan dan juga menggandakan soft copy Tes Penempatan. Soft
Pendidikan
ke tingkat kabupaten/ ten/kota
te copy yang sudah digandakan kemudian disebarluaskan kepada Kantor
Provinsi
kota - M
Mengirimkan laporan ke Direk- Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
torat
to Kesetaraan Depdiknas,
Jakarta
Ja 3. Pendistribusian Dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
- Menyampaikan informasi - M
Melakukan penilaian/skoring ke Pihak Penyelenggara Tes Penempatan (satuan penyelenggara
ke satuan penyelenggara terhadap
te hasil tes peserta pendidikan kesetaraan)
pendidikan kesetaraan - M
Melakukan analisis terhadap
- Menetapkan batas waktu Kantor Dinas hasil
ha skoring dan menetapkan Pengelola Tes Penempatan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/
penyerahan data pendaf- Kabupaten/Kota ”tempat”
”te bagi masing-masing
Kota (Kasubdin/Kabid PLS, Kasi PLS, Penilik dikmas) bertugas untuk
taran calon peserta peserta
pe
- Menetapkan tempat yang g - M
Membuat rekapitulasi calon menyimpan soft copy ”bank” soal, memilih soal yang akan digunakan pada
akan dijadikan tempat/ peserta
pe tes untuk Program Pa- tes yang akan diselenggarakan pada waktu tertentu, dan menggandakan
lokal pelaksanaan tes ket
ke A, Paket B, dan Paket C buku soal berikut lembar jawaban sesuai dengan jumlah calon peserta
- Memilih soal dari “bank” - M
Mengirimkan data rekapitulasi
soal dan menggandakan calon
ca peserta tes ke kantor yang terdaftar di wilayahnya (ditambah soal 10 persen dari jumlah
soal tes penempatan dinas
di keseluruhan pendaftar untuk cadangan). Mendistribusikan naskah Tes
Pendidikan
P Provinsi Penempatan kepada pelaksana, satuan pendidikan/penyelenggaraan
- Melaksanakan - MMenyampaikan berkas/do- pendidikan kesetaraan.
pendaftaran calon Satuan kumen
ku dan hasil tes penem-
peserta tes Penyelenggara patan
pa dari seluruh peserta
- Melakukan koordinasi Pendidikan kepada
ke panitia di kantor dinas
dengan panitia dari kan-- Kesetaraan kabupaten/kota
ka
tor dinas kabupaten/ kota
a
- Menyelenggarakan tes
penempatan

42 43
BAB VIII C. Pelaporan

PEMBIAYAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI Pelaporan dibuat oleh tim penyelenggara tingkat pusat, provinsi,
kebupaten/kota, dan unit pelaksana tes penempatan untuk masing-masing
DAN PELAPORAN program pendidikan kesetaraan (Paket A, Paket B, Paket C).
Pelaporan secara tertulis dibuat dalam rangkap 2 (dua), satu dokumen
A. Pembiayaan untuk diserahkan kepada Kantor Dinas Kabupaten/Kota (untuk Program
Paket A dan B), atau Kantor Dinas Provinsi (untuk Program Paket C), dan
Pendanaan pelaksanaan Tes Penenpatan antara lain diperlukan untuk:
satu dokumen untuk arsip di masing-masing tim penyelenggara.
1. Sosialisasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraan Tes
Pelaporan oleh tim penyelenggara provinsi dibuat dalam dua bentuk,
Penempatan
yaitu tertulis dan soft copy.
2. Penggandaan Naskah Pelaporan memuat informasi tentang:
3. ATK pelaksanaan Tes Penempatan 1. Persiapan, pelaksanaan tes (jalannya pelaksanaan, jumlah peserta
4. Honor panitia/tim pelaksana beserta identitasnya, pengawas, permasalahan dan pemecahannya).

5. Monitoring 2. Hasil penilaian tes dan penetapan penempatan untuk masing-masing


peserta tes.
6. Pendanaan Test Penempatan dapat bersumber dari APBN, APBD
Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan dana yang diperoleh dari
masyarakat yang sifatnya tidak mengikat.

B. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota hingga unit pelaksana di lokasi Tes Penempatan.
Pemantauan meliputi:
1. Ketertiban administrasi;
2. Kelancaran arus distribusi naskah tes penempatan tingkat daerah;
3. Kelancaran pelaksanaan tes; dan
4. Pelaporan.

44 45
BAB IX
PENUTUP

Acuan Tes Penempatan ini memuat pengertian tentang Tes Penempatan,


pihak penyelenggara dan tata cara pelaksanaanya. Hal-hal yang belum diatur
dalam acuan ini akan diatur kemudian.

46

Anda mungkin juga menyukai