Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrumen penting dan efektif mendukung
sistem pembiayaan perdagangan, termasuk terutama dalam memperkuat daya saing
ekspor Pengalaman banyak negara menunjukan bahwa sistem ini cukup efektif dalam
memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau
barang yang disimpan di gudang.
“Bahkan Sistem Resi Gudang juga bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar
dengan memfasilitasi cara penjualan yang dapat dilakukan sepanjang tahun.
Disamping itu, Sistem Resi Gudang dapat digunakan oleh pemerintah untuk
pengendalian harga dan persediaan nasional,” kata Menteri..
Dalam kaitan itu, kata Menteri, dalam tahap awal ini Permendag menetapkan, 8
komoditas yang dapat di ”Resi Gudang” kan yaitu : gabah, beras, kopi, kakao,
lada, karet, rumput laut, dan jagung. “Delapan komoditas itu ditentukan
berdasarkan hasil kajian, kunjungan ke lapangan, dan masukan yang diperoleh dari
berbagai pihak. Penambahan jenis barang (komoditas) selanjutnya ditetapkan dengan
mempertimbangkan rekomendasi dari Pemda, instansi terkait, atau asosiasi
komoditas,” katanya.
1
Sebagai persiapan pelaksanaan Sistem Resi Gudang, Departemen Perdagangan
tengah mempersiapkan pelaksanaan pilot project, termasuk mendorong berjalannya
penerapan pembiayaan sesuai dengan skema SRG di 12 (dua belas) daerah, antara
lain untuk komoditas padi atau gabah di KUD Trisula Kabupaten Majalengka,
Koperasi Maju Mulyo, Kabupaten Kudus, Koperasi Bidara Tani, Kabupaten Jombang,
untuk komoditas jagung di koperasi masyarakat agrobisnis jagung di Kabupaten
Jeneponto, dan untuk komoditas rumput laut di koperasi Pabareseng di Kabupaten
Wajo.
--Selesai--