ABSCESS LIVER
Jadi di daerah-daerah yang tinggi konsumsi alkoholnya dan juga hyegine yang kurang maka
abses hepar ini masih banyak kita dapatkan.
Abscess hepar ini ada 2 tipe, ada tipe yang Pyogenic dan ada tipe yang Amebic. Yang banyak
ditemukan adalah abscess amebic, biasanya karena berasal dari saluran cerna.
- Biasanya terjadi karena adanya infeksi dari usus besar. Biasanya karena suatu kuman
tertentu (E. Histolitica)
- Lebih dominan atau lebih banyak mengenai populasi-populasi usia muda (sekitaran 30-
40 tahun) dimana laki-laki lebih banyak dari perempuan
Untuk prevalensi, di lobus mana baik abscess hepar pyogenic maupun amebic ini terjadi maka
lebih banyak terjadi di lobus kanan sekitar 65% sementara lobus kiri hanya 5% dan kedua lobus
30%.
Dan untuk abscess hati pyogenic dari sisi etiologi kebanyakan penyebabnya itu tidak diketahui.
Penyebab paling banyak sekitar 35% yaitu tractus biliary, penyakit-penyakit bawaan cholangitis
dan acute colesistitis. 30% disertai dengan diverticulitis, crohn’s, ulcerative colitis, bowel
perforation. Bisa juga dari abscess subprheric atau abscess dibawah diafragma.
Kalau abscess hati amebic ini biasanya justru tidak banyak dari gallbladder atau cholangitis
karena dia letal dengan cairan bile/mati dengan cairan bile. Makanya kalua misalnya disaluran
empedu atau cholangitis disitu pasti ada cairan empedu maka amoeba akan mati disitu.
Makanya pada umumnya tidak didapatkna infeksi dari gallbladder.
Patofisiologi
Kalau abscess pyogenic kebanyak dia organisme dalam kandung empedu (E.coli) 50-70%,
kemudian yang gram positif (+) itu sekitar 25% dan bakteri anaerob & aerobic sekitar 50%.
Kemudian kalau abscess dari biliary kita akan menemukan lesi-lesi yang banyak dan ukurannya
kecil-kecil di kedua lobus baik itu lobus kiri maupun lobus kanan. Kalau kemudian dia berupa
septic emboli melalui vena korta maka biasanya dia bentuk solitary jadi 1 saja.
Kalau abscess amebic, pada umumnya dia berasal dari infeksi colon melalui infasi dari
Entamoeba Histolytica. Ciri khas dari abscess hepar amoeba adalah solitary dan large, jadi satu
saja tetapi ukurannya besa dan pada umumnya ada pada lobus kanan.
Patofisiologi dari abscess hepar amoeba biasanya :
- Adanya ingesti dari makanan ataupun minuman yan terkontaminasi oleh bakteri
entamoeba histolytica. Kemudian yang nanti akan masuk kelambung dan masuk ke usus
halus.
- Selanjutnya inilah yang nanti akan mengalami perkembangan dan selanjutkan akan
bekontribusi masuk melalui peredaran darah
MANIFESTA KLINIS
Biasanya kalau pyogenic itu nonspesifik. Jadi biasanya ada demam (namun 30% tidak disertai
demam), menggigil, nyeri tekan pada RHQ sebesar 45%, penurunan berat badan, lemas.
Didominasi dengan underlying disease (apendicitic, diverticulitis, penyakit biliary). Kemudian
juga, pada umumnya ada penyakit-penyakit Comorbid common : DM, malignancy, alcholism,
cardiovascular, chronic renal disease . Pada pemeriksaan darah biasanya ditemukan ada
eosinophil yang meningkat, peningkatan kadar bilirubin, biasanya pada kultur darah biasanya
ditemukan adanya bakteri 75-90%.
Kemudian untuk amoeba, untuk amoeba ini biasanya gejalanya adalah sangat nyeri tekan
sekitar 90%. Sebelumnya pernah diare, disentri, nyeri perut, biasanya diare berdarah.
TREATMENT
Amebic :
Pyogenic :
- Cephalosprin
- Metronidazole
- Penicilin atau ampicillin
- Operasi drainase kalau salah satu konservatif gagal
KOMPLIKASI
HAL-HAL YANG PERLU DIPERIKSAKAN :
Inflamatory bowel disease ( ibd) adalah meliputi sekelompok gangguan inflamsi pada saluran
penecrnaan munngkin sebagai akibat dari sebuah reaksi kekebalan tubuh sendiri terhadap
jaringan usus , bisa jadi reaksi kumunitas dari tubuh terhdp usus
lebih sring di jumpai di usia mudia , pada ras putih , kemudian memiliki keluarga yang memiliki
riwayat dengan penyakit ibd , penggunanan obat2 steroid, merokok, stress berlebih
kalau di negara maju stress itu lebuh tinggi dan juga makanan juga ( mmakanan siap saji )
ibd ada 2 tipe , ada yang ulcerative colitis – terbatas pada colon , penyakit chorn – melibatkan
semua sistem gastroinstetinal dari mulut – anus dan paliing sering di ileum
pada umunya di usia muda namun pada usus pling byk di usia 50 tahun , resiko ras yg tinggi ddi
ras putih
faktor2 nya belum di ketahui namun mungkin karna imun nya faktor lingkunganya ( merokok
dan diet )
perbedaanya :
gejala
kolitis ulceratif – kram abdomen ringan ,, diare,nyeri yg terputus2
Untuk diagnosis :
1. Les lab
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan fisik
5. Kita bisa gunakan endoskopi unntuk melihat , kita bisa ct scan xray ,
Disampiing endoskopi jadi ada namanya endoskopi kapsul nnt kita telan di kapsul itu ada
camera nnt dia jalan menunjukan lambung nanti kalau keluar dicari karena itu 1 kali memakai
itu kalau tidak salah 1 kapsul harga nya 5 juta
Ulceratif kolitis
a. Suportif : dietedukasi
b. farmakologi :
simtoomatis
c. obat2 spesifik
ssulfasalazin
5-ASA
Kortikostreoid
d. operatif
b. farmakologi :
salisilat : mesalazin
kortikosteroid
agen imunosepresan
metronidazol
5-ASA
c. operatif
1. diet
2. farmakologi terapi :
aminosalisilat
kortikostreoid
antimikrobial : metronodazol
inhibitor tnf-a
3. pembedahan