Nyeri perut
Terminologi
• alkali phospatase
enzim dalam aliran darah yang bertugas membantu memecah protein dalam tubuh
• ludwig sign
pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan pembesaran hati
• AST
(aspartate amino transferase) merupakanenzim mitokondria yang terdapat pada organ
jantung,hati,otot, danginjal yang berperan dalam metabolisme asam amino
• ALT
(alanin amino transferase) merupakan enzim yang mengubahprotein menjadi energy
untuk digunakan oleh sel-sel hati
Terminologi
• kesadaran kompos mentis
yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaan sekelilingnya
• serum kreatinin
Sampah hasil metabolism otot yang mengalir pada sirkulasi darah
identifikasi masalah
• Pasien mengalami nyeri perut kanan atas dan bengkak sekitar 1 bulan
• Pasien mengalami demam yang bersifat hilang timbul, mual danmuntah, nafsu makan
berkurang, dan badan terasa pegal
• P. fisik abdomen: hepar teraba 3cm BAC, pinggir tajam, permukaanterba benjolan ,
nyeri tekan(+), Ludwig sign (+)
• Dari anamnesis didapatkan riwayat BAB berdarah dan berlendirlebih kurang 1 tahun
yang lalu
• P. lab didapat hb 9,6%, leukosit 12.000, trombosit 271.000/mm3. Total bilirubin 1,7
mg/dl, direk bilirubin 1,2 mg/dl , AST dan ALT masing masing 53 u/l dan 62 u/l alkali
phosphatase 375 u/l . protein total 6,4 g/l , albumin 3,2 g/dl , dan globulin 4,2 g/dl.
Serum keratin 0,6 mg/dl. gula darah 169 mg/dl.
Analisis masalah
• Berapakah ukuran normal hepar padadewasa?
=normalnya berat hati 1,2-1,5 kg dan berukuran rata-rata 15cm dan normalnyapada tubuh tidak teraba.
2. Apa yang menyebabkan pasien merasakan demam hilang timbul, mual dan muntah serta nafsu makan
berkurang?
= dikarenakan gejala abses hati yang dialami pasien
PEMERIKSAAN
FISIK PEMERIKSAAN
• LUDWIG SIGN PENUNJANG
• V I TA L S I G N • HASIL LAB
• NYERI TEKAN • FOTO USG
DIAGNOSIS
P E N TA L A K S A N A A N
Learning objective
Mahasiswa mampu memahami danmenjelaskan:
• Etiologic abses hati (infeksi hati non virus)
• Pathogenesis abses hati
• Diagnosis abses hati
• Tanda dan gejala abses hati
• Penatalaksanaan abses hati
• Komplikasi abses hati
Etiologi abses hati
Abses hati dibagi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya, yaitu bakteri pyogenic dan
amoebic.
-umumnya hypoechoic (fokal atu difus) -umumnya hypoechoic tanpa adanya echo
signifikan pada dinding
-dinding batas tidak jelas dan irreguler
-posterior acoustic enhanchement
-posterior acoustic enhancement
-pada kondisi tertentu,,menyerupai PLA
Pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran hati disertai nyeri pada kuadran kanan atas. Ikterik di
jumpai apabila penyakit telah lanjut. Beberapa pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri perut kuadran
kanan atas ataupun tidak didapatkan hepatomegali, biasanya gambaran klinis menunjukkan fever of
unknown origin (FUO). Adanya kelainan paru kanan berupa pekak pada perkusi dan penurunan suara
napas di jumpai apabila proses penyakit terjadi pada segemen superior lobus kanan. Pada pemeriksaan
fisik pari ditemukan kelainan pada sekitar 20-30% kasus.
Tanda dan gejala abses hati
Abses hati amuba lebih sering dikaitkan dengan presentasi klinis yang akut di bandingkan abses piogenik hati.
Gejala telah terjadi rata rata 2 minggu pada saat diagnosis dibuat. Dapat terjadi antara infeksi hati usus dan
selanjutnya sampai bertahun tahun dan kurang dari 10% pasien melaporkan riwayat diare berdarah dengan disentri
amuba.
Nyeri perut kanan atas dirasakan lebih berat dibandingkan piogenik terutama di kuadran kanan atas. Kadang nyeri
disertai disertai mual, muntah, anoreksia, penurunan berat badan, kelemahan tubuh, dan pembesaran hati yang
juga terasa nyeri. Nyeri spontan perut kanan atas disertai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan
diletakkan diatasnya merupakan gambaran klinis khas yang sering dijumpai.
Demam umum terjadi, tetapi mungkin pula polanya intermiten, mialgia, artralgia umum terjadi. Ikterus jarang
ditemukan dan bila ada menandakan prognosis yang buruk. Gejala dan tanda paru dapat terjadi, tetapi paricaldial
rub dan peritonitis jarang ditemukan. Kadang kadang friction rub terdengar dihati.
Gambaran laboratorium mirip dengan yang di temukan di abses piogenik. Komplikasi yang jarang terjadi adalah
pecah di intra peritoneal, intratorakal, dan perikardial serta kegagalan multiorgan
Penatalaksanaan abses hati
• ANTIBIOTIKA
• •Antibiotika yang diberikan adalah kombinasi antibiotik: sefalosporin generasi ketiga dan
metronidazole
• •Durasi pemberian antibiotik tergantung kondisi klinis, namun disarankan lama pemberian
antibiotik intravena antara 2 - 3 minggu, dilanjutkan dengan pemberian secara oral selama 1-2
bulan.
• •Alternatif antibiotik lainnya adalah meropenem 500 mg/ 8 jam atau tigecycline 100 mg dosis
pertama dilanjutkan 50 mg / 12 jam